Anda di halaman 1dari 6

Anamnesis

Diagnosis klinis berdasarkan anamnesis lebih ditujukan kepada mencari dan


mengaitkan munculnya gejala dengan faktor resiko yang berkaitan dengan
kebiasaan pasien. Beberapa yang menjadi faktor resiko karsinoma sel skuamosa
adalah adanya area yang sering terpapar sinar matahari (UVA), faktor lingkungan
berupa agen kimia, fisika, psoralen dan UVA (PUVA), imunosupresi (infeksi HPV-
16, HPV-18) dan merokok. Faktor resiko lainnya adalah luka kronik yang tidak
sembuh, skar akibat luka bakar, dan kronik dermatosis.1

Pemeriksaan Fisik
Tempat predileksi karsinoma sel skuamosa paling banyak di area wajah dan
leher (bibir, telinga, hidung, pipi, dan kelopak mata) mencapai 70% dan pada
punggung tangan. Wajah dan leher merupakan predileksi utama pada pria,
sementara pada wanita lebih sering dijumpai pada ekstremitas atas diikuti dengan
wajah dan leher.2
Lesi awal dari karsinoma sel skuamosa dapat berbentuk keratosis aktinik
dan penyakit bowen. Pada keratosis aktinik didapati gambaran berupa area kecil
yang eritem, hiperkeratosis, dan bersisik. Sedangkan pada penyakit bowen (varian
karsinoma in situ) memiliki gambaran lesi yang eritematosa, keratosis, bersisik
tebal, atau plak dengan tepi yang ireguler. Lesi ini tidak ditumbuhi oleh bulu dan
berbatas tegas.3
Pada pemeriksaan fisik lesi karsinoma sel skuamosa umumnya terdapat
pada daerah kulit yang terpapar sinar matahari atau trauma dengan bentuk plak,
nodul, papula, tumor atau ulkus, mudah berdarah, konsistensi padat, tumbuh secara
eksofitik, endofitik, infiltratif, progresif cepat, mudah berdarah dan disertai bau
khas. Invasi tumor ke perineural akan memberikan rasa nyeri, kebas, twitching,
ataupun kelemahan otot.4,5
Gambar 1. Bercak atau plak eritem yang bersisik (Bowen’s disease/carcinoma in situ) 6

Gambar 2. Papulonodul, plak, papilomatosa disertai hiperkeratosis dan krusta (tipe invasive
squamous cell carcinoma)6

Gambar 3. Nodul dengan ulserasi di bawah kelopak mata (invasive squamous cell carcinoma)6

Gambar 4. Ulserasi pada area posterior telinga kiri3

Pemeriksaan Penunjang
Salah satu pemeriksaan yang menjadi tolok ukur dalam menegakkan jinak
ganasnya suatu pertumbuhan sel adalah dengan pemeriksaan histopatologi. Hal ini
dapat dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel melalui biopsi baik secara
insisi, eksisi, maupun punch biopsy. Pada lesi yang tampak berukuran kurang dari
2 cm, dapat dilakukan eksisi luas hingga mengambil 4 mm tepi lesi 6 mm pinggiran
lesi. Sementara pada lesi yang berukuran > 2 cm dapat dilakukan biopsi insisi
dengan mengambil 1 atau 2 buah jaringan berukuran 2-3 mm.1,7 AJCC (American
Joint Commitee on Cancer) edisi 8 telah membuat klasifikasi untuk Karsinoma Sel
Skuamosa yaitu8:

Tabel 1. Kategori Tumor Primer


Kategori Kriteria
TX Primary tumour cannot be identified
Tis Carcinoma in situ
T1 Tumour smaller than 2 cm in greatest dimension
T2 Tumour 2 cm or larger, but smaller than 4 cm in greatest
dimension
T3 Tumour 4 cm or larger in maximum dimension or minor bone
erosion or perineural invasion or deep invasion
T4 Tumour with gross cortical bone/marrow, skull base invasion
and/or skull base foramen invasion
T4a Tumour with gross cortical bone/marrow invasion
T4b Tumour with skull base invasion and/or skull base foramen
invasion

