Anda di halaman 1dari 5

PRESENTASI KASUS

Herpes Zoster

Disusun oleh:

Cynthia Tjitra (2013 – 061 – 140)

Pembimbing:

dr. Irvan Satyawan, sp.KK

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA

RS ATMA JAYA JAKARTA

2016
STATUS BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

______________________________________________________________________________

Identitas Pasien
Nama : Tn.IS
Usia : 77 tahun
Jenis Kelamin : Pria
Status Perkawinan : Duda
Tanggal pemeriksaan : 15 Agustus 2015
Alamat : Teluk Gong, Jakarta Utara
Pekerjaan : tidak bekerja

ANAMNESIS  dilakukan secara allo-anamnesa


Keluhan Utama
Bintik-bintik nanah yang bersifat gatal dan nyeri, pada wajah sisi kanan sejak 4 hari
SMRS.

Keluhan Tambahan
Tidak ada keluhan tambahan

Riwayat Penyakit Sekarang


Pada 6 hari SMRS, pasien pertama-tama mengalami demam kontinu yang hanya
dirasakan dengan perabaan. Pasien juga mengalami nyeri pada persendian kaki dan tangan serta
badan terasa lemas dan letih, namun gejala lainnya seperti mual dan muntah disangkal oleh
pasien. Pasien menyangkal memakai obat-obatan pada wajah sisi kanan sebelum timbul lesi
kulit. Riwayat kontak dengan serangga dan tumbuh-tumbuhan di wajah disangkal.
Pasien mengeluhkan terdapat bintik-bintik berisi caran bening pada 4 hari SMRS. Bintik-
bintik tersebut muncul mulai dari dagu sisi kanan hingga pangkal telinga kanan. Pasien lalu
berobat ke dokter dan meminum obat AB, antigatal, dan memakai salap pada lesi, namun tidak
membaik. Bintik-bintik air tersebut lalu segera berubah menjadi bintik-bintik nanah pada 4 hari
SMRS yang bersifat nyeri dan gatal. Saat bintik-bintik timbul, keluhan penglihatan tidak dapat
ditanyakan akibat pasien tidak kooperatif.
Pada 1 hari SMRS, lesi lalu pecah dan menyisakan kulit yang merah muda dan basah.
Lesi yang basah lalu diobati dengan alcohol. Nyeri dan gatal masih ada di wajah sisi kanan dan
dirasakan memberat dibandingkan kemarin. Pada hari itu, mulai timbul bengkak kemerahan
pada gusi dan bibir Pasien kesulitan makan akibat merasa nyeri saat membuka mulut dan
mengunyah makanan.
Pada hari saat masuk RS, lesi di wajah kanan sudah menjadi koreng warna kecoklatan,
nyeri di wajah masih ada namun sudah tidak gatal lagi. Bengkak pada gusi dan bibir pasien
sudah berkurang, namun pasien masih kesulitan makan akibat nyeri saat membuka mulut.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat cacar air sebelumnya, tidak dapat dipastikan akibat pasien maupun keluarga
pasien tidak ingat.
Riwayat alergi terhadap obat maupun makanan disangkal.

Riwayat Paparan Zat


Pasien menyangkal adanya pemakaian zat ataupun produk wajah lainnya pada wajah sisi
kanan, sebelum timbulnya lesi

PEMERIKSAAN UMUM

Keadaan umum : Tampak sakit sedang.


Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 70 kg
Tinggi badan : 170 cm
BMI : 23,49 kg/m2 (overweight)
Tekanan darah : 140/60 mmHg
Laju pernapasan : 20x/menit
Laju nadi : 80x/menit
Suhu : 36,80C

Pemeriksaan Fisik Neurologis

Kesadaran : Compos mentis, cenderung apatis


(E4M6Vx)

PF Saraf Kranialis
Nervus VII dan VIII : sulit dinilai

STATUS DERMATOLOGIK

Pada bagian wajah sisi kanan, sepanjang dagu hingga


pangkal aurikula dekstra terdapat krusta multipel, nerwarna
coklat kehitaman, berukuran miliar sampai dengan plakat, permukaan kasar dengan dasar kulit
eritrematosa.

Pada regio aurikula dekstra pars eksterna sampai dengan canalis akustikus eksternum terdapat
krusta multipel berwarna coklat kehitaman, berukuran miliar, permukaan kasar, dengan dasar
kulit eritrematosa.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada (tidak dapat melakukan tzanck test akibat vesikel pada wajah sudah tidak ada)
RESUME
Pasien pria berusia 77 tahun datang dengan keluhan adanya papul multipel pada wajah
sisi kanan( 4 hari SMRS) . Papul lalu berubah menjadi vesikel segera berubah menjadi pustul
pada 3 hari SMRS lalu pecah menjadi krusta pada 1 hari SMRS. Pasien mengalami gejala
demam, badan lemas dan nyeri ekstremitas 2 hari sebelum timbul lesi kulit atau 6 hari SMRS.
Pasien juga mengalami nyeri dan kesulitan makan sejak timbul lesi kulit. Pasien merasa gatal
sejak timbul lesi kulit di wajah, namun gatal hilang saat terbentuk krusta.

Pada pemeriksaan fisik, didapatkan:


KU: sakit sedang, kesadaran : CM, apatis
TTV : Hipertensi (+) TD 140/60 mmHg
Pemeriksaan saraf kranialis : N. VII dan N.VIII sulit dinilai akibat pasien tidak kooperatif
(apatis)

Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan :

Pada bagian wajah, sepanjang mental dekstra hingga pangkal aurikula dekstra dan regio aurikula
dekstra pars eksterna sampai dengan canalis akustikus eksternum terdapat krusta multipel,
berwarna coklat kehitaman, berukuran miliar sampai dengan plakat, permukaan kasar, dengan
dasar kulit eritrematosa.

DIAGNOSIS KERJA
Herpes Zoster tipe Ramsay-Hunt Syndrome

DIAGNOSIS BANDING
Herpes Zoster opthtalmicus
Dermatitis kontak

ANJURAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan kornea, iris dan pupil dengan slit lamp  konsul mata
Konsul THT
Patch test

TERAPI
Terapi simptomatik (diberikan selama 7 hari).
 Asiklovir 400 mg, 5 x 2 tab po (selama 7 hari)
 Clindamycin 300 mg, 4 x 1 tab po (selama 7 hari)
 Parasetamol 500 mg apabila nyeri
 Vitamun B kompleks 2 x 1 tab po
 Metilprednisolon 48 mg IV
 Topikal : Futaderm ointment 3 x 1 ue atau mupirosin ointment 3 x 1 ue

ANJURAN
Hindari kontak dengan anak-nanal, ibu hamil, maupun orang dewasa yang belum
pernah terkena varisela selama 1 minggu.
PROGNOSIS
- quo ad vitam : dubia
- quo ad fungsionam : dubia ad bonam
- quo ad sanationam : dubia

Anda mungkin juga menyukai