Anda di halaman 1dari 3

Penipisan Lapisan Ozon, Penyebab dan

Pencegahannya
September 29, 2013 6 Comments on Penipisan Lapisan Ozon, Penyebab dan Pencegahannya

Ozon adalah gas yang secara alami berada di atmosfer Bumi. Setiap molekul ozon mengandung tiga atom Oksigen
(O3). Ozon ditemukan terutama dalam dua lapisan di atmosfer, yaitu troposfer dan stratosfer. Sekitar 10% ozon
berada di troposfer yang merupakan lapisan atmosfer terdekat dengan permukaan bumi (berada sekitar 10 – 16 km
dari permukaan laut). 90% ozon secara alami berada di lapisan stratosfer yaitu setebal 50 km tepat di atas lapisan
troposfer. Jumlah ozon yang sangat besar di lapisan stratosfer menyebabkan lapisan ini sering juga disebut sebagai
‘lapisan ozon’.

Lapisan ozon melindungi bumi dari pancaran sinar matahari yang dapat berdampak negatif bagi kehidupan di bumi.
Sinar matahari itu sendiri masuk ke permukaan bumi pada berbagai panjang gelombang, diantaranya sinar tampak
berada pada panjang gelombang 400 – 700 nm, sinar infra merah pada panjang gelombang di atas 700 nm, dan
sinar ultraviolet pada panjang gelombang di bawah 400 nm. Sinar ultraviolet (UV) terbagi menjadi tiga jenis, yaitu UV-
A, UV-B, dan UV-C. UV-A berada pada panjang gelombang yang sangat dekat dengan sinar tampak yaitu 320 – 400
nm. Sinar ini dapat menembus lapisan-lapisan atmosfer dan memasuki permukaan bumi dengan mudah. UV-B
dengan panjang gelombang 270 – 320 nm terhalang oleh lapisan ozon, sehingga tidak semua UV-B dapat masuk
dengan mudah ke permukaan bumi. Sedangkan UV-C dengan panjang gelombang 150 – 300 nm dapat diserap
hampir seluruhnya (97 – 99%) oleh lapisan ozon sehingga tidak menjadi masalah bagi kehidupan di bumi. Fungsi
lapisan ozon yang terganggu dapat mengakibatkan masuknya UV-B dalam jumlah besar ke permukaan bumi, yang
dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup di bumi.

Bagaimana Lapisan Ozon Menipis?

Secara alami, terjadi beberapa reaksi pembentukan dan penguraian ozon yang mengakibatkan jumlahnya selalu
konstan di atmosfer. Reaksi ini dikenal dengan nama reaksi Chapman. Reaksi-reaksi ini bisa terjadi dengan bantuan
sinar UV dari matahari.

(1) O2 + uv → O + O

(2) O + O2 → O3

(3) O3 + uv → O2 + O

(4) O + O3 → O2 + O2

Adanya kontaminasi zat lain di atmosfer mengakibatkan reaksi ini tidak lagi menjadi reaksi utama pembentukan dan
penguraian ozon. Zat reaktif yang dihasilkan oleh kegiatan manusia menguraikan ozon dan mengakibatkan
ketidakseimbangan jumlah ozon yang terbentuk dan jumlah yang terurai. Hal ini yang mengakibatkan jumlah ozon
menipis.
Diantara zat yang diketahui menjadi penyebab utama penipisan lapisan ozon adalah Khlorin (ClO x), Bromin (BrOx)
serta beberapa unsur dari golongan halogen lainnya. Zat-zat ini termasuk zat yang reaktif yang dapat memecah ozon
dengan reaksi sebagai berikut.

X + O3 → XO + O2

XO + O → X + O2

Zat-zat yang sangat reaktif ini sampai ke atmosfer dan lapisan stratosfer dalam bentuk senyawa yang sangat stabil,
antara lain seperti CFC (Chloro Fluoro Carbon). CFC yang sangat stabil ini menjadi tidak stabil ketika mencapai
lapisan stratosfer karena sinar matahari yang jauh lebih besar di ketinggian tersebut. Atom khlor, brom, ataupun fluor
(X) yang dilepaskan tersebut kemudian bereaksi dengan O3. Hasil reaksi tersebut berupa XO yang juga bersifat
reaktif kemudian bereaksi lagi dengan atom oksigen dan menghasilkan atom X. Atom X kembali bereaksi memecah
O3, dan seterusnya sehingga jumlah O3 yang terbentuk menjadi tidak seimbang dengan jumlah O 3 yang terurai.
Jumlah ozon dalam lapisan stratosfer tersebut pun menjadi menipis.

Selain CFC, penipisan lapisan ozon juga dapat terjadi karena senyawa lain. Namun menurut penelitian saat ini, CFC
berperan paling besar. CFC sampai ke lapisan stratosfer dalam waktu kurang lebih 5 tahun. Namun sesampainya di
lapisan stratosfer, senyawa ini bertahan mencapai 70 tahun sebelum keluar dari lapisan ini. Adanya CFC di lapisan
stratosfer ini mengakibatkan penguraian ozon menjadi lebih cepat empat kali lipat dibandingkan kondisi alami.

