Uterus adalah organ muscular yang berbentuk buah pir yang terletak di dalam
pelvis dengan kandung kemih di anterior dan rectum di posterior. Uterus biasanya
terbagi menjadi korpus dan serviks. Korpus dilapisi oleh endometrium dengan
ketebalan bervariasi sesuai usia dan tahap siklus menstruasi. Endometrium tersusun
oleh kelenjar- kelenjar endometrium dan sel-sel stroma mesenkim, yang keduanya
sangat sensitive terhadap kerja hormone seks wanita. Hormon yang ada di tubuh
wanita yaitu estrogen dan progesteron mengatur perubahan endometrium, dimana
estrogen merangsang pertumbuhan dan progesterone mempertahankannya.
Pada ostium uteri internum, endometrium bersambungan dengan kanalis
endoserviks, menjadi epitel skuamosa berlapis.
3. Hiperplasia Endometrium
3.1.Defenisi
Hiperplasia endometrium adalah pertumbuhan yang berlebih dari
kelenjar, dan stroma disertai pembentukan vaskularisasi dan infiltrasi limfosit
pada endometrium. Bersifat noninvasif, yang memberikan gambaran
morfologi berupa bentuk kelenjar yang irreguler dengan ukuran yang
bervariasi. Pertumbuhan ini dapat mengenai sebagian maupun seluruh bagian
endometrium.
3.2. Klasifikasi
Siklus menstruasi tidak teratur, tidak haid dalam jangka waktu lama
(amenorrhoe) ataupun menstruasi terus-menerus dan banyak (metrorrhagia).
Selain itu, akan sering mengalami flek bahkan muncul gangguan sakit kepala,
mudah lelah dan sebagainya. Dampak berkelanjutan dari penyakit ini, adalah
penderita bisa mengalami kesulitan hamil dan terserang anemia berat.
Hubungan suami-istri pun terganggu karena biasanya terjadi perdarahan yang
cukup parah.
3.5. Factor Risiko
3.6. Diagnosis
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa
hyperplasia endometrium dengan cara USG, Dilatasi dan Kuretase, lakukan
pemeriksaan Hysteroscopy dan dilakukan juga pengambilan sampel untuk
pemeriksaan PA. Secara mikroskopis sering disebut Swiss cheese patterns.
Histeroskopi
Histeroskopi adalah tindakan dengan memasukkan peralatan teleskop kecil kedalam
uterusuntuk melihat keadaan dalam uterus dengan peralatan ini selain melakukan
inspeksi juga dapat dilakukan tindakan pengambilan sediaan biopsi untuk pemeriksaan
histopatologi.
2) abortus inkomplit
3) leiomioma
4) polip
3.8. Terapi
Terapi atau pengobatan bagi penderita hiperplasia, antara lain sebagai berikut:
3.10. Pencegahan
Langkah-langkah yang bisa disarankan untuk pencegahan, seperti :
1. Melakukan pemeriksaan USG dan / atau pemeriksaan rahim secara rutin,
untuk deteksi dini ada kista yang bisa menyebabkan terjadinya penebalan
dinding rahim.
2. Melakukan konsultasi ke dokter jika mengalami gangguan seputar
menstruasi apakah itu haid yang tak teratur, jumlah mestruasi yang banyak
ataupun tak kunjung haid dalam jangka waktu lama.
3. Penggunaan etsrogen pada masa pasca menopause harus disertai dengan
pemberian progestin untuk mencegah karsinoma endometrium.
4. Bila menstruasi tidak terjadi setiap bulan maka harus diberikan terapi
progesteron untuk mencegah pertumbuhan endometrium berlebihan. Terapi
terbaik adalah memberikan kontrasepsi oral kombinasi.
5. Rubah gaya hidup untuk menurunkan berat badan.
KESIMPULAN
Hiperplasia Endometrium adalah suatu kondisi di mana lapisan dalam rahim
(endometrium) tumbuh secara berlebihan. Kondisi ini merupakan proses yang jinak
(benign), tetapi pada beberapa kasus (hiperplasia tipe atipik) dapat menjadi kanker
rahim.
