Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANTARA Penyusunan Identifikasi

Lahan/Kawasan Rawan Bencana


Kabupaten Tana Toraja Tahun 2008

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Permasalahan bencana alam hari demi hari semakin meningkat dan
cenderung semakin kompleks. Sebagai kawasan dengan topografi lahan yang
berbukit hingga pegunungan dan struktur tanah yang labil serta dialiri
beberapa sungai besar dan kecil, kabupaten Tana Toraja memiliki permasalahan
lingkungan yang relatif besar terutama ancaman terhadap bencana alam. Hal
ini berdampak pula pada menurunnya kualitas dan kuantitas lingkungan
biofisik maupun sosial ekonomi – budaya.
Saat ini kita memasuki era bencana alam rutin. Adalah kenyataan yang
tidak bisa ditolak dan dicegah saat bumi mengalami pemanasan global akibat
hutan ludes sehingga membuahkan perubahan iklim yang ekstrim. Tanah
longsor, banjir bandang, angin putting beliung dan lain – lain terjadi seolah
terjadwal.
Pemerintah nampaknya masih sibuk dengan urusan politik
berkesinambungan. Undang – Undang Penanggulangan Bencana nomor 24
Tahun 2007, sebagai tindak lanjut dari kesepakatan Internasional lewat

Kerangka aksi Hyogo (Hyogo Framework for Action) tahun 2005 –


2015, belum diktaui khalayak luas. Sementara itu bencana alam tidak
menunggu lahirnya peraturan pemerintah maupun keputusan presiden.
Semacam postulat yang melapangkan kepasraan menerima konsekuensi
bencana alam sebagai kehendak Yang Maha Kuasa, karena masyarakat
memiliki keterbatasan, serta pemahaman dan pengetahuan yang masih minim,
untuk beriktiar menghindari atau meminimalisasi resiko bencana (disaster risk
reduction). Berangkat dari permasalahan tersebut Pemerintah Kabupaten Tana
Toraja melalui Badan Perencanaan Pemabangunan Daerah (BAPPEDA) pada

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)


KABUPATEN TANA TORAJA TAHUN 2008
I-1
LAPORAN ANTARA Penyusunan Identifikasi
Lahan/Kawasan Rawan Bencana
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2008

tahun 2007 melakukan langkah – langkah startegis dalam rangka


penanggulangan bencana alam salah satunya dengan melakukan penyusunan
data dan informasi serta startegi penanganan bencana alam dalam wilayah
Kabupaten Tana Toraja.
Masalah lingkungan hidup atau bencana alam di Kabupaten Tana Toraja
salah satu penyebabnya adalah rendahnya kepedulian terhadap pelestarian
lingkungan, kurangnya kerjasama dan komunikasi para pihak terkait, tingginya
urah hujan tiap tahun serta tidak terdapat data dan infrormasi yang memadai
tentang lokasi rawan bencana alam. Para pihak terkait memiliki keterbatasan
dalam menyatukan pandangan tentang penanganan dan pengelolaan bencana
alam.
Untuk itu diperlukan upaya penanganan yang komperhensif, yang
menyangkut didalamnya upaya pencegahan dan penanggulangan sampai pada
pemulihan lingkungan hidup yang terkena dampak bencana alam. Upaya
komperhensif ini juga menyangkut kerja sama lintas sektoral dan pelibatan
lapisan masyarakat luas, baik instansi pemerintah,perguruan tinggi, Lembaga
Swadaya Masyarakat dan para pengusaha.
Upaya menumbuhkembangkan kesadaran dan kerjasama penanganan dan
penanggulangan lingkungan atau bencana alam perlu dilakukan bersama –
sama. Upaya ini dapat dilakukan dengan membentuk suatu wadah tim
terpadu penanggulangan bencana alam yang didukung dengan data dan
informasi yang tersedia. Selain itu sudah saatnya tanggapan serius tentang
bencana dimulai dari masyarakat diwilayah rawan bencana. Semoga tidak
terlalu lama realisasi rencana tindak dari pemerintah.

1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


a. Maksud
Maksud dari kegiatan Identifikasi Kawasan Rawan Bencana Kabupaten
Tana Toraja adalah memberikan bantuan teknis kepada pemerintah
Kabupaten Tana Toraja dalam menetapkan program-program

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)


KABUPATEN TANA TORAJA TAHUN 2008
I-2
LAPORAN ANTARA Penyusunan Identifikasi
Lahan/Kawasan Rawan Bencana
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2008

penanggulangan bencana alam baik program sektoral maupun lintas


sektoral yang tepat secara komprehensif, berlanjut dan partisipatif.

b. Tujuan
Tujuan pokok kegiatan Penyusunan Identifikasi lahan/kawasan rawan
bencana Kabupaten Tana Toraja adalah sebagai berikut :
 Tersedianya informasi kawasan bencana alam dan atau rawan bencana
di Kabupaten Tana Toraja.
 Penegasan bagi pihak terkait dalam lingkup pemerintah Kabupaten Tana
Toraja tentang penanganan dan pengendalian lingkungan hidup.
 Memberikan pemahaman dini kepada semua pihak akan pentingngnya
menjaga kelestarian lingkungan khusunya kawasan rawan bencana
alam.
 Mampu menjadikan Kabupaten Tana Toraja sebagai daerah yang aman
dari kerusakan atau bencana alam.
 Memudahkan pihak terkait dalam melakukan rencana tindak lanjut
terhadap penanggulanagan bencana alam.

c. Sasaran
 Tersedianya daftar/ list tentang kondisi bencana alam dan rawan
bencana di Kabupaten Tana Toraja.
 Terinformasinya indikasi awal kondisi existing kawasan atau lokasi
bencana atau rawan bencana alam di Kabupaten Tana Toraja
 Tersedianya landasan dasar terutama bagi pemerintah daerah,
perencana, dan perancang, pengembang kawasan dalam membuat
keputusan atau pertimbangan dalam program pembangunan
berkelanjutan.
 Menentukan lokasi yang tepat untuk dijadiakan pusat pembangunan
sarana dan prasarana serta komoditi khususnya informasi kondisi
lingkungan.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)


KABUPATEN TANA TORAJA TAHUN 2008
I-3
LAPORAN ANTARA Penyusunan Identifikasi
Lahan/Kawasan Rawan Bencana
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2008

 Terarahnya pelaksanaan program pembangunan yang aman dari


kemungkinan adanya dampak lingkungan.

1.3. MANFAAT
 Tersusunnya suatu pedoman dan arahan, dan
strategi Penanggulangan bencana alam di Kabupaten Tana Toraja
sehingga pihak-pihak terkait (stakeholders) dapat memaksimalkan
kinerja dalam penanggulangan dini terhadap bencana alam di
Kabupaten Tana Toraja.
 Dengan tersusunnya data dan informasi lokasi
kawasan bencana atau rawan bencana alam minimal dapat mengurangi
dampak kerusakan lingkungan buatan dan alam sehingga.
pada akhirnya pembangunan dikabupaten Tana Toraja dapat
berkelanjutan.
 Sebagai rujukan dalam penyusunan rencana
program dan rencana aksi Penanggulangan bencana alam dengan
mempertimbangkan faktor kultur masyarakat, ekonomi daerah, sosial
budaya dan teknologi yang akan diterapkan dengan memperhatikan
konsep keragaman masyarakat dan wilayah;
 Sebagai rujukan dalam penyusunan rencana tindak
lanjut yang memuat rumusan sub program, proyek atau kegiatan
pembangunan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik di Kabupaten
Tana Toraja,

1.4. LANDASAN HUKUM


- UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah.
- UU No. 24/ 2007 tentang Penanggulangan Bencana .
- UU No. 26/2007 tentang Penataan ruang.
- PP No. 42/1995 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)


KABUPATEN TANA TORAJA TAHUN 2008
I-4
LAPORAN ANTARA Penyusunan Identifikasi
Lahan/Kawasan Rawan Bencana
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2008

- PP No.69/1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewa-jiban Serta - Bentuk dan


Tata cara Peran Serta Masya rakat dalam Penataan Ruang.
- PP No. 47/1997 tentang RTRWN.
- PP No.25/2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan - Kewenangan
Provinsi sebagai Daerah Otonom.
- KepPres No.32/1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
- KepMen PU No.378/KPTS/1987 tentang Petunjuk Perencanaan
Penaggulangan Longsor.
- KepMen Kimpraswil No.327/KPTS/M/2002 tentang Penetapan Pedoman
Bidang Penataan Ruang.
- SNI 03-1962-1990 tentang Tata Cara Perencanaan Penanggulangan
Longsoran
- SNI 03-2849-1992 tentang Tata cara Pemetaan Geologi Teknik Lapangan.
- SNI 03-3977-1995t tentang Tata cara Pembuatan Peta Kemiringan Lereng.
- Peraturan Pemerintah No.10 tahun 2000 tentang Ketelitian Peta.
- Pola Dasar Pembangunan Kabupaten Tana Toraja Tahun 2003 – 2007;
- Peratuaran Bupati Kabupaten Tana Toraja No. 23 Tahun 2007 Tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RPKD).
- Peraturan Bupati Tana Toraja No. 8 Tahun 2005 Tentang Rencana
Pembangunan Jangkah Menengah Daerah tahun 2005 – 2010)

1.5. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan serta persyaratan teknis yang tercakup didalam
laporan ini, secara garis besar terdiri dari bagian-bagian pekerjaan sebagai
berikut ;
1. Gambaran Umum Wilayah
A. Data Kondisi Umum Wilayah Mencakup :
 Kebijakan pembangunan berupa strategi penanganan bencana alam
dan kelestarian lingkungan.
 Permasalahan yang ada baik fisik maupun sosial.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)


KABUPATEN TANA TORAJA TAHUN 2008
I-5
LAPORAN ANTARA Penyusunan Identifikasi
Lahan/Kawasan Rawan Bencana
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2008

 Penentuan rona awal wilayah melipui : rona sosial, rona ekonomi, rona
fisik dan lingkungan, rona kelembagaan dalam keranga pembangunan
kabupaten Tana Toraja
 Kondisi Demografi antara lain :
- Perkembangan jumlah penduduk, penyebaran dan komposisi.
- Adat istiadat, kebiasaan masyarakat dan sebagainya.
 Aspek Perekonomian Daerah.

B. Aspek Spesifik Wilayah Antara Lain :


 Keadaan jenis tanah
 Keadaan Topografi
 Keadaan geologi Wilayah.
 Keadaan Hidrologi Wilayah
 Tata Guna Tanah
 Sebaran Lokasi Bencana
 Penyebab Terjadinya Bencana.

2. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini akan dibahas mengenai pengertian dan permasalahan
yang terjadi, faktor – faktor penyebab bencana alam, keterkaitan dengan
penataan ruang yang ada, program bencana alam dan pencegahan bencana
alam.
3. Kajian dan Evaluasi Bencana
Pada tahan ini akan dibahas mengenai kebijakan Umum dan
Kebijakan Khusus, manajemen pengendalian, mekanisme oprasional
penanganan, Analisa factor – factor terjadinya bencana alam, Peran instansi
terkait dan Sumber daya manusia.
4. Penetapan Zona Kawasan Bencana Alam.
Pada tahap ini akan dibahas mengenai Penetapan Zona kawasan
bencana ,Penentuan Pola Ruang Pada masing – masing Zona, Mekanisme
kelembagaan, Tugas lembaga pengendali dan hak, kewajiban masyarakat.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)


KABUPATEN TANA TORAJA TAHUN 2008
I-6

Anda mungkin juga menyukai