Anda di halaman 1dari 13

Resume

3.1. ebijakan dan Strategi Pengembangan Pendidikan


3.1.1.Kebijakan Pengembangan Pendidikan
A. Pemerataan dan Perluasan Akses
Kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan di Kota
Palopo diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan
pendidikan sesuai dengan prioritas dan urgensitas pendidikan di Kota
Palopo, serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta
didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial,
ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual
serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditempuh guna meningkatkan kapasitas
penduduk Kota Palopo untuk dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka
peningkatan daya saing tenaga kerja di pasar global, nasional, dan
regional, serta meningkatkan peringkat indeks pembangunan manusia
(IPM) hingga mencapai posisi sama dengan atau lebih baik dari peringkat
sebelum krisis ekonomi.
Penuntasan Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun akan selalu
memperhatikan pelayanan yang adil dan merata bagi penduduk yang
menghadapi hambatan ekonomi dan geografis (penduduk miskin dan
bermukim di lokasi terpencil), maupun hambatan atau kelainan fisik,
emosi, mental serta intelektual peserta didik. Untuk itu, diperlukan strategi
yang lebih efektif dengan memberikan bantuan dan mempermudah
mereka yang belum bersekolah, putus sekolah, serta lulusan SD/MI/SDLB
yang tidak melanjutkan ke SMP/MTs/SMPLB akibat hambatan ekonomi
dan sosial budaya untuk memperoleh layanan pendidikan yang memadai.
Penuntasan Wajib Belajar 9 tahun akan menambah jumlah lulusan
SMP/MTs/SMPLB setiap tahunnya, sehingga juga akan mendorong
perluasan pendidikan menengah. Dengan bertambahnya permintaan
pendidikan menengah, pemerintah Kota Palopo juga akan memperluas
pendidikan menengah terutama bagi mereka yang karena satu dan lain
hal tidak dapat menikmati pendidikan SMA yang belajar reguler, maka
melalui SMA Terbuka dan Paket C mereka dapat memperoleh layanan
pendidikan menengah yang memadai, yang pada akhirnya akan
meningkatkan APM SMA.
Beberapa kebijakan strategis yang akan diupayakan dalam rangka
memperluas pemerataan dan akses pendidikan di Kota Palopo adalah
sebagai berikut :
a. Memperluas akses bagi anak usia 0 - 6 tahun, baik laki-laki maupun
perempuan untuk memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang agar
memiliki kesiapan dalam mengikuti pendidikan di SD/ MI.
b. Menghapus hambatan biaya melalui pemberian bantuan operasional
sekolah (BOS) bagi semua siswa pada jenjang pendidikan dasar baik
pada sekolah umum maupun madrasah yang dimiliki pemerintah atau
masyarakat, yang besarnya dihitung berdasarkan unit biaya per siswa

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 15


Resume

dikalikan dengan jumlah seluruh siswa pada jenjang tersebut. Di


samping itu, dilakukan kebijakan pemberian bantuan biaya personal
terutama bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin pada jenjang
pendidikan dasar melalui pemanfaatan BOS untuk tujuan tersebut.
c. Membentuk ”SD-SMP Satu Atap” bagi wilayah dengan kondisi
geografis berbukit/ bergunung dimana lokasi permukiman terpencar-
pencar, dengan menambahkan ruang belajar SMP di SD untuk
menyelenggarakan program pendidikan SMP bagi lulusannya.
d. Memperluas akses bagi anak usia sekolah 7 – 15 tahun, baik laki-laki
maupun perempuan yang tidak/ belum terlayani di jalur pendidikan
formal untuk memiliki kesempatan mendapatkan layanan pendidikan di
jalur nonformal maupun program pendidikan terpadu bagi anak-anak
yang berkebutuhan khusus. Disamping itu, untuk memperluas akses
bagi penduduk usia 13 – 15 tahun perlu diupayakan pengembangan
SMP Terbuka melalui optimalisasi daya tampung maupun melalui
model layanan pendidikan alternatif yang inovatif.
e. Memperluas akses bagi penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas
baik laki-laki maupun perempuan untuk memiliki kesempatan
mendapatkan layanan pendidikan keaksaraan melalui jalur pendidikan
nonformal. Perluasan kesempatan bagi penduduk buta aksara
dilakukan dengan menjalin berbagai kerjasama dengan stakeholder
pendidikan, seperti organisasi keagamaan, organisasi perempuan, dan
organisasi lain yang kredibel, serta perguruan tinggi.
f. Memperluas akses terhadap pendidikan di SMK sesuai dengan
kebutuhan dan keunggulan lokal. Upaya perluasan SMK dilaksanakan
melalui penambahan program pendidikan kejuruan yang lebih fleksibel
sesuai dengan tuntutan pasar kerja yang berkembang. Di samping itu,
dilakukan upaya penambahan muatan pendidikan keterampilan di
SMA bagi siswa yang akan bekerja setelah lulus.
g. Memperluas kesempatan belajar sepanjang hayat bagi penduduk
dewasa yang ingin meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kecakapan hidup yang relevan dengan kebutuhan masyarakat melalui
program-program pendidikan berkelanjutan. Perluasan kesempatan
belajar sepanjang hayat dapat juga dilakukan dengan mengoptimalkan
berbagai fasilitas pendidikan formal yang sudah ada sebagai bagian
dari harmonisasi pendidikan formal dan nonformal.
h. Memfasilitasi perluasan daya tampung perguruan tinggi yang ada
dengan memberikan dukungan sesuai dengan kapasitas pemerintah
daerah untuk membuka dan mengembangkan program-program
keahlian yang dibutuhkan masyarakat dan daerah.
i. Membangun komunikasi, informasi, dan edukasi, serta advokasi
kepada masyarakat agar keluarga makin sadar akan pentingnya
pendidikan serta mau mengirimkan anak-anaknya ke sekolah dan/
atau mempertahankan anaknya untuk tetap bersekolah.

B. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing


Kebijakan yang ditempuh dalam rangka peningkatan mutu, relevansi dan
daya saing pendidikan di Kota Palopo di masa yang akan datang
diharapkan dapat memberikan dampak bagi perwujudan eksistensi
manusia dan interaksinya sehingga dapat hidup bersama dalam
keragaman sosial dan budaya. Selain itu, kebijakan ini bertujuan
meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing individu. Mutu
pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamatan
nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 16


Resume

berakhlak mulia, etika, wawasan, kepribadian tangguh, ekspresi estetika,


dan kualitas jasmani. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur
dari pencapaian kecakapan akademik dan nonakademik yang lebih tinggi
yang memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan
masyarakat dalam berbagai bidang baik di tingkat lokal, regional, nasional
dan global.
Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada
pencapaian mutu pendidikan yang semakin meningkat yang mengacu
pada standar nasional pendidikan (SNP). Standar nasional pendidikan
meliputi berbagai komponen yang terkait dengan mutu pendidikan yakni :
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan akan semakin diarahkan pada
perluasan inovasi pembelajaran baik pada pendidikan formal maupun
nonformal dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan
dan mencerdaskan sesuai tingkat usia, kematangan, serta tingkat
perkembangan peserta didik. Pengembangan proses pembelajaran pada
PAUD serta kelas-kelas rendah sekolah dasar lebih memperhatikan
prinsip perlindungan dan penghargaan terhadap hak-hak anak dengan
prinsip bermain sambil belajar. Peningkatan mutu pendidikan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi semakin memperhatikan
pengembangan kecerdasan intelektual dalam rangka memacu
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pemerintah Kota Palopo akan terus berupaya meningkatkan mutu
dan relevansi pendidikan secara berkelanjutan dan terpadu yang
pengelolaannya tetap dikoordinasikan dengan pemerintah pusat dan
provinsi. Manajemen mutu tersebut akan dilaksanakan melalui kebijakan
strategis sebagai berikut :
a. Menerapkan standar nasional pendidikan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagai dasar untuk melaksanakan penilaian pendidikan,
peningkatan kapasitas pengelolaan pendidikan, peningkatan
sumberdaya pendidikan, dan upaya penjaminan mutu pendidikan di
Kota Palopo.
b. Melaksanakan evaluasi proses dan kualitas pendidikan melalui ujian
sekolah oleh sekolah dan ujian nasional. Ujian nasional mengukur
ketercapaian kompetensi siswa/ peserta didik berdasarkan standar
kompetensi lulusan yang ditetapkan secara nasional.
c. Melaksanakan penjaminan mutu melalui suatu proses analisis yang
sistematis terhadap hasil ujian nasional dan hasil evaluasi lainnya
yang dimaksudkan untuk menentukan faktor pengungkit dalam upaya
peningkatan mutu.
d. Melakukan tindakan alternatif dengan memberikan perhatian lebih
besar pada satuan pendidikan yang kualitasnya rendah, baik dilihat
dari input, proses, maupun outputnya.

C. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik


Kebijakan pengelolaan pendidikan di Kota Palopo ditempuh
dengan menggunakan pendekatan secara menyeluruh dari sektor
pendidikan yang bercirikan (a) program kerja disusun secara kolaboratif
dan sinergis untuk menguatkan pelaksanaan kebijakan pada semua
tingkatan, (b) reformasi manajemen institusi yang dilaksanakan secara
berkelanjutan yang didukung program pengembangan kapasitas, dan (c)

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 17


Resume

perbaikan program dilakukan secara berkelanjutan dan didasarkan pada


evaluasi kinerja tahunan yang dilaksanakan secara sistematis dan
memfungsikan peran-peran stakeholder yang lebih luas.
Pemerintah Kota Palopo melaksanakan pengembangan
kapasitas institusi pendidikan secara sistemik dan terencana dengan
menggunakan pendekatan keseluruhan sektor tersebut di atas. Strategi
pengembangan kapasitas lebih diarahkan pada proses manajemen
perubahan atau perubahan yang didorong secara internal. Perubahan
yang didorong secara internal akan lebih menjamin terjadinya perubahan
secara berkelanjutan, menumbuhkan rasa kepemilikan, kepemimpinan,
serta komitmen bersama.
Kebijakan tata kelola dan akuntabilitas yang ditempuh meliputi
sistem pembiayaan berbasis kinerja baik di tingkat satuan pendidikan
maupun di tingkat pemerintah kota, dan manajemen berbasis sekolah
(MBS), untuk membantu pemerintah dan pemerintah daerah dalam
mengalokasikan sumberdaya serta memonitor kinerja pendidikan secara
keseluruhan. Disamping itu, peran serta masyarakat dalam perencanaan,
pengelolaan, dan pengawasan kinerja pendidikan ditingkatkan melalui
peran komite sekolah/ satuan pendidikan dan dewan pendidikan.
Pemerintah Kota Palopo bertekad mewujudkan pemerintahan
yang bersih dan bebas KKN serta memberikan pelayanan yang lebih
bermutu, efektif, dan efisien sesuai kebutuhan masyarakat. Pemerintah
yang bersih dari KKN diwujudkan melalui internalisasi etos kerja serta
disiplin kerja yang tinggi sebagai akuntabilitas aparatur negara serta
mewujudkan profesionalisme aparatur. Untuk itu, segenap aparatur yang
ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Palopo perlu
meningkatkan kinerjanya untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu,
merata dan adil di dalam suatu tata kelola pemerintahan yang sehat.
Kebijakan perwujudan tata kelola pemerintahan yang sehat dan
akuntabel dilakukan secara intensif melalui sistem pengendalian internal,
pengawasan masyarakat, serta pengawasan fungsional yang terintegrasi
dan berkelanjutan. Pemerintah Kota Palopo mengembangkan dan
melaksanakan sistem pengendalian internal pada masing-masing satuan
kerja dalam mengelola kegiatan pelayanan pendidikan sehari-hari.
Pengawasan fungsional dilakukan oleh Bawasda Kota Palopo terhadap
hasil pembangunan pendidikan, sedangkan pengawasan masyarakat
dilakukan langsung oleh individu-individu atau anggota masyarakat yang
mempunyai bukti-bukti penyalahgunaan wewenang.
Untuk peningkatan efisiensi dan mutu layanan, diperlukan
pengembangan kapasitas daerah serta penataan tata kelola pendidikan
yang sehat dan akuntabel, baik pada tingkat satuan pendidikan maupun
tingkat kota. Dalam kaitan itu, pemerintah kota akan lebih berperan dalam
mendorong otonomi satuan pendidikan melalui pengembangan kapasitas
dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu.
Pengembangan kapasitas diarahkan pada peningkatan
kemampuan pemerintah Kota Palopo secara sistematis untuk memberikan
pelayanan pendidikan yang efektif dan akuntabel sesuai dengan standar
nasional pendidikan (SNP). Untuk meningkatkan kinerja pengelolaan
pendidikan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Palopo
dikembangkan dan diremajakan indikator-indikator kinerja pengelolaan
layanan pendidikan, baik pada jalur formal dan nonformal.
Dalam rangka peningkatan akuntabilitas satuan pendidikan,
sistem monitoring dan evaluasi ditata melalui mekanisme pelaporan
kinerja satuan pendidikan secara sistemik. Strategi tersebut menjadikan

