Anda di halaman 1dari 10

A.

Ideal Diri

1. Bagaimana perasaan anda (Bapak/Ibu) saat anda mengetahui Saudara/anak anda

terdiagnosa penyakit HIV/AIDS?

Probing : - Cemas

- Takut

- Kecewa

- Malu

(Ibu Mila)

“ Pertama kali, jelas kecewa ya”

“ Artinya saya gak nyangka anak kalau anak saya bisa terinfeksi HIV , karna menurut

pandangan saya, ih HIV itu sendiri adalah penyakit yang sangat mematikan dan sangat

memalukan,”

“ ee dan saya merasa sebagai orang tua merasa menjadi orang tua yang gagal. Karna anak

saya ini sepengetahuan saya di lingkungan keluarga itu perilakunya baik-baik sekali, anak

rumahanlah artinya, dan saya sampai hari ini juga bingung awalnya kenapa anak saya bisa

terinfeksi HIV AIDS

2. Setelah anda (Bapak/Ibu) mengetahui bahwa Saudara/anak anda terdiagnosa HIV/AIDS,

Apakah anda merasa putus asa dan gagal menjalani kehidupan sebagai orang

tua/Saudara? Mengapa?

“ Awalnya saya merasa putus asa sekali,karna saya pikir penyakit ini sangat mematikan

sendirikarena sampai hari ini saya mengetahui tidak ada obatnya untuk penyembuhan,

namun setelah saya mendapatkaninformasi, melalui teman2 anak saya yang


mendampinginya, termasuk konselor, itu memberikan motivasi kepada saya bahwa

merupakan ujian buat saya, bahwa kedepannya saya harus bisa menerima anak saya

dengan status barunya.

3. Menurut anda (Bapak/Ibu), Apakah orang yang tidak terdiagnosa HIV/AIDS lebih baik

dari Saudara/anak anda?

“ Belum tentu, karena ada orang yang baik-baik, ee seperti info yang saya dapat info

ternyata mereka terinfeksi HIV karena seperti ibu rumah tangga dan sebagainya “

4. Bagaimana kondisi kehidupan anda (Bapak/Ibu) pada saat ini?

“ kondisi kehidupan saya, ee yang jelas dari segi mental agak down ya, karena baru tahu

anak saya terinfeksi HIV /AIDS dalam kondisi sekarang yang sering sakit-sakitan, namun

Alhamdulilah setelah menjalani pengobatan dan terapi ternyata keadaan dan kondisi

anak saya jauh lebih baik dari sebelumnya”

5. Bagaimana tindakan anda (Bapak/Ibu) selanjutnya setelah anda mengetahui

Saudara/anak terdiagnosa HIV/AIDS?

“ Tindakan pertama adalah saya mencari informasi dan Alhamdulilah saya mendapatkan

dari beberapa dukungan teman-teman baik LSM baik dari pihak RS yang memberikan

pemahaman saya tentang HIV itu cara penularan dan pencegahannya sehingga saya

tidak, aa mendiskrimninasi anak saya sendiri dan saya lambat laun bisa menerima

keadaannya sebagai penyakit yang tidak perlu ditakuti, artinya Virusnya yang ditakuti,

tetapi orannya tidak”

6. Menurut anda (Bapak/Ibu), bagaimana seharusnya lingkungan (Keluarga dan

masyarakat) memperlakukan Saudara/anak anda?


Probing : - Dukungan

- Perilaku

“ Kalau menurut saya, setelah kami menjalani mendapatkan pengetahuan tentang HiV

dan cara penularann dan pencegahannya kami mendapatkan suatu motivasi untuk lebih

ee memberikan kekuatan mental kepada anak saya , artinya dukungan kelaurga itu

memepengaruhi tingkat kesehatannya, dengan dia diterima di lingkungan keluarga

artinya dia nyaman, dia merasa tidak dikucilkan sehingga terapi dan pengobatan itu

sejalan dengan psikisnya “

7. Menurut anda (Bapak/Ibu), perlakuan seperti apa yang anda (Bapak/Ibu) harapkan dari

keluarga dan lingkungan?

“ Bisa menerima artinya kita tidak menhjauhi dan menerimanya seperti awal kita tidak

mengetahui statusnya sebelumnya tetap memperlakukan sabagai anak dan tidak

membeda-bedakan anak seperti yang lain “

b. Harga Diri

1. Apakah orang lain mengetahui keadaan saudara/anak anda yang sebenarnya (menderita

HIV/AIDS)?

