MUSYAWARAH
MASYARAKAT DESA
(MMD)
No. Dokumen : SPO/V/
/II/2018
Halaman : 1/2
Selesai
a. Desa
b. Tokoh Masyarakat
8. Unit terkait
c. Kader
d. UKP, UKM, Pustu, Poskesdes
9. Rekaman
Historis
Perubahan
DIDESA
TANGGAL :
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
dr Adianto Lebang
NIP. 19780905 200604 1 007
KERANGKA ACUAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya mencapai visi dan misi Kementrian Kesehatan, ditetapkanlah
strategi untuk mencapainya yaitu dengan pemberdayaan masyarakat, swasta, dan
masyarkat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan
global. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan strategi yang berbasis model
pendekatan dan kebersamaan yaitu berupaya memfasilitasi percepatan dan
pencapaian peningkatan derajat kesehatan bagi seluruh penduduk dengan
mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat Desa/RW.
Pengembangan RW siaga sudah dirancangkan sejak tahun 2006 sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564 Menkes/SKVIII/2006 tentang
pedoman pelaksanaan RW siaga. Dalam pelaksanannya masih diperlukan
penyempurnaan dan pemantapan komponen-komponen yang ada, sehingga menjadi
RW siaga aktif, dimana standard pelayanan minimal (SPM) cakupan RW siaga aktif
80%,. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1529/MENKES/SK/X/2010 mengenai pedoman umum pengembangan RW dan Desa
siaga aktif, slah satu upaya yang masih perlu dilaksanakan adalah melaksanakan
pembinaan Survei Mawas Diri/ Musyawarah Masyarakat Desa (SMD/MMD).
SMD merupakan kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengajian masalah
kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah
bimbingan Kepala Kelurahan dan petugas kesehatan (petugas puskesmas), bidan
kelurahan). Hal ini dilaksanakan untuk mengetahui masalah apa yang terjadi disuatu
wilayah. Sedangkan MMD adalah pertemuan perwakilan warga Desa beserta tokoh
masyarakat dan petugas untuk membahas hasil survey mawas diri dan
merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD,
kegiatan pembinaan SMD/MMD ini dilakukan dalam upaya meningkatkan cakupan
RW siaga aktif.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mengetahui masalah apa yang ada di wilayah Desa Diaklay dan potensi apa yang
dimiliki untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan informasi mengenai tata cara pelaksanaan SMD/MMD.
b. Memberi informasi mengenai RW siaga
C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan SMD/MMD :
1. Semua Desa Diwilayah Kerja PKM Muara Wahau I
2. Staf Desa Diaklay
3. RT/Rw Desa Diaklay.
4. Ketua PKK Kecamatan Muara Wahau
5. Kader Posyandu Rambutan.
6. Tokoh masyarakat dan tokoh agama Desa Diaklay
7. LSM Desa Diaklay
8. Bidan Kelurahan dan petugas Gizi
9. LPM Desa Diaklay
10. Pengusaha Desa Diaklay
E. RUANG LINGKUP
1. Pembukaan
2. Pembahasan mengenai permasalahan kesehatan di Desa
3. Rencana tindak lanjut
F. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan dalam kegiatan pertemuan.
G. SARANA YANG DIPERLUKAN
LCD, laptop, warlest dan ATK (alat tulis kantor).
H. PELAPORAN
Pelaporan dibuat setelah kegiatan dilaksanakan.
I. SUMBER ANGGARAN
Kegiatan MMD ini dibebankan pada BOK Puskesmas Kota tahun 2018
J. HASIL
1. Kurangnya PARTISIPASI masyarakat untuk berkunjung ke posyandu
2. Belum adanya posyandu dengan status mandiri.
3. Kurangnya sarana yang menunjang kegiatan di posyandu
4. Kurangnya penyuluhan yang di lakukan oleh kader di posyandu
5. Balita yang datang ke posyandu hanya sebatas imunisasi.
6. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang KB.
7. Kurangnya pengetahuan Masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS
8. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang GERMAS
9. Masyarakat masih banyak yang buang sampah Sembarangan
10. Masih ada masyarakat yang BABS
Maka kesepakatan yang dibuat pada saat melakukan MMD di Desa Diaklay adalah
sebagai berikut:
1. Sehari sebelum pelaksanaan posyandu RT/RW menginformasikan waktu
pelaksanaan posyandu di RT/RW masing-masing.
2. Sosialisasi kegiatan Germas.
3. Pemicuan STOP BABS
4. Penyuluhan HIV/AIDS