AMBARAN UMUM
KAB.TELUK BINTUNI
Gambar 2.2 Tatanan tektonik di Tanah Papua. Gambaran tektonik didalmnya termasuk MTFB = Membramo Thrust dan Fold
Belt; WO = Weyland Everthrust; WT = Waipona Trouhg; TAFZ = Tarare-Aiduna Fault Zone; RFZ= Ransiki Fault Zone;
LFB= Lengguru Fault Belt; SFZ= Sorong Fault Zone; YFZ= Yapen Fault Zone; MO = Misool-Onin High. Panah menunjukkan
gerakan relatif antara Lempeng Pasifik dan Australia
Bab II Gambaran Umum Kabupaten Teluk Bintuni II - 4
LAPORAN AKHIR
Terjadi dua kali fase tumbukan yang pertama yang terjadi pada
Miosen Akhir, ditandai oleh adanya perubahan dari sedimentasi
karbonat menjadi silisiklastik yang berasal dari pengangkatan
pegunungan.
Hasil dari tahap collisional ini dianggap sebagai proses tektonik yang
terjadi pada saat lempeng Australia tersubduksi antara 7 sampai 3
juta tahun yang lalu. Selain itu akibat terikutnya alas kontinen dalam
proses ini, menyebabkan aktifitas pembekuan dan pengangkatan
pegunungan setinggi 1 sampai 2 km. Proses ini menghasilkan strike-
slip lateral yang berarah timur-barat, yang mendominasi tektonik di
Tanah Papua sekarang.
b. Kondisi Litotektonik
Sekilas Tanah Papua ini tampak seperti sebuah burung yang sedang
terbang ke arah barat, sehingga pembagian secara geografi, Tanah
Papua ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian dari burung yaitu ; kepala,
leher, dan tubuh. Pembagian ini menjadi dasar pembagian dari
struktur yang mendominasi daerah-daerah tersebut. Berikut
penjelasan dari pola umum struktur tersebut.
1. Kepala Burung
2. Leher Burung
3. Tubuh Burung
Pada daerah ini, struktur didominasi oleh sistem sesar yang berarah
timur barat. Untuk lebih jelasnya tentang kondisi litotektonik Tanah
Papua diilustrasikan pada Gambar 2.3 Peta litotektonik.
Gambar 2.3 Peta litotektonik dari Tanah Papua. RMB-Ruffaer Metamorphic Belt; MTFB=
Mamberamo Thrust dan Fold Belt
c. Kondisi Stratigrafi Regional
M E L A N E S IA O R O G E N Y E x t e n ti o n a l T e c t .
C E N T R A L R A N G E S P A C IF IC O C E A N
H o t S p o ts
D o la k N e o g e n e V o lc . P a le o g e n e A r c S o ro n g F a u lt Z o n e N
T h ru s t B e lt
S F o r e la n d B a s i n M e e r v l a k te B a s in N e w G u in e a T re n c h
M e r a u k e P la t e f o r m A s m a t T h ru s t
0
K m A U S T R A L IA N C R A T O N
C A R O L IN E P L A T E
50
Gambar
1 0 0 2.5 Kolom
2 0 0 Tektonostratigrafi
300 Tanah4 Papua
00 (Simanjuntak,
500 1996)
600 700 800
1. Batuan beku yang terdiri dari basalt, tuf, andesit, gabro, diabas,
serpentin tersier, granit, dan diorit pratersier;
D. Jenis Tanah
E. Kondisi Hidrologi
F. Kondisi Iklim
G. Penggunaan Lahan
A. Sumberdaya Lahan
B. Sumberdaya Hutan
C. Sumberdaya Mineral
2.1.3 Kependudukan
B. Pertumbuhan penduduk
Tanaman Padi
Luas panen gabungan padi sawah dan padi ladang pada tahun
2002 adalah 156 ha dengan produksi 81 ton atau rata-rata
produksinya adalah 1,72 ton/Ha untuk padi sawah. Sedangkan
untuk padi ladang adalah 142 ton, dengan rata-rata produksinya
adalah 1,30 ton/ha. Hasil produksi padi di Kabupaten Teluk
Bintuni masih rendah dibandingkan dengan standar produksi padi
yaitu minimal 2,5 Ton/Ha.
Tanaman Jagung
Luas panen tanaman jagung tahun 2002 adalah 743 Ha, dengan
tingkat produksinya 1076 ton, rata-rata produksi tanaman jagung
adalah 1,44 ton/Ha. Hasil produksi jagung di kabupaten Teluk
Bintuni tergolong baik, menilai dari jumlah produksi yang
hasilkan, dimana standarisasi untuk tanaman jagung adalah 1,5
ton/ha.
Luas panen tanaman Ketela Pohon tahun 2002 adalah 351 Ha,
dengan tingkat produksinya 4972 ton, rata-rata produksi
tanaman jagung adalah 14,16 ton/Ha. Hasil produksi tanaman
Ketela Pohon di Kabupaten Teluk Bintuni tergolong cukup baik,
menilai dari jumlah produksi yang hasilkan, dimana standarisasi
untuk tanaman Ketela Pohon adalah 20 ton/ha.
Untuk tanaman Ketela Pohon luas panen tahun 2002 adalah 263
Ha, dengan tingkat produksinya 4972 ton, rata-rata produksi
tanaman jagung adalah 13,58 ton/Ha. Hasil produksi tanaman
Ketela Rambat di Kabupaten Teluk Bintuni tergolong cukup baik,
menilai dari jumlah produksi yang hasilkan, dimana standarisasi
untuk tanaman Ketela Rambat adalah 20 ton/ha
Buah -buahan
C. Perikanan
D. Peternakan
Untuk ternak unggas yang dihasilkan terdiri dari itik 2438 ekor,
entong 1513 ekor dan ayam Buras 12039 ekor.
A. Sarana Sosial
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Peribadatan
B. Jaringan Transportasi
C. Energi Listrik
D. Air Bersih
E. Drainase
F. Persampahan