A.PENDAHULUAN
Kelas ibu balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia 0-1 secara bersama-
sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi
dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini di
gunakan Buku KIA. Secara umum Buku KIA telah memperlihatkan hasil yang berarti dengan
meningkatnya pemahaman ibu terhadap kesehatan anak.Didesa Muara Wahau ini sasaran
bayinya pada tahun 2016 ada 110 orang bayi dan kelas ibu balita yang harus terbentuk sebanyak
7 kelas ibu balita, untuk tahun ini cuma 3 kelas saja yang dapat dibentuk karena dana untuk
pelaksanaannya terbatas, mudah-madahan tahun depan kelas ibu balita ini terlaksana sesuai
dengan sasaran yang ada.
B.TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan Buku KIA dalam
mewujudkan tumbuh kembang Balita yang optimal.
C.SASARAN
Semua para ibu yang mempunyai anak usia 0-1 tahun, satu kelompok ada 15 orang ibu balita.
E.SUMBER DANA
Sumber dana Kelas ibu balita ini berasal dari dana BOK tahun 2016
Indikator keberhasilan kelas ibu balita adalah mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi kesehatan anak balita sehingga pemenuhan gizi, pelayanan kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan terhadap anak secara optimal.
G.PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat sebagai pertanggung jawaban agar dapat menjadi pertimbangan.
1.TUJUAN KEGIATAN :
2.HASIL KEGIATAN :
Persiapan pembentukan tim fasilitator dan nara sumber dengan melibatkan kader
posyandu, PKK, agar mendapat dukungan penuh dari segenap pihak.
Mengundang Peserta kelas ibu balita usia 0-1 tahun sebanyak 15 orang melalui
posyandu dan kader serta menghubungi peserta lewat handpone.
Mempersiapkan tempat sarana belajar dan materi yang akan dibahas.
Sebelum mulai kelas ibu para peserta saling memperkenalkan diri biar tambah akrab.
Pra-test untuk pertemuan pertama selama 5 menit.
Pembahasan materi tentang Diare dan peserta langsung praktek cara pembuatan larutan
gula garam pengganti oralit.
Istirahat sambil snack
Post test selama 5 menit, fasilitator menyimpulkan tentang materi hari ini dan membuat
kesepakatan untuk pertemuan yang akan dibahas selanjutnya adalah pemberian MP-
ASI 6-12 bulan.
Masalah/kendala :
Fasilitator menyampaikan kesimpulan bahwa diare ini dapat dicegah dengan menjaga
kebersihan melalui cuci tangan yang benar dan tutup makanan agar tidak tercemar dari
lalat, kecoa dan tikus.Dalam pertemuan pertama ini diharapkan kepada peserta agar
paham tentang materi, dapat merubah sikap prilaku dan cara pandang yang benar, cara
mengatasi masalah dengan baik.
Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar agar pelayanan kesehatan balita akan
terpenuhi gizi, pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal agar angka kematian
anak balita dapat kita turunkan.
4.DOKUMENTASI :
Pertemuan I
1.TUJUAN KEGIATAN :
Menambah ilmu pengetahuan tentang cara mengolah makanan dan paham akan gizi
yang terkandung dalam makanan yang di sajikan serta memperhatikan kebersihan
makanan.
Merubah sikap dan perilaku cara pandang yang benar, cara mengatasi masalah
dengan baik agar angka kematian balita dapat di turunkan.
2.HASIL KEGIATAN :
Masalah/kendala :
Manajemen waktu karena kehadiran peserta banyak yang terlambat dan peserta yang
hadir 8 orang saja.
Penggunaan Buku KIA masih banyak ibu belum menguasai isi buku tersebut.
Konsentrasi peserta kurang karena sebagian sibuk dalam mengurus anaknya.
Peserta sebagian belum terbuka mungkin malu atau sudah mengerti.
Kurangnya kesadaran ibu, keluarga dan masyarakat dalam kesehatan anak balita.
