Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 pendekatan dan desai penelitian

3.1.1 Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui

prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya dan bertujuan mengungkapkan gejala

secara holistic-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan

memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian kualitatif bersifat

deskriptif dan cenderung menggunkan analisis dengan pendekatan induktif. (Sugiarto,

Eko. 2015)

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk

menggambarkan suatau keadaan pada objek penelitian. Jenis penelitian ini dapat

digunakan untuk mengambarkan system kependudukan, system kekerabatan, system

pernikahan dan tempat tinggal, system keturunan, system kekeuasaan, bentuk

keluarga, lembaga kemasyarakatan, kepercayaan, bahasa yang digunakan, serta

perekonomian masyarakat di Kampung Naga.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan untuk melihat sejarah Kampung Naga

adalah desain etnografi. Penelitain etnografi merupakan jenis penelitian yang

berkaitan dengan atropologi. Penelitian ini melakukan studi yang sangat mendalam

tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok

sosial tertentu. (Sudiarto, Eko. 2015)


3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kampung Naga, Tasikmalaya pada hari Minggu tangal 26 November

2017.

3.3 Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang-orang yang dianggap lebih tahu banyak tentang segala

sesuatu yang menyangkut masalah penelitian. (Lapau, Buchari. 2013). Informan pada penelitain

ini ada 3 orang diantaranya kepala suku dan 2 orang warga yang dianggap mampu memberikan

informasi yang jelas tentang kebudayaan di Kampung Naga.

3.4 Metode Pengumpulan data

Menurut Eko Sudiarto (2015), secara umum ada 4 macam metode pengumpulan data, yaitu:

a. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara

sistematik unsur-unsur yang tampak dalam suatu objek penelitian. Pada penelitian ini

peneliti mengobservasi dengan cara datang ke Kampung Naga dan mengamati semua

kebuadayaan yang ada di kampung tersebut.

b. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada

seseorang yang menjadi informan dengan berkomuikasi secara tatap muka. Dalam hal ini

peneliti mewawancara 3 informan yang ada di kampong tersebut kemudian hasil

wawancaranya dibuat dalam bentuk matriks. (Lampiran 1)

c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari bukti-bukti dari

sumber nonmanusia terkait dengan objek yang diteliti yang berupa tulisan, gambar, atau

karya-karya monumental dari seseorang. Penelitian ini juga melakukan pengambilan

dokumentasi berupa foto sebagai bukti bahwa teah dilakukanny penelitian.


Sudiarto, Eko. 2015. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif : Skripsi dan Tesis . Yogyakarta :
Suaka Media.

Lapau, Buchari. 2013. Metode Penelitian Kesehatan : Metode Ilmiah PenulisanSkripsi, Tesis
dan Disertasi. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Lampiran 1

INFORMAN 1 INFORMAN 2 INFORMAN 3


 Berlokasi + 40 km atau 1  Sistem kemasyarakatan  Berbicara masalah
jam perjalanan (darat) disini lebih terfokus pembagian hak waris,
dari Kota Tasikmalaya kepada sistem atau terdapat dua kebiasaan.
 109 Kepala Keluarga. lembaga-lembaga Sebagian masyarakat
dengan jumlah antara pemerintahan yang ada di berpatokan pada hukum
laki-laki dan perempuan Kampung Naga. Ada dua atau syariat agama
hanya selisih + 5 orang lembaga yaitu : islam, yaitu hak waris
 Luas total perkampungan
Ø Lembaga Pemerintahan untuk laki-laki dan
Kampung Naga + 1,5
Ø RT perempuan adalah dua
hektar
 Hari Rabu dan Sabtu Ø RK / RW berbanding satu. Akan
adalah hari tabu, dimana Ø Kudus ( Kepala Dusun ) tetapi sebagaian warga
INFORMAN 1 INFORMAN 2 INFORMAN 3
seluruh masyarakat Ø Lembaga Adat lainnya yang teguh
KampungNaga dilarang Ø Kuncen mempertahankan adat
melakukan upacara adat Ø Punduh dijabat oleh peninggalan leluhurnya
dan ziarah serta Bapak Ma’mun membagi warisan
tabu/pamali untuk Ø Lebe dijabat oleh Bapak berdasarkan hukum adat
menceritakan atau Ateng yang tidak membedakan
menginformasikan adat  system kekerabatannya hak antara laki-laki dan
istiadat masyarakat pun berdasarkan system perempuan.
 Penduduk Kampung
Kampung Naga. kekerabatan ohrang Sunda
 Mayoritas penduduk Naga sumuanya
yaitu bilateral dan
bekerja sebagai petani mengaku beragama
parental.
 Ada satu buah bangunan
 Upacara perkawinan bagi Islam
yang dianggap keramat  kesenian yang
masyarakat Kampung
yaitu “Bumi Ageung” merupakan warisan
Naga adalah upacara yang
yaitu tempat pelaksanaan leluhur masyarakat
dilakukan setelah
rutinitas upacara adat, Kampung Naga adalah
selesainya akad nikah.
tempat ini tidak boleh terbangan, angklung,
adapun tahap-tahap
dimasuki kecuali oleh beluk, dan rengkong
upacara tersebut adalah
Ketua Adat. Terdapat tiga pasangan
sebagai berikut: upacara
 Adat Istiadat Yang kesenian di Kampung
sawer, nincak endog
Berlaku Di Kampung Naga diantaranya :
(menginjak telur), buka
Adat Naga Tasikmalaya : Terebang Gembrung
pintu, ngariung
Menyepi dan Hajat Sasih Terebang Sejat
 Dari beberapa sistem (berkumpul), ngampar
Angklung
ekonomi yang ada di (berhamparan), dan
dunia, Kampung Naga diakhiri dengan  Bangunan-bangunan
yang ada di Kampung
termasuk daerah yang munjungan.
Naga berbentuk segitiga
menganut sistem
semuanya beratap ijuk,
ekonomi tradisional.
 Sektor-sektor dan menghadap ke arah
Perekonomian Kampung kiblat. Bentuk rumah
Naga: masyarakat Kampung
Pertanian Naga harus panggung
Peternakan
INFORMAN 1 INFORMAN 2 INFORMAN 3
Kerajinan
Penerjemah
Pariwisata

Anda mungkin juga menyukai