Anda di halaman 1dari 15

Bab 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan rencana Pemerintah Propinsi NTT dalam APBD Tahun Anggaran
2015 akan menyediakan dana untuk kegiatan Pengawasan Pembangunan
Gedung Kantor Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Propinsi NTT yang pelaksanaannya ditawarkan kepada penyedia jasa konsultasi
yang memiliki orientasi bidang Arsitektur dan telah lolos seleksi prakualifikasi.
Berkenaan dengan itu maka PT. Siarplan Utama Konsultan sebagai perusahan
jasa konstruksi yang memiliki orientasi bidang Arsitektur dan telah dinyatakan lolos
prakualifikasi merasa terpanggil untuk mengambil bagian menyumbangkan pikiran
dan tenaga dalam penanganan perkerjaan yang ditawarkan, dalam hal ini
Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) Propinsi NTT tersebut.

Keterlibatan dalam proses seleksi ini didasari pada keyakinan bahwa dengan
pengalaman kerja lebih dari 10 tahun dalam pelayanan jasa konsultansi teknik,
termasuk pengalaman kerja pada bidang layanan sejenis dan terutama dengan
jumlah tenaga ahli dan tenaga pendukung yang sangat memadai, PT. Siarplan
Utama Konsultan mampu melaksanakan tugas pekerjaan tersebut sesuai
dengan target waktu dan mutu pekerjaan sebagaimana diatur di dalam Kerangka
Acuan Kerja.

Sehubungan dengan itu maka dalam berikut ini akan diajukan Dokumen Usulan
Teknis sebagai salah satu kelengkapan dokumen penawaran yang struktur dan
substansinya didasarkan pada Dokumen Kerangka Acuan Kerja dan Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat serta Berita Acara Aanwijzing.
1.1 Sistematika Dokumen Usulan Teknis
Setelah mempelajari secara seksama pada Kerangka Acuan Kerja dan informasi
dari anwijzing kantor, maka kami susun Dokumen usulan Teknis ini dengan
Sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang dan sistematika penyajian
dokumen usulan teknis.

BAB II PENGALAMAN PERUSAHAAN


Menguraikan gambaran umum keadaan perusahaan, meliputi organisasi
perusahaan, cukup layanan jasa konsultan, kemampuan serta pengalaman
perusahaan yang menggambarkan kemampuan perusahaan menangani
pekerjaan sejenis serta sumber daya yang dimiliki perusahaan.

BAB III PEMAHAMAN KAK


Menguraikan tentang pengertian atas lingkup proyek, sasaran, kebutuhan,
jenis dan jumlah ahli, jenis dan substansi laporan yang dihasilkan.

BAB IV TANGGAPAN TERHADAP KAK


Berisi tanggapan terhadap spesifikasi pekerjaan seperti yang dijelaskan
dalam KAK, terutama menyangkut isi Kerangka Acuan Kerja, personil
pelaksana dan waktu pelaksanaan.

BAB V APRESIASI DAN INOVASI


Berisi tentang gagasan positif yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK), yang akan dilaksanakan secara konsisten dalam penawaran
teknis dan biaya.

BAB VI PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Bab ini akan menguraikan konsep dasar pendekatan pelaksanaan
pekerjaan, meliputi pendekatan operasional dan pendekatan teknis. Selain
itu dalam bab ini akan diuraikan juga secara rinci metode pelaksanaan
pekerjaan.

BAB VII RENCANA KERJA


Berisi antara lain tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan dan jadwal
pelaksanaan serta organisasi proyek untuk menyelesaikan pekerjaan.

BAB VIII JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Menguraikan tentang waktu pelaksanaan pekerjaan serta jadwal
pelaksanaan pekerjaan dalam bantuk bar chart.

BAB IX TENAGA AHLI DAN TANGGUNGJAWABNYA


Berisi tentang daftar tenaga ahli dilengkapi dengan nama, posisi, jabatan
dan kualifikasi tenaga ahli yang diusulkan serta uraian tugas dan
tanggungjawab masing-masing tenaga ahli.