Lembar balik kelas ibu balita belum ada dan dana untuk pengadaan snack, bahan-bahan
untuk praktek tidak tersedia.
3.KESIMPULAN/SARAN PERBAIKAN :
Fasilitator menyampaikan kesimpulan bahwa MP-ASI 6-12 bulan sangat penting untuk
pemenuhan nutrisi pada bayi dengan menjaga kebersihan melalui cuci tangan yang
benar dan paling penting lagi harus tau tentang kandungan gizi dari MP-ASI
tersebut.Dalam sesi ini diharapkan kepada peserta agar paham tentang materi, dapat
merubah sikap prilaku dan cara pandang yang benar, cara membuat MP-ASI sesuai
dengan usia dan kebutuhan bayi
.
Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar agar pelayanan kesehatan balita akan
terpenuhi gizi, pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal agar angka
kesakitan, kematian anak balita dapat kita turunkan.
4.DOKUMENTASI :
Pertemuan II
1.TUJUAN KEGIATAN :
2.HASIL KEGIATAN :
Masalah/kendala :
Pelaksanaan pertemuan ketiga ini diadakan pada siang hari karena sebagian peserta kerja
pagi.
Konsentrasi peserta kurang karena sebagian sibuk dalam mengurus anaknya.
Peserta sebagian belum terbuka mungkin malu atau sudah mengerti.
Kurangnya kesadaran ibu, keluarga dan masyarakat dalam kesehatan anak balita terlihat
dari kehadiran peserta yang setiap hari bertambah sedikit hanya 10 orang saja.
Lembar balik kelas ibu balita belum ada dan dana untuk pengadaan snack, bahan-bahan
untuk praktek tidak tersedia.
3.KESIMPULAN/SARAN PERBAIKAN :
Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar agar pelayanan kesehatan balita akan
terpenuhi gizi, pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal agar angka kematian
anak balita dapat kita turunkan, melalui kegiatan di posyandu secara rutin adalah salah
satu pemberian imunisasi pada anak.
4.DOKUMENTASI :
Pertemuan III
1.TUJUAN KEGIATAN :
2.HASIL KEGIATAN :
Masalah/kendala :
Fasilitator menyampaikan kesimpulan bahwa ASI adalah nutrisi yang paling baik buat
bayi dengan usia 0-6 bulan (ASI Eksklusif) sampai dengan usia 24 bulan dengan
pemberian ASI manfaat dan keuntungan sangat besar termasuk dalam 4 aspek yaitu
kesehatan ibu, KB, psikologis, dan ekonomis.Dalam pertemuan keempat ini diharapkan
kepada peserta agar paham tentang materi, dapat merubah sikap prilaku dan cara
pandang yang benar, cara mengatasi masalah dengan baik.
Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar agar pelayanan kesehatan balita akan
terpenuhi gizi, pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal agar angka kematian
anak balita dapat kita turunkan.
5.DOKUMENTASI :
Pertemuan IV
1.TUJUAN KEGIATAN :
2.HASIL KEGIATAN :
Masalah/kendala :
Penggunaan Buku KIA masih banyak ibu belum menguasai isi buku tersebut.
Konsentrasi peserta kurang karena sebagian sibuk dalam mengurus anaknya.
Peserta sebagian belum terbuka mungkin malu atau sudah mengerti.
Kurangnya kesadaran ibu, keluarga dan masyarakat dalam kesehatan anak balita.
Lembar balik kelas ibu balita belum ada dan dana untuk pengadaan snack, bahan-bahan
untuk praktek tidak tersedia.
4.KESIMPULAN/SARAN PERBAIKAN:
Fasilitator menyampaikan kesimpulan bahwa perawatan payudara pada ibu nifas sangat
dianjurkan agar produksi ASI tambah banyak dan dapat mencegah terjadinya bendungan
ASI yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan dan infeksi pada payudara serta
dapat memicu terjadinya kanker payudara bila ASI tidak di keluarkan dengan
baik.Dalam pertemuan kelima ini diharapkan kepada peserta agar paham tentang materi,
dapat merubah sikap prilaku dan cara pandang yang benar, cara mengatasi masalah
dengan baik.
Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar agar pelayanan kesehatan balita akan
terpenuhi gizi, pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal agar angka kematian
anak balita dapat kita turunkan.
5.DOKUMENTASI :
Pertemuan V
2.TUJUAN KEGIATAN :
Ibu dapat mengetahui cara penanggulangan penyakit pada bayi dan anak.
Ibu dapat menyebut langkah-langkah praktis bila anak balita terkena ISPA
Ibu dapat mempraktekkan cara-cara pemberian obat sederhana dan dapat
membedakan bagaimana ciri-ciri penyakit ISPA itu sendiri.
3.HASIL KEGIATAN :
Masalah/kendala :
Penggunaan Buku KIA masih banyak ibu belum menguasai isi buku tersebut.
Konsentrasi peserta kurang karena sebagian sibuk dalam mengurus anaknya.
Peserta sebagian belum terbuka mungkin malu atau sudah mengerti.
Kurangnya kesadaran ibu, keluarga dan masyarakat dalam kesehatan anak balita.
Lembar balik kelas ibu balita belum ada dan dana untuk pengadaan snack, bahan-bahan
untuk praktek tidak tersedia.
4.KESIMPULAN/SARAN PERBAIKAN :
Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar agar pelayanan kesehatan balita akan
terpenuhi gizi, pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal agar angka kematian
anak balita dapat kita turunkan.
5.DOKUMENTASI :
Pertemuan VI
2.TUJUAN KEGIATAN :
Ibu dapat mengerti tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi umur 0-6 bulan.
Ibu tahu status pertumbuhan berat badan,tinggi badan sesuai umur.
Ibu menjadi tahu perlakuan pada bayi 0-6 bulan dan mampu mendeteksi
keterampilan bayi pada usia tersebut.
3.HASIL KEGIATAN :
Masalah/kendala :
Manajemen waktu tidak efektif karena kehadiran peserta masih ada terlambat dan yang
hadir tidak ada perubahan.
Penggunaan Buku KIA masih banyak ibu belum menguasai isi buku tersebut.
Konsentrasi peserta kurang karena sebagian sibuk dalam mengurus anaknya.
Peserta sebagian belum terbuka mungkin malu atau sudah mengerti.
Kurangnya kesadaran ibu, keluarga dan masyarakat dalam kesehatan anak balita.
Lembar balik kelas ibu balita belum ada dan dana untuk pengadaan snack, bahan-bahan
untuk praktek tidak tersedia.
4.KESIMPULAN/SARAN PERBAIKAN :
Fasilitator menyampaikan kesimpulan bahwa stimulasi sederhana pada bayi usia 0-6
bulan sangat penting karena untuk mendeteksi bahwa anak ini pertumbuhan dan
perkembangannya apakah sesuai dengan usia anak, dengan memberikan rangsangan
pada bayi ini dapat menjadikan tumbuh kembang bayi secara optimal baik fisik
maupun kejiwaannya.Dalam pertemuan ketujuh ini diharapkan kepada peserta agar
paham tentang materi, dapat merubah sikap prilaku dan cara pandang yang benar, cara
mengatasi masalah dengan baik.
Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar agar pelayanan kesehatan balita akan
terpenuhi gizi, pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal agar angka kematian
anak balita dapat kita turunkan.
5. DOKUMENTASI :
Pertemuan VII
1.TUJUAN KEGIATAN :
Ibu dapat mengerti tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi umur 0-6 bulan.
Ibu tahu status pertumbuhan berat badan,tinggi badan sesuai umur.
Ibu menjadi tahu perlakuan pada bayi 0-6 bulan dan mampu mendeteksi
keterampilan bayi pada usia tersebut.
2.HASIL KEGIATAN :
Persiapan tim fasilitator dan nara sumber dengan melibatkan kader posyandu.
Mempersiapkan tempat sarana belajar dan materi yang akan dibahas.
Pra-test untuk pertemuan kedelapan selama 5 menit.
Pembahasan materi tentang tetanus neonatorium dan peserta langsung praktek cara
merawat tali pusat dengan baik.
Istirahat sambil snack
Post test selama 5 menit, fasilitator menyimpulkan tentang materi hari ini dan membuat
kesepakatan untuk pertemuan yang kesembilan dengan materi yang terakhir adalah
Tumbuh kembang bayi usia 6-12 bulan dan penutupan.
Masalah/kendala :
Manajemen waktu karena kehadiran peserta banyak yang terlambat dan yang hadir 08
orang saja.
Penggunaan Buku KIA masih banyak ibu belum menguasai isi buku tersebut.
Konsentrasi peserta kurang karena sebagian sibuk dalam mengurus anaknya.
Peserta sebagian belum terbuka mungkin malu atau sudah mengerti.
Kurangnya kesadaran ibu, keluarga dan masyarakat dalam kesehatan anak balita.
Lembar balik kelas ibu balita belum ada dan dana untuk pengadaan snack, bahan-bahan
untuk praktek tidak tersedia.
4.KESIMPULAN/SARAN PERBAIKAN :
5.DOKUMENTASI :
Pertemuan VIII
2.TUJUAN KEGIATAN :
Ibu dapat mengerti tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi umur 0-12 bulan.
Ibu tahu status pertumbuhan berat badan,tinggi badan sesuai umur.
Ibu menjadi tahu perlakuan pada bayi 0-12 bulan dan mampu mendeteksi
keterampilan bayi pada usia tersebut.
3.HASIL KEGIATAN :
Persiapan tim fasilitator dan nara sumber dengan melibatkan kader posyandu.
Mempersiapkan tempat sarana belajar dan materi yang akan dibahas.
Pra-test untuk pertemuan kelima selama 5 menit.
Pembahasan materi tentang tumbuh kembang bayi 0-12 bulan dan peserta langsung
praktek cara menstimulasi dan deteksi pada bayi sesuai umur.
Istirahat sambil snack
Post test selama 5 menit, fasilitator menyimpulkan tentang materi hari ini dan menutup
pertemuan terakhir dengan mereview semua materi.
Masalah/kendala :
Selama pertemuan kelas ibu balita ini sampai selesai partisipasi para kader kurang
dalam arti kerjasamanya belum maksimal.
Penggunaan Buku KIA masih banyak ibu belum baca isi buku tersebut.
Konsentrasi peserta kurang karena sebagian sibuk dalam mengurus anaknya.
Peserta sebagian belum terbuka mungkin malu atau sudah mengerti.
Kurangnya kesadaran ibu, keluarga dan masyarakat dalam kesehatan anak balita.
Lembar balik kelas ibu balita belum ada dan dana untuk pengadaan snack, bahan-bahan
untuk praktek tidak tersedia.
4.KESIMPULAN/SARAN PERBAIKAN :
Fasilitator menyampaikan kesimpulan bahwa stimulasi sederhana pada bayi usia 0-12
bulan sangat penting karena untuk mendeteksi bahwa anak ini pertumbuhan dan
perkembangannya apakah sesuai dengan usia anak, dengan memberikan rangsangan
pada bayi ini dapat menjadikan tumbuh kembang bayi secara optimal baik fisik
maupun kejiwaannya.Dalam pertemuan terakhir ini diharapkan kepada peserta agar
paham tentang materi, dapat merubah sikap prilaku dan cara pandang yang benar, cara
mengatasi masalah dengan baik.
Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar agar pelayanan kesehatan balita akan
terpenuhi gizi, pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal supaya angka
kematian anak balita dapat kita turunkan.Untuk meningkatkan minat peserta saya akan
berusaha bagaimana cara agar partisipasi kader,PKK, dan pihak desa dapat mengajak
ibu-ibu balita dan sadar akan penting ilmu pengetahuan yang didapat pada kelas ini.
5.DOKUMENTASI :
Pertemuan V