Anda di halaman 1dari 27

Disusun oleh :

Kelompok 6
Ahmad Pirdaus, S.Kep. Ners.

Khayatun, A.Md. Kep

Miranti Kusuma, S.Kep., Ners

Nur Arief Hidayat, A. Md. Kep

Yusup Wahyudi, A. Md. Kep


ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA
Tn. J Dengan Tindakan Laparatomi Appendecitis Di
Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Akademik UGM
Tinjauan Kasus Dan Pembahasan

Definisi
Infeksi yang terjadi di umbai cacing.

Etiologi
Umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri

Tanda dan Gejala


Nyeri pada Epigastrium.

Penatalaksanaan
Appendectomy
PRE OPERATIF
1.Pengkajian

IDENTITASPASIEN
Nama : Tn. J Keluhan Utama
Tanggal lahir : 15 Juni 1984 Klien “nyeri perut kanan bawah, saat dilakukan
Umur : 34 tahun 9bulan pemeriksaan tes kernik sign’s klien “merasa
Status : Menikah nyeri pada perut kanan bawah”. Skala nyeri (P:
Agama : Islam appendicitis, Q : seperti ditusuk-tusuk, R: perut
Tanggal masuk : 19 Maret 2019 kanan bawah, S: 5, T: Terus-menerus saat kaki
Tanggalpengkajian : 20 Maret 2019 kanan diangkat perut terasa nyeri.
Sumber informasi : Pasien dan Rekam
Medis
Prosedur persiapan pasien pre operatif
(SIGN IN PUKUL07.59)

Meliputi
:
1. Sign in dan
serah terima
perawat
bangsal kepada
perawat IBS
(07.49)

2. Pengkajian Sign In
ulang (07.59)

3. Transfer ke
ruang operasi
(08.25)
Serah terima dengan perawat
bangsal Transfer pasien ke kamar
operasi
SIGN IN(07.59)
YA TIDA
No. Tindakan
K
1 Konfirmasi
Identitas pasien √

Gelang pasien sudah sesuai √

Lokasi operasi √

Prosedur operasi √

Informed Concent Operasi √

Informed Concent Anastesi √

2 Lokasi operasi sudah ditandai √

3 Mesin dan obat-obatan anestesi sudah dicek √

lengkap dan siap pakai


4 Pulse oximeter sudah terpasang dan berfungsi √

5 Apakah pasien mempunyai √

Riwayat alergi √

Kesulitan bernafas atau resiko aspirasi atau √

menggunakan alat bantu pernafasan √

Resiko kehilangan darah>500ml (7ml/kg BB pada √

anak)
Akses intravena
Pemeriksaan
Abdomen

Inspeksi : tidak terdapat


lesi, spidernavy dan
acites

Auskultasi: gerak
peristaltik usus 10x/menit

Palpasi : terdapat nyeri


tekan pada regio 7
tepatnya antara regio 7
dan 4

Perkusi : tympani
Diagnosa Pre Operatif
Kontrol kecemasan :
1. Mengidentifkasi dan
menunjukan tehnik untuk
mengontrol cemas
2. Vital sign dalam batas
NOC normal

Penurunan kecemasan
1. Temani klien utnuk memberikan
Cemas berhubungan dengan NIC keamanan dan mengurangi rasa
Krisis situasional : Tindakan cemas
operasi 2. Penggunaan teknik relaksasi nafas
dalam untuk mengurangi kecemasan

Evaluasi
S :Klien mengatakan sudah lebih tenang
O : Wajah klien lebih tenang, dan selalu berdoa
Klien melakukan relasasi nafas dalam dengan
baik
A : Masalah cemas teratasi
P : Intervensi dihentikan
2. Persiapan ruangan
3. Persiapan Instrumen
Persiapan BMHP
Prosedur operasi
1. Persiapan pasien intra op

Memindahkan Pasien Dari


Melakukan skin preparasi
Brankard ke Meja Operasi
Menggunakan Chlorhexidine
4%
2. Persiapan perawat (Scrubing, gowning, gloving)

Scrubing Gowning Gloving


Lanjutan…

Melakukan Aseptik dan Antisepttik Melakukan Aseptik dan


Menggunakan Alkohol 70 % Antisekptik Menggunakan
Iodine 10 %
3. Drapping

Mengaitkan dengan doek klem


Kaudal Kranial Lateral dan memasang selang serta
pen couter
( time out pukul08.25)
Tindakan Sudah Belum Antisipasi Kejadian Kritis
a. Review Dokter Bedah Stop operasi,
Konfirmasi seluruh anggota tim, Konsul
memperkenalkan nama dan Langkah apa yang dilakukan bila ada
kondisi kritis anestesi,
perannya
atau kejadian tidak diharapkan? RJP,
Operator : dr. Agung , Sp.B, KBD
Lama operasi : 1 jam Edukasi
Anestesi : dr. Dwi , Sp.An Keluarga
Penata : Khristiyani, AMK Antisipasi kehilangan darah : minimal
Asisten 1 : Purnawan, AMK
√ b. Review Tim Anestesi
Instrumentator : Miranti S.Kep,Ners
Apakah ada yang khusus yang perlu
Sirkuler : Ahmad Firdaus, S.Kep,Ners Tidak Ada
diperhatikan pada klien ini?

