Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam Undang-undang no.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yang
optimal.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam


pembangunan kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya
mencapai tujuan tersebut di atas. Upaya kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Seiring
berkembangnya teknologi di bidang kesehatan, meningkatnya tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang mengutamakan kepuasan
pelanggan, adanya transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur
demografi, otonomi daerah serta masuknya pasar bebas, maka
Puskesmas diharapkan mengembangkan dan meningkatkan mutu
layanan terutama layanan penunjang yaitu laboratorium yang bermutu
dan berkualitas, yang dapat membantu menentukan diagnosa penyakit
secara pasti karena upaya pelayanan Laboratorium Puskesmas
merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari pelaksanaan Upaya
Kesehatan Perorangan di Puskesmas.

Laboratorium Puskesmas melaksanakan penerimaan pasien serta


sampel yang membutuhkan pengukuran, penetapan dan pengujian
terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis

1
penyakit serta faktor yang berpengaruh pada kesehatan perorangan
dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

Ukuran kepuasan pasien sangat erat dengan mutu pelayanan yang


diberikan. Data hasil pemeriksaan dapat dikatakan mempunyai mutu
tinggi apabila dapat memuaskan pasien dengan tetap
mempertimbangkan aspek teknis sehingga akurasi serta presisi dapat
dicapai. Data pemeriksaan harus memiliki kemampuan penelusuran
serta pengukuran yang terdokumentasi dengan baik serta dapat
dipertahankan secara ilmiah maupun hukum. Hal ini berarti bahwa
seluruh metode dan prosedur operasional laboratorium harus terpadu
mulai dari pengambilan sampel, penanganan sampel, pemeriksaan
hingga kalibrasi, sampai pemberian hasil lab kepada pasien.

Oleh karena kebutuhan perbaikan kualitas pelayanan laboratorium


merupakan kebutuhan paling mendasar bagi kelangsungan jalannya
proses laboratorium di era kompetisi yang semakin ketat sekarang ini.

Hampir setiap tindakan medis berpotensi resiko, termasuk tindakan


di laboratorium. Banyaknya prosedur serta jenis pemeriksaan
laboratorium dan jumlah pasien yang cukup besar, merupakan hal yang
paling potensial untuk terjadinya kesalahan medis (medical errors).
Menurut The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003),
keselamatan pasien di fasilitas kesehatan mempunyai definisi yaitu
mereduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam system
pelayanan kesehatan, sebisa mungkin melalui praktik yang terbaik
untuk mencapai luaran klinis yang optimum.

Kesalahan tersebut dapat terjadi dalam proses Pra Analisa di


laboratorium, di mana proses ini mencakup 57.3% dari keseluruhan
proses di laboratorium, di luar proses Analisa dan Pasca Analisa. Oleh
sebab itu proses Pra Analisa sangat berpengaruh besar terhadap
keakuratan hasil laboratorium yang dikeluarkan.

2
Menindaklanjuti penemuan ini, tahun 2004, WHO mencanangkan
World Alliance for Patient Safety, program bersama dengan berbagai
negara untuk meningkatkan keselamatan pasien di Rumah Sakit. Di
Indonesia, telah dikeluarkan Kepmen Nomor 496/Menkes/SK/IV/2005
tentang Pedoman Audit Medis yang tujuan utamanya adalah untuk
tercapainya pelayanan medis yang jauh dari Medical Error dan
memberikan keselamatan bagi pasien.
Puskesmas Kecamatan Gambir yang sekarang telah terakreditasi
Kemenkes pada tahun 2016 berusaha meningkatkan pelayanan serta
kualitas di seluruh bagian, agar Visi dan Misi Puskesmas dapat terwujud
diantaranya bagian Laboratorium yang berusaha melayani pasien serta
berorientasi pada kebutuhan masyarakat & kepuasan pelanggan yang
paripurna, terutama dalam hal sistem informasi laboratorium.
Hal ini diajukan berdasarkan SNI (Standar Nasional Indonesia) ISO
15189 : 2012 yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional
(BSN) klausul 5.10 tentang Manajemen Informasi Laboratorium dimana
secara umum Laboratorium harus memiliki akses data dan informasi
yang diperlukan untuk menyediakan layanan yang memenuhi
kebutuhan dan persyaratan dari pengguna. Laboratorium harus memiliki
prosedur terdokumentasi untuk memastikan bahwa kerahasiaan
informasi pasien dijaga setiap saat. Hal ini juga akan membantu
meningkatan pencapaian standard GLP (Good Laboratory Practice) dan
pengendalian proses pemeriksaan laboratorium klinik (Pra hingga
Pasca Analisa) demi terciptanya pelayanan yang prima terhadap
pasien.
Sistem juga berfungsi untuk pengendalian “Patient & Specimen
Safety” yg tertuang juga dalam elemen penilaian Akreditasi Puskesmas
BAB 8 Elemen Penilaian 8.1.8 tentang Program Keselamatan (Patient
Safety) yang direncanakan, dilaksanakan dan didokumentasikan.