Probing: - Tahu

- Tidak tahu

“ Untuk sekarang anak saya hanya tahu status HIVnya dilingkungan keluarga karna

awalnya anak saya sakit, keluar masuk rumah sakit akhirnya setelah diperiksa ternyata

dia HIV positive dan kami bisa menerima dikelurga kami, namun hanya beberapa teman
yang mendukung di lingkungannya seperti di RS yang konselornya, atau dokter yang

merawatnya dan juga teman2 dari LSM yang mendampinginya”

2. Bagaimana perasaan anda (Bapak/Ibu) saat ini?

“ Ah saya saat ini sudah agak lega, karena anak saya ternyata ah, menderita HIV itu tidak

mematikan artinya tidak perlu ditakuti untuk eh, didskriminasi atau dijauhi tapi virusnya

itu harus di.. artinya virusnya itu yang ditakuti bukan orangnya dan dia harus diterima

baik di lingkungan kelurganya karena keluarga adalah tempat yang nyaman buat

penderita HIV meresa hidupnya lebih berarti”

3. Apakah Anda (Bapak/Ibu) merasa tak berharga saat ini? Mengapa?

“”Awalnya saya merasa tidak berharga dan gagal sebagai orang tua, Namun setelah

melihat perubahan dari anak saya dari perilakunya yang sekarang berubah, dia lebih

mengenal TUHan, kemudian pola hidupnya yang lebih teratur kemudaian

adapeningkatan kesehatn artinya dulunya dia sakit tu, penurunan berat badan akhirnya

dia sudah bisa kemabli normal artinya dia bisa beraktivitas lagi.

4. Apakah anda (Bapak/Ibu) merasa rendah diri? Mengapa?

“ Ee, saya rasa karena saya menerima anak saya setelah saya tahu tentang HIV itu

sesungguhnya dan semua orang bisa terinfeksi kalau mereka tidak menjaga pola

perilakunya atau menjaga kesehatannya, saya tidak merasa minder atau merasa ee.. apa

tadi? Saya merasa nyaman nyaman aja, karena saya sudah tahu bagaimana

sesungguhnya bisa memperlakukan orang yang menderita teruinfeksi HIV itu”

5. Bagaimana sikap keluarga anda pada saat mengetahui saudara/anak anda terdiagnosa

HIV/AIDS?
Probing : - Marah

- Kecewa

- Sedih

- Takut

- Malu

“ Awalnya mereka, menjauhi artinya mereka takut dan kita safety artinya kita memperlakukan

anak saya ini dengan perlakuan khusus, artinya begini makan minumnya tidak kita campur,

peralatan makannya kita pisah, terus kita juga agak menjaga jarak untuk berbicara atau

berkomunikasi secara langsung namu, setelah kami mengetahui mendapat pengetahuan

tentang HIV itu penulrannya itu kami merasa apa, berdosa artinya , kita meperlakukan yang

tidak adil terhadap penderita ini dan kami sekarang merangkul anak kami inisebagai anak yang

seperti dulu artinya dia seperti anakyang lain dikeluarga kami, artinya dia mendapat hak yang

sama dengan adik dan kakaknya “

6. Bagaimana lingkungan memperlakukan saudara/anak anda (Bapak/Ibu)

Probing : - Diperhatikan

- Disayangi

- Diacuhkan

- Dimusuhi

“ Untuk saat ini di lingkungan kan tidak, mengetahui status HIVnya keculai dilingkungan

teman2 dilingkunag yg sesama terinfeksi HIV yan dimana anak saya tergabung disitu

namun dilingkungan rumah atau dlingkungan kerja mereka tidak mengetahui status
anak saya dan mereka mengetahaui anak saya sering masuk keuar rumah sakit Karena

anak saya anemia dan sakit thipus akut.”

c. Peran Diri

1. Sebelum saudara/anak anda dinyatakan terdiagnosa HIV/AIDS, apa peran anda

(Bapak/Ibu) dan dengan kondisi anda (Bapak/Ibu) sekarang, Apakah anda merasa

bahwa anda tidak memiliki harapan untuk menjadi keluarga yang baik dalam

masyarakat? Mengapa?

“ Sebelum saya mengetahui anak saya terinfeksi HIV itu, saya hanya menganggap anak

saya ini sakit ee yang saya tidak athu sesungguhnya apa yang sakitnya dan sering masuk

keluar RS.sehingga saya sudah putus asa karena melihat kondisinya yang selalu

menuruin dan kemudian setelah saya mengetahui anak saya terinfeksi saya kecewa

namun akhirnya setelah saya mendapat pemahaman yang tentang HIV itu

sesungguhnya, saya akhirnya bisa menerima keadaan ini sebagia suatu ujian maupun

sebagai bentuk ee, kebasaran jiwa saya untuk menerima anak saya dalam posisi sakitHIV

ini “

2. Berapa lama waktu yang anda (Bapak/Ibu) butuhkan untuk dapat menerima kenyataan

bahwa saudara/anak anda adalah penderita HIV/AIDS?

“ Butuh waktu beberapa bulan artiya begitu, prosesnya anak saya sakit dalam kondisi

dia drop, trus keluar amsuk RS itu membuat saya putus asa sekali namun setelah kita

mendapat pemahaman tentang cara memperlakukan orang yang HIV positif itu kita
saling mensupport artinya kita saling membantu sesame utuk kesembuhan anak dan

saya juga ,memebrikan motivasi untuk anak untuk ee, untuk optimis artinya masa

depannya masih bisa dan hidup dilanjutkan asalkan kita teta berpola hidup yang sehat

dan setelah melihat kenyataan anak saya pertumbuhan kesehatannya lebih baik dari

sebelumnya itu membuat saya lebih semanggat lagi untuk hidup “

3. Apakah anda (Bapak/Ibu) merasa motivasi anda menurun dalam menjalani kehidupan

setelah mengetahui diagnosa penyakit saudara/anak anda?