Tabel 2. Kategori Kelenjar Getah Bening Regional


Kategori Kriteria
NX Regional lymph node cannot be assessed
N0 No regional lymph node metastasis
N1 Metastasis in a single ipsilateral lymph node. 3 cm or
smaller in greatest dimension and ENE (-)
N2 Metastasis in a single ipsilateral node larger than 3 cm but
not larger than 6 cm in greatest dimension and ENE (-);
or metastases in multiple ipsilateral lymph nodes. none
larger than 6 cm in greatest dimension and ENE (-);
or in bilateral or contralateral lymph nodes, none larger than
6 cm in greatest dimension and ENE (-)
N2a Metastasis in a single ipsilateral node larger than 3 cm but
not larger than 6 cm in greatest dimension and ENE (-)
N2b Metastasis in multiple ipsilateral nodes. none larger than 6
cm in greatest dimension and ENE (-)
N2c Metastasis in bilateral or contralateral lymph nodes, none
larger than 6 cm in greatest dimension and ENE
N3 Metastasis in a lymph node larger than 6 cm in greatest
dimension and ENE (-);
or metastasis in any node(s) and clinically overt ENE
[ENE(+)]
N3a Metastasis in a lymph node larger than 6 cm in greatest
dimension and ENE (-)
N3b Metastasis in any node(s) and ENE(+)

Tabel 3. Kategori Metastasis


Kategori Kriteria
M0 No distant metastasis
M1 Distant metastasis

Tabel 4. Derajat Histopatologi


Kategori Kriteria
GX Grade cannot be assessed
G1 Well differentiated
G2 Moderately differentiated
G3 Poorly differentiated
Tabel 5. Stadium Prognostik
T N M Stadium
Tis N0 M0 0
T1 N0 M0 I
T2 N0 M0 II
T3 N0 M0 III
T1 N1 M0 III
T2 N1 M0 III
T3 N1 M0 III
T1 N2 M0 IV
T2 N2 M0 IV
T3 N2 M0 IV
T berapapun N3 M0 IV
T4 N berapapun M0 IV
T berapapun N berapapun M1 IV

Referensi:
1. Khan S.A., Bank J, Song D.H., Choi E.A. The Skin and Cutaneus Tissue In:
Schwartz Principle of Surgery Tenth edition. New York: Mc Graw Hill
Education. 2015. p. 487.
2. Stratigos A, Garbe C, Lebbe C, Malvehy J, Marmol V.d., Pehamberger H.,
et.al. Diagnosis and Treatment of Invasive Squamous Cell Carcinoma of the
Skin: European Consensus-based Intredisciplinary Guideline. European
Journal of Cancer. 2015. p. 1-19.
3. Morita S.Y., Balch C.M., Klimberg V.S., Pawlik T.M., Posner M.C., Tanabe
K.K. Textbook of Complex General Surgical Oncology. Mc Graw Hill
Education. 2018. p. 234-5.
4. Suyatno, Pasaribu E.T. Bedah Onkologi: Diagnosis dan Terapi. Jakarta: CV
Sagung Seto. 2014. p.174.
5. Najjar T. Cutaneous Squamous Cell Carcinoma: Clinical Presentation
[Internet]. [accessed 12 May 2018 ; updated 7 May 2018]. Diambil dari:
http://emedicine.medscape.com/article/238798-overview.
6. Poston G, Wyld L, Audisio R.A. Surgical Oncology: Theory and
Multidisciplinary Practice 2th edition. CRC Press Taylor & Francis Group.
2017. p.527-33.
7. Stulberg D.L., Crandell B., Fawcett R.S. Diagnosis and Treatment of Basal
Cell and Squamous Cell Carcinoma. American Family Physician.
2004:70(8);1481-8.
8. American Joint Committee on Cancer. AJCC Manual 8th Edition. Springer
Nature. 2017. p.171-9.

Anda mungkin juga menyukai