Anda di halaman 1dari 4

KTS (Konseling & Testing

Sukarela ) HIV
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala FKTP
MUARA WAHAU I
dr. Adianto Lebang
NIP.19780905 200604 1 008

1. Pengertian Pelayanan Klinis adalah proses pemberian asuhan kepada pasien


sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pelayanan klinis
kepada pasien dimulai dari penerimaan pasien sampai akhir asuhan
pelayanan berjalan dengan baik dan lancar
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Muara Wahau I Tentang Peningkatan
Kinerja Puskesmas
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 tahun
2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV
5. Alat dan bahan 1. Rekam medis pasien
2. Formulir tes dan konseling HIV
3. Formulir informed concent kesediaan pemeriksaan HIV
4. Formulir penolakan pemeriksaan HIV
5. Formulir rujukan
6. Alat tulis (ballpoint pen)
7. Set alat pemeriksaan fisik sesuai unit layanan
8. Kertas resep
9. Lembar permintaan laboratorium
6. Prosedur 1. Petugas konselor menerima klien diruang konseling dengan
mempersilahkan pasien masuk dan petugas memperkenlkan
diri.
2. Konselor mndengar aenanyakan identitas klien/pasien serta
alasan kunjungan.
3. Konselor menekankan kembali bahwa dalam proses
konseling segala informasi pasien dijamin kerahasiannya
serta konselor menerapkan keterampilan mikro konseling
dasar yaitu mendengar aktif,mengajukan pertanyaan
(Terbuka,tertutup,mengarahkan),cipta suasana hening dan
nyaman,serta menjaga perilaku non verbal.
4. Konselor memberikan informasi dasar HIV-AIDS yang
mencakup :
 Pengertian HIV- AIDS
 Cara penularan
 Cara pencegahan
 Perilaku beresiko
 Memahami pentingna tes HIV
 Mengurangi rasa khawatir dalam tes HIV
5. Konselor melakukan penilaian resiko untuk membantu klien
memahami factor resiko.
6. Konselor memberikan pengetahuan tentang implikasi
terinfeksi HIV dan memfasilitasi diskusi cara menyesuaikan
diri dengan status HIV
7. Konselor melakukan penilaian system dukungan termasuk
penilaian kondisi kejiwaan apabila diperlukan.
8. Komunikasi perubahan perilaku : tata nilai diterapkan, ukur
pola perubahan perilaku klien.
9. Konselor menjelaskan pentingna menyingkap status untuk
kepentingan pencegahan,pengobatan dan perawatan.
10. Konselor menyiapkan pasien untuk pemeriksaan HIV dengan
menekankan pentingna dilakukan tes HIV.
11. Konselor meminta informed concent sebelum dilakukan tes
HIV, atau menetapkan rencana konseling lanjutan apabila
pasien belum siap untuk pemeriksaan.
12. Apabila klien bersedia diperiksa konselor memberikan
formulir pemeriksaan ke laboratorium dengan kode khusus.
13. Konselor bersama klien menetapkan jadwal untuk konseling
pasca test.
14. Klien/pasien dipersilahkan menuju laboratorium.
15. Konselor melakukan pencatatan hasil konseling pada formulir
konseling dan mengarsipkan formulir pada tempat yang
terjaga kerahasiannya.
7. Diagram Alir
8. Unit Terkait Unit layanan konseling VCT - IMS

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan


PEMERIKSAAN
LABORATORIUM MOBILE
VCT/IMS LUAR GEDUNG
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala FKTP
MUARA WAHAU I
dr. Adianto Lebang
NIP.19780905 200604 1 008

Anda mungkin juga menyukai