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 18


Resume

akuntabilitas publik dapat diwujudkan secara sehat melalui peningkatan


fungsi kontrol dari stakeholder pendidikan dalam rangka meningkatkan
efisiensi layanan pendidikan.
Kebijakan dalam rangka peningkatan tata kelola, akuntabilitas,
dan pencitraan publik pendidikan Kota Palopo secara keseluruhan sebagai
berikut :
a. Peningkatan sistem pengendalian internal berkoordinasi dengan
Bawasda; untuk mewujudkan pengelolaan pendidikan yang bersih,
efektif, efisien, produktif dan akuntabel. Sistem pengendalian internal
sangat penting dikembangkan guna mendeteksi penyimpangan secara
dini dan menumbuhkan tanggung jawab melalui proses evaluasi diri.
Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan pembangunan
pendidikan juga perlu dimotivasi agar meningkat kepeduliannya.
b. Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparat perencanaan dan
penganggaran; kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
satuan kerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga dan satuan
pendidikan dalam perencanaan, pengelolaan, dan penyelenggaraan
pelayanan pendidikan berbasis kinerja, melalui : a) perbaikan
kapasitas untuk merancang dan melaksanakan kebijakan, strategi,
dan progran-program rencana strategis pengembangan pendidikan, b)
pengembangan strategi manajemen kurikulum, bahan ajar dan
manajemen pembelajaran untuk identifikasi, advokasi, dan
penyebarluasan praktek-praktek terbaik dalam pengelolaan pendidikan
di Kota Palopo, dan c) mengembangkan sistem kerja sama untuk
perencanaan, pengelolaan, dan monitoring kinerja sistem pendidikan
secara menyeluruh.
c. Peningkatan kapasitas dan kompetensi managerial aparat; untuk
meningkatkan akuntabilitas pengelolaan pendidikan perlu dilakukan
pengembangan kapasitas aparatur pada satuan kerja Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga serta para pengelola pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan. Kebijakan ini ditempuh untuk
mengembangkan kemampuan pengelola dalam penyelenggaraan
pendidikan yang efektif, inovatif, efisien dan akuntabel.
d. Peningkatan ketaatan pada peraturan perundang-undangan;
kebijakan ini dimaksudkan untuk mendorong dan mewujudkan
lingkungan yang kondusif bagi peningkatan kedisiplinan, kinerja, dan
akuntabilitas seluruh aparat pengelola pendidikan, melalui peningkatan
pengawasan dan akuntabilitas.
e. Penataan regulasi pengelolaan pendidikan; kebijakan ini untuk
menjawab berbagai permasalahan dan tantangan masa depan
pendidikan, instrumen peraturan perundang-undangan, kebijakan,
pedoman standar, dan aturan pelaksanaan teknis lainnya menjadi
prioritas yang tidak kalah penting untuk terus disempurnakan dan
dikembangkan.
f. Peningkatan pencitraan publik; disamping terus melakukan dan
memantau program, kebijakan, dan kegiatan pembangunan
pendidikan di Kota Palopo, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
juga perlu melakukan sosialisasi kepada publik tentang apa yang
direncanakan, yang telah dilakukan, dan bagaimana melakukan
perbaikan. Selain untuk melakukan sosialisasi, paparan kepada publik
juga dapat menjadi sarana peningkatan citra Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga serta sistem pendidikan yang
diselenggarakan secara umum di Kota Palopo.

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 19


Resume

g. Peningkatan kapasitas dan kompetensi pengelola pendidikan; di


era desentralisasi pemerintahan termasuk pendidikan ada gejala
penurunan kualitas dan kompetensi pengelola pendidikan, untuk itu
berbagai bentuk dan model pendidikan dan pelatihan untuk
pemenuhan kebutuhan tersebut akan terus diupayakan
dikembangkan.
h. Intensifikasi pemeriksaan oleh Bawasda dan BPKP; kegiatan
intensifikasi pengawasan dilakukan dengan meninggalkan konsep
pengawasan internal tradisional, dimana akuntansi dipandang sebagai
perhatian utama pengawasan internal menuju konsep pengawasan
modern, dimana pengawasan merupakan bagian dari manajemen
yang menuntut peran yang lebih dari hanya sebagai kontrol, tetapi
juga sebagai supervisor.
i. Penyelesaian tindak lanjut temuan-temuan Bawasda dan BPKP;
pengawasan tidak akan ada maknanya apabila pemeriksaan tidak
ditindaklanjuti. Untuk itu diperlukan pemantauan terhadap tindak lanjut
yang telah dilakukan oleh obyek pemeriksaan untuk mengetahui
apakah tindak lanjut yang dilaksanakan telah sesuai dengan
rekomendasi pemeriksa.

3.1.2. Strategi Pengembangan Pendidikan


Untuk mencapai misi, tujuan dan sasaran pengembangan pendidikan
di Kota Palopo hingga tahun 2012 (rencana program jangka menengah) maka
diperlukan strategi pengembangan yang menganut prinsip keterpaduan dalam
berbagai bidang pembangunan lainnya serta terintegrasi dalam desain
pembangunan Kota Palopo secara menyeluruh.

A. Pemerataan dan Perluasan Akses


Strategi dalam mengembangkan pemerataan dan perluasan akses
pendidikan di Kota Palopo akan dilakukan melalui upaya-upaya sebagai
berikut :
a. Mengintensifkan pembinaan terhadap aktivitas dan perkembangan anak-
anak usia dini.
b. Meningkatkan bantuan biaya operasional sekolah (BOS) pada jenjang
pendidikan dasar untuk sekolah umum maupun madrasah yang dimiliki
pemerintah atau masyarakat.
c. Memberikan bantuan khusus/ bantuan personal bagi siswa yang berasal
dari keluarga miskin pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
d. Mengembangkan ”TK, SD, dan SMP Satu Atap” pada wilayah dengan
kondisi geografis sulit sehingga lebih mudah, aman, dan murah untuk
diakses oleh masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut, seperti pada
wilayah Kecamatan Wara Barat.
e. Mengembangkan jalur pendidikan non formal untuk melayani anak usia
sekolah 7 – 15 tahun yang tidak/ belum terlayani pendidikan formal.
Khusus bagi penduduk usia 13 – 15 tahun dikembangkan SMP Terbuka
melalui model layanan pendidikan alternatif yang inovatif.
f. Mengembangkan layanan pendidikan keaksaraan melalui jalur pendidikan
non formal untuk penduduk buta aksara usia 15 tahun keatas, bisa dengan
menjalin kerjasama dengan organisasi keagamaan, organisasi
perempuan, organisasi lain yang kredibel, ataupun perguruan tinggi.
g. Mengembangkan program pendidikan kejuruan yang lebih fleksibel sesuai
dengan tuntutan pasar kerja global, nasional, regional maupun lokal untuk
jenjang pendidikan SMK. Disamping itu, mengembangkan muatan

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 20


Resume

pendidikan keterampilan di SMA bagi siswa yang berminat bekerja setelah


lulus.
h. Menambah jumlah sarana pendidikan formal berupa ruang belajar sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dengan melihat proporsi
penduduk usia sekolah dan jenjang sarana pendidikan yang dibutuhkan.
Disamping itu, tetap berupaya merehabilitasi ruang belajar yang rusak
berat dan rusak ringan agar proses belajar menjadi aman dan berkualitas.
i. Memberikan dukungan administrasi terhadap perluasan daya tampung
perguruan tinggi dan pembukaan program-program keahlian yang
dibutuhkan oleh masyarakat dan daerah.
j. Melakukan sosialisasi yang intens baik secara formal maupun informal
kepada masyarakat yang belum begitu peduli terhadap pendidikan anak-
anaknya untuk mau mengirimkan anak-anaknya belajar di sekolah atau
mau tetap menyekolahkan anaknya agar lebih memiliki harapan masa
depan yang lebih baik.

B. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing


Untuk meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan di
Kota Palopo maka strategi yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Merasionalkan penerapan standar nasional pendidikan sesuai dengan PP
No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai dasar
melaksanakan penilaian pendidikan, peningkatan kapasitas pengelolaan
pendidikan, peningkatan sumber daya pendidikan, dan upaya penjaminan
mutu pendidikan di Kota Palopo.
b. Mengintensifkan pelaksanaan evaluasi proses dan kualitas pendidikan
melalui ujian sekolah oleh sekolah dan ujian nasional yang
diselenggarakan secara nasional dan berstandar nasional.
c. Mengintensifkan pelaksanaan penjaminan mutu melalui suatu proses
analisis yang sistematis terhadap hasil ujian nasional dan hasil evaluasi
lainnya.
d. Memantau dan memberikan stimulan pada satuan pendidikan yang
kualitasnya rendah agar bisa lebih berkualitas dalam proses dan
luarannya.

C. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Citra Publik


Dalam rangka lebih mengembangkan penguatan tata kelola,
akuntabilitas dan citra publik pendidikan di Kota Palopo maka strategi yang
ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Mengintensifkan sistem pengendalian internal dengan tetap berkoordinasi
dengan Bawasda dan memberikan apresiasi yang luas kepada
masyarakat atas pemantauan dan pengawasan independen yang
dilakukannya terhadap proses dan pelaksanaan pembangunan pendidikan
di Kota Palopo.
b. Mengembangkan kapasitas dan kompetensi aparat perencanaan dan
penganggaran agar dalam perencanaan, pengelolaan dan
penyelenggaraan pelayanan pendidikan berbasis kinerja menjadi lebih
terpadu, transparan, efektif dan efisien.
c. Mengembangkan kapasitas dan kompetensi manajerial aparat terkait
dengan pembangunan pendidikan agar dalam penyelenggaraan
pendidikan lebih efektif, inovatif, efisien dan transparan.

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 21


Resume

d. Mengapresiasi tinggi atas ketaatan pada peraturan perundang-undangan


dalam mewujudkan peningkatan kedisiplinan, kinerja, dan akuntabilitas
serta lingkungan kerja yang kondusif.
e. Melakukan revisi atau penyempurnaan atas regulasi pengelolaan
pendidikan untuk dapat lebih sejalan dan terintegrasi dengan instrumen
pengelolaan pendidikan yang mutakhir yang dikeluarkan oleh pemerintah
pusat ataupun pemerintah provinsi.
f. Mengintensifkan kegiatan pencitraan publik atas kegiatan pembangunan
pendidikan di Kota Palopo dalam bentuk sosialisasi kemasyarakat
langsung maupun melalui pemanfaatan media massa seperti surat kabar
dan media elektronik.