Sistem Laboratorium adalah sistem yang melibatkan pasien, admin


dan petugas laboratorium sehingga menghasilkan informasi. Pemberian

3
informasi kepada pasien merupakan salah satu upaya yang harus
dilakukan demi kepuasan pasien. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem
yang dapat memberikan informasi dengan menggunakan fasilitas
layanan SMS.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud

Agar tercipta laboratorium klinik yang berkualitas pada fasilitas


kesehatan tingkat pertama dengan biaya yang terjangkau masyarakat
dan dapat berkompetisi di era teknologi informasi saat ini.

Tujuan

1. Lingkungan kerja yang paperless

Laboratorium tidak lagi memerlukan pengeluaran banyak kertas dan


dokumen serta buku log atau register yang bisa berkali-kali
pengulangan pencatatan. Kita bisa mereduksi minimal buku serah
terima sampel.

2. Penambahan proteksi karena data tersimpan dalam bentuk soft copy

Data yang tersimpan dalam soft copy lebih aman karena kita bisa
mengatur pilihan system back-up (cadangan).

3. Penurunan jumlah tempat yang dibutuhkan untuk menyimpan


dokumen, mengingat ukuran luas dari Laboratorium Puskesmas
Kecamatan Gambir jika dilihat dari standar kelayakan luas
Laboratorium masih sangat kurang. Jadi jika menggunakan LIS akan
menghemat tempat dokumen.

4. Data yang lebih cepat sehingga memfasilitasi corrective action dan


preventive action.

4
Dengan data online secara real time, manajemen bisa melakukan
tindakan perbaikan dengan cepat. Trend data juga bisa dianalisis
sehingga kita bisa melakukan langkah-langkah preventif secara
tepat.

5. Akses multi user dengan keuntungan multitasking


Pengaturan akses bisa diatur sehingga data akan lebih aman
walaupun banyak user yang terlibat. Contoh : kemudahan yang
dilakukan adalah pembuatan trend analisa sehingga bisa diajukan
langkah-langkah efisiensi.

6. Terciptanya komunikasi dengan pasien secara langsung melalui


konfirmasi hasil laboratorium telah selesai dilakukan via SMS atau
disebut SMS Gateway serta melalui e-mail.

C. GAMBARAN UMUM WILAYAH KERJA


Data Geografi
Kecamatan Gambir memiliki luas wilayah : 7,59 km2
Terdiri dari : 43 RW, 467 RT dan 34.402 KK
Kecamatan Gambir adalah salah satu kecamatan yang ada di wilayah
Kotamadya Jakarta Pusat, terletak di Kelurahan Petojo Selatan dengan
batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Jl. Sukarjo, Jl. KH Zainul Arifin, Jl. Duri Barat sampai
dengan banjur kanal wilayah Jakarta.
Sebelah Selatan : Jl. Jatibaru, Jl. Kebon SIrih sampai dengan
Jembatan Prapatan Kwitang Kecamatan Menteng.
Sebelah Timur : Pintu kereta api Krekot Jl. Perwira Kali Ciliwung
sampai Jembatan Kwitang Kecamatan Senen.
Sebelah Barat : Banjir kanal mulai dari pintu kereta api Duri Pulo
samapi Jemnbatan Jatibaru wilayah Jakarta Barat.

5
PETA WILAYAH KECAMATAN GAMBIR

Gambar 1. Peta Wilayah Gambir

KETERANGAN

I. KELURAHAN GAMBIR
II. KELURAHAN KEBON KELAPA
III. KELURAHAN PETOJO SELATAN
IV. KELURAHAN PETOJO UTARA
V. KELURAHAN DURI PULO
VI. KELURAHAN CIDENG

6
a. Puskesmas Kecamatan Gambir

Laboratorium Puskesmas Kecamatan Gambir melakukan pelayanan


laboratorium dengan jenis pemeriksaan :

Tabel 1. Jenis Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Kecamatan Gambir

NO SPESIMEN JENIS PEMERIKSAAN

1 Pemeriksaan Darah Hematologi:

 Darah Lengkap
- Hb (Hemoglobin)
- Eritrosit
- Leukosit
- Trombosit
- Hematokrit
- MCV
- MCH
- MCHC
 LED
 Pemeriksaan Malaria
 Golongan Darah

