Anda di halaman 1dari 1

KETIKA SEORANG PRIA DI PERKOSA.

Seorang pria yang tubuhnya lebih dari separuh tertutup oleh penutup tertentu berbentuk sarung/
karung berlari-lari sambil berteriak. Ia tampak kelelahan berlari kesana-kemari tapi tak juga keluar
dari karung yang memebelenggunya. Hingga akhirnya saat tenaganya habis, ia terjatuh. Saat terjatuh
ia terus berusaha menggeliat untuk keluar dari belenggunya.

Sesaat kemudian ia akhirnya keluar dari belenggunya itu. Dia terlihat sibuk mencari sesuatu didalam
karung itu. Sesuatu yang dari tadi menahannya keluar dari belenggu itu. Tepat disaat benda pertama
ia temukan, secarik kertas besar bertuliskan nokia.

Pria : Nokia!!!!! Telah lama kau tanamkan dan kau pijak tanah kami dalam-dalam. Dari anak kecil
hingga yang tua engkau rasuki, pudarkan barang buatan bangsaku sendiri. Katanya merdeka, tapi
jepang masih ada dalam negeri kami, kenapa kau tak pergi-pergi, dan tak hentinya menjajah kami.

Sesaat kemudian pria itu terlihat seperti meremuk kertas itu dan membuangnya. Selanjutnya dia
mencari lagi benda didalam karung itu. Ditemukan benda kedua, secarik kertas besar bertuliskan
Honda.

Pria : Honda !!!! hahahahahaha (tertawa makin lama makin besar akhirnya menangis) kau raup
keuntungan sebesar-besarnya di hati bangsa kami, kau bawa perasaan kami, dan yah…………. Jalanan
negeri kami milkmu seutuhnya. Kau raja dinegeri kami, dan kami yang jelas-jelas orang negeri ini,,,
jadi hamba sahaya….

Sesaat kemudian pria itu terlihat seperti meremuk kertas itu dan membuangnya. Selanjutnya dia
mencari lagi benda didalam karung itu. Ditemukan benda kedua, secarik kertas besar bertuliskan
Acer.

Pria : Acer !!!!! tidak keren kalau tidak ada kamu… sampai kapan….!!! Sampai kapan negeriku punya
pendapat seperti itu,,, sampai kapan!!!! Kau pesona kami dengan kemmapuan mu,, sekarang apa,,,
kamu tidak bisa jauh dari jeratmu,, tidak bisa jauh,,, tidak bisa jauh……..

Sesaat kemudian pria itu terlihat seperti meremuk kertas itu dan membuangnya. Selanjutnya dia
mencari lagi benda didalam karung itu. Ditemukan benda terakhir, sebuah bendera. Merah putih
warnanya.

Pria : maafkan kami,, kami biarkan engkau terjajah lagi, maafkan kami… kami tidak terlalu
nasionalis,, kami tidak terlalu patriotic,, kami bukan kaum merah, bukan putih,, bukan hitam dan
bukan biru,, kami bukan politisi kami juga tidak terlalu cakap membangun negeri,,, tapi kami
mencintaimu,, ibu pertiwiku………….

Anda mungkin juga menyukai