“ Awalnya sih iya, saya merasa putus asa, gagal menjadi seorang Ibu, namun setelah

saya mengetahui informasi tentang HIV saya tidak ingin saya larut artinya saya juga

harus bangkit dan memotivasi anak saya supaya ia juga semangat dan bisa

melanjtukkan hidupnya walaupun dengan status HIVnya”

4. Bagaimana anda (Bapak/Ibu) memotivasi saudara/anak untuk bisa tetap berperan

dalam lingkungan?

“ Saya mensupportnya dengan seamnagat awalnya kemudia aa mendekatkan diri

kepada TUhan, kemudian merubah pola hidupnya artinya dari makan, pola bergaul,

dengan disiplin menjalani terapi yang diberikan oleh RS untuk kesembuhannya”

5. Apakah saat ini saudara/anak anda bergabung dalam salah satu LSM?

Probing : - Ya, mengapa?,

- Tidak, mengapa?

“ Anak saya ikut di suatu komunitas yang ada beberapa teman ODAny dan dia merasa

nayaman dan PD karena awalnya dia juga merasa takut, tapi akhirnya saya memotivasi
dan merasa nayaman dan tidak sendiri artinya bahwa penderita lain juga banyak dan

mereka bisa exist gitu “

6. Bagaimana dukungan dan motivasi terhadap saudara/anak anda yang diberikan oleh

konselor?

7. Bagaimana dukungan yang diberikan oleh lingkungan (keluarga atau masyarakat) anda?

Probing : - Positif

- Negatif

““Kalau keluarga kami sel;au mensupport, kalau lingkungan kan tadi lingkunagn tidak

mengetahiu status HIVnya apalagi lingkunagn kerja namun dilingkungan komunitas

masyarakat peduli HIV dan LSM yang ada komunitas ODA anak saya mendapatkan

dukungan positif and sering mengikuti seminar maupun sosialisanya yang dilakukan

LSM tersebut”

8. Bagaimana cara anda (Bapak/Ibu) agar saudara/anak tetap berperan dalam lingkungan

masyarakat dengan kondisi anda sekarang?

“ KMemberikan motivasi kepada anak saya untukalau tegar artinya walaupun dia punya

status HIV dia tetap harus bisa menunjukkan bahwa dia mampu untuk berkarya dan dia

juga mampu untuk berperan di amsyarakatnya degn dia aktif dengan komunitas peduli

HIV dan d lingkungan yang mensupport dia akhirnya anak saya merasa dia berarti dsitu”

9. Apakah saudara/anak anda bekerja?

Probing : - Ya, mengapa?

- Tidak, mengapa?
“ ya, untuk saat ini dia bekerja dis uatu perusahaan retail di salah satu Mall”

10. Apakah kondisi saudara/anak anda mempengaruhi pekerjaan anda?

Probing : - Ya, mengapa?

- Tidak, mengapa?

“Aawalnya iya, waktu anak saya keluar amsuk RS, itu temen2 di lingkungan kerjanya

sampai ke tingkat pimpinan itu menanyakan sebenarnya sakit apa, kemudian ee duia

juga pernah putus asa artinya akan ketahuan statusnya,namun setelah kita member

support akhirnay ondisi kesahatnanya pulih dan orang tidak mempertanyakan lagi “

11. Apakah kondisi yang ada mempengaruhi perkonomian keluarga?

Probing : - Ya, mengapa?

- Tidak, mengapa?

- Terjadi penurunan yang signifikan?

- Tidak terjadi penurunan?

“ Awalnya iya karena sering kemuar masuk RS artinya anak saya butuh biaya sebelum kita

mengetahui sakit apa kan, setiap sakit diover ke rs A din over RS B dan tidak terdiagnosa

penyakitnya dgn jelas setelah di diVCT dan tahu kalau anak saya terinfeksi HIV jadi saat sakit

apapun obatnya tetap terapi IRV itu jadi sehingga sehingga kami sekarang alhamdulilah anak

say tidak keluar masuk RS dan untuk sekarang kita hanya memberikan motiavi untuk semangat

dan menjaga pola makan dan pola hidupnya aja “

12. Setelah terdiagnosa HIV/AIDS, apakah saudara/anak anda mempunyai motivasi yang

tinggi untuk mencari nafkah?

Probing : - Ya, mengapa?


- Tidak, mengapa?

“ Ya, artinya dia merasa apa yang dia harus lakukan sekaranag , apa yang bisa dia

lakukan sekarang itu merupakan adalah suatu tabungan bagi dirinya baik kinerja

maupun income dia butuh karna selahi dia sehat dia selalu berkarya dan merupakan

suatu motivasi bagi diri dia sendiari “

Anda mungkin juga menyukai