BAB X JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI


Berisi tentang rencana penugasan masing-masing personal, daftar man-
month dan jadual personal dalam bentuk bar chart.

BAB XI ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Berisi uraian tentang struktur organisasi pelaksana pekerjaan, yang
memperlihatkan kedudukan dan peran tim ahli, asisten ahli dan tenaga
pendukung.

BAB XII PELAPORAN


Berisi uraian mengenai jenis laporan yang harus diserahkan kepada
pengguna jasa serta uraian tentang jumlah dan isi setiap laporan yan akan
dihasilkan.

BAB XIII STAF/TENAGA PENDUKUNG


Menguraikan tentang kebutuhan tenaga pendukung dan penunjang disertai
kualifikasi tenaga yang diusulkan.

BAB XIV FASILTAS PENDUKUNG


Berisi tentang uraian fasilitas pendukung yang disiapkan berupa peralatan
dan faslitas pendukng lainnnya serta jadual penggunaan peralatan.

BAB XV PENUTUP
Berisi tentang kata akhir penyusunan dokumen usulan teknis.
Bab 2

PENGALAMAN PERUSAHAAN

Keberhasilan pembangunan bidang fisik konstruksi maupun non konstruksi di manapun,


tidak terlepas dari keberadaan dan partisipasi pengusaha - penyedia jasa konstruksi baik
konsultan maupun kontraktor nasional yang mempunyai kualifikasi baik, dalam membantu
pemerintah untuk melaksanakan proyek-proyek.

PT. Siarplan Utama Konsultan adalah konsultan teknik yang berkantor dan beroperasi
di propinsi Nusa Tenggara Timur, dan telah melaksanakan berbagai bidang pelayanan jasa
konsultansi dengan ikut serta dalam pekerjaan-pekerjaan pengawasan dan perencanaan
teknik jalan dan jembatan, perencanaan dan pengawasan pekerjaan embung, bangunan
irigasi dan jaringan irigasi di propinsi NTT, pekerjaan tata ruang wilayah Kabupaten/Kota,
studi peningkatan Kualitas permukiman kota. Pada bagian berikut ini akan disajikan data
pengalaman CV. Opzetten Konsultan :

A. Umum
2. Umum
:
Nama Perusahaan PT. Siarplan Utama Konsultan
Alamat : Jl. Dr. Samratulangi V / 11 Kupang– NTT
Telp/Fax: (0380) 88585089, 081339299053
Email: ptsiarplan@yahoo.com
2. Pengurus Perusahaan
:
Direktur Utama Ir. Rani Hendrikus, MS
Direktur : Ir. Aleksius Richardson
3. Akte Perusahaan
:
Nomor / Tanggal Akte 039 / tanggal 13 September 1989
Notaris : Silvester J. Mambaitfeto, SH
4. Akte Perubahan

Nomor/Tanggal : 15 / tanggal 4 Agustus 1990


Notaris : Silvester J. Mambaitfeto, SH
5. Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI

Nomor/Tanggal : 104 / tanggal 27 Pebruari 2010


Notaris : Silvester J. Mambaitfeto, SH
5. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Perubahan
Nomor : 1 – 004031 – 2413 - 4 – 00779
6. Sertifikat Badan Usaha Jasa Konsultan Konstruksi

Nomor Registrasi : 1-5371-5-08-1-24-004031

7. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor : 01.475.355.2 – 922. 000


8. Bank

Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur


Bank Rakyat Indonesia Cabang Kupang
9. Keanggotaan Asosiasi

Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) No: 7176/P/0030.NTT


10. Keanggotaan Profesi

Ikatan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (INTAKINDO)


Himpunan Tenaga Ahli Jalan dan Jembatan Indonesia (HPJI)
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia
Bab 3

