Gangguan Tidur
Gangguan Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar di mana persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun atau hilang, dan dapat dibangunkan
kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup. Tujuan seseorang tidur
tidak jelas diketahui, namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga
keseimbangan mental emosional, fisiologis, dan kesehatan
I.4 Macam-macam Gangguan yang Mungkin Terjadi Pada Kebutuhan Tidur dan
Istirahat
a. Insomnia
Insomnia adala gejala yang dialami oleh klien yang mengalami
kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur, dan atau tidur
singkat atau tidur nonrestoratif. Penderita insomnia mengeluhkan rasa
kantuk yang berlebihan disiang hari dan kuantitas dan kualitas tidurnya
tidak cukup. Namun, seringkali klien tidur lebih banyak yang
disadarinya. Insomnia dapat menandakan adanya gangguan fisik atau
psikologis.
b. Somnambulisme
Somnabulisme merupakan gangguan tingkah laku yang sangat
kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik,
seperti membuka pintu, menutup pintu, duduk di tempat tidur, menabrak
kursi, berjalan kaki, dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan
dalam beberapa menit dan kembali tidur.
c. Apnea Tidur
Apnea tidur adalah gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran
udara melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebih pada
saat tidur.
d. Narkolepsi
Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun
dan tidur. Di siang hari seseorang dapat merasakn kantuk berlebihan
yang datang secara mendadak dan jatuh tertidur. Masalah signifikan
untuk individu yang menderita narkolepsi adalah bahwa orang tersebut
jatuh tertidur tanpa bisa dikendalikan pada waktu yang tidak tepat.
e. Deprivasi Tidur
Deprivasi tidur adalah masalah yang dihadapi banyak klien sebagai
akibat disomnia. Penyebabnya dapat mencakup penyakit (mis, demam,
sulit bernapas, atau nyeri), stress emosional, obat-obatan, gangguan
lingkungan (mis, asuhan keperawatan yang sering dilakukan), dan
keanekaragaman waktu yang terkait dengan waktu kerja. Dokter dan
perawat cenderung mengalami deprivasi tidur karena jadwal kerja yang
panjang dan rotasi jam dinas.
II. Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Tidur dan Istirahat
II.1Pengkajian
II.1.1 Riwayat Keperawatan
Tentukan efek samping pengobatan terhadap pola tidur pasien
Pantau pola tidur pasien dan catat hubungan faktor-faktor fisik
(mis., apnea saat tidur, sumbatan jalan nafas, nyeri/
ketidaknyamanan, dan sering berkemih) atau faktor-faktor
psikologis (mis., ketakutan/ansietas) yang dapat menggangu pola
tidur pasien
II.1.2 Pemeriksaan Fisik: Data Fokus Riwayat Tidur (Jabbar, 2014)
a. Deskripsi masalah tidur
1) Sifat dari masalah
Pertanyaan-pertanyaan pengkajian antara lain mencakup:
a) Beritahu saya masalah tidur apa yang anda alami?
b) Beritahu saya seberapa jauh perbedaan tidur Anda saat
ini dari tidur Anda yang dulu?
2) Tanda dan gejala
Pertanyaan-pertanyaan pengkajian antara lain mencakup:
a) Apakah anda mengalami kesulitan untuk tidur, tetap
tidur, atau untuk bangun?
b) Apakah anda terbangun karena mimpi?
3) Durasi
Pertanyaan-pertanyaan pengkajian antara lain mencakup:
a) Kapan anda pertama kali Anda menyadari masalah ini?
b) Sudah berapa lama masalah ini terjadi?
4) Keperahan
Pertanyaan-pertanyaan pengkajian antara lain mencakup:
a) Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk tidur?
b) Seberapa sering dalam seminggu Anda mengalami
kesulitan untuk tidur?
c) Apa yang anda lakukan di saat terbangun di malam hari
atau terlalu dini di pagi hari?
5) Faktor Pencetus
a) beritahu saya apa yang anda lakukan seaat sebelum
tidur?
b) Apakah akhir-akhir ini Anda mengalami perubahan di
tempat kerja atau di rumah?
c) Apakah anda meminum obat tidur?
6) Efek pada klien
a) Bagaimana pengaruh kurang tidur ini bagi anda?
b) Apakah anda merasa kantuk yang berlebihan atau
kesulutan berkonsentrasi selam terjaga?
b. Pola tidur
1) Pukul berapa biasanya anda tidur?
2) Berapa kali anda terbangun di malam hari?
3) Berapa jam rata-rata Anda tidur di setiap malam?
c. Penyakit fisik
d. Peristiwa hidup yan baru terjadi
e. Status emosional dan mental
f. Rutinitas menjelang tidur
g. Lingkungan tidur
h. Perilaku deprivasi tidur
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1: insomnia b/d faktor lingkungan
2.3.1 Tujuan dan Kriteria Hasil (Outcomes Criteria): Berdasarkan NOC
- Pasien memperihatkan Tidur, yang dibuktikan oleh indikator
sebagai berikut (sebutkan 1-5: gangguan ekstrem, berat, sedang,
ringan atau tidak ada gangguan):
Jumlah jam tidur (sedikitnya 5 jam per 24 jam untuk orang
dewasa)
Pola, kualitas dan rutinitas tidur
Perasaan segar setelah tidur
Terbangun diwaktu yang sesuai
- Pasien akan mengidentifikasi tindakan yang dapat meningkatkan
tidur/istirahat
- Pasien akan menunjukkan kesejahteraan fisik dan psikologis