ZULFAHMI
017.02.0740
( ) ( )
A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Definisi
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya
serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir.
(Prawirohardjo, 2001).
Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu
sesudah melahirkan anak, ketika alat – alat reproduksi
tengah kembali kepada kondisi normal.( Barbara F.
weller 2005 )
Post partum adalah proses lahirnya bayi dengan
tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat – alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung
kurang dari 24 jam.(Abdul Bari Saifuddin, 2002)
2. Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun
beberapa teori menghubungkan dengan faktor
hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh
tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011)
a. Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi
penurunan hormone progesterone dan estrogen.
Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot
polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan
pembuluh darah sehingga timbul his bila
progesterone turun.
b. Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone
menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang
menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang
menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d. Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion
servikale(fleksus franterrhauss). Bila ganglion
ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala
janin akan timbul kontraksi uterus.
e. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang
laminaria yang dimasukan dalam kanalis servikalis
dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,
amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip
yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan
perinfus.
3. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat
genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-
angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam
keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi
terjadi perubahan-perubahan penting lain yakni
memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir
ini karena pengaruh hormon laktogen dari kelenjar
hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mamae.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum,
pembuluh-pembuluh darah yang ada antara nyaman otot-
otot uretus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah
segera post partum bentuk serviks agak menganga
seperti corong, bentuk ini disebabkan oleh korpus
uteri terbentuk semacam cincin.
Peruabahan-perubahan yang terdapat pada
endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan
nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari
pertama endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu
mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan
desidua dan selaput janin regenerasi endometrium
terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang
memakai waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen-ligamen dan
diafragma pelvis serta fasia yang merenggang sewaktu
kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-
angsur kembali seperti sedia kala.
4. Tanda dan Gejela
a. Perubahan fisik
1. Involusi uterus
Adalah proses kembalinya alat kandungan uterus
dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan sehingga
mencapai keadaan seperti sebelum hamil. Setelah
plasenta lahir, uterus merupakan alat yang
keras, karena kontraksi ini menyebabkan rasa
nyeri/mules-mules yang disebut after pain post
partum terjadi pada hari ke – 2-3 hari.
2. Kontraksi uterus
Intensistas kontraksi uterus meningkat setelah
melahirkan berguna untuk mengurangi volume
cairan intra uteri. Setelah 1 – 2 jam post
partum, kontraksi menurun stabil berurutan,
kontraksi uterus menjepit pembuluh darah pada
uteri sehingga perdarahan setelah plasenta lahir
dapat berhenti.
3. After pain
Terjadi karena pengaruh kontraksi uterus, normal
sampai hari ke -3. After pain meningkat karena
adanya sisa plasenta pada cavum uteri, dan
gumpalan darah (stoll cell) dalam cavum uteri .
4. Endometrium
Pelepasan plasenta dan selaput janin dari
dinding rahim terjadi pada stratum spunglosum,
bagian atas setelah 2 – 3 hari tampak bahwa
lapisan atas dari stratum sponglosum yang
tinggal menjadi nekrosis keluar dari lochia.
Epitelisasi endometrium siap dalam 10 hari, dan
setelah 8 minggu endometrium tumbuh kembali.
5. Ovarium
Selama hamil tidak terjadi pematangan sel telur.
Masa nifa terjadi pematangan sel telur, ovulasi
tidak dibuahi terjadi mentruasi, ibu menyusui
mentruasinya terlambat karena pengaruh hormon
prolaktin.
6. Lochia
A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian Fokus Keperawatan
a. Riwayat ibu
1) Biodata ibu.
2) Penolong.
3) Jenis persalinan.
4) Masalah-masalah persalinan.
5) Nyeri.
6) Menyusui atau tidak.
7) Keluhan-keluhan saat ini, misalnya :
kesedihan/depresi, pengeluaran per
vaginam/perdarahan/lokhia, putting/payudara.
8) Rencana masa datang : kontrasepsi yang akan
digunakan.
b. Riwayat sosial ekonomi
1) Respon ibu dan keluarga terhadap bayi.
2) Kehadiran anggota keluarga untuk membantu ibu di
rumah.
3) Para pembuat keputusan di rumah.
4) Kebiasaan minum, merokok dan menggunakan obat.
5) Kepercayaan dan adat istiadat.
c. Riwayat bayi
1) Menyusu.
2) Keadan tali pusat.
3) Vaksinasi.
4) Buang air kecil/besar.
d. Pemeriksaan fisik
1)Pemeriksaan umum
a) Suhu tubuh.
b) Denyut nadi.
c) Tekanan darah.
d) Tanda-tanda anemia.
e) Tanda-tanda edema/tromboflebitis.
f) Refleks.
g) Varises.
h) CVAT (Contical Vertebral Area Tenderness).
2)Pemeriksaan payudara
a) Putting susu : pecah, pendek, rata.
b) Nyeri tekan.
c) Abses.
d) Pembengkakan/ASI terhenti.
e) Pengeluaran ASI.