3.2. Program Pembangunan Pendidikan di Kota Palopo


A. Program Pendidikan Dasar dan Prasekolah
Program pembinaan pendidikan dasar dan prasekolah bertujuan untuk :
(1) Memperluas jangkauan dan daya tampung SD dan Madrasah Ibtidayah (MI),
SLTP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan lembaga pendidikan prasekolah
sehingga menjangkau anak-anak dari seluruh lapisan masyarakat;
(2) Meningkatkan kesamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi
kelompok yang kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin dan anak
yang berkelainan;
(3) Meningkatnya kualitas pendidikan dasar dan prasekolah dengan kualitas
yang memadai; serta
(4) Terselenggaranya manajemen pendidikan dasar dan prasekolah berbasis
pada sekolah dan masyarakat.
Sasaran yang akan dicapai oleh program pembinaan pendidikan dasar
dan prasekolah sampai dengan akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut :
(1) Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) SD, MI, SLTP, dan MTs;
(2) Optimalnya fungsi keberadaan organisasi sekolah yang lebih demokratis,
transparan, efisien, akuntabel, serta mendorong partisipasi masyarakat; dan
(3) Terwujudnya manajemen pendidikan yang berbasis sekolah/ masyarakat
(school/ community based management).
Kegiatan pokok dalam mengupayakan pemerataan pendidikan dasar
adalah sebagai berikut :
(1) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di SD dan MI serta
pembangunan dan meningkatkan sarana dan prasarana di SLTP dan MTs,
termasuk sarana olah raga;
(2) Memberikan subsidi pendidikan bagi sekolah swasta agar sekolah-sekolah
swasta mampu menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan
memberikan layanan pendidikan yang dapat dijangkau masyarakat luas;
(3) Menerapkan alternatif layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat
kurang beruntung (masyarakat miskin, termasuk anak jalanan), seperti SD
dan MI Kecil 1 guru, guru kunjung/sistem tutorial, serta SLTP-MTs terbuka;
(4) Melaksanakan revitalisasi sekolah-sekolah agar tercapai efisiensi dan
efektivitas sekolah yang didukung dengan fasilitas yang memadai;
(5) Memberikan bea siswa bagi siswa berprestasi dan/ atau dari keluarga yang
tidak mampu;
(6) Melakukan pemerataan jangkauan pendidikan prasekolah melalui
peningkatan partisipasi masyarakat dalam menyediakan lembaga penitipan
anak, kelompok bermain, dan taman kanak-kanak yang bermutu, serta
memberikan kemudahan, bantuan, dan penghargaan oleh pemerintah.
Kegiatan pokok dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar
dan prasekolah adalah sebagai berikut :

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 22


Resume

(1) Meningkatkan kemampuan profesional dan kesejahteraan guru serta tenaga


kependidikan lainnya agar dapat meningkatkan kualitas, citra, wibawa,
harkat, dan martabat;
(2) Menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar, sesuai dengan
kebutuhan dan potensi pambangunan Kota Palopo, mampu meningkatkan
kreatifitas guru, inklusif dan tidak bias gender, sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan peserta didik, menunjang peningkatan penguasaan ilmu-ilmu
dasar serta keimanan, ketakwaan dan kepribadian yang berakhlak mulia;
(3) Meningkatkan penyediaan, penggunaan, dan perawatan sarana dan
prasarana pendidikan : buku pelajaran pokok, buku bacaan, alat pendidikan
ilmu pengetahuan sosial (IPS), IPA, dan matematika, perpustakaan,
laboratorium, serta ruang lain yang diperlukan;
(4) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar melalui
pemetaan mutu sekolah, penilaian proses dan hasil belajar secara bertahap
dan berkelanjutan, serta pengembangan sistem dan alat ukur penilaian
pendidikan yang lebih efektif untuk meningkatkan pengendalian dan kualitas
pendidikan; dan
(5) Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas kinerja kelembagaan sehingga
peran dan tanggung jawab sekolah, pemerintah kota, termasuk lembaga
legislatif dan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan makin
nyata.
Kegiatan pokok dalam upaya memperbaiki manajemen pendidikan
dasar dan prasekolah adalah sebagai berikut :
(1) Melaksanakan desentralisasi bidang pendidikan secara bertahap, bijaksana
dan profesional, termasuk peningkatan peranan Komite Sekolah;
(2) Mengembangkan pola penyelenggaraan pendidikan berdasarkan
manajemen berbasis sekolah untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan
sumberdaya pendidikan dengan memperhatikan kondisi dan kebutuhan
masyarakat;
(3) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan,
seperti diversifikasi penggunaan sumber daya dan dana;
(4) Mengembangkan sistem insentif yang mendorong kompetisi yang sehat baik
antar lembaga dan personel sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan;
(5) Memberdayakan personel dan lembaga, antara lain, melalui pelatihan yang
dilaksanakan oleh lembaga profesional. Program pemberdayaan ini perlu
diikuti dengan pemantauan dan evaluasi secara bertahap dan intensif agar
kinerja sekolah dapat bertahan sesuai dengan standar mutu pendidikan
yang ditetapkan;

B. Program Pendidikan Menengah


Program pembinaan pendidikan menengah yang mencakup Sekolah
Menengah Umum (SMU), Sekolah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah (MA)
ditujukan untuk :
(1) Memperluas jangkauan dan daya tampung SMU, SMK, dan MA bagi seluruh
lapisan masyarakat;
(2) Meningkatkan kesamaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi
kelompok yang kurang beruntung; masyarakat miskin, dan anak yang
berkelainan;
(3) Meningkatkan kualitas pendidikan menengah sebagai landasan bagi peserta
didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
dan kebutuhan dunia kerja;
(4) Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya pendidikan yang tersedia;
(5) Meningkatkan keadilan dalam pembiayaan dengan dana publik;

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 23


Resume

(6) Meningkatkan efektivitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi


setempat;
(7) Meningkatkan kinerja personel dan lembaga pendidikan;
(8) Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mendukung program
pendidikan, dan
(9) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.
Sasaran yang akan dicapai oleh program pembinaan pendidikan
menengah sampai dengan akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut :
(1) Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) SMU, SMK dan MA;
(2) Meningkatnya daya tampung termasuk untuk lulusan SLTP dan MTs sebagai
hasil penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
(3) Mewujudkan organisasi sekolah yang lebih demokratis, transparan, efisien,
akuntabel, serta mendorong partisipasi masyarakat; dan
(4) Terwujudnya manajemen pendidikan yang berbasis sekolah/ masyarakat
(school/ community based management).
Kegiatan pokok dalam mengupayakan pemerataan pendidikan
menengah adalah sebagai berikut :
(1) Membangun sekolah dengan prasarana yang memadai, termasuk sarana
olah raga, yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah;
(2) Menerapkan alternatif layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat
kurang beruntung yaitu masyarakat miskin, termasuk anak jalanan;
(3) Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan/ atau dari
keluarga tidak mampu, dengan mempertimbangkan peserta didik
perempuan secara proporsional; dan
(4) Memberikan subsidi untuk sekolah swasta yang diprioritaskan.
Kegiatan pokok dalam upaya peningkatan kualitas dan relevansi
pendidikan menengah adalah sebagai berikut :
(1) Meningkatkan kemampuan profesional dan kesejahteraan guru dan tenaga
kependidikan lainnya, antara lain melalui pemberian akreditasi dan sertifikasi
mengajar bidang tertentu yang menunjang peningkatan karier guru;
(2) Menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar sesuai dengan
kebutuhan dan potensi pembangunan Kota Palopo, mampu meningkatkan
kreativitas guru, inklusif dan tidak bias gender sesuai dengan kapasitas
peserta didik, serta menekankan perlunya peningkatan keimanan dan
ketakwaan, wawasan kebangsaan, kesehatan jasmani, kepribadian yang
berakhlak mulia, beretos kerja, memahami hak dan kewajiban, serta
meningkatkan penguasaan ilmu-ilmu dasar (matematika, sains dan
teknologi, bahasa dan sastra, ilmu sosial, dan bahasa Inggris);
(3) Meningkatkan standar mutu secara bertahap agar lulusan pendidikan
menengah mampu bersaing dengan lulusan pendidikan menengah secara
nasional;
(4) Menerapkan kurikulum berbasis kompetensi pada sekolah menengah
kejuruan untuk memenuhi tuntutan persyaratan tenaga kerja;
(5) Mengembangkan lomba karya ilmiah dan sejenisnya yang disesuaikan
dengan standar yang dipakai di dunia pendidikan nasional;
(6) Melakukan pendekatan pada dunia usaha dan dunia industri untuk
melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah menengah, khususnya
pendidikan menengah kejuruan dalam mengembangkan perencanaan,
pengembangan materi pelajaran, implementasi kegiatan, dan penilaian
program pengajaran;
(7) Mengembangkan program-program keterampilan/ kejuruan pada SMU dan
MA yang sesuai dengan lingkungan atau tuntutan dunia kerja agar para
lulusan SMU dan MA yang tidak memiliki peluang untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi dapat bersaing dalam memasuki dunia kerja;

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 24


Resume

(8) Meningkatkan pengadaan, penggunaan, dan perawatan sarana dan


prasarana pendidikan termasuk buku dan alat peraga, perpustakaan, dan
laboratorium bagi sekolah-sekolah negeri dan swasta secara bertahap;
(9) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar melalui
pemetaan mutu sekolah, penilaian proses dan hasil belajar secara bertahap
dan berkelanjutan serta pengembangan sistem dan alat ukur penilaian
pendidikan yang lebih efektif untuk meningkatkan pengendalian dan kualitas
pendidikan; dan
(10) Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas kinerja kelembagaan dan
pengelolaan sumber dana sehingga peran dan tanggung jawab sekolah-
sekolah, pemerintah kota termasuk lembaga legislatif dan masyarakat dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan makin nyata.
Kegiatan pokok dalam upaya peningkatan manajemen pendidikan
menengah adalah sebagai berikut :
(1) Melaksanakan demokratisasi dan desentralisasi pendidikan antara lain
dengan pembentukan dan peningkatan peranan Komite Sekolah meliputi :
perencanaan, implementasi, dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan di
sekolah, serta mendorong pemerintah kota untuk melaksanakan optimalisasi
pembentukan dan fungsi Dewan Sekolah;
(2) Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (school based
management) untuk meningkatkan kemandirian sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan;
(3) Meningkatkan partisipasi masyarakat agar dapat menjadi mitra kerja
pemerintah kota yang serasi dalam pembinaan pendidikan menengah;
(4) Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata, baik untuk
sekolah negeri maupun swasta;
(5) Mengembangkan sistem insentif yang mendorong kompetisi yang sehat
antar lembaga dan personel sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan;
(6) Memberdayakan personel dan lembaga antara lain dilakukan melalui
pelatihan yang dilaksanakan oleh lembaga profesional. Program
pemberdayaan ini perlu diikuti dengan pemantauan dan evaluasi secara
bertahap dan intensif agar kinerja sekolah dapat bertahan sesuai dengan
standar mutu pendidikan yang ditetapkan;