Kimia Darah:

 Gula Darah
 Cholesterol Total
 Trigliserid
 HDL cholesterol
 LDL cholesterol
 Ureum
 Creatinin
 Asam Urat

7
 SGOT
 SGPT

Serologis:

 Widal
 HBsAg
 HIV
 TP Rapid
 RPR
2 Pemeriksaan Urin Makroskopik Urin

 Warna Urin
 Kekeruhan Urin
 pH
 Berat Jenis
 Protein
 Reduksi
 Bilirubin
 Urobilinogen
 Keton
 Blood/Darah samar
 Leukosit
 Nitrit
Mikroskopik Urin

 Lekosit
 Eritrosit
 Parasit
 Bakteri
 Sel Epitel
 Kristal
 Silinder
 Jamur

Pemeriksaan urin lainnya

 Tes HCG/test kehamilan


 Test Narkoba
3 Pemeriksaan Faeces Faeces Rutin:

 Makroskopis
 Mikroskopis
4 Pemeriksaan Dahak  BTA ( Bakteri Tahan Asam)

5 Pemeriksaan cairan vagina  Pemeriksaan IMS

8
Jenis-jenis pemeriksaan tersebut ada yang dilakukan secara automatik dan
manual, dengan system registrasi pasien manual.

b. Puskesmas Kelurahan Duri Pulo

Puskesmas Kelurahan Duri Pulo memiliki laboratorium tersendiri dengan


tenaga laboratorium yang sesuai dengan kompetensi. Adapun jenis
pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh Laboratorium Puskesmas Duri
Pulo yaitu :

a. Darah Lengkap
b. LED
c. Urin Lengkap
d. Widal
e. Glukosa tes strip
f. Cholesterol tes strip
g. Asam Urat strip
h. BTA
i. Tes Kehamilan
j. Golongan Darah/Rhesus
k. HBsAg
l. IMS/G.O
m. VCT

9
Untuk pemeriksaan lainnya, yang tidak bisa dilakukan oleh laboratorium
Puskesmas Kelurahan Duri Pulo, maka laboratorium akan mengirim sampel
ke laboratorium Puskesmas Kecamatan Gambir.

c. Puskesmas Kelurahan Petojo Utara


Puskesmas Kelurahan Petojo Utara memiliki layanan laboratorium
sederhana, dengan tenaga laboratorium perawat/bidan yang telah
dilatih untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut.
Sesuai dengan Permenkes no. 25 Tahun 2015 pasal 8, dalam hal
pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil, bersalin dan nifas dapat
dilakukan di Puskesmas pembantu dan puskesmas keliling,
pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil, bersalin, dan nifas dapat
dilakukan oleh bidan atau perawat.
Adapun jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh Laboratorium
Puskesmas Petojo Utara yaitu :
a. Glukosa tes strip
b. Cholesterol tes strip
c. Asam Urat strip
d. Tes kehamilan
e. Golongan Darah/Rhesus

d. Puskesmas Kelurahan Petojo Selatan


Puskesmas Kelurahan Petojo Selatan memiliki layanan laboratorium
sederhana, dengan tenaga laboratorium perawat / bidan yang telah
dilatih untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut.
Sesuai dengan Permenkes no. 25 Tahun 2015 pasal 8, dalam hal
pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil, bersalin dan nifas dapat
dilakukan di Puskesmas pembantu dan puskesmas keliling,
pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil, bersalin, dan nifas dapat
dilakukan oleh bidan atau perawat.
Adapun jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh Laboratorium
Puskesmas Petojo Selatan yaitu :

10
a. Glukosa tes strip
b. Cholesterol tes strip
c. Asam Urat strip
d. Tes kehamilan
e. Golongan Darah/Rhesus

e. Puskesmas Kelurahan Kebon Kelapa


Puskesmas Kelurahan Kebon Kelapa memiliki layanan laboratorium
sederhana, dengan tenaga laboratorium perawat / bidan yang telah
dilatih untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut.
Sesuai dengan Permenkes no. 25 Tahun 2015 pasal 8, dalam hal
pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil, bersalin dan nifas dapat
dilakukan di Puskesmas pembantu dan puskesmas keliling,
pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil, bersalin, dan nifas dapat
dilakukan oleh bidan atau perawat.
Adapun jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh Laboratorium
Puskesmas Kelurahan Kebon Kelapa yaitu :
a. Glukosa tes strip
b. Cholesterol tes strip
c. Asam Urat strip
d. Tes kehamilan
e. Golongan Darah/Rhesus

11
f. Puskesmas Kelurahan Cideng
Puskesmas Kelurahan Cideng memiliki layanan laboratorium
sederhana, dengan tenaga laboratorium perawat / bidan yang telah
dilatih untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut.
Sesuai dengan Permenkes no. 25 Tahun 2015 pasal 8, dalam hal
pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil, bersalin dan nifas dapat
dilakukan di Puskesmas pembantu dan puskesmas keliling,
pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil, bersalin, dan nifas dapat
dilakukan oleh bidan atau perawat.
Adapun jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh Laboratorium
Puskesmas Kelurahan Cideng yaitu :

a. Glukosa tes strip


b. Cholesterol tes strip
c. Asam Urat strip
d. Tes kehamilan
e. Golongan Darah/Rhesus

Adapun jumlah kunjungan laboratorium berdasarkan asal Puskesmas


pengirim yaitu :

Tabel 2. Jumlah pasien Puskemas yang dirujuk ke Laboratorium Puskesmas


Kecamatan Gambir
Jumlah pasien yang dirujuk ke

No. Asal Puskesmas laboratorium bulan Januari –


Desember tahun 2018

1. Puskesmas Kecamatan Gambir 10.659

392
2. Puskesmas Kelurahan Duri Pulo

Puskesmas Kelurahan Petojo 580


3.
Selatan

12
4. Puskesmas Kelurahan Petojo Utara 846

Puskesmas Kelurahan Kebon 464


5.
Kelapa

6. Puskesmas Kelurahan Cideng 371

7. Puskesmas Kelurahan Gambir Tidak ada puskesmas kelurahan

Asal Puskesmas yang memiliki jumlah kunjungan laboratorium terbanyak


yaitu Puskesmas Kelurahan Petojo Utara dibandingkan dengan Puskesmas
Kelurahan lainnya.

13
BAB II

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah di Laboratorium Puskesmas Kecamatan Gambir,


yaitu :

1. Antrian pasien

Informasi layanan laboratorium


Di laboratorium masih dilakukan secara manual oleh petugas sehingga
pasien harus sering bertanya kepada petugas, hal itu menyebabkan kinerja
petugas phlebotomis terganggu (tidak fokus dalam pengambilan darah)
karena harus menjawab berbagai pertanyaan (tidak ada petugas khusus di
bagian pendafataran laboratorium).

Pra Analisa

a. Identifikasi pasien
Terkadang pasien belum memenuhi persyaratan administrasi yang
dibutuhkan (FC BPJS, FC KTP) sehingga petugas harus menunggu
kelengkapan tersebut sebelum melakukan pengambilan spesimen.

b. Labeling specimen
Petugas laboratoirum masih melakukan labeling specimen secara
manual yaitu dengan menulis nama pasien pada tabung specimen
menggunakan spidol. Hal ini beresiko menyebabkan terjadinya
kesalahan identifikasi (salah menulis nama) yang menyebabkan
tertukarnya specimen dan kesalahan hasil.

c. Persiapan Peralatan
Petugas laboratorium masih melakukan persiapan peralatan
pengambilan specimen secara manual (pemilihan jenis tabung
vacutainer sesuai jenis pemeriksaan) sehingga hal ini dapat
memungkinkan terjadinya kesalahan penggunaan tabung yang tidak

14
sesuai jenis pemeriksaan yang mengakibatkan ktidak terpenuhinya
persyaratan specimen sehingga sample tidak dapat diperiksa.

1. Adanya keluhan pelanggan laboratorium tentang hasil lab yang lama


keluarnya. Ini berkaitan dengan ketepatan waktu per pemeriksaan
pada bulan Januari 2018 – Desember 2018 tidak memenuhi standar
waktu per pemeriksaan yang telah ditentukan.
2. Penumpukan hasil laboratorium yang belum diambil dalam periode
yang lama.
3. Penggunaan fasilitas go send oleh pasien untuk mengambil hasil
laboratorium.
4. Sering terdapat coretan pada label wadah sampel pasien yang
melakukan pemeriksaan laboratorium yang dapat memicu terjadinya
kesalahan pemeriksaan.

B. ANALISIS PERMASALAHAN

1. Ketepatan waktu per pemeriksaan pada tidak memenuhi standar


waktu per pemeriksaan yang telah ditentukan. Kami mengambil data
dari bulan Januari 2018 – Desember 2018

Adapun rata-rata standar waktu per pemeriksaan yang telah kami


tentukan sebagai berikut :

Tabel 3. Rata-rata standar waktu pemeriksaan Laboratorium


No. Jenis Registrasi & PROSES Pelaporan Total
Pemeriksaan sampling Centrifuge Pengerjaan waktu
1. Darah Lengkap 15-20 menit 10-15 menit 10-15 menit 25-50 menit
2. LED 15-20 menit 60 menit 10-15 menit 25-95 menit
3. Golongan Darah 15-20 menit 5-10 menit 10-15 menit 30-45 menit
4. Widal 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 40-70 menit
5. Gula Darah 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit
Sewaktu
6. Widal 15-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 25-50 menit
7. Gula Darah Puasa 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 30-55 menit

15
8. Gula Darah 2 jam 15-20 menit 5-15 menit 20-35 menit
setelah makan
9. Cholesterol 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit

10. Asam Urat 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit
11. Trigliserida 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit
12. SGOT 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 40-70 menit
13. SGPT 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 40-70 menit

14. HDL Cholesterol 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit
15. Anti HIV rapid 15-20 menit 10-20 menit 10-35 menit 10-15 menit 45-90 menit
16. RPR & TP rapid 15-20 menit 10-20 menit 15-30 menit 10-15 menit 50-85 menit
17. Ureum 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 40-70 menit
18. Creatinin 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 40-70 menit
19. Golongan Darah 10 menit 5-10 menit 10-15 menit 35-25 menit
20. HBsAg 15-20 menit 10-20 menit 5-10 menit 10-15 menit 40-65 menit
21. Test narkoba 15-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 35-55 menit
22. Test kehamilan 15-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 35-55 menit
23. IMS mikroskopik 15-20 menit 20-30 menit 10-15 menit 45-65 menit
24. HCV 15-20 menit 10 -20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit
25. Salmonella typhi 15-20 menit 10 -20 menit 10-30 menit 10-15 menit 45-85 menit
Ig M
26. Masa perdarahan 15-20 menit 10-15 menit 10-15 menit 35-50 menit
27. Masa pembekuan 15-20 menit 10-15 menit 10-15 menit 35-50 menit
28. Viral load 15-20 menit dirujuk
29. CD4 15-20 menit dirujuk
30. EID 15-20 menit dirujuk
31. BTA 2 hari

Pada pelaksanaannya, dari bulan Januari – Desember 2018 didapat data


sebagai berikut :

Tabel 4. Rata-rata waktu pemeriksaan Laboratorium bulan Januari-Desember 2018


No. Jenis Registrasi & PROSES Pelaporan Total
Pemeriksaan sampling Centrifuge Pengerjaan waktu
1. Darah Lengkap 15-20 menit 10-15 menit 155-325 180-360
menit menit
2. LED 15-20 menit 60 menit 155-325 180-360
menit menit
3. Golongan Darah 15-20 menit 5-10 menit 30-60 menit 45-90 menit
4. Widal 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 155-325 180-380
menit menit
5. Gula Darah 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 155-325 190-385
Sewaktu menit menit
6. Widal 15-20 menit 5-15 menit 155-325 175-360
menit menit
7. Gula Darah Puasa 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 155-325 180-380
menit menit
8. Gula Darah 2 jam 15-20 menit 5-15 menit 155-325 175-360
setelah makan menit menit
9. Cholesterol 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 155-325 190-385
menit menit

16
10. Asam Urat 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 155-325 190-385
menit menit
11. Trigliserida 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 155-325 190-385
menit menit
12. SGOT 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 155-325 180-380
menit menit
13. SGPT 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 155-325 180-380
menit menit
14. HDL Cholesterol 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 155-325 190-385
menit menit
15. Anti HIV rapid 15-20 menit 10-20 menit 10-35 menit 155-325 190-400
menit menit
16. RPR & TP rapid 15-20 menit 10-20 menit 15-30 menit 155-325 190-395
menit menit
17. Ureum 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 155-325 185-380
menit menit
18. Creatinin 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 155-325 185-380
menit menit
19. Golongan Darah 10 menit 5-10 menit 155-325 170-335
menit menit
20. HBsAg 15-20 menit 10-20 menit 5-10 menit 155-325 185-385
menit menit
21. Test narkoba 15-20 menit 10-20 menit 155-325 175-365
menit menit
22. Test kehamilan 15-20 menit 10-20 menit 155-325 180-365
menit menit
23. IMS mikroskopik 15-20 menit 20-30 menit 155-325 190-375
menit menit
24. HCV 15-20 menit 10 -20 menit 10-20 menit 155-325 190-385
menit menit
25. Salmonella typhi 15-20 menit 10 -20 menit 10-30 menit 155-325 85-395
Ig M menit menit
26. Masa perdarahan 15-20 menit 10-15 menit 155-325 180-360
menit menit
27. Masa pembekuan 15-20 menit 10-15 menit 155-325 180-360
menit menit
28. Viral load 15-20 menit dirujuk
29. CD4 15-20 menit dirujuk
30. EID 15-20 menit dirujuk
31. BTA 2 hari

Di sini menunjukkan bahwa hasil laboratorium seluruhnya dilaporkan


atau hasilnya selesai dalam range waktu 45-400 menit atau tidak
sesuai dengan standar waktu pemeriksaan, kami menemukan
bahwa terdapat beberapa kendala yang disebabkan karena sistem
informasi yang dilakukan secara manual, yaitu:

1) Pencatatan indentitas pasien/sampel yang berulang-ulang.


2) Proses pencatatan/pengumpulan, pengolahan data dan
pembuatan laporan masih dilakukan secara manual
memungkinkan terjadinya kesalahan perhitungan.

17
3) Output yaitu laporan hasil pemeriksaan laboratorium masih
diketik manual pada format yang telah disediakan di komputer,
rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium belum
tersedia, laporan keuangan dan laporan statistik laboratorium
belum lengkap, laporan tentang daftar pelanggan eksternal
belum tersedia.

2. Penumpukan hasil laboratorium yang belum diambil dalam periode


yang lama.
Banyak hasil laboratorium belum diambil oleh pasien dalam waktu
yang lama bahkan ada yang hingga 1 tahun, menurut kami hal ini
menunjukkan kurangnya respon dari laboratorium kepada pasien
yang melakukan pemeriksaan lab.

3. Penggunaan fasilitas go send oleh pasien untuk mengambil hasil


laboratorium.
Banyak pasien yang tidak sempat mengambil hasil laboratoriumnya
sendiri menggunakan fasilitas go send untuk mengambilkan. Hal ini
rentan terjadi penyalahgunaan terhadap hasil laboratorium oleh
orang-orang yang tidak berkepentingan karena menyangkut
kerahasiaan medis setiap pasien, tertuang dalam Permenkes no.
269 Tahun 2008 tentang rekam medis.
Kendala dalam hal ini adalah kami masih menggunakan kertas
sebagai tanda pengambilan hasil, sehingga kertas tersebut dapat di
foto kemudian foto tersebut diserahkan ke driver ojek online untuk
pergi ke laboratorium mengambil hasil.

4. Sering terdapat coretan pada label wadah sampel pasien


laboratorium yang dapat memicu terjadinya kesalahan pemeriksaan.
Hal ini terjadi karena masih manualnya proses identifikasi pada
tabung sampel dan apabila terkena cairan rentan kemungkinan
tulisan tersebut hilang.

18
C. RENCANA KEGIATAN DAN INOVASI

Dari seluruh permasalahan yang ada, kami sudah mulai membuat


rencana kegiatan seperti pada tabel, mulai tahun 2015 :

Lampiran VI. Tabel terlampir

D. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

Lampiran VII. Tabel pelaksanaan terlampir

Dari tabel terlampir tersebut didapat pelaksanaan dari rencana


kegiatan hampir semuanya terlaksana seperti di bawah ini :

1. Melakukan evaluasi alat pemeriksaan sebelumnya serta


mengganti alat pemeriksaan yang lebih cepat proses
pemeriksaannya, yaitu alat dengan kemampuan pemeriksaan
400 tes per jam.

19
Gambar 2. Automatic Chemistry Analyzer

Gambar 3. Hematology Analyzer, Biosafety Cabinet

20
Gambar 4. LED analyzer, Urin Analyzer

2. Mengganti cara manual proses registrasi pasien di laboratorium


dengan menggunakan barcode system sehingga dapat
meminimalisir kesalahan identifikasi hingga output hasil
laboratorium ke pasien berupa LIS (Laboratory Information
System) atau yang dikenal sebagai sistem informasi
laboratorium, yang menghubungkan server sebagai pusat
informasi dari data pasien yang melakukan pemeriksaan di lab
dengan alat-alat laboratorium yang digunakan.

21
Gambar 5. Barcode label pasien

3. Agar pasien dapat melihat secara real time bagaimana sampel


mereka diproses melalui berbagai tahap di laboratorium, kami
menampilkan di layar televisi yang diletakkan di ruang tunggu
pasien. Mulai mulai dari pengambilan sampel, proses
pemeriksaan, validasi hasil hingga cetak hasil yang menandakan
bahwa hasil telah selesai beserta video alur pemeriksaan pasien.

22
Gambar 6. Layar monitoring proses sampel pasien

4. Selain bisa melihat secara real time proses laboratorium, pasien


juga menerima pemberitahuan melalui sms bahwa hasil telah
dapat diambil di laboratorium atau jika pasien menginginkan, bisa
dikirim via email.

23
Gambar 7.1. SMS info hasil laboratorium

24
Gambar 7.2 SMS info hasil laboratorium

Gambar 7.3 SMS info hasil laboratorium

25
E. Evaluasi Dampak Kegiatan
Evaluasi dari seluruh rangkaian proses yang telah dilakukan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
1. Waktu tunggu pasien
Waktu tunggu hasil pasien lebih pendek dibandingkan dengan
sebelumnya. Terlihat pada tabel berikut :

Tabel 5. Total waktu pemeriksaan yang telah dicapai setelah penerapan sistem
informasi laboratorium

No. Jenis Registrasi & PROSES Pelaporan Total


Pemeriksaan sampling Centrifuge Pengerjaan waktu
1. Darah Lengkap 15-20 menit 10-15 menit 10-15 menit 25-50 menit
2. LED 15-20 menit 60 menit 10-15 menit 25-95 menit
3. Golongan Darah 15-20 menit 5-10 menit 10-15 menit 30-45 menit
4. Widal 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 40-70 menit
5. Gula Darah 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit
Sewaktu
6. Widal 15-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 25-50 menit
7. Gula Darah Puasa 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 30-55 menit
8. Gula Darah 2 jam 15-20 menit 5-15 menit 20-35 menit
setelah makan
9. Cholesterol 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit

10. Asam Urat 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit
11. Trigliserida 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit
12. SGOT 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 40-70 menit
13. SGPT 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 40-70 menit

14. HDL Cholesterol 15-20 menit 10-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit
15. Anti HIV rapid 15-20 menit 10-20 menit 10-35 menit 10-15 menit 45-90 menit
16. RPR & TP rapid 15-20 menit 10-20 menit 15-30 menit 10-15 menit 50-85 menit
17. Ureum 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 40-70 menit
18. Creatinin 15-20 menit 10-20 menit 5-15 menit 10-15 menit 40-70 menit
19. Golongan Darah 10 menit 5-10 menit 10-15 menit 35-25 menit
20. HBsAg 15-20 menit 10-20 menit 5-10 menit 10-15 menit 40-65 menit
21. Test narkoba 15-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 35-55 menit
22. Test kehamilan 15-20 menit 10-20 menit 10-15 menit 35-55 menit
23. IMS mikroskopik 15-20 menit 20-30 menit 10-15 menit 45-65 menit
24. HCV 15-20 menit 10 -20 menit 10-20 menit 10-15 menit 45-75 menit
25. Salmonella typhi 15-20 menit 10 -20 menit 10-30 menit 10-15 menit 45-85 menit
Ig M
26. Masa perdarahan 15-20 menit 10-15 menit 10-15 menit 35-50 menit
27. Masa pembekuan 15-20 menit 10-15 menit 10-15 menit 35-50 menit
28. Viral load 15-20 menit dirujuk
29. CD4 15-20 menit dirujuk
30. EID 15-20 menit dirujuk
31. BTA 2 hari

26
Dari tabel tersebut terlihat bahwa kegiatan pemeriksaan
laboratorium telah memenuhi standar waktu pemeriksaan yang
ditentukan pada bulan Januari 2019 terlihat seperti berikut :

Lampiran VIII. Grafik Indikator mutu Januari 2019.

2. Tidak terjadi lagi pencatatan indentitas pasien/sampel yang


berulang-ulang.
3. Proses pencatatan/pengumpulan, pengolahan data dan
pembuatan laporan tidak dilakukan secara manual lagi.
4. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium sudah otomatis
mengikuti sistem yang terkoneksi LIS, rekapitulasi hasil dan
riwayat pemeriksaan laboratorium setiap pasien sudah tersedia,
laporan tentang daftar pelanggan eksternal sudah tersedia.
5. Penumpukan hasil laboratorium yang belum diambil sangat jauh
berkurang dibandingkan sebelumnya selama proses sistem
informasi laboratorium ini berjalan.
6. Sudah tidak terdapat coretan pada label wadah sampel pasien
laboratorium, sehingga kesalahan pada pra analisa dapat
dihindari.
7. Pasien yang menggunakan fasilitas gosend untuk mengambil
hasil laboratorium sudah tidak ada, karena dengan fasilitas SMS
Gateway, pasien merasa sangat dihargai dan lebih cepat
menyampaikan informasi ke pasien.

Dampak dari kegiatan ini kaitannya adalah dengan dimensi kepuasan


pelanggan terhadap pelayanan laboratorium di antaranya adalah :

1) Perlindungan atas kerahasiaan informasi dan hak kepemilikan


pelanggan terhadap data hasil pemeriksaan
2) Keakuratan, kejelasan dan tidak meragukan serta objektivitas laporan
pemeriksaan.

27
3) Ketepatan waktu penyampaian hasil pemeriksaan.

Beberapa keuntungan dengan adanya otomatisasi sistem informasi


laboratorium adalah:
a. Berkurangnya kesalahan dalam hasil-hasil pelaporan dengan adanya
penyajian data yang lebih baik.
b. Meningkatkan produktivitas, dengan berkurangnya pengarsipan,
pemetaan yang memakan waktu lebih pendek dengan pencarian hasil.
c. Berkurangnya biaya kertas, dengan menggunakan kertas komputer
sebagai ganti buku-buku register.
d. Mudah dibaca, karena laporan-laporan dicetak tidak ditulis tangan dan
dipersiapkan dengan rapi.
e. Pengumpulan data statistik secara cepat karena terkomputerisasi.

Pengembangan sistem ini dilakukan dengan tujuan untuk menyusun suatu


sistem baru untuk menggantikan cara lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Manfaat yang didapatkan pengguna
sistem dengan adanya pengembangan system adalah mendapat
kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh petugas
dalam rangka mempercepat penyelesaian tugas dan mempercepat
pelayanan kepada pasien yang pada akhirnya akan meningkatkan
kepuasan kepada pasien.

Selain banyak keuntungan, sistem ini juga mempunyai keterbatasan yaitu :


laporan yang dihasilkan hanya mendukung evaluasi pelayanan
laboratorium saja, belum dapat digunakan untuk menganalisis persediaan
reagen yang merupakan bagian penting dalam suatu laboratorium agar
tidak terjadi kelebihan atau kekurangan stok di gudang.

28
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari inovasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sistem informasi laboratorium yang telah dilaksanakan mulai bulan


Januari 2019 hingga sekarang sangat mendukung evaluasi
pelayanan laboratorium yaitu :
a. Barcode sistem registrasi pasien, catatan medis laboratorium per
pasien, jenis sampel, jumlah pasien, jumlah test, jenis tes, asal
poli pengirim per hari, per bulan yang otomatis langsung dapat
ditarik laporannya serta performa cetak hasil laboratorium yang
tidak meragukan, ditambah fasilitas SMS gateway serta kirim
hasil langsung ke pasien via email jika diinginkan, bertujuan
untuk mempermudah proses untuk mendapatkan hasil
pemeriksaan sehingga memungkinkan pasien tidak perlu datang
ke laboratorium untuk mengambil hasil pemeriksaan labnya.
b. Adanya tampilan per tahapan proses sampel yang telah diproses
di layar monitor yang terpasang di ruang tunggu pasien
memudahkan pasien untuk mengetahui sampai di mana proses
sedang dilakukan.
2. Dengan terintegrasinya semua mesin pemeriksaan yang terdapat di
laboratorium Puskesmas Kecamatan Gambir, maka masalah yang
timbul akibat kesalahan data secara manual dapat dihilangkan. Pada
system yang baru, setiap mesin pemeriksaan akan terhubung ke
server, dengan solusi ini, data keluaran dari setiap mesin akan
terintegrasi ke server tanpa perlu melakukan input secara manual
terhadap hasil dari masing-masing mesin pemeriksaan di
laboratorium.
3. Ketepatan waktu pemberian hasil laboratorium ke pasien sudah
memenuhi standar waktu pemeriksaan.

29
B. SARAN
Sistem Informasi Laboratorium ini masih perlu dikembangkan
lagi, agar dapat digunakan untuk :
1. Menganalisa persediaan reagensia untuk mencegah terjadinya
kelebihan atau kekurangan persediaan reagen.
2. Menampilkan laporan hasil pemeriksaan harga tarif pemeriksaan
laboratorium.
3. Perlu dilakukan evaluasi berkala terhadap sistem informasi yang
telah dikembangkan untuk keberlanjutan dan perbaikan sistem

30
LAMPIRAN
SIstem Informasi Laboratorium

Lampiran I. Tampilan proses Registrasi Pasien Laboratorium

31
Lampiran II. Sampel System, ketika pasien sudah diambil sampelnya

Lampiran III. Tampilan ketika sampel sudah siap dilakukan proses selanjutnya

32
Lampiran IV. Tampilan ketika akan entry hasil laboratorium pasien

Lampiran V. Tampilan SMS gateway pada tab ketika hasil selesai

33
34
35

Anda mungkin juga menyukai