Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERBILIRUBINEMIA PADA BAYI

Nama Mahasiswa :Muhammad Khairul Zed


NIM : 1714901110087

Diagnosa Keperawatan:
Hidrosepalus adalah kelainan  Resiko tinggi
patologis otak yang kekurangan volume
mengakibatkan bertambahnya cairan
cairan serebrospinal dengan  Resiko cidera
dan pernah dengan tekanan  Nyeri akut
intrakranial yang meninggi,  Resiko gangguan
sehingga terdapat pelebaran integritas kulit.
ventrikel (Darsono,2005)

Diagnosa Keperawatan:
Etiologi :
Penyebab tersering 1. Nyeri akut
mielomeningokel; penyebab NOC: Peningkatan
lain, infeksi intrauterus, tumor, kenyamanan,
malformasi vaskuler, abses, penurunan cemas
NIC: Manajemen Nyeri
kista intraventrikular,
2. Resiko gangguan nutrisi :
meningitis, trauma serebri. kurang dari kebutuhan
(Betsz C.L & Sowden L. A, tubuh
2009) NOC: Status nutrisi
NIC: Manajemen nutrisi
Manifestasi Klinis: 3. Resiko cidera
1. Perubahan TTV NOC: Kejadian jatuh
NIC: Manajemen
2. Pembesaran kepala secara
lingkungan
progresif 4. Resiko gangguan integritas
3. Iritabilitas atau letargi kulit
4. Menyusu sedikit NOC : Integritas kulit:
5. kejang mukosa dan kulit
6. Perubahan penglihatan, Komplikasi NIC : Manajemen tekanan
5. Defisit perawatan diri
diplopia  Peningkatan TIK
NOC: Perawatan diri Mandi
 infeksi
(Betsz C.L & Sowden L. A, NIC: Kaji ketidakmampuan
 Keterlambatan tumbuh klien dalam perawatan diri,
2009) kembang Jelaskan pada keluarga
 IQ menurun pentingnya kebersihan diri
(Betsz C.L & Sowden L. A, 6. Hipertermi
2009) NOC: Suhu tubuh normal
NIC: Terapi demam,
Regulasi suhu, Membuka
pakaian klien, Pemantauan
tanda vital
Pemeriksaan Penunjang

NO Jenis Pemeriksaan Manfaat


1 CT Scan Untuk mengetahui dan mendiagnosis hedrosepalus
2 Tap ventrkuler Pungsi langsung ke dalam ventrikuler melalui fontanel untuk memantau
tekanan CSS atau untuk sewaktu-waktu mengeluarkan CSS dalam rangka
menurunkan TIK
3 MRI Dapat digunakan untuk lesi komplek
Penatalaksanaan
1. Terapi Medikamentosa
Hidrosefalus dengan progresivitas rendah dan tanpa obstruksi pada umumnya tidak memerlukan
tindakan operasi. Dapat diberi asetazolamid dengan dosis 25 – 50 mg/kg BB. Pada keadaan akut
dapat diberikan menitol. Diuretika dan kortikosteroid dapat diberikan meskipun hasilnya kurang
memuaskan. Pembarian diamox atau furocemide juga dapat diberikan. Tanpa pengobatan “pada
kasus didapat” dapat sembuh spontan ± 40 – 50 % kasus.

2. Pembedahan
Tujuannya untuk memperbaiki tempat produksi LCS dengan tempat absorbsi. Misalnya
Cysternostomy pada stenosis aquadustus. Dengan pembedahan juga dapat mengeluarkan LCS
kedalam rongga cranial

Daftar Rujukan

Darsono dan Himpunan dokter spesialis saraf indonesia dengan UGM. 2005. Buku Ajar
Neurologi Klinis. Yogyakarta: UGM Press.

Betsz C.L & Sowden L. A. (2009). Buku Saku Keperawatan Pediatri. EGC: Jakarta.

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

Wilkinson. Ahern. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan NANDA, NIC, NOC, ed. 9.
Jakarta: EGC

Banjarmasin……………..2017
Preseptor Klinik Preseptor Akademik

……………………………. ……………………………..

Anda mungkin juga menyukai