C. Program Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah


Program pembinaan pendidikan luar sekolah (PLS) ini bertujuan untuk
menyediakan pelayanan kepada masyarakat yang tidak atau belum sempat
memperoleh layanan pendidikan formal untuk mengembangkan diri, sikap,
pengetahuan dan keterampilan, potensi pribadi, dan dapat mengembangkan
usaha produktif guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Selain itu,
program PLS diarahkan pada pemberian pengetahuan dasar dan keterampilan
berusaha secara profesional sehingga warga belajar mampu mewujudkan
lapangan kerja bagi dirinya dan anggota keluarganya.
Sasaran program PLS adalah penduduk atau warga belajar yang
tidak atau belum sempat memperoleh pendidikan formal yang meliputi : (a)
penduduk yang masih buta aksara latin, angka, dan bahasa Indonesia; (b)
warga belajar yang belum menyelesaikan wajib belajar pendidikan dasar 9
tahun; dan (c) pemberdayaan tempat/ sanggar pusat-pusat kegiatan
pembelajaran masyarakat.
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam pengembangan pendidikan luar
sekolah (PLS) adalah sebagai berikut :
(1) Mempercepat penuntasan buta aksara melalui keaksaraan fungsional,
khususnya bagi penduduk usia 10 – 44 tahun. Taman Bacaan dan

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 25


Resume

Perpustakaan yang sudah ada dikembangkan dan ditingkatkan


pemanfaatannya agar warga masarakat gemar membaca buku. Upaya
untuk menuntaskan tiga buta (buta aksara latin dan angka, buta bahasa
Indonesia, dan buta pengetahuan dasar) ditingkatkan dan diperluas jenisnya
agar dapat menampung murid yang putus sekolah dari berbagai jalur, jenis,
dan jenjang pendidikan, dengan memberi perhatian khusus pada
perempuan;
(2) Meningkatkan sosialisasi dan jangkauan pelayanan pendidikan dan kualitas
serta kuantitas warga belajar Kejar Paket A setara SD, Kejar Paket B setara
SLTP untuk mendukung wajib belajar 9 tahun, dan mengembangkan
berbagai jenis pendidikan luar sekolah yang berorientasi pada kondisi dan
potensi lingkungan, dengan mendayagunakan prasarana dan kelembagaan
yang sudah ada di masyarakat; dan
(3) Mengembangkan model pembelajaran untuk program pendidikan
berkelanjutan yang berorientasi pada peningkatan keterampilan dan
kemampuan kewirausahaan. Jenis dan jangkauan kegiatan disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat dan permintaan pasar kerja, dan diarahkan
pada peningkatan pengetahuan dasar dan keterampilan berwiraswasta
sebagai bekal kemampuan bekerja dan berusaha.

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 26


Resume

Tabel 1
Indikator Kunci dan Target
Implementasi Kebijakan, Program dan Kegiatan Pendidikan
Di Kota Palopo Tahun 2008 – 2012

No. Sasaran Indikator Kunci Target


TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
2008 2009 2010 2011 2012
 Angka Partisipasi Kasar (APK) 50,47 % 53,90 % 56,79 % 59,68 % 62,57 %
Pemerataan dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
1. Perluasan Akses  Angka Partisipasi Kasar (APK) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Pendidikan SD/MI/Paket A % % % % %
 APK SMP/MTs/Paket B 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
% % % % %
 APK SMU/SMK/Paket C 73,61 % 77,61 % 81,61 % 85,61 % 89,61 %

 Rata-Rata nilai UN SD/MI 7,13 7,33 7,53 7,73 7,93


 Rata-Rata nilai UN SMP/MTs 7,52 7,62 7,72 7,82 7,92
Peningkatan  Rata-Rata nilai UN SMU/SMK/MA 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00
2. Mutu dan Daya  Guru Dengan Kualifikasi S1/D4 92,00 94,00 96,00 98,00 100,00
Saing  Pendidik yang Memiliki Sertifikasi 20 % 40 % 60 % 80 % 100 %
Pendidikan Pendidik
 Pengembangan Sekolah Unggulan
Tingkat Nasional untuk SMU
1
 Pengembangan Sekolah Bertaraf
Internasonal (SBI) untuk SMU
1

Master Plan Pendidikan Kota Palopo 27

Anda mungkin juga menyukai