Anda di halaman 1dari 8

Indische Partij

Narasi : kaum campuran pada masa penjajahan kolonial belanda di


indonesia dianggap rendah dimata orang asli belanda. Adanya diskriminasi juga
rasa iba terhadap kaum campuran membuat kaum campuran tidak mampu untuk
bekerja di lembaga-lembaga pemerintahan. Pada masa itu, kaum campuran
hanya mampu bekerja di pekerjaan kelas menegah dengan gaji lumayan tinggi.
Tapi dengan berjalannya waktu, pemerintahan belanda lebih memilih untuk
mempekerjakan kaum pribumi dengan bayaran yang tentu lebih kecil. Keadaan
seperti itu dimanfaatkan Douwes Dekker untuk membangun persatuan antara
kaum capuran indo-belanda dengan kaum pribumi untuk membuat suatu
organisasi.

Saat Douwes Dekker sedang membaca surat kabar, dua orang teman lamanya
datang mendekat.

Tcipto mangun : Douwes Dekker?

Ki hajar : Walah bener iki Douwes Dekker! Gimana kabarmu,


masbro?

 Douwes Dekker kaget

Douwes Dekker : Hi, kalian. Duduk-duduk. Lama kita tak jumpa.

Tcipto mangun : jadi? Bagaimana kabar sampean? Sampean sudah berhasil


membuat organisasi persatuan disini?

Douwes Dekker : kemarin saya sudah buat dan ternyata tidak terlalu berhasil.
Baik kaum pribumi dan sesama kaum ku tidak terlalu berpastisipasi. Mereka
lebih memilih untuk tetap memilih jalur aman dari para pemerintah congkak itu!
Ki hajar : Aku ngerti bener niat mu baik. Aku juga memiliki
pemikiran sama. Pemerintahan terlalu keji. Kita harus melakukan perlawanan.

Tcipto mangun : benar itu. Aku juga sedang mecoba mendirikan organisasi
politik. Kita butuh perlawanan secara politik, agar para bedebah itu tidak
semakin menistakan kita.

Douwes dekker : itu dia! (gebrak meja)

Ki hajar : MASYAALLAH! Kaget aku semprul!

mangun : boh ya kalem toh, dekker! Ini kedai lho bukan rumah nenek mu!

Douwes Dekker : maapkan saya. Saya hanya too exited.

 Douwes dekker langsung menatap mereka berdua sambil senyum-senyum

Ki hajar : dekker, aku tau hidup itu berat. Tapi kamu tidak harus
menjadi edan koyok gini toh mas.

Mangun : ojo senyum-senyum gitu dekker! Seram sampean! Takut aku.

Douwes Dekker : hush! Bicara apa kalian itu. Aku butuh bantuan kalian
bagaimana kalau kita buat partai politik indonesia. Ku beri nama indische
partij.

 mangun dan ki hajar saling bertatap lalu mengangguk douwes dekker


tersenyum

Douwes dekker : oke jadi begini....


Narasi : Dengan itu indische partij terbentuk. Indische partij banyak
di ekspos pada surat kabar de Exprees. Mereka menyatakan pendapat-pendapat
yang memicu semangat juang para pemuda masa itu melalui surat kabar.
Indische partij berkembang dengan baik, dengan adanya indische partij ini,
memicu kelompok pemuda untuk ikut membentuk sebuah partai politik.
Sebagai salah satu toko politik pertama di masa itu. Tiga
serangkai sering kali berjalann-jalan untuk melihat keadaan sambil membagi
ilmu mereka pada anak-anak bangsa juga rakyat pribumi. Upaya ini membuat
semakin bayak kaum pribumi yang menyukai indische partij.
Dan seperti sore ini, tiga serangkai sedang menuju sebuah
pemukiman, beriat ingin membagi ilmu juga memberikan mereka motivasi
nasionalisme. Namun berbeda dengan sore-sore sebelumnya, tiga serangkai
menemukan prajurit yang sedang mengambil uang salah satu warga desa itu.

Mangun : hoi! apa-apaan sampean! Buat opo duit tu?

Ki hajar : Belanda menyuruhmu untuk apa, sobat?

Prajurit : maaf saya juga ndak ingin lakuin ini. Tapi jika aku tak
lakukan ini belanda akan bunuh keluarga ku. Jadi tolong maafkan saya.

Dowes dekker : sobat, beritahu kami, sebenarnya untuk apa uang ini?

Prajurit : belanda hanya bilang pada ku kalau aku disuruh memungut


iuran dari warga. Aku tak boleh bertanya untuk apa. Mereka bilang ini bukan
urusanku. Jadi maafkan aku aku tidak tau apa-apa.
Mangun : ini pasti untuk pesta!

Ki hajar : Pesta opo to Tcipt? Emangnya ada perayaan opo?


Douwes dekker : pesta perayaan kebebasan belanda dari perancis. Benar kata
tcipto. Baik sobat, bawa uang itu. Dan ibu, ini uang kami. Mungkin bisa
menambah uang tabungan ibu untuk nanti.

Prajurit : terimakasih mas dekker, mas tcipto, dan ki hajar. Aku


permisi dulu. Matur nuhun.

Ibu2 : matur nuhun, mas.

 prajurit pergi dan tiga serangkai juga pamit pada ibu-ibu itu

Ki hajar : Ndak bisa dibiarkan iki.


Mangun : benar! Moso mereka pesta pakai uang rakyat. Ndak punya malu
apa mereka.

Douwes Dekker : benar-benar para bedebah tak tahu diri. I’m so angry right
now.
Mangun : tapi kita tidak boleh gegabah. Atau para prajurit pribumi akan
mendapat masalah karena kita.