Mengapa Penipisan Lapisan Ozon Lebih Besar Terjadi di Antartika?

Selain dibantu oleh sinar matahari, pelepasan atom Cl dari CFC dapat terjadi karena adanya aliran udara dingin yang
membentuk vorteks polar. Vorteks polar ini mengisolasi udara di dalam pusaranya dengan temperatur yang sangat
rendah yaitu sekitar -80ºC atau 193 K. Dinginnya udara ini menyebabkan terbentuknya Polar Stratospheric
Cloud (PSC) atau sering disebut dengan Mother of Pearl. Temperatur ini konstan karena selalu terisolasi dalam
vorteks. PSC merupakan tempat terjadinya reaksi-reaksi heterogen yang mengubah klor ataupun brom yang tadinya
tidak aktif menjadi atom yang reaktif. Dengan bantuan sinar matahari yang mampu menembus vorteks dingin,
terjadilah reaksi penguraian ozon oleh zat-zat yang reaktif ini seperti dijelaskan sebelumnya.

Temperatur udara musim dingin di Antartika lebih rendah dibandingkan di Arktik dan tentu daerah lainnya di bumi.
Senyawa CFC sampai ke Benua Antartika karena terbawa aliran udara. Benua lainnya menghadapi permasalahan
penipisan lapisan ozon yang sama, namun dalam waktu yang relatif lebih lama karena perbedaan temperatur yang
signifikan tersebut.

Adakah Peranan Gas Lain Terhadap Penipisan Lapisan Ozon?

Gas CO2 sebagai salah satu gas rumah kaca ternyata dapat berperan mempercepat penipisan lapisan ozon. Sebagai
gas rumah kaca, CO2 menghalangi sinar infra merah keluar dari bumi untuk menembus atmosfer. Akibatnya suhu di
lapisan stratosfer menjadi semakin dingin yang berarti bahwa PSC semakin cepat terbentuk. Selanjutnya, maka
semakin besar jumlah ozon yang terurai yang mengakibatkan penipisan lapisan ozon.

Apa Upaya Pencegahan yang Dapat Dilakukan?

Penipisan lapisan ozon dapat ditekan terutama melalui pembatasan pemakaian produk yang melepaskan CFC atau
senyawa lain yang berpotensi untuk merusak ozon.
Upaya yang telah dilakukan oleh segenap bangsa di dunia antara lain melalui Konvensi Wina (Vienna Convention –
1985) yang hingga kini telah sampai pada pertemuan ke-9 atau dikenal dengan COP-9. Dalam pertemuan ini,
dilakukan pembahasan rinci mengenai perlindungan lapisan ozon. Selain itu juga terdapat Protokol Montreal (1987)
yang membahas langkah-langkah untuk membatasi produksi dan konsumsi bahan-bahan kimia perusak lapisan
ozon. Meeting of the Parties (MOP) untuk pelaksanaan Protokol Montreal ini diselenggarakan setiap setahun sekali.

Diantara upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk menekan penipisan ozon adalah melalui
pengurangan impor bahan perusak ozon secara bertahap, alih teknologi untuk menghentikan penggunaan bahan
perusak ozon, mengelola bahan perusak ozon yang beredar di Indonesia, serta mencegah terlepasnya emisi bahan
perusak ozon ke atmosfer. Sejak Desember 2007, Indonesia telah menghentikan konsumsi bahan perusakozon jenis
Chloro Fluoro Carbon (CFC), Metil Bromida, Halon, Carbon Tetra Chloride (CTC), dan Methylchloroform (TCA).
Lebih cepat dua tahun daripada target Protokol Montreal, pada akhir 2007 Indonesia telah berhasil mengurangi
konsumsi CFC sebanyak 8.989 Metrik Ton.

Selanjutnya akan dikembangkan Hidrokarbon sebagai salah satu alternatif pengganti bahan perusak ozon yang tidak
memiliki potensi merusak ozon serta berdampak kecil terhadap pemanasan global Hidrokarbon antara lain dapat
digunakan untuk menggantikan CFC dan HCFC sebagai bahan pendingin di AC maupun refrigerasi.

Upaya pemerintah tentunya tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat. Diantara upaya yang dapat dilakukan
oleh masyarakat adalah menghentikan pembelian produk-produk yang mengandung bahan perusak ozon,
melakukan pemeliharaan AC serta lemari pendingin rumah tangga, dan ikut mensosialisasikan dampak lingkungan
akibat pelepasan bahan perusak ozon ke atmosfer.
- See more at: http://ilmuberbagi.or.id/penipisan-lapisan-ozon-penyebab-dan-pencegahannya/#sthash.lUuidWbi.dpuf

Anda mungkin juga menyukai