Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KETUA PANITIA

PERTEMUAN EVALUASI KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN

UPT PUSKESMAS MUARA WAHAU I, TANGGAL 12 JUNI 2015

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Yang terhormat Bapak Ka. UPT Puskesmas Muara Wahau I, dan yang terhormat para peserta undangan
Pertemuan dan yang tercinta para rekan-rekan staf UPT Puskesmas Muara Wahau I.

Pertama-tama marilah kita mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan
hidayahnya kita dapat berkumpul di tempat ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan
kepada peserta semua yang telah memenuhi undangan kami untuk menghadiri Pertemuan Lintas
Program di aula UPT Puskesmas Muara Wahau I.

Sesuai dengan amanat dari SK Ka. UPT Puskesmas Muara Wahau I, yang menunjuk saya sebagai Ketua
Panitia pelaksana acara ini, maka saya dan seluruh panitia pelaksana sudah berusaha untuk dapat
melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Pada kesempatan ini saya mewakili seluruh teman-
teman panitia menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pelaksanaan ini ada hal
yang kurang berkenan.

Adapun jumlah peserta pertemuan Evaluasi Kemitraan Bidan dan Dukun tahun 2015 hari ini sebanyak
22 orang. Seluruh biaya penyelenggaraan kegiatan ini diambil dari dana BOP tahun 2015.

Adapun rincian Pengeluaran dana untuk kegiatan ini adalah sebagai berikut :

NO RINCIAN JUMLAH HARGA KETERANGAN

1 Snack 30 kotak Rp. 450.000


2 Makan dan Minum 30 kotak Rp. 750.000
3 Spanduk 4 meter Rp. 300.000
4 Dokumentasi 10 lembar Rp. 50.000
5 Transport peserta 22 orang Rp.2.700.000

TOTAL Rp.4.250.000

Demikianlah laporan yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Muara Wahau, 12 Juni 2015

Ketua Panitia

Lisnawati Pakpahan AMd.Keb

Nip.19800202 200903 2 009


KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERTEMUAN EVALUASI KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN

UPT PUSKESMAS MUARA WAHAU I

I.PENDAHULUAN

Prioritas utama terhadap kesehatan ibu dan bayi adalah dengan melaksanakan upaya percepatan
penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian Bayi (AKB). Salah satu program utama untuk
penurunan AKI dan AKB tersebut adalah program kemitraan bidan dengan dukun beranak atau bayi.
Mengingat jumlah dukun beranak atau bayi masih cukup besar. Dibeberapa daerah, keberadaan dukun
justru dianggap orang kepercayaan dalam menolong persalinan, sosok yang dihormati dan
berpengalaman sehingga masyarakat tetap menggunakannya. Ironisnya keberadaan bidan di desa yang
rata-rata masih relatif muda, baru lulus, belum banyak pengalaman justru mengurangi kepercayaan
masyarakat.

Departemen Kesehatan tahun 2008 telah menerbitkan Pedoman Kemitraan Bidan dengan Dukun.
Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dengan
prinsip keterbukaan, kesetaraan dan kepercayaan dalam upaya menyelamatkan ibu dan bayi. Kemitraan
ini harus menempatkan bidan sebagai penolong persalinan dan mengfungsikan dukun sebagai mitra
dalam merawat ibu dan bayi pada masa nifas atau berdasarkan kesepakatan yang telah di buat antara
bidan dengan dukun dengan melibatkan semua masyrakat yang ada.

II. TUJUAN

a.Tujuan umum

Meningkatkan akses ibu, bayi baru lahir dan anak terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
melalui alih peran dukun sebagai penolong persalinan menjadi mitra bidan dalam peningkatan cakupan
ANC, mendorng masyarakat untu bersalin di fasilitas atau oleh tenaga kesehatan trampil, ikut merawat
ibu nifas dan bayinya serta kemungkinan dukun menjadi kader kesehatan.

b.Tujuan khusus

 Semua persalinan dapat di tolong oleh tenaga yang berkompeten.


 Agar semua persalinan aman, lancar dan selamat, tentunya kebersihannya.
 Meningkatkan cakupan persalinan nakes, ibu nifas dan kunjungan neonatus.

III. INDIKATOR INPUT DAN OUTPUT

a.Indikator input

Terlaksananya pertemuan evaluasi kemitraan bidan dan dukun ini di Puskesmas dengan seluruh Bidan
yang ada didesa serta semua Dukun di wilayah kerja UPT Puskesmas Muara Wahau I.

b.Indikator output

Dari pertemuan evaluasi kemitraan bidan dukun di Puskesmas dengan seluruh bidan, dukun adalah
membuat MOU ( Draf kesepakatan kemitraan bidan dan dukun) agar peran bidan dengan dukun dalam
pelaksanaannya berjalan dengan baik meliputi : Periode kehamilan, Periode persalinan, periode nifas
sudah diatur dalam draf tersebut sesuai peran masing-masing. Bila ada yang melanggar MOU, maka
Pimpinan Puskesmas, Kepala Desa, Kecamatan akan memanggil pihak I (Bidan) dan pihak II (Dukun).
IV. PESERTA

Peserta pertemuan evaluasi kemitraan bidan dan dukun ini di hadiri 17 orang yaitu Bidan dan
dukun masing-masing 7 desa , wilayah kerja UPT Puskesmas Muara Wahau I, baik yang pustu dan
polindes.

V. TEMPAT PELAKSANAAN

Pertemuan evaluasi kemitraan bidan dan dukun dilaksanakan di Aula UPT. Puskesmas Muara
Wahau I .

VI.PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB

a. Pelaksana kegiatan
Bidan Koordinator KIA
b. Penanggung Jawab
Ka.UPT Puskesmas Muara Wahau I

VII. JADUAL KEGIATAN


Jadual kegiatan pertemuan evaluasi kemitraan bidan dan dukun Puskesmas akan dilaksanakan
pada hari Jumat, tanggal 12 Juni 2015.

VIII. BIAYA
Biaya untuk pelaksanaan pertemuan evaluasi kemitraan bidan dan dukun di Puskesmas tahun
2015 di beban kan kepada dana BOP tahun 2015.

Muara Wahau, 12 Juni 2015

Koordinator KIA

Lisnawati Pakpahan AMd.Keb

Nip.19800202 200903 2 009


SAMBUTAN Ka. UPT PUSKESMAS MUARA WAHAU I

Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dalam kesempatan ini kita dapat berkumpul
kembali dalam keadaan sehat wal’afiat .

Salah satu upaya percepatan penurunan AKI dan AKB adalah melalui peningkatan cakupan persalinan
yang di tolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas dan penanganan kegawat daruratan maternal neonatal
sesuai standart dan tepat waktu yang dapat dikaji melalui Audit Maternal Perinatal (AMP), terlambat
dirujuk dan terlambat memperoleh penanganan fasilitas kesehatan merupakan faktor yang
mempengaruhi tingginya kematian ibu dan bayi.

Dalam tahun ini kita dapat kasus kematian neonatal 4 orang dan 2 orang dengan IUFD ( Kematian
Perinatal ), tentunya dengan kasus ini kita melakukan pelacakan /autopsy verbal mencari penyebab
kesakitan, kematian neonatal dan membuat laporan kematian yang dikirim ke Dinkes Kabupaten. Maka
perlu kami adakan pertemuan AMP ini untuk menyamakan persepsi dan cara mengisi formulir data
kematian.

Audit Maternal Perinatal ini merupakam kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
melalui kegiatan pembahasan kasus kesakitan, kematian ibu dan perinatal yang bertujuan sebagai
pembelajaran sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama di masa yang akan datang.

Kami mengharapkan dengan adanya pertemuan AMP ini semua peserta paham dan melaksanakan
tugasnya dengan baik dan system pelaporan yang akurat setiap bulannya, bila ada kasus kematian
mohon di autopsy verbal.

Sebelumnya saya dan semua panitia bila ada kesan-kesan yang tidak berkenan di hati para peserta
pertemuan kami mohon maaf , semoga dari hasil pertemuan ini kita dapat hikmah dan manfaatnya
,terima kasih.

Muara Wahau, 19 Desember 2013

Ka.UPT PKM Muara Wahau I


Dr.Adianto Lebang

Nip.19780905 200604 1 008

Anda mungkin juga menyukai