3)Pemeriksaan perut / uterus
a) Posisi uterus/tinggi fundus uteri.
b) Kontraksi uterus.
c) Ukuran kandung kemih.
4) Pemeriksaan vulva/perineum
a) Pengeluaran lokhia.
b) Penjahitan laserasi atau luka episiotomi.
c) Pembengkakan.
d) Luka.
e) Henoroid.
5) Aktivitas/istirahat
Insomnia mungkin teramati.
6) Sirkulasi
Episode diaforetik lebih sering terjadi pada malam
hari.
7)Integritas ego
Peka rangsang, takut / menangis (“post partum blues”
sering terlihat kira-kira 3 hari setelah melahirkan).
8) Eliminasi
Diuresis diantara hari kedua dan kelima.
9)Makanan/cairan
Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira
hari ketiga.
10) Nyeri/ketidaknyamanan
Nyeri tekan payudara / pembesaran dapat terjadi
diantara hari ketiga sampai kelima pasca partum.
11) Seksualitas
Uterus 1 cm di atas umbilikus pada 12 jam setelah
kelahiran, menurun kira-kira 1 lebar jari setiap
harinya.
Lokhia rubra berlanjut sampai hari kedua sampai
ketiga, berlanjut menjadi lokhia serosa dengan aliran
tergantung pada posisi (misal : rekumben versus
ambulasi berdiri) dan aktivitas (misal : menyusui).
Payudara : produksi kolostrum 48 jam pertama,
berlanjut pada suhu matur, biasanya pada hari ketiga;
mungkin lebih dini, tergantung kapan menyusui
dimulai.
B. Diagnosa keperawatan
a. rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peregangan
perineum; luka episiotomi; involusi uteri; hemoroid;
pembengkakan payudara
b. Resiko defisit volume cairan berubungan dengan
pengeluaran yang berlebihan; perdarahan; diuresis;
keringat berlebihan.
c. Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) berhubungan
dengan trauma perineum dan saluran kemih
d. Perubahan pola eleminasi BAB (konstipasi) berhubungan
dengan kurangnya mobilisasi; diet yang tidak
seimbang; trauma persalinan.
e. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan
immobilisasi; kelemahan.
f. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jalan lahir.
g. Resiko gangguan proses parenting berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang cara merawat bayi.
C. Rencana Keperawatan
f. Anjurkan baik.
pasien e. Mengidentifiakis
makan adanya penurunan
banyak BB secara dini.
serat f. Meningkatkan
seperti pengosongan feses
buah-buahan dalam rektum.
dan sayur-
sayuran
hijau.
5. Gangguan ADL dan
1. Kaji toleransi o Parameter
pemenuhan kebutuhan pasien terhadap menunjukkan respon
ADL b/d beraktifitas aktifitas fisiologis pasien
immobilisasi pasien terpenuhi menggunakan terhadap stres
; kelemahan. secara adekuat. parameter aktifitas dan
Kriteria hasil: berikut: nadi indikator derajat
- Menunjukkan 20/mnt di atas penagruh kelebihan
peningkatan frek nadi kerja jnatung
dalam istirahat, catat o Menurunkan kerja
beraktifitas. peningaktan TD, miokard/komsumsi
- Kelemahan dan dispnea, nyeri oksigen ,
kelelahan dada, kelelahan menurunkan resiko
berkurang. berat, komplikasi.
- Kebutuhan ADL kelemahan, o Stabilitas
terpenuhi secara berkeringat, fisiologis pada
mandiri atau pusing atau istirahat penting
dengan bantuan. pinsan. untuk menunjukkan
- frekuensi
2. Tingkatkan tingkat aktifitas
jantung/irama istirahat, individu.
dan Td dalam batasi aktifitas o Komsumsi oksigen
batas normal. pada dasar miokardia selama
- kulit hangat, nyeri/respon berbagai aktifitas
merah muda dan hemodinamik, dapat meningkatkan
kering berikan jumlah oksigen
aktifitas yang ada. Kemajuan
senggang yang aktifitas bertahap
tidak berat. mencegah
3. Kaji peningkatan tiba-
kesiapan untuk tiba pada kerja
meningkatkan jantung.
aktifitas o Teknik penghematan
contoh: energi menurunkan
penurunan penggunaan energi
kelemahan/kelela dan membantu
han, TD keseimbangan
stabil/frek suplai dan
nadi, kebutuhan oksigen.
peningaktan o Aktifitas yang
perhatian pada maju memberikan
aktifitas dan kontrol jantung,
perawatan diri. meningaktkan
4. Dorong regangan dan
memajukan mencegah aktifitas
aktifitas/tolera berlebihan.
nsi perawatan
diri.
5. Anjurkan
keluarga untuk
membantu
pemenuhan
kebutuhan ADL
pasien.
6. Jelaskan
pola peningkatan
bertahap dari
aktifitas,
contoh: posisi
duduk ditempat
tidur bila tidak
pusing dan tidak
ada nyeri,
bangun dari
tempat tidur,
belajar berdiri
dst.