Endometrium merupakan lapisan paling dalam dari rahim. Lapisan ini tumbuh
dan menebal setiap bulannya dalam rangka mempersiapkan diri terhadap terjadinya
kehamilan, agar hasil konsepsi bisa tertanam. Jika tidak terjadi kehamilan, maka lapisan
ini akan keluar saat menstruasi.
ANAMNESA PRIBADI
ANAMNESA PENYAKIT
KU : Perdarahan pervaginam
Telaah : Os datang ke RSU,Dr.R.M.DJOELHAM dengan
keluhan keluar darah dari vagina, bergumpal (+),
volume darah lebih kurang 4 kali ganti doek. Hal ini
dialami os lebih kurang 40 hari yang lalu.
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
RPT : (-)
RPO : (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
1. Keadaan Umum
Sensorium : Compos Mentis
Tekanan darah : 100/70mmHg
Respirasi Rate : 20x/menit
Heart Rate : 80x/menit
Suhu : 36,5 0 C
2. Keadaan Penyakit
Anemia : (-)
Sianosis : (-)
Dyspnoe : (-)
Ikterus : (-)
Edema : (-)
Status Lokalisata
1. Kepala
Mata : conjungtiva palpebra superior pucat (-/-)
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Leher : pembesaran kelenjar getah brning (-/-)
2. Thorax
Inspeksi : simetris
Palpasi : Sterm fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+),suara tambahan (-/-)
3. Abdomen
Inspeksi : Massa (-), striae gravidarum (-), bekas operasi (-)
Palpasi : Hati tidak teraba, Lien tidak teraba, nyeri
tekan abdomen(+) Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltic usus normal
4. Ektremitas
Superior : dbn
Inferior : dbn
1. Abdomen
Inspeksi : Abdomen belum tampak membesar, massa
(-), striae gravidarum (-), bekas operasi (-)
Pemeriksaan Penunjang
1. USG
Dilakukan pada tanggal 20 Mei 2011 (os melakukan USG sebelum
datang kerumah sakit, hasilnya adalah :
Hiperplasia endometrium
2. Laboratorium
Dilakukan pada tanggal 21 Mei 2011
Darah rutin :
Hb : 9,9 gr/dl
Leukosit : 12.200
Golongan Darah :B
Urin rutin : (-)
RESUME ANEMNESA
KU : Perdarahan pervagina
Telaah : Os datang ke RSU,Dr.R.M.DJOELHAM dengan
keluhan keluar darah dari vagina berwarna coklat
kemerah-merahan, bergumpal (+), hal ini dialami os
lebih kurang 7 hari yang lalu, os juga mengaku perut
nya mules (+), sebelumnya os pernah tes urin dan
hasilnya positif.
PEMERIKSAAN FISIK
Status present
1. Keadaan Umum
Tekanan darah : 100/70mmHg
Status Lokalisata
1. Abdomen
Palpasi : Nyeri tekan abdomen (+)
Status Obstetri dan Ginekologi
1. Abdomen
1. USG
Dilakukan tanggal 20 Mei 2011 :
Hyperplasia endometrium
DIAGNOSA BANDING
karsinoma endometrium,
abortus inkomplit
leiomioma endometrium
polip endometrium
DIAGNOSA KERJA
Hyperplasia endometrium
PENATALAKSANAAN
RENCANA
Kurretage
LAPORAN KURRETAGE
Kesadaran CM CM CM CM CM
