PERTEMUAN KEMITRAAN
DUKUN BAYI
PUSKESMAS SELOMERTO 1
Jl. Jenderal Soeharto Km. 7 SELOMERTO, WONOSOBO
KERANGKA ACUAN KEMITRAAN
BIDAN DAN DUKUN
A. Pendahuluan
Di beberapa daerah, keberadaan dukun bayi sebagai orang kepercayaan
dalam menolong persalinan, sosok yang dihormati dan berpengalaman, sangat
dibutuhkan oleh masyarakat keberadaannya. Berbeda dengan keberadaan
bidan yang rata-rata masih muda dan belum
seluruhnya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Sehingga perlu dicari suatu kegiatan yang dapat membuat kerjasama yang
saling menguntungkan antara bidan dengan dukun bayi, dengan harapan
pertolongan persalinan akan berpindah dari dukun bayi ke bidan. Dengan
demikian, kematian ibu dan bayi diharapkan dapat diturunkan dengan
mengurangi risiko yang mungkin terjadi bila persalinan tidak ditolong oleh tenaga
kesehatan yang kompeten dengan menggunakan pola kemitraan bidan dengan
dukun. Hal ini berhubungan dengan visi dan misi Puskesmas Kramatwatu yaitu
melakukan upaya pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan dan
pembinaan UKBM yang sesuai dengan kondisi, situasi dan kebutuhan
masyarakat setempat serta dukungan dari bidan desa dan lintas sektor dari
koramil atau polisi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan juga
menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif.
B. Latar belakang
Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama bidan
dengan dukun yang saling menguntungkan dengan prinsip keterbukaan,
kesetaraan, dan kepercayaan dalam upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi,
dengan menempatkan bidan sebagai penolong persalinan dan
mengalihfungsikan dukun dari penolong persalinan menjadi mitra dalam
merawat ibu dan bayi pada masa nifas, dengan berdasarkan kesepakatan yang
telah dibuat antara bidan dengan dukun, serta melibatkan seluruh
unsur/elemen masyarakat
yang ada.
Di beberapa daerah, keberadaan dukun bayi sebagai orang kepercayaan
dalam menolong persalinan, sosok yang dihormati dan berpengalaman, sangat
dibutuhkan oleh masyarakat keberadaannya. Berbeda dengan keberadaan
bidan yang rata-rata masih muda dan belum
seluruhnya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Sehingga perlu dicari suatu kegiatan yang dapat membuat kerjasama yang
saling menguntungkan antara bidan dengan dukun bayi, dengan harapan
pertolongan persalinan akan berpindah dari dukun bayi ke bidan. Dengan
demikian, kematian ibu dan bayi diharapkan dapat diturunkan dengan
mengurangi risiko yang mungkin terjadi bila persalinan tidak ditolong oleh tenaga
kesehatan yang kompeten dengan menggunakan pola kemitraan bidan dengan
dukun.
Dalam pola kemitraan bidan dengan dukun berbagai elemen masyarakat yang
ada dilibatkan sebagai unsur yang dapat memberikan dukungan dalam
kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini
1. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan KIA di wilayah Puskesmas Marangkayu dalam
rangka
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
2. Khusus :
Meningkatkan pengetahuan dukun bayi dan masyarakat tentang ibu hamil
resiko tinggi, ibu bersalin resiko tinggi, dan neonatal resiko tinggi, sehingga
meningkat juga kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan
kehamilan dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Sehingga
angka kematian ibu dan angka kematian neonates dapat ditekan semaksimal
mungkin.
2. Pembinaan Dukun
E. Sasaran
1. Kemitraan Bidan-Dukun Bayi-Kader
a. Dukun bayi
b. Kader
c. Ketua RT
2. Kelas ibu
Ibu hamil dan yang merencanakan kehamilan
G. Jadwal pelaksanaan
No 20
Kegiatan 16
Jan Fe Ma Apr Mei Jun Jul Ag Se Okt Nov Des
b r s p
1 Pertemuan
kemitraan
dukun bayi
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
Monitoring Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan