Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM


BLUD PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG
JANUARI – DESEMBER 2018

A. Pendahuluan
Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan
(Depkes RI, 2007).
Pelayanan laboratorium Puskesmas merupakan salah satu unsur penting dalam
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Puskesmas untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran
penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
Pemeriksaan laboratotium merupakan pekerjaan dengan risiko infeksi
berhubungan dengan bahan-bahan yang infeksius.Untuk mencegah risiko diperlukan
pengetahuan dan praktek laboratorium yang baik,selain itu harus tersedia sarana dan
prasarana yang menunjang.(Pedoman PPI Depkes RI,2006)
Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI), yaitu program pelatihan (diklat) pencegahan dan pengendalian penyakit
menular.Serta untuk mencegah kecelakaan di laboratorium perlu diadakan pelatihan
mengenai Keselamatan dan Keamanan di Laboratorium.

B. LATAR BELAKANG

Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas
kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari
beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan prevalensi.
Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan
kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang
meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman
walaupun sudah tersedia.
Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak dengan spesimen, maka
berpotensi terinfeksi kuman patogen. Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas
ke petugas lainnya atau keluarganya dan ke masyarakat. Untuk mengurangi
bahaya yang terjadi, perlu adanya kebijakan yang ketat. Petugas harus memahami
keamanan laboratorium dan tingkatannya, mempunyai sikap dan kemampuan untuk
melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai SOP, serta
mengontrol bahan/spesimen secara baik menurut praktek laboratorium yang
benar.
Dasar Hukum :

1. KEMENKES No.382/menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Untuk mengurangi bahkan menghilangkan cidera dan penyakit yang
diakibatkan oleh pekerjaan di Laboratorium.
2. Tujuan Khusus
a. Menjamin keselamatan dan kesehatan dan kesejahteraan personil yang bekerja di
laboratorium.
b. Mencegah orang lain terganggu kesehatan dan keselamatannya akibat kegiatan
di laboratorium
c. Menjamin agar pekerja dan setiap orang ditempat kerja dalam keadaan sehat dan
selamat
d. Melengkapi sarana dan prasarana K3 laboratorium umum yang perlu disiapkan
di laboratorium

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
Pelatihan ini dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan program kesehatan dan
keselamatan kerja, dalam pelatihan ini dipaparkan tentang keselamatan dan
keamanan laboratorium, pentingnya keselamatan laboratorium, penyebab kecelakaan
laboratorium, penanggung jawab bila terjadi kecelakaan, perlengkapan dan
pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan.
a. Petugas Laboratorium memperlakukan setiap specimen sebagai bahan
infeksius,
b. Petugas laboratorium diwajibkan memakai alat pelindung diri (Jas
lab,masker,sarung tangan) selama bekerja
c. Petugas laboratorium memakai jas laboratorium yang bersih secara terus
menerus selama bekerja dalam laboratorium
d. Petugas laboratorium mengikat rambut panjang ke belakang dengan rapi
untuk menghindari kecelakaan.
e. Petugas dilarang makan dan minum serta menyimpan makanan di dalam lemari
es bersama dengan specimen dan reagen.
f. Petugas laboratorium selalu membersihkan tempat kerja.
g. Petugas menutup jika ada luka terbuka dengan plester kedap air
h. Petugas meletakkan reagen berbahaya pada tempatnya,serta hindari memipet
dengan mulut.

2. Penyuluhan dan Pelatihan Hand Hygiene


Pelatihan ini berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas dalam menangani
pasien tanpa mengetahui terlebih dahulu diagnosanya, petugas harus melakukan
kewaspadaan standar yaitu cuci tangan. Pelatihan cuci 6 langkah sesuai standar
WHO harus diajarkan kepada seluruh karyawan pada umumnya dan petugas
laboratorium pada khususnya. mulai dari teori sampai mendemonstrasikannya.
Petugas Laboratorium mencuci tangan secara hygienis dan menyeluruh
sebelum dan setelah selesai melakukan aktifitas laboratorium

3. Pelatihan Pengelolaan Limbah / Sampah


Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta cleaning
service outsourcing tentang penempatan sampah sesuai dengan standar
pencegahan dan pengendalian Infeksi dan dipaparkan mulai proses pemilahan
sampai dengan proses pemusnahan sampah/limbah puskesmas.

4. Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)


Pelatihan ini dilakukan untuk mencegah petugas dari penularan yang dapat
ditimbulkan dari berbagai macam jenis infeksi melalui kegiatan yang dilakukan di
Puskesmas. Pelatihan ini meliputi pengenalan berbagai macam APD yang harus
dipakai untuk masing-masing unit kerja, cara pemakaian, cara melepas, serta
kegunaannya.

5. Penyuluhan Hand Hygiene untuk Pengunjung


Hand hygiene tidak hanya dibudayakan pada petugas yang ada di puskesmas, tetapi
juga kepada seluruh keluarga pasien dan pengunjung puskesmas. Pelatihan ini
dikhususkan untuk keluarga dan pengunjung pasien seluruh unit rawat inap dan
rawat jalan yang melakukan pengobatan ataupun kontrol ke Puskesmas. Pelatihan ini
dilakukan dengan metode kampanye hand hygiene yang dilakukan di ruang
pendaftaran, pintu masuk unit ruang rawat, ruang tunggu keluarga pasien, ruang
tunggu obat.

6. Pelatihan Kebersihan Ruangan


Pelatihan ini dilakukan secara berkala dan dititikberatkan pada cara kebersihan setiap
ruangan di puskesmas meliputi ruang rawat inap, ruang rawat jalan, kantor,
laboratorium, farmasi dan ruang-ruang khusus untuk pemeriksaan penunjang.
Sasaran pelatihan ini adalah seluruh petugas kebersihan meliputi pramu kebersihan
dan cleaning service outsourcing.

7. Pelatihan tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi


Pelatihan ini berisi cara pengelolaan alat kesehatan mulai dari dekontaminasi sampai
dengan sterilisasi.

8. Kejadian Tertusuk Jarum


Sosialisasi ini dilakukan kepada seluruh staf medis maupun staf non medis yang
bertugas di Puskesmas khususnya untuk tenaga laboratorium dalam hal
kemungkinan kejadian tertusuk jarum dan cara pelaporan apabila terjadi kejadian
tersebut.

9. Tes Kesehatan Petugas laboratorium dan Petugas Kebersihan terkait


Melaksanakan pemeriksaan kesehatan yaitu pemeriksaan darah, urin dan foto thorax
bagi petugas laboratorium dan petugas kebersihan yang biasa terpapar dengan
limbah laboratorium.

E. Cara melaksanakan kegiatan


1. Melakukan pertemuan
a. Menentukan personil yang berkompeten dan terlibat dalam program keselamatan
dan keamanan laboratorium.
b. Membuat struktur organisasi program keselamatan dan keamanan laboratorium.
c. Membuat uraian tugas masing-masing personil berdasarkan SK yang berlaku.
2. Membuat perencanaan
a. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan
b. Membuat rencana anggaran pelaksanaan kegiatan

F. Sasaran
Terlaksananya kegiatan pelayanan keselamatan dan keamanan (Pencegahan dan
pengendalian Infeksi) yang konsisten di Laboratorium Puskesmas Kecamatan Menteng
untuk melindungi petugas laboratorium maupun lingkungan sekitarnya dari resiko yang
ditimbulkan oleh kecelakaan kerja di laboratorium.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Digambarkan dalam bentuk bagan Gantt
Jadwal pelaksanaan/Plan of Action

TAHUN 2018 K
N
KEGIATAN E
O JAN FEB MRT APRL MEI JUNI JULI AGT SEP OKT NOV DES T
Pendidikan dan Pelatihan
1. Keselamatan dan Keamanan v
Laboratorium
Penyuluhan dan Pelatihan Hand
2. Hygiene v v v
Pelatihan Pengelolaan Limbah / v
3. Sampah v
Pelatihan Pemakaian Alat v
4. Pelindung Diri (APD) v
Penyuluhan Hand Hygiene untuk
5. Pengunjung v v v v v v v v v v v

6. Pelatihan Kebersihan Ruangan v v


Pelatihan tentang dekontaminasi
7. alat dan sterilisasi v

8. Kejadian Tertusuk Jarum v v


Tes Kesehatan Petugas
9. laboratorium dan Petugas v
Kebersihan terkait

Time Line Per Kegiatan

HARGA
N JUM BIAYA PENANGGUNG
KEGIATAN VOLUME SATUAN SATUAN WAKTU LOKASI
O LAH Rp JAWAB
Rp
Pendidikan dan Pelatihan Hari Ruang Koordinator
Per
1. Keselamatan dan 1 200.000 1 200.000 Laboratorium
kegiatan kerja laboratorium
Keamanan Laboratorium
Penyuluhan dan Pelatihan Per Hari Ruang Koordinator
2. 3 200.000 1 200.000 Laboratorium
Hand Hygiene kegiatan kerja laboratorium
Per Koordinator
Pelatihan Pengelolaan Hari Ruang
3. 1 kegiatan 200.000 1 200.000 Laboratorium
Limbah / Sampah kerja laboratorium
Per Koordinator
Pelatihan Pemakaian Alat Hari Ruang
4. 1 kegiatan 200.000 1 200.000 Laboratorium
Pelindung Diri (APD) kerja laboratorium

Per Koordinator
Penyuluhan Hand Hygiene Hari Ruang
5. 11 kegiatan 200.000 1 200.000 Laboratorium
untuk Pengunjung kerja laboratorium

Per Koordinator
Hari Ruang
6. Pelatihan Kebersihan Ruangan 2 kegiatan 200.000 1 200.000 Laboratorium
kerja laboratorium

Pelatihan tentang Per Koordinator


Hari Ruang
7. dekontaminasi alat dan 1 kegiatan 200.000 1 200.000 Laboratorium
kerja laboratorium
sterilisasi
Per Koordinator
Hari Ruang
8. Kejadian Tertusuk Jarum 2 kegiatan 200.000 1 200.000 Laboratorium
kerja laboratorium

Tes Kesehatan Petugas Per Koordinator


Hari Ruang
9. laboratorium dan Petugas 1 kegiatan 0 1 0 Laboratorium
kerja laboratorium
Kebersihan terkait

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan dan dilakukan melalui rapat
rutin yang dilaksanakan bersama dengan anggota tim Keselamatan dan Keamanan.

2. Pelaporan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setiap bulan berdasarkan masing-
masing kegiatan yang dilakukan. Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan
setiap petugas/koordinator ruang setiap bulan dan ditujukan kepada Kepala
Puskesmas.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan
Pada setiap kegiatan dalam upaya Keselamatan dan keamanan laboratorium yang
dilakukan, ada beberapa hal yang harus didokumentasikan seperti:
a. Materi
b. Undangan
c. Daftar hadir
d. Laporan hasil kegiatan
e. Dokumentasi (foto) kegiatan

2. Pelaporan
Laporan pelaksanaan program dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan (maksimal 1
minggu setelah kegiatan berlangsung) dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
setiap 1 bulan sekali.

3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan 1 tahun sekali dengan cara melihat
seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan yang belum

Jakarta, 20 Januari 2018


Penanggung Jawab Program /kegiatan
Keselamatan/Keamanan Laboratorium

Widjiatmi
NIP.198110072000032001

Anda mungkin juga menyukai