Keluhan Darah masih keluar (+) Darah masih keluar (+) Darah masih keluar (+) Darah masih keluar (+) Darah masih
Mules (+) keluar (+)
Jantung
berdebar
Lemas
Vital Sign TD : 140/70 mmhg TD : 100/70 TD : 90/70 mmHg RR TD : 110/70 mmHg TD :
RR : 24 x/i mmHg RR : : 20x/i RR : 22 x/i 120/90
HR : 60 x/i 24x/i HR : 76x/i HR : 80 x/i mmHg RR
0
HR : 84x/i T : 36,5 OC : 22 x/i
T : 36,5 C T : 36,6 0 C HR
T : 36,8 0 C : 84
x/i
T
Hiperplasia Endometrium
21
:
36,
5
O
C
Terapi IVFD RL 20 gtt/i IVFD RL 20 gtt/i IVFD RL 20 gtt/i IVFD RL 20 gtt/i IVFD RL
20 gtt/i
Inj.Kalnex 1 ampul / 8 Inj.Kalnex 1 Inj.Kalnex 1 Inj.Kalnex 1 ampul
jam ampul / 8 jam ampul / 8 jam / 8 jam Inj.Kalnex
1 ampul
Ciprofloksasin 500 Ciprofloksasin Ciprofloksasin 500 Ciprofloksasin 500
/ 8 jam
mg 3x1 500 mg 3x1 mg 3x1 mg 3x1
Ciproflok
Viferron 1x1 Viferron 1x1 Viferron 1x1 Viferron 1x1
sasin 500
Neorolut 2x1 Neorolut 2x1 Neorolut 2x1 Neorolut 2x1 mg 3x1
Viferron
1x1
Neorolut
2x1
Hiperplasia Endometrium
22
FOLLOW UP
Tanggal/jam 23-5- 2011 24-5-2011 24-5-2011 24-5-2011 25-5-2011
19.00 Wib 05.30 Wib 13.30 Wib 19.20 WIB 05.30 WIB
KU Baik Baik Baik Baik Baik
Kesadaran C C CM CM CM
M M
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Pusing (+)
Hiperplasia Endometrium
23
Terapi IVFD RL 20 gtt/i IVFD RL 20 gtt/i IVFD RL 20 gtt/i IVFD RL 20 gtt/i IVFD RL 20
gtt/i
Inj.Kalnex 1 Inj.Kalnex 1 Inj.Kalnex 1 Inj.Kalnex 1 ampul
ampul / 8 jam ampul / 8 jam ampul / 8 / 8 jam Inj.Kalnex 1
jam ampul
Ciprofloksasin Ciprofloksasin Ciprofloksasin 500
/ 8 jam
500 mg 3x1 500 mg 3x1 Ciprofloksasi mg 3x1
n 500 mg 3x1 Ciprofloksasi
Viferron 1x1 Viferron 1x1 Viferron 1x1
n 500 mg
Viferron 1x1
Neorolut 2x1 Neorolut 2x1 Neorolut 2x1 3x1
Neorolut 2x1
Viferron 1x1
Neorolut 2x1
Hiperplasia Endometrium
24
Tanggal/jam 25-5- 2011 25-5-2011 26-5-2011 26-5-2011
Kesadaran CM CM CM CM
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Vital Sign TD : 140/90 mmhg TD : 140/80 mmHg TD : 110/70 mmHg TD : 110/80 mmHg
RR : 24 x/i RR : 24 x/i RR : 24 x/i RR : 22 x/i
HR : 88 x/i HR : 88 x/i HR : 72 x/i HR : 60 x/i
Hiperplasia Endometrium
25
Terapi IVFD RL + 1 ampul IVFD RL 20 gtt/i IVFD RL 20 gtt/i Asam mefenamat
pitogin 20 gtt/i 500 mg 3x1
Asam mefenamat 500 Asam mefenamat
Inj. Myomergin 1 mg 3x1 500 mg 3x1 Ciprofloksasin 500
ampul (IV) mg 3x1
Ciprofloksasin 500 mg Ciprofloksasin
Ciprofloksasin 500 3x1 500 mg 3x1 Metronidazol 500
mg 3x1 mg 3x1
Metronidazol 500 mg Metronidazol 500
Metronidazol 500 3x1 mg 3x1 Neorolut 2x1
mg 3x1
Neorolut 2x1 Neorolut 2x1
Asam mefenamat
500 mg 3x1
Neorolut 2x1
Hiperplasia Endometrium
26
KESIMPULAN
Hiperplasia Endometrium
27