Dapat berfungsi dalam kondisi baik terhubung jaringan (termasuk internet) maupun
tidak.
Integrasi dengan file system perangkat.
Integrasi dengan Web-services.
Embed dengan browser untuk meningkatkan akses ke konten online secara dinamis.
a) Hybrid App
Hybrid app menggabungkan elemen dari native dan mobile web app. Oleh karena itu,
hybrid app dapat didistribusikan melalui toko aplikasi resmi sama seperti native app.
Hybrid app pun dapat menggunakan teknologi web lintas platform. Hybrid app
biasanya lebih mudah dan cepat untuk dikembangkan dibanding dengan native app.
Selain itu, hybrid app juga lebih sedikit membutuhkan pemeliharaan. Namun,
kecepatan dari hybrid app bergantung pada kecepatan browser pengguna. Dengan
kata lain, kecepatan hybrid app tidak akan bisa setara dengan native app.
Keuntungan hybrid app adalah anda dapat membuatnya dari satu dasar saja sehingga
anda pun mampu untuk menambah fungsi-fungsi baru di berbagai versi dari aplikasi.
Hal ini tentunya berbeda dengan native app yang mengharuskan anda untuk terus
mereplika semua fitur baru untuk masing-masing platform.
b) Native App
Jika merujuk pada aplikasi yang diunduh melalui App Store atau Google Play, maka
sering halnya native app yang muncul di benak kita. Yang membedakan native app
dari mobile web dan hybrid app adalah mereka dikembangkan hanya untuk perangkat
tertentu saja. Contohnya aplikasi Android yang ditulis menggunakan Java dan aplikasi
iOS yang ditulis menggunakan Objective-C.
Keuntungan dalam memilih native app adalah kualitas user experience yang cepat dan
dapat diandalkan. Selai itu, native app juga dapat mengakses semua fitur perangkat
seperti mikrofon, kamera, daftar kontak, dan lainnya. Namun, dana yang lebih
haruslah disiapkan jika anda ingin mengembangkan aplikasi untuk berbagai platform
(contohnya iOS dan Android) dan untuk terus memperbarui aplikasi secara berkala.
c) Web App
Mobile web app pada dasarnya adalah website dengan tingkat interaksi yang mirip
dengan aplikasi mobile. Tipe aplikasi ini dapat dijalankan melalui berbagai macam
browser. seperti Safari dan Chrome. Selain itu mobile web app juga ditulis
menggunakan HTML5 dan atau dengan Javascript. Jika anda terbentur oleh minimnya
dana, maka mengembangkan mobile web app dapat menjadi pilihan yang tepat.
Namun, tipe aplikasi ini pun mempunyai kekurangan yang menyolok dari perbedaan 3
aplikasi mobile, yaitu jalannya aplikasi yang kurang cepat dan tidak dapat diakses
melalui toko aplikasi resmi seperti App Store dan Google Play. Selain itu, icon
aplikasi pun tidak akan dapat tampil di halaman perangkat mobile, sehingga anda pun
tidak dapat mengingatkan pengguna untuk menggunakan aplikasi anda.