PEMAHAMAN TERHADAP KAK

3.1. Latar Belakang Proyek


Pembangunan Gedung Kantor Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) Propinsi NTT merupakan kebutuhan pokok dalam rangka
mendukung tugas-tugas Pemberdayaan masyarakat dalam upaya memberikan
Pengayoman dan Pelayanan kepada Masyarakat.
Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi dan Fasilitas Umum membutuhkan
pengawasan untuk dapat mengurangi adanya penyimpangan yang diakibatkan oleh
kelalaian dalam pelaksanaan yang mungkin terjadi.
Konsultan Pengawas akan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang akan
dilakukan oleh pemborong yang meliputi aspek mutu, waktu dan volume. Selain
itu, Konsultan adalah mitra/pendamping dalam pelaksanaan pembangunan dari
aspek teknis sehingga sasaran pengawasan dapat tercapai.
Secara konstraktual konsultan pengawas bertanggung jawab kepada Satuan Kerja
Perangkat Daerah dalam hal ini Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Selaku Kuasa Pengguna Anggaran terutama dalam
pelaksanaan fisik di lapangan.
Pengawasan pelaksanaan pembangunan konstruksi dan fasilitas umum ditugaskan
oleh pengguna jasa kepada pihak ketiga yang disebut Konsultan Pengawas. Oleh
karena itu, dengan diadakannya seleksi terhadap konsultan pengawas, pengguna
jasa berharap panitia akan memilih konsultan pengawas yang profesional.

3.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan

a. Maksud
Pengarahan penugasan ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi konsultan
pengawas yang memuat masukan, asas, kriteria dan proses yang harus
dipenuhi atau diperhatikan dan diinterpretasi dalam melaksanakan tugas.
b. Tujuan
Tercapainya kelancaran pelaksanaan proyek pembangunan mulai tahap awal
sampai tahap penyelesaian akhir, sesuai bestek dan standar bangunan yang
berlaku.

c. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan pengawasan ini, yaitu: mewujudkan
hasil pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana, kuat secara teknis
sesuai dengan spesifikasi teknis.

3.3. Ruang Lingkup, Lokasi Pekerjaan Proyek dan Pekerjaan Konsultan


Pengawas

3.3.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup tugas konsultan pengawas adalah melakukan pekerjaan pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan fisik bangunan rumah dinas dan fasilitas umum
dengan uraian kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas, administrasi
keuangan dan waktu pelaksanaan fisik pekerjaan.
b. Mendampingi pada pelaksanaan konstruksi berupa rencana kerja yang
tergambar di dalam penjelasan baik dalam bentuk barcart/kurva S maupun
network planning sebagai alat pengendali atau kontrol atas waktu pelaksanaan
pekerjaan.
c. Melakukan evaluasi terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan kualitas
secara berkala dan hasilnya dibuat dalam bentuk laporan berkala.
d. Bersama pelaksana menangani administrasi pelaksanaan dilapangan berupa
rekayasa lapangan, pengajuan permintaan melaksanakan pekerjaan (reguest),
pengukuran dan sketsa hasil pelaksanaan serta pengukuran hasil pelaksanaan
dan perhitungannya sebagai data pelaksanaan (back up data).
e. Apabila terjadi perubahan pekerjaan maupun waktu pelaksanaan akibat kondisi
lapangan, konsultan pengawas segera melaporkan kepada Pengguna Jasa,
dalam hal ini Tim Direksi Lapangan dengan membawa perhitungan analisa
struktur dan atau waktu, pertimbangan teknis, gambar-gambar rencana
perubahannya, dokumen berupa foto-foto selanjutnya diproses menjadi
addendum pekerjaan.
f. Membuat dan menyusun gambar-gambar peleksanaan (as built drawing) untuk
kelengkapan dokumen pembangunan.
g. Membuat laporan akhir dan administrasi penyerahan pekerjaan dengan
melampirkan dokumen sesuai point b, c, d, e, dan f di atas sebagai bahan
penrtanggungjawaban akhir kinerjanya.

3.3.2. Lokasi Pekerjaan


Pekerjaan ini dilaksanakan di Kota Kupang.

3.4. Kriteria Pekerjaan Pengawasan


Untuk pekerjaan pengawasan dimaksud, pengarahan penugasan konsultan
pengawas harus memperhatikan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan,
sebagai berikut:
i. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas serta memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik
oleh Pemilik yakni Pemerintah Propinsi NTT.

ii. Persyaratan Obyektif


Pelaksanaan pekerjaan berupa pengaturan dan pengamanan yang obyektif
untuk kelancaran pelaksanaan baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.

iii. Persyaratan Fungsional


Pekerjaan pengawasan adalah pengawasan terhadap pelaksanaan baik yang
menyangkut waktu, mutu, dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai konsultan pengawas.

iv. Persyaratan Prosedur


Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku yang
terlampir sebagai bagian dari Perjanjian Kerja (Kontrak Kerja).
Bab 4

TANGGAPAN TERHADAP KAK

4.1 Tanggapan Umum

Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikankan kepada pihak
konsultan pengawas telah memberi gambaran serta arahan yang jelas dan terperinci
mengenai tugas pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Badan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Propoinsi NTT.
Pemilik proyek dalam hal ini Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
memandang penting untuk segera melaksanakan kegiatan Pengawasan Pembangunan
Gedung Kantor Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), sebagai bagian dari
upaya meningkatkan kinerja dan pelayanan masyarakat masyarakat NTT. Dengan
demikian pembangunan yang berkualitas, baik kualitas dalam pengertian fungsional,
struktural, maupun visual merupakan kebutuhan nyata dan mendesak yang harus
segera dilaksanakan pembangunannya dengan pendampingan konsultan pengawas.

4.2 Tanggapan Khusus

a. Tanggapan Terhadap Tujuan Pengawasan

Sajian mengenai tujuan Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor ini telah


diuraikan secara jelas, yakni tercapainya kelancaran pelaksanaan proyek
pembangunan mulai tahap awal sampai tahap penyelesaian akhir, sesuai
bestek. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan pengawasan ini,
yaitu: untuk mendapatkan Gedung kantor yang representatif dan kuat secara
teknis dan higienis, guna mendukung tugas-tugas pelayanan kepada
masyarakat.

Menurut hemat kami uraian tujuan dan sasaran yang dijabarkan dalam KAK
tidak jelas mengarahkan konsultan pengawas mengenai keinginan spesifik dari
pengguna jasa mengenai standart kualifikasi pengawasan yang diharapkan
dalam pelaksanaan pembangunan rumah dinas tersebut.

b. Tanggapan Terhadap Lingkup Pekerjaan


Uraian mengenai lingkup kegiatan sangat jelas dan tegas dijabarkan dalam
KAK, terutama mengenai pengawasan dan pengendalian kualitas administrasi
keuangan dan waktu pelaksanaan fisik pekerjaan. Disamping itu juga kurang
ditegaskan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang terrencana dengan
manajemen proyek yang profesional.
Penegasan mengenai kualitas administrasi keuangan dan waktu pelaksanaan
fisik pekerjaan tersebut tidak diimbangi dengan penegasan mengenai standart
kualitas teknis pelaksanaan pembangunan fisik bangunan.

c. Tanggapan Terhadap Kriteria Pekerjaan Pengawasan


Sajian tentang kriteria pekerjaan pengawasan ini kurang jelas dan tegas
dijabarkan dalam KAK, khususnya yang berkaitan dengan persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi oleh Konsultan Pengawas. Penegasan tersebut
khususnya berkenaan dengan koordinasi dengan pihak Pengguna Jasa
obyektivitas dalam pelaksanaan pengawasan, peran dan prosedur pengelolaan
kegiatan fisik bangunan serta administrasi proyek.
Bab 5

APRESIASI DAN INOVASI

Arahan yang cukup jelas dan terperinci mengenai tugas pekerjaan Pengawasan
Pembangunan Gedung Kantor Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ini
sebagaimana yang telah diatur dalam KAK menunjukan bahwa pemilik pekerjaan
memahami permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan pembangunan
dan kualitas yang harus dicapai oleh kontraktor sehingga membutuhkan pengawasan yang
baik. Guna melengkapi arahan yang telah diatur dalam KAK, maka berikut ini akan
diajukan beberapa usulan untuk dipertimbangkan dalam rangka menyempurnakan KAK
tersebut.

Untuk melengkapi uraian mengenai tugas dan tanggungjawab Konsultan Pengawas,


diajukan beberapa pokok pikiran inovatif pada masing-masing tahapan sesuai dengan
Proses Pekerjaan Pengawasan secara garis besar sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap persiapan ini kegiatan yang dilakukan meliputi :
 Menyusun Program Kerja, rencana alokasi tenaga dan konsepsi
pelaksanaan pekerjaan.
 Mengevaluasi dan mengusulkan jadwal waktu pelaksanaan kepada
Direksi Lapangan.

b. Pekerjaan Teknis
Meliputi kegiatan yang berkaitan aspek teknis sebagai berikut:
 Melaksanakan pengawasan umum dan pengawasan lapangan.
 Mengawasi kualitas dan kuantitas bahan bangunan serta peralatan yang
digunakan.
 Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan.

c. Konsultasi
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan pengawasan ini, maka diperlukan
antara lain:
 Konsultasi dengan direksi lapangan dan kuasa pengguna anggaran
dalam rangka memecahkan masalah proyek.
 Mengadakan rapat berkala.

d. Laporan
Sebagai wujud dari kinerja konsultan pengawas dalam pelaksanaan pada setiap
tahapan pekerjaan, maka diperlukan laporan yang berisi antara lain:
 Membuat laporan yang akan diserahkan kepada direksi lapangan dan
kuasa pengguna anggaran.
 Membuat laporan kemajuan pekerjaan dan material yang digunakan.

e. Penyiapan dokumen
Meliputi kegiatan yang berkaitan dengan:
 Memeriksa gambar bestek, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan
tambah kurang.
 Memeriksa dan menyiapkan berita acara yang berkaiatan pembayaran
angsuran
Bab 6
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

6.1 Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan


Suksesnya pelaksanaan pembangunan Gedung Kantor Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) ini sangat tergantung pada kinerja pengawasan yang
dilakukan oleh Konsultan Pengawas selama masa pelaksanaan proyek tersebut.
Karena itu, Konsultan harus memiliki pendekatan atau strategi tertentu guna
mendampingi Kontraktor dalam pelaksanaan setiap tahapan pekerjaan. Dalam
pelaksanaan kegiatan pengawasan pembangunan ini akan didasari pada beberapa
pendekatan:

 Pendekatan Administratif
Bahwa Konsultan Pengawas mempunyai tugas dan tanggungjawab yang
sangat penting dalam pengelolaan administrasi pelaksanaan pembangunan,
baik administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
Kontraktor Pelaksana maupun administrasi yang berkaitan dengan
kewajiban Konsultan Pengawas kepada Pemilik Pekerjaan. Karena itu
Konsultan Pengawas akan senantiasa berupaya melaksanakan setiap item
kegiatan administrasi proyek yang tidak saja tepat waktu, tetapi juga tepat
guna.

 Pendekatan Teknis
Bahwa kegiatan pembangunan ini merupakan kegiatan yang erat kaitannya
dengan masalah teknis yang berdampak terhadap kualitas dan mutu fisik
bangunan Negara. Oleh sebab itu Konsultan Pengawas akan senantiasa
melaksanakan tugasnya secara profesional dengan mengandalkan keahlian
dan pengalaman yang dimiliki dalam memecahkan setiap masalah teknis
bangunan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan Gedung Kantor
ini.
6.2 Metodologi dan Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
Guna mengoptimalkan pelaksanaan perkejaan pengawasan pembangunan Gedung
Kantor ini, maka diperlukan suatu metoda dan prosedur yang terorganisir dengan
baik agar pelaksanaan pembangunan dapat terlaksana sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. Adapun metoda dan prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan
pengawasan pembangunan ini adalah sebagai:

6.2.1 Kegiatan Persiapan


Dalam kegiatan persiapan ini Konsultan Pengawas menyiapkan berbagai instrumen
untuk pelaksanaan kegiatan pengawasan, antara lain sebagai berikut:

 Menyusun Program Kerja Kegiatan Pengawasan


Program kerja ini disusun dengan maksud untuk dijadikan panduan dalam
pelaksanaan kegiatan konsultan pengawas dalam melaksanakan tugasnya. Pada
tahapan ini juga direncanakan alokasi tenaga yang akan bertanggungjawab
dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan di lapangan yang disesuaikan dengan
kriteria/standar pembangunan gedung Negara, termasuk spesifikasi
keahliannya.

 Mengevaluasi Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan


Dalam hal ini Konsultan Pengawas melakukan koordinasi dengan Kontraktor
Pelaksana guna mengecek jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah
disusun oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diajukan kepada Direksi
Lapangan guna mendapatkan persetujuan. Termasuk juga disini adalah
mengevaluasi Curva S dan Network Planning yang telah disusun oleh Kontraktor
Pelaksana.

 Menyusun methode Kegiatan Pengawasan


Agar Konsultan Pengawas dapat melaksanakan tugasnya secara
bertanggungjawab dan profesional, maka diperlukan suatu methode
pengawasan yang dapat digunakan sebagai arahan, baik bagi Konsultan
Pengawas sendiri maupun bagi Pemilik Pekerjaan dalam hal ini Satuan kerja
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Methode kegiatan
pengawasan ini minimal berisi uraian tentang langkah-langkah atau strategi
yang digunakan dalam memecahkan permasalahan yang ditemui dalam
pelaksanaan pembangunan.

6.3.2. Metoda Teknis Pelaksanaan Kegiatan


Metoda teknis pelaksanaan kegiatan pangawasan yang dilakukan oleh Konsultan
selama masa pembangunan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
 Pengawasan Lapangan
Konsultan Pengawas akan melakukan koordinasi, pengawasan dan inspeksi
terhadap setiap tahapan kegiatan Kontraktor Pelaksana secara langsung, baik
terhadap administrasi teknis proyek maupun terhadap pelaksanaan kegiatan
fisik di lapangan serta jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan oleh Pengguna
Jasa. Konsultan Pengawas juga melakukan pengawasan terhadap kinerja
Kontraktor, khususnya menyangkut kemajuan pelaksanaan fisik bangunan;
disamping memberikan perintah dan atau petunjuk yang bersifat teknis kepada
Kontraktor Pelaksana.

 Koordinasi dan Konsultasi


Koordinasi dan konsultasi terutama dimaksudkan untuk memperoleh
kesepahaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik bangunan dan
pengelolaan administrasi proyek. Dalam hal ini, koordinasi dan konsultasi juga
dimaksudkan untuk menemukan solusi terhadap kendala-kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan pembangunan. Koordinasi dan konsultasi tersebut akan
dilakukan baik dengan Kontraktor Pelaksana maupun dengan Pihak Pemilik
Pekerjaan.

 Penyusunan Laporan dan Dokumentasi


Seluruh proses pelaksanaan kegiatan pengawasan pembangunan ini akan
dikemas dalam laporan dan dokumentasi yang sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan. Laporan dan dokumentasi tersebut akan disusun dalam 3 (tiga)
macam, yakni Laporan Mingguan, Laporan bulanan serta Laporan Akhir
kegiatan pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai