Pemeriksaan Fisik
Tempat predileksi karsinoma sel skuamosa paling banyak di area wajah dan
leher (bibir, telinga, hidung, pipi, dan kelopak mata) mencapai 70% dan pada
punggung tangan. Wajah dan leher merupakan predileksi utama pada pria,
sementara pada wanita lebih sering dijumpai pada ekstremitas atas diikuti dengan
wajah dan leher.2
Lesi awal dari karsinoma sel skuamosa dapat berbentuk keratosis aktinik
dan penyakit bowen. Pada keratosis aktinik didapati gambaran berupa area kecil
yang eritem, hiperkeratosis, dan bersisik. Sedangkan pada penyakit bowen (varian
karsinoma in situ) memiliki gambaran lesi yang eritematosa, keratosis, bersisik
tebal, atau plak dengan tepi yang ireguler. Lesi ini tidak ditumbuhi oleh bulu dan
berbatas tegas.3
Pada pemeriksaan fisik lesi karsinoma sel skuamosa umumnya terdapat
pada daerah kulit yang terpapar sinar matahari atau trauma dengan bentuk plak,
nodul, papula, tumor atau ulkus, mudah berdarah, konsistensi padat, tumbuh secara
eksofitik, endofitik, infiltratif, progresif cepat, mudah berdarah dan disertai bau
khas. Invasi tumor ke perineural akan memberikan rasa nyeri, kebas, twitching,
ataupun kelemahan otot.4,5
Gambar 1. Bercak atau plak eritem yang bersisik (Bowen’s disease/carcinoma in situ) 6
Gambar 2. Papulonodul, plak, papilomatosa disertai hiperkeratosis dan krusta (tipe invasive
squamous cell carcinoma)6
Gambar 3. Nodul dengan ulserasi di bawah kelopak mata (invasive squamous cell carcinoma)6
Pemeriksaan Penunjang
Salah satu pemeriksaan yang menjadi tolok ukur dalam menegakkan jinak
ganasnya suatu pertumbuhan sel adalah dengan pemeriksaan histopatologi. Hal ini
dapat dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel melalui biopsi baik secara
insisi, eksisi, maupun punch biopsy. Pada lesi yang tampak berukuran kurang dari
2 cm, dapat dilakukan eksisi luas hingga mengambil 4 mm tepi lesi 6 mm pinggiran
lesi. Sementara pada lesi yang berukuran > 2 cm dapat dilakukan biopsi insisi
dengan mengambil 1 atau 2 buah jaringan berukuran 2-3 mm.1,7 AJCC (American
Joint Commitee on Cancer) edisi 8 telah membuat klasifikasi untuk Karsinoma Sel
Skuamosa yaitu8:
Referensi:
1. Khan S.A., Bank J, Song D.H., Choi E.A. The Skin and Cutaneus Tissue In:
Schwartz Principle of Surgery Tenth edition. New York: Mc Graw Hill
Education. 2015. p. 487.
2. Stratigos A, Garbe C, Lebbe C, Malvehy J, Marmol V.d., Pehamberger H.,
et.al. Diagnosis and Treatment of Invasive Squamous Cell Carcinoma of the
Skin: European Consensus-based Intredisciplinary Guideline. European
Journal of Cancer. 2015. p. 1-19.
3. Morita S.Y., Balch C.M., Klimberg V.S., Pawlik T.M., Posner M.C., Tanabe
K.K. Textbook of Complex General Surgical Oncology. Mc Graw Hill
Education. 2018. p. 234-5.
4. Suyatno, Pasaribu E.T. Bedah Onkologi: Diagnosis dan Terapi. Jakarta: CV
Sagung Seto. 2014. p.174.
5. Najjar T. Cutaneous Squamous Cell Carcinoma: Clinical Presentation
[Internet]. [accessed 12 May 2018 ; updated 7 May 2018]. Diambil dari:
http://emedicine.medscape.com/article/238798-overview.
6. Poston G, Wyld L, Audisio R.A. Surgical Oncology: Theory and
Multidisciplinary Practice 2th edition. CRC Press Taylor & Francis Group.
2017. p.527-33.
7. Stulberg D.L., Crandell B., Fawcett R.S. Diagnosis and Treatment of Basal
Cell and Squamous Cell Carcinoma. American Family Physician.
2004:70(8);1481-8.
8. American Joint Committee on Cancer. AJCC Manual 8th Edition. Springer
Nature. 2017. p.171-9.