JURNAL PENELITIAN
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2013
Firmansyah Faniatama Putra, Windhu Nugroho, Adi Uzaimi Winaswangusti
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman
Jl. Sambaliung No. 9, Kampus Gunung Kelua, Samarinda 75119. Telp: 0541-736-834, Fax: 0541-749315
email: dekan@ft.unmul.ac.id
ABSTRAK
Teknologi upgrading batubara peringkat rendah secara umum bertujuan untuk menurunkan nilai
kandungan air dalam batubara. Alasan utama proses ini adalah untuk mengurangi ongkos yang berkaitan
dengan pengangkutan, menanggulangi potensi terjadinya spontanious combustion, meningkatkan efisiensi
pembakaran batubara.
Pada penelitian ini dilakukan proses upgrading dengan melakukan pencampuran antara batubara, minyak
pelumas bekas dan minyak tanah. Batubara peringkat rendah yang digunakan memiliki nilai kandungan
air bawaan sebesar 39% (adb). Bahan campuran yang digunakan ialah minyak pelumas bekas dan minyak
tanah. Tujuan dari penggunaan minyak pelumas bekas ialah untuk melapisi permukaan batubara agar
setelah proses kualitas batubara tetap stabil tanpa adanya air yang kembali terserap oleh batubara. Bahan
campuran minyak tanah itu sendiri berfungsi untuk melartkan sejumlah pengotor yang dindikasikan
terdapat dalam minyak pelumas bekas dan minyak tanah. Perlakuan yang diberikan selama proses
upgrading dibedakan menjadi perlakuan perbedaan komposisi bahan campuran antara batubara, minyak
pelumas bekas dan minyak tanah yaitu sebesar 1 : 1 : 1 dan 1 : 0,5 : 0,5. Variasi perlakuan ini berdasarkan
fraksi massa tiap bahan campuran. Perlakuan selanjutnya ialah perbedaan lamanya waktu pemanasan
yang diberikan kepada campuran batubara, minyak pelumas bekas dan minyak tanah. Variasi waktu
pemanasan yang dijalankan adalah 60 menit dan 90 menit.
Hasil penelitian menunjukkan sampel batubara yang tanpa perlakuan proses upgading termasuk ke dalam
kelas batubara Lignite A, sementara produk batubara hasil proses upgrading termasuk ke dalam kelas
High Volatile B Bituminous.Secara keseluruhan kualitas batubara hasil proses upgrading dibandingkan
dengan kualitas batubara yang tidak mengalami proses upgrading menunjukkan varian perbedaan pada
tiap parameternya. Perbedaan pada parameter yang lain yaitu ash content, volatile matter, fixed carbon,
nilai kalori, dan total sulfur secara keseluruhan mengalami peningkatan. Pengaruh komposisi bahan
campuran terhadap kualitas batubara hasil proses upgrading ialah bertambahnya ash content dan volatile
matter yang disebabkan oleh adanya sejumlah pengotor yang belum terlarutkan dan minyak yang
melapisi permukaan batubara. Pengaruh waktu reaksi terhadap kualitas batubara hasil proses upgrading
ialah bertambahnya nilai volatile matter seiring dengan lamanya waktu pemanasan yang diberikan.
ABSTRACT
Low rank coal upgrading technology in general aims to lower the value of the water content in the coal.
The main reason for this process is to reduce the costs associated with transport, tackling potential
spontanious combustion, improving the efficiency of coal burning.
In this research, the process of upgrading to mixing between coal, used lubricating oil and kerosene. Low
rank coal used has a default value of water content of 39% (adb). Material used is a mixture of used oil
and kerosene. The purpose of the former is the use of lubricating oil to coat the surface of the coal after
the coal quality in order to remain stable in the absence of water is re-absorbed by the coal. Kerosene
mixture itself serves to melartkan number dindikasikan impurities contained in the used oil and kerosene.
Treatment given during the upgrading process can be divided into treatment differences in the
composition of a mixture of coal, used lubricating oil and kerosene that is equal to 1 : 1 : 1 and 1 : 0.5 :
0.5. Variations of this treatment is based on the mass fraction of each ingredient. Further treatment
difference is the length of time given to heating a mixture of coal, used lubricating oil and kerosene.
Variation of the heating time is 60 minutes and run 90 minutes.
The results showed that the untreated coal samples upgading process belong to the class Lignite A coal,
while coal products, including the results of the process of upgrading to a class of High Volatile B
Bituminous.Overall of this process of upgrading coal quality results compared to the quality of coal that
did not undergo the process of upgrading shows variant differences in each parameter. Differences in
other parameters, namely ash content, volatile matter, fixed carbon, calorific value, and total sulfur as a
whole has increased. Effect of mixture composition on the quality of coal upgrading process is the result
of the increase in ash content and volatile matter caused by the presence of a number of impurities are
not soluble and oil that coats the surface of the coal. Effect of reaction time on the quality of coal
upgrading process is the result of the increase in the value of volatile matter in line with the length of
heating time given.
Hasil Penelitian
3.3 Peralatan Penelitian dan
Pembahasan
Alat yang digunakan pada penelitian adalah
antara lain :
1. Panci berpengaduk yang digunakan sebagai Gambar 1. Diagram alir proses upgrading
tempat campuran batubara, minyak pelumas
bekas, minyak tanah.
2. Timbangan yang digunakan untuk megukur
massa tiap bahan sesuai komposisi bahan
yang dijalankan.
3. Ayakan manual dengan ukuran < 3mm.
3.5 Alat Pengumpulan Data b. Klasifikasi Batubara
Data yang akan diperoleh ialah parameter Tabel 5. Klasifikasi seluruh sampel batubara
kualitas batubara yang terdiri dari nilai Parameter
proksimat (inherent moisture, ash content, Sampel
FC,dmmf VM,dmmf CV,mmmf
voaltile matter, fixed carbon), nilai kalori, total
B 37,65% 62,35% 6515 Btu/lb
sulfur.
B1 29,82% 70,18% 13356 Btu/lb
1. Leco TGA-701 B2 28,62% 71,38% 13105 Btu/lb
B3 26,55% 73,45% 13503 Btu/lb
Alat ini dugunakan untuk analisis nilai
proksimat. Tahapan kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan SOP di MGP-Laboratorium PT. Tabel 5 merupakan hasil perhitungan tiap
Kitadin parameter untuk kebutuhan klasifikasi batubara
sesuai dengan ASTM Classification (D388).
2. Bombcalorimeter Parr-1266 Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa
sampel batubara B digolongkan ke dalam jenis
Alat ini digunakan untuk analisis nilai kalori.
batubara lignite A. Sampel batubar ini
Tahapan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
merupakan sampel yang tidak mengalami
SOP di MGP-Laboratorium PT. Kitadin
proses upgrading. Sampel batubara B1, B2 dan
3. Leco S144DR B3 keseluruhan digolongkan ke dalam jenis
batubara high volatile B bituminous. Artinya,
Alat ini digunakan untuk analisis nilai total
proses upgrading yang dilakukan pada
sulfur. Tahapan kegiatan yang dilakukan sesuai
penelitian ini mampu untuk meningkatkan
dengan SOP di MGP-Laboratorium PT. Kitadin.
batubara peringkat rendah jenis lignite A
menjadi setara dengan jenis batubara high
BAB IV. Hasil Penelitian Dan volatile B bituminous.
Pembahasan
4.1 Hasil Penelitian c. Fuel Ratio
a. Nilai Proksimat, Nilai Kalori, Total Sulfur Tabel 6. Nilai fuel ratio sampel batubara