Ki hajar : benar. Kita harus pikirkan cara matang-matang.

Douwes dekker : TAPI OPO?! Astagfirullah.

Ki hajar : aku kepikiran untuk buat surat.

Mangun : surat opo? Kalau kau bilang itu surat istrimu, ku piting kau.
Ki hajar : bukan lah! Aku ingin buat surat, akan ku kirimkan pada de
exprees. Surat sindiran saja. Agar belanda malu telah memungut uang rakyat
hanya untuk pestanya. Seperti tak punya uang saja mereka.

Douwes dekker : bisa kita coba. Agar dunia tau betapa memalukannya
belanda ini.

Mangun : oke aku ikut. Akan aku bawa mesin ketikku.

Narasi : karena rasa marah mereka karena kelakuan belanda yang


sangat memalukan, mereka menuulis sebuah surat sindiran untuk belada yang
dibuat oleh ki hajar dewantara.

•ki hajar mengetik, lalu mangun dan dekker menghampiri

Douwes dekker : Bagaimana sobat?

Mangun : sudah beres?

Ki hajar : (melihat kertas yang sudah jadi) sudah...

 mereka semua menatap kertasnya

Narasi : dan esoknya surat itu sudah disebar luaskan. Semua


pribumi, pendatang, telah membaca surat yang diketik ki hajar dewantara.
Hingga saatnya pihak belanda mengetahuinya..

 seorang petinggi belanda melihat surat kabar itu dan prajurit berdiri
didepannya
 petinggi belanda menghempaskan surat kabar itu

Petinggi belanda: kurang ajar! This is penghinaan! I cant accept this.

Belanda : kau, siapkan prajurit. Kita akan melakukan ekspedisi penyekapan!

Prajurit : baik komandan!

 prajurit pergi dan belanda menyeringai

Belanda : (dalam hati) ahahaha, take that. You think kau bisa melawan
kami? Bangsa belanda yang agung ini? Tidak! Akan kuasingkan kalian, agar
jauh dari sanak saudara kalian di tanah air. Dasar pemuda-pemuda didalam
tempurung.

Narasi : Dan belanda memulai penyergapan mereka terhadap


indische parti pada sore harinya.

 prajurit mengelilingi rumah tiga serangkai

 pintu di dobrak, tiga serangkai kaget, prajurit mengepung tiga serangkai

Tcipto : apa-apaan ini?

Belanda : (berjalan masuk mendekat) bagaimana rasanya tidak bisa apa-


apa? Menyedihkan bukan?
Belanda : padahal kalian bisa mendapatkan pekerjaan yang baik. Namun
kalian memilih jalan ini. Sangat disayangkan. tulis ucapan selamat tinggal untuk
kelurga kalian karena kalian mungkin tidak dapat melihat mereka lagi.
Douwes dekker : sialan! (berontak hampir memukul belanda)

Belanda : dasar anjing penggonggong.

Mangun : kalian. Bangsa belanda. Suatu hari nanti kau akan lihat lautan
manusia indonesia berdiri bersatu melawan kalian. Meraih kebebasan dan
berdiri tegap diatas mayat kalian.

Belanda : (tertawa) okeh, cukup pidato stupid itu. Prajurit, Sekap mereka.

Narasi : tiga serangkai diasingkan ke belanda secara terpisah-pisah


untuk waktu yang tidak ditentukan belanda. Dalam masa pengasingan itu
mereka memanfaatkannya untuk menimba ilmu dan merencanakan rencana-
rencana plitik untuk menggayang belanda. Namun saat dalam masa
pengasingannya tcipto mangun kusumo jatuh sakit dan meninggal lalu
dipulangkan ke tanah air. Douwes dekker dan ki hajar dewantara yang
mengetahui akan hal itu baru dapat pulang ke tanah air selang tahun kemudian.

Narasi : dan douwess dekker serta ki hajar dewantara untuk


memutuskan untuk bertemu di rumah terakhir sahabat mereka.

Ki hajar : dia adalah orang yang sangat bersemangat. Aku tidak tau
dia akan yang paling cepat pergi.

Douwes dekker : benar. Kukira kau duluan.

Ki hajar : jangan mulai menyebalkan.


(tertawa)
Douwes dekker : so this is it.
Ki hajar : kita lebih baik mulai berjuang secara terpisah agar belanda
tidak dapat melacak dengan mudah. Kita akan bertemu kembali nanti disaat
saatnya tiba.

Douwes dekker : kau benar. Kita akan segera bertemu. Hati-hati sobat. Jaga
dirimu baik-baik.

Ki hajar : kau pun juga.

Narasi : anggota indische partij akhirnya berpisah dan melanjutkan


perjuangannya masing-masing. Ki hajar dewantara membangun taman siswa
sementara douwes dekker melanjutkan perjuangannya lewat pers. Indische
partij merupakan organisasi bermumur pendek, namun menjadi awal panutan
bagi partai-partai yang berdiri di indonesia. Dan dengan itu, indische partij
menjadi salah satu organisasi pemuda indonesia jadi organisasi pemersatu kaum
pribumi dan kaum campuran indo-belanda. Juga menjadi salah satu organisasi
penting dalam bidang politik di indonesia.

 B.J Habibie
Nama anggota dan peran
1. Yuli Indrawati sebagai Narator
2. Shelnica Yulian B. sebagai Douwes dekker
3. M. Febri M. sebagai Ki hajar dewantara
4. Arya sakti sebagai Tcipto mangun kusumo
5. Nadia venty sebagai Belanda
6. Uhti afi syaidah sebagai Prajurit

Anda mungkin juga menyukai