Dokter bedah melakukan konfirmasi klien, Langkah apa yang dilakukan bila ada
Stop operasi,
lokasi operasi dan kondisi kritis
RJP
prosedur atau kejadian tidak diharapkan

Klien Tn. J dengan Diagnosa Appendicitis
c. Review tim perawat
akan dilakukan tindakan Appendectomy
Apakah peralatan sudah steril? √
Antibiotik telah diberikan sebelum operasi Adakah alat yang perlu diperhatikan Tidak
√ ada
a. Nama antibiotik : Ceftriaxon (pukul khusus atau dalam masalah?
07.25 WIB)
b. Dosis Antibiotik 1gr Adakah foto rontgen/CT scan/MRI Ada
4. Langkah Operasi

1. Insisi lapis demi lapis 2. Peritonium dibuka dengan


metzenbaum scissors
Lanjutan…

3. Operator eksplorasi appendik, dan 4. Operator melakukan insisi laparatomi


ditemukan appendik mengalami fibrosis.
Lanjutan…

5. Appendik ditemukan dan di eksekusi 6 Bersihkan lukadanhentikan perdarahan


menggunakan mess
(sign out 09.20)

sign out Jahit lapis demi lapis


Lanjutan…

1. Kassa Penuh Darah = 3 X 10cc= 30cc

2. Kassa Setengah Darah = 2 X 5cc= 10cc

3. Darah tampung pada tabung suction = 180 cc (30cc


perdarahan+ NaCl untuk cuci luka 150cc)

Penghitungan kassa 4. Jumlah


Kassa Darm kasa terpakai
= 1 X 60cc

Jumlah perdarahan = +130 cc


Diagnosa Intra Operatif
Kontrol resiko
1. Semua petugas melakukan
pencegahan infeksi
2. Semua petugas
NOC mempertahankan teknik steril

Kontrol infeksi :
Risiko infeksi berhubungan NIC
1 Cuci tangan secara steril
dengan tindakan 2 Pertahankan teknik streril dan
pembedahan kesterilan alat

Evaluasi

S :-
O : 1. Alat steril
2. Mencuci tangan dengan teknik ster
A : Masalah resiko infeksi teratasi
P : Intervensi dihentikan
Pengkajian POST OPERATIF
Pengkajian
Hari/ Tanggal : Rabu, 20 Maret 2019
Jam : 10.00 WIB
Nama : Tn. J
Umur : 34 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa medis : appendicitis kronis
Tindakan operasi : laparatomy appendicitis

Keadaan Umum
Klien tiba di RR jam 10.00 WIB , klien masih tampak lemah
TD :125/80mmHg, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, S: 35,50C
Nafas Spontan
Klien terpasang nasal kanul 3 Liter/ menit
Score pemulihan pasca anestesi (regional anestesi)
Prosedur pasien post op

Memindahkan pasien ke Melakukan serah terima Memindahkan pasien kebed


ruang recovery room Pasien bangsal
Diagnosa Post Operatif
1 Klien aman
2 Perawat ruangan mengkaji
kembali resiko jatuh sampai
di ruangan
NOC

1 Identifikasi perilaku dan faktor


yang mempengaruhi resiko jatuh
Resiko jatuh dengan faktor NIC
resiko Pasca anesthesia 2 Gunakan teknik yang tepat untuk
atau operasi mentransfer klien

Evaluasi

S:-
O : Klien dalam posisi aman
A : masalah resiko jatuh tidak terjadi
P : Intervensi dihentikan
SCO NILAI
N KRITERIA RE
O Menit ke- Menit ke- Menit ke-
15 15 10
1 Dapat mengangkat tungkai bawah 0
2 Tidak dapat menekuk lutut 1
tetapi dapat
mengangkat kaki
3 Tidak dapat mengangkat tungkai 2 √
bawah tetapi
dapat menekuk lutut
4 Tidak dapat mengangkat kaki 3 √ √
sama sekali
Pasien Tn. Jmemiliki bromage skor menit
ke-30 adalah 2
sehingga pasien dapat dipindahkan ke ruang
perawatan. Kategori 45-50) ko
( resi rendah
SKALA MORSE
No Pengkajian Skala
1. Riwayat jatuh: apakah klien pernah jatuh dalam tiga bulan terakir Tidak 0
Ya 25 √
2. Diagnosa sekunder: apakah klien memiliki lebih dari satu penyakit Tidak 0 √
Ya 15
3. Alat bantu jalan:
 Bed rest/dibantu perawat 0 √
 Kruk/tongkat/walker 15
 Berpegangan pada benda-benda disekitar 30

4. Terapi intravena: apakah saat ini terpasanginfus? Tidak 0


Ya 20 √

5. Gaya berjalan/cara berpindah:


 Normal/bedrest/immobile (tidak dapat bergerak) 0 √
 Lemah (bertenaga) 10
 Gangguan/tidak normal (pincang/diseret) 20
6. Status mental
 Orientasi bertahap kemampuan diri baik 0 √
 Orientasi tidak realistik 15
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai