Pada proses pemboran migas, H2S akan sangat mungkin muncul / terpapar ( realease ). Memang kapan
waktunya tidak dapat diprediksi berdasarkan kedalaman sumur, tetapi akan sangat mungkin ketika
kedalaman sumur sudah memasuki zona - zona produksi. Formasi loss sangat mungkin juga merupakan
lokasi jebakan gas, sehingga perlu diwaspadai terhadap kemungkinan kick yang juga membawa gas H2S.
Selama proses drilling, gas H2S bisa ikut terbawa dengan lumpur baik pada saat sirkulasi maupun proses
pemboran itu sendiri. Sehingga sangat diperlukan sekali pemasangan sensor H2S di Shale shaker,
sebagai tempat yang sangat potensial terjadinya kemunculan H2S.
Proses well completion, yaitu proses pengujian sumur, sebagai kegiatas akhir proses pemboran untuk
mengetahui hasil dari sumur. Proses ini memang dilakukan dengan "membuka sumur" sehingga gas H2S
sangat berpotensi terpapar, baik di BPM ( lokasi pengujian dan pengambilan sample ) atau di Flare pit (
lokasi pembakaran )
Proses diluar sumur. Gas H2S yang larut didalam air ( misalnya di dalam air kolam / ground pit ) pada
saat terjadi proses transfer air atau pengadukan, H2S dapat terlepas ke udara ( terpapar ). Hal ini perlu
diwaspadai, mengingat kasus ini diluar proses sumur, tetapi penulis pernah mengalaminya.
. PENGETAHUAN UMUM H2S
H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk dari 2 unsur Hidrogen dan 1 unsur
Sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah ppm ( part per milion ) atau % ( 1 % = 10.000 ppm ). Gas H2S disebut
juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang atau uap bau.
Gas H2S terjadi karena proses alami sebagai produk ikutan dari penguraian / dekomposisi zat-zat
organik oleh bakteri atau karena sengaja dibuat.
· Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit ) 4.3% ( 43000 ppm )
sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46% ( 460000 ppm ) dengan nyala api berwarna biru pada
temperature 500 0F ( 260 0C )
· Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S : 1.189
dan berat jenis udara : 1 ( 150 C , 1 atm )
· H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air pada 0 0C; 186
ml/100 ml air pada 40 0C ).
B. Karakteristik gas H2S diantaranya adalah :
· Tidak berwarna
· Gas yang bisa terbakar / Flammable gas dengan nyala api biru, menghasilkan gas SO2
· Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara, sehingga gas H2S akan cenderung terkumpul di tempat /
daerah yang rendah
· H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam.
Batas kontaminasi H2S adalah nilai ambang batas yang dimaksudkan sebagai pedoman standar paparan
H2S untuk dapat bekerja dengan selamat.
a. Menurut ACGIH , TLV-TWA / Threshold Limit Value-Time Weighted Average : didefinisikan sebagai
jumlah / konsentrasi rata-rata gas dalam ppm yang diperkenankan untuk pemaparan selama 8 jam
sehari atau 40 jam seminggu.
b. TLV – STEL (Treshold Limit Value – Short Term Exposure Limit ) adalah jumlah rata – rata gas dalam
ppm yang dapat diterima seseorang dalam waktu 15 menit tanpa suatu efek kesehatan jangka panjang.
Khusus pada aktivitas dalam bidang minyak/gas, H2S kemungkinan dapat ditemukan pada aktivitas –
aktivitas diantaranya :
· proses pemboran : proses sirkulasi lumpur pemboran, pada saat gas keluar ( kick / blow out ), uji
kandungan lapisan ( well completion )
· pekerjaan pada ruang tertutup ( confined space ) : aktivitas pembersihan tanki, pengukuran tanki,
memasuki terowongan
DAN PERALATAN
Aktivitas dalam bidang minyak dan gas sangat berpotensi terhadap munculnya gas H2S yang merupakan
jenis gas beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, sehingga dengan mengetahui bahaya
gas H2S, akan dapat dilakukan hal – hal yang berhubungan dengan perencanaan dan program
Keselamatan, Kesehatan dan Lindung Lingkungan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya gas H2S terhadap manusia, diantaranya adalah :
· konsentrasi H2S, semakin tinggi konsentrasi H2S maka bahaya yang ditimbulkan juga semakin
tinggi,
0.13
4.6
10
27
100
Batuk, iritasi mata dan kehilangan rasa penciuman setelah 2 sampai 5 menit
200 - 300
Ditandai dengan konjunktivitis (pembengkakan mata) dan iritasi sistem pernafasan setelah 1 jam
kontaminasi.
500 - 700
Kehilangan kesadaran cessasi ( berhenti atau berhenti sejenak) sistem respirasi dan kematian
1000-2000
Ketidaksadaran seketika, dengan cessasi awal pernafasan dan kematian dalam beberapa menit.
Kematian dapat terjadi meskipun korban segera dibawa ke udara terbuka
Efek fisik gas H2S pada tingkat rendah dapat menyebabkan terjadinya gejala-gejala sebagai berikut :
· Batuk – batuk
a. pada saat H2S terhirup lewat saluran pernafasan, maka gas H2S akan mengiritasi selaput lendir
yang menutupi saluran nafas. Iritasi ini akan meliputi bagian hidung, tenggorokan dan pada jaringan
paru – paru.
b. dalam kondisi normal, di dalam paru – paru, oksigen akan diserap ke dalam darah dan
ditransportasikan ke seluruh tubuh oleh Haemoglobin ( sel darah merah ). Jika seseorang menghirup
udara yang telah tercampur dengan gas H2S maka komposisi oksigen didalam darah akan tergantikan
oleh H2S, sehingga akan terjadi kekurangan oksigen pada sel tubuh. Aliran darah yang membawa H2S
akan mengalir sampai ke otak dan akan menyerang pusat pengendali sistem pernafasan dan lumpuhnya
syaraf indera penciuman,
c. H2S yang tercampur dengan air pada paru-paru akan menghasilkan asam lemah. Asam lemah
didalam paru-paru akan menyebabkan paru-paru melepuh dan bengkak. Akibat fatalnya adalah paru-
paru akan melemah dan berhenti bekerja, sehingga seseorang dapat hilang kesadaran dan meninggal.
Selain berpengaruh dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia, H2S juga berpengaruh terhadap
peralatan logam karena H2S bersifat korosif pada logam. Pada prakteknya untuk aktivitas bidang minyak
dan gas, kondisi tersebut dapat terjadi pada pipa – pipa saluran atau pada tanki – tanki logam, sehingga
diperlukan penganganan khusus untuk menghindari korosi yang akan berakibat pada keretakan atau
kebocoran. Selain itu H2S juga akan menyebabkan karat besi sulfida / Ferrous sulfide (FeS) pada logam
besi. FeS tersebut bersifat phyroporic, yang jika bereaksi dengan oksigen di udara akan menghasilkan
panas
Gas hidrogen sulfida atau yang biasa disebut H2Smerupakan salah satu gas paling
berbahaya dan mematikan dalam industri minyak dan gas. Hidrogen sulfida punya banyak
nama seperti H2S, gas asam dan sulfureted hidrogen, dan pekerja di industri minyak dan gas
sangat menyadari sifat mematikan nya. Ditemukan dalam formasi yang sedang dibor untuk
minyak, gas dibentuk oleh dekomposisi bahan organik yang mengandung sulfur.
Hidrogen sulfida adalah sangat beracun, tidak berwarna, gas yang mudah terbakar. Gas ini
lebih berat daripada udara dan memiliki bau menyengat seperti telur busuk. Namun indera
penciuman tidak dapat diandalkan sebagai peringatan karena paparan gas ini cepat sekali di
indera penciuman; mengandalkan indera penciuman saja untuk mendeteksi bau tidak dapat
memberikan rasa garansi keselamatan Anda.
Kehilangan kesadaran dapat terjadi dalam hitungan detik dari paparan konsentrasi tinggi gas
ini. Satu-satunya cara yang positif untuk menentukan jumlah H2S ini adalah dengan pengujian
dengan menggunakan gas detektor. Jika H2S dicurigai, berapa konsentrasi harus diketahui
dulu sebelum personil diperbolehkan bekerja di daerah tersebut. Jika ditemukan ada
kandungan gas H2S, maka prosedur berikut harus diterapkan:
Rig pengeboran harus dilengkapi dengan monitor H2S tetap elektronik, bersama dengan
alarm suara dan visual.
Kalibrasi harus dilakukan secara berkala sesuai dengan instruksi pabrik.
Setidaknya dua indikator arah angin harus dipasang di lokasi terlihat dari lantai rig, shale
shakers, dan tangki lumpur.
Setidaknya satu blower harus terletak di lantai rig; tapi blower juga sangat dianjurkan di
shale shaker, tangki lumpur dan lantai ruang bawah tanah.
Tanda-tanda peringatan H2S harus terletak tidak lebih dari ¼ mil dari sumur.
Setidaknya dua wilayah pengarahan aman yang ditetapkan dengan setidaknya dua set alat
bantu pernapasan mandiri (SCBA ini) harus terletak di daerah masing-masing.
Unit alat bantu pernapasan untuk melarikan diri saat darurat harus disimpan di lantai rig,
monkey board, shale shakers dan tangki lumpur.
Semua karyawan yang bekerja pada lokasi harus telah mengikuti program pelatihan H2S
yang disetujui perusahaan.
Berhati-hatilah saat bekerja di tempat rendah di sekitar gudang, parit, dll, karena H2S lebih
berat daripada udara dan cenderung untuk mengumpulkan di daerah-daerah tersebut
terutama jika tidak ada blower di tempat.
Di daerah di mana konsentrasi tinggi cenderung, karyawan harus bekerja berpasangan,
dengan unit pernapasan tersedia.
Semua personil harus menghindari memasuki setiap ruang terbatas, seperti tangki, kapal,
atau daerah tertutup lainnya kecuali (1) mereka telah menerima pelatihan masuk ruang
tertutup, (2) mereka memiliki izin untuk masuk bila diperlukan, dan (3) ruang telah diuji dan
ditemukan aman untuk masuk
H2S Dan Bahayanya
Hydrogen sulfide atau H2S adalah senyawa kimia gas yang tidak berwarna, lebih berat daripada
udara, flammable, explosive, corrosive, dan sangat berbahaya, beracun, dengan bau khas" telur
busuk".
H2S akan secara otomatis menyala pada 500 derajat F ( 260 derajat C ).
Nama lain untuk H2s adalah gas selokan, gas rawa, ataupun gas tinja.
Gas ini bisa timbul secara alami di minyak mentah, gas alam, mata air panas, sumur air, vulcano
gas.
Sebagai tambahan H2s juga bisa ditimbulkan oleh proses pembusukan bakterial bahan organik
dan limbah manusia ataupun binatang dalam kondisi kekurangan oksigen.
H2S bila larut dalam air akan menjadi Hydrosulfuric acid , yaitu asam lemah.
Bila bereaksi dengan iron/ steel akan membentuk Iron sulfide yang extremely flammable.
H2S juga diproduksi dalam tubuh manusia melalui penguraian bakteri protein yang mengandung
Sulfur, didalam usus manusia.
Bila penguraian tersebut terjadi di mulut akan timbul bau mulut yang dinamakan Halitosis.
@ Gunung berapi
@ Pengilangan minyak
@ Penyamakan,
@ Pabrik kertas.
@ Landfill
H2S lebih berat dari udara. Sehingga gas ini akan selalu terletak di dasar suatu bangunan yang
tertutup, ventilasi kurang seperti : basement, manholes, pipa pembuangan limbah, ruangan besi
telepon bawah tanah, lubang pupuk.
Jika berat udara adalah 1, maka berat H2S adalah 1,189( 19% lebih berat dari udara).
Oleh karena itu, jika ada pekerjaan di confined space, gunakan prosedur yang benar
seperti permit to work ataupun Job safety analysis sebelum bekerja.
Rute utama masuk ke dalam tubuh adalah melalui jalan napas yaitu inhalasi/hirupan. Dan gas ini
secara cepat di serap oleh paru-paru. Absorpsi melalui kulit bisa terjadi, walaupun hanya sedikit
saja.
Tenaga kerja dapat mencium bau telur busuk atau rotten egg, bila ada konsentrasi H2S dalam
jumlah yang rendah. Akan tetapi bila terpapar terus menerus dalam konsentrasi rendah ataupun
langsung terpapar dalam konsentrasi yang tinggi maka indra penciuman bisa menjadi lumpuh(
olfactory fatigue ). Kejadian ini bisa terjadi dengan sangat cepat. Oleh karena itu jangan
mengandalkan indra penciuman untuk mendeteksi kehadiran gas H2S.
Sebagai tambahan gas H2S bersifat sangat flammable, sehingga bila ada gas mixture bisa
terjadiledakan/explosive, dan api bisa menjalar ke sumber api asal.
Jika gas terbakar, maka akan mengeluarkan uap dan gas toxic seperti sulfur dioxide.
Jika pakaian terkena oleh H2S cair, maka hindarkan dari sumber api, amankan dan isolasi
pakaian tersebut dan biarkan H2S cair tersebut untuk menguap ke udara.
Toxicitas dari H2S serupa dengan hydrogen cyanide ( HCN ) dan CO ( carbon monoxida), yaitu
membentuk ikatan dengan Fe ( iron) di mitochodria sitochrom enzim, sehingga mencegah
respirasi sel.
H2S secara natural di produksi di badan yaitu di usus besar, tetapi enzim di tubuh manusia bisa
menetralisir racun tsb dengan oxidasi proses dan membentuk sulfat. Jadi H2S dosis rendah dapat
ditoleransi tanpa batas oleh tubuh . Tetapi enzim oxidasi ini tidak akan mampu netralisir H2S
dengan kadar >300 - 350 ppm.
H2S gas detektor alarm dapat di pasang berbunyi pada H2S 5 -10 ppm dan high alarm di 15
ppm.
Perubahan warna pada uang koin yang terbuat dari tembaga dapat terjadi pada kasus keracunan
berat H2S.
- 100 ppm : batuk, iritasi mata, kehilangan sensasi bau setelah paparan 2 - 5 menit ( IDLH )
- 200 - 300 ppm : radang mata conjunctivitis, iritasi saluran napas, setelah 1 jam paparan
- 500 - 700 ppm : hilang kesadaran, henti napas, kematian dalam 30 - 60 menit
- 1000 - 2000 ppm : hilang kesadaran dengan segera, henti napas dan kematian dalam beberapa
menit.
Kematian dapat terjadi walaupun korban sudah dibawa ketempat dengan udara segar.
ODOR THHRESHOLD
OSHA REGULATION
- 50 ppm : Peak
ACGIH TLV
- 15 ppm ( STEL)
LOCATION CLASSIFICATION
# No hazard area
* Dalam kasus yang berat, perlu dilakukan intubasi, untuk menjamin kelancaran airway.
* Pasang IV line.
* Periksa kantung baju korban, karena bila uang coin berubah warna, merupakan suatu diagnosis.
* Di UGD pemberian high flow oxygen 100% merupakan hal yang terpenting.
* Jika korban tidak berespon dengan pengobatan nitrit IV atau punya gangguan syaraf, maka
harus dipertimbangkan pengobatan Hyperbaric Oxygen Therapy ( HBO)
- Konsentrasi rendah
Bisa mengiritasi mata, hidung, tenggorokan dan sistem pernapasan ( seperti mata perih dan
terbakar, batuk, dan sesak napas).
Efek ini bisa tidak secara langsung dan baru terasa beberapa jam atau hari kemudian.
Pemaparan berulang ataupun jangka panjang dapat menimbulkan gejala : mata merah, sakit
kepala, fatigue, mudah marah, susah tidur, gangguan pencernaan, dan penurunan berat badan.
Konsentrasi Sedang
Bisa menyebabkan iritasi mata dan pernapasan yang berat( batuk, susah bernapas, penumpukkan
cairan di paru), sakit kepala, pusing, mual, muntah, mudah marah.
Konsentrasi Tinggi
Paparan dengan konsentrasi tinggi akan menyebabkan syok, kejang, tidak bisa bernapas, tidak
sadar, koma, dan akhirnya kematian. Efek lethal tersebut bisa dalam beberapa hirupan ataupun
hanya dalam 1 hirupan.
2. Jika gas terdeteksi oleh alat detektor, maka daerah tersebut harus di ventilasi untuk
menghilangkan gas H2S yang ada.
3. Jika gas tersebut tidak bisa dihilangkan , tenaga kerja yang memasuki area tersebut, harus
memakai PPE respirator.
- Jika level gas H2S 100 ppm atau lebih, maka dikategorikan sebagai IDLH yaitu immediately
dangerous to life and health.
1. SCBA yaitu self contained breathing apparatus dengan minimum service life 30 menit.
2. Kombinasi full facepiece pressure demand supplied air respirator dengan sebuah auxiliary self
contained air supply.
- Jika level gas dibawah 100 ppm , maka air purifying respirator dapat digunakan dengan
cartidge yang sesuai untuk gas H2S. Sebuah full facepiece respirator dapat mencegah iritasi pada
mata.
Jika yang dipakai adalah half mask respirator, maka untuk mengatasi iritasi pada mata, harus
dipakai juga tight fitting goggle.
RESCUE
Jangan mencoba untuk merescue didaerah dengan gas H2S tanpa memakai respirator yang sesuai
dengan konsentrasi gas yang ada ataupun menolong dengan petugas rescue yang tidak terlatih.
Kasus kematian karena keracunan H2S terjadi pada 2 February 1975 di kota Denver USA, ketika
ada kebocoran kecil pada experimental gas injection well pipe connection.
9 orang tewas karena rumahnya berdekatan dengan pipa yang bocor tertutup oleh gas H2S.
Ke 9 korban terbangun dari tidur karena mencium bau rotten egg dari pipa bocor.
Mereka tidak tertolong karena konsentrasi yang tinggi dari gas H2S tersebut.
H2S General Awareness
PENGETAHUAN UMUM TENTANG GAS H2S
Gas H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk dari 2
unsur Hidrogen dan 1 unsur Sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah PPM ( part
per milion ). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang
atau uap bau.
B. PROSES TERJADINYA GAS H2S
Gas H2S terbentuk akibat adanya penguraian zat-zat organik oleh bakteri.
Oleh karena itu gas ini dapat ditemukan di dalam operasi pengeboran minyak
/ gas dan panas bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau
pada lokasi pembuangan sampah.
- Tidak berwarna tetapi mempunyai bau khas seperti telur busuk pada
konsentrasi rendah sehingga sering disebut sebagai gas telur busuk.
- Merupakan jenis gas beracun.
- Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit )
4.3% ( 43000 PPM ) sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46%
( 460000 PPM ) dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F
( 260 0C )
- Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara sehingga gas H2S akan
cenderung terkumpul di tempat / daerah yang rendah. Berat jenis gas H2S
sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S :
1.2 atm dan berat jenis udara : 1 atm.
- H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100
ml air pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).
- H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan
logam.
Efek fisik gas H2S pada tingkat rendah dapat menyebabkan terjadinya gejalagejala
sebagai berikut :
- Sakit kepala atau pusing
- Badan terasa lesu
- Hilangnya nafsu makan
- Rasa kering pada hidung, tenggorokan dan dada
- Batuk – batuk
- Kulit terasa perih
3. PROSES DAN KRONOLOGIS TERJADINYA KASUS KERACUNAN GAS H2S
PADA TUBUH MANUSIA.
Pada kondisi normal, seseorang bernafas dengan menghirup udara yang
terkandung oksigen sebagai salah satu bagian udara bebas, selain nitrogen dan
unsur-unsur lainnya. Oksigen sangat dibutuhkan manusia untuk proses oksidasi
di dalam tubuh. Oksigen yang masuk ke dalam paru-paru akan dibawa oleh
darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Jika seseorang menghirup udara yang
telah tercampur dengan gas H2S maka komposisi oksigen yang masuk kedalam
tubuh akan berkurang, sehingga kinerja otakpun akan terganggu. Tingkat
konsentrasi gas H2S di otak yang semakin tinggi akan mengakibatkan lumpuhnya
saraf pada indera penciuman dan hilangnya fungsi kontrol otak pada paru-paru.
Akibat fatalnya adalah paru-paru akan melemah dan berhenti bekerja, sehingga
seseorang dapat hilang kesadaran dan meninggal dalam ukuran waktu tertentu.
Metode mengurangi paparan gas H2S pada suatu area dapat dilakukan dengan
meniupkan angin menggunakan kipas angin besar ( bug blower ) sehingga gas
H2S akan terhambur. Kondisi ini mengakibatkan konsentrasi paparan gas H2S
akan berkurang karena area paparan gas H2S akan melebar.
Metode menetralisir gas H2S dapat dilakukan dengan Sulfur Recovery Unit, yaitu
dengan suatu alat yang dapat menguraikan unsur Hidrogen dan Sulfur secara
reaksi kimiawi. Penguraian ini akan menjadikan dua unsur netral atau tidak
beracun. Hasil akhirnya Hidrogen akan dibuang dalam bentuk gas dan Sulfur
ditampung dalam bentuk padat.
Sistem alarm sebagai peringatan awal terhadap paparan gas H2S di set pada
konsentrasi sebagai berikut :
• 10 PPM ( LOW ALARM )
Jika konsentrasi H2S di udara sama dengan atau lebih dari 10 PPM, lampu
tanda peringatan ( Strobo Light ) akan menyala secara otomatis.
• 20 PPM ( HIGH ALARM)
Jika konsentrasi H2S di udara lebih dari 20 PPM, lampu tanda peringatan dan
sirene akan menyala secara otomatis.
Aktifitas pemboran dan produksi minyak, gas atau panas bumi sangat berpotensi
terjadinya paparan gas H2S yang merupakan salah satu jenis gas beracun yang
sangat berbahaya terhadap tubuh manusia. Berdasarkan kondisi tersebut maka
Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berkaitan dengan gas H2S sangat
diperlukan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para personal yang terlibat
di dalam aktifitas tersebut dan masyarakat di sekitarnya. Peraturan tersebut harus
diterapkan dan dijalankan pada setiap aktifitas pemboran dan produksi minyak, gas
dan panas bumi.
1. PAPARAN HYDROGEN SULFIDA ( H2S )
Definisi : suatu kondisi dimana alat penutup khusus pada instalasi produksi dan
atau Pencegah Semburan Liar ( Blow Out Preventer ) gagal bekerja pada suatu
titik batas yang telah ditetapkan dan atau terjadinya kebocoran pipa saluran yang
tidak diharapkan. Pada kondisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan
paparan gas H2S ke udara atmosfer, yang mana pada kondisi ini dapat
membahayakan keselamatan jiwa manusia, sehingga akan segera memerlukan
suatu tindakan & langkah penyelamatan darurat yang terkoordinasi demi
keselamatan jiwa manusia yang mungkin terkena dampak paparan gas H2S
tersebut.
( Emergency Contigency Plan JOB Pertamina PetroChina Est Java, April 7’ 2007)
2. EMERGENCY PROCEDURE SEHUBUNGAN DENGAN PAPARAN GAS H2S
A. PROSEDUR UMUM
Semua personal yang bekerja pada pekerjaan konstruksi, pemboran / servis
sumur dan operasi produksi di area South Bungoh # 1, termasuk setiap tamu
yang datang ke lokasi harus mendapat penjelasan tentang bahaya H2S dan
pelatihan keselamatan terlebih dahulu sebelum memasuki area bekerja.
Semua pekerja harus membaca dan mengerti tentang prosedur keadaan
darurat terhadap bahaya H2S di lokasi area.
H2S Emergency Drill / latihan keadaan darurat dapat dilakukan pada setiap
waktu untuk mempraktekkan keadaan darurat terhadap H2S. Semua personel
SWEEPER TEAM
1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SWEEPER
Sweeper Team adalah personal-personal yang ditempatkan dipos-pos pada
radius sekitar 300 meter dari lokasi ( rig site ) untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melakukan pemantauan kondisi di sekitar lokasi pos masing-masing.
Pemantauan yang dilakukan meliputi :
• Pergerakan orang dan hewan ternak.
• Arah angin dan kecepatan angin.
• Kondisi cuaca
• Konsentrasi gas H2S atau bau udara yang bersumber dari lokasi ( smeel ).
b. Membuat laporan hasil pemantauan dan melaporkan kepada H2S Engineer
Off Site. Hasil pemantauan akan dicatat pada lembar laporan harian dan hasil
pemantauan Sweeper akan dilaporkan kepada Company Man.
c. Membantu penyampaian informasi kepada setiap orang yang berada pada
radius pemantauan sehubungan dengan hal-hal yang perlu disampaikan
berdasarkan petunjuk dari pihak Petro China, Company Man dan H2S
Engineer Off Site.
d. Mengikuti perkembangan informasi dari dalam rig site dan menjaga
komunikasi antara Company Man dan pihak-pihak yang terkait.
e. Melakukan tindakan peringatan dan penyelamatan kepada semua orang di
sekitar lokasi Pos masing-masing jika terjadi paparan gas H2S dari lokasi
pemboran yang ditandai dengan nyala Strobo dan bunyi Sirene, berdasarkan
instruksi Company Man. Tindakan yang dilakukan adalah:
• Menggunakan SCBA pada posisi stand by tanpa masker, jika paparan H2S
terdeteksi 20 ppm segera gunakan masker.
• Menaikkan bendera warna merah.
• Melanjutkan pemantauan keadaan sekitar dan tetap melaporkan setiap
perubahan, serta menunggu instruksi selanjutnya dari Company Man
melalui H2S Engineer Off Site menggunakan Personal Detector.
• Membantu melakukan evakuasi.