Anda di halaman 1dari 12

Mata

CAWAN OPTIK DAN VESIKULA LENTIS ini berlangsung, sel-sel ektoderm


Selama proses
Mata mulai tampak pada mudigah 22 hari sebagai permukaan yang pada awalnya menempel dengan
sepasang alur dangkal di samping otak depan (lihat vesikula optika, mulai memanjang dan membentuk
Gambar 19.1). Dengan menutupnya tabung saraf plakoda lentis (lempeng lensa) (Gambar 19.1)'
(neural tube), alv-alur ini membentuk kantong luar Plakoda ini kemudian mengalami invaginasi dan
di otak depan, vesikula optika (vesikel mata). Vesikel- berkembang menjadi vesikula lentis (vesikel lensa).
vesikel ini kemudian melekat ke ektoderm per- Selama minggu kelima, vesikula lentis terlepas dari
mukaan dan memicu perubahan di ektoderm yang ektoderm permukaan dan berada di mulut cawan
dip erlukan untuk memb entuk lensa (Gambar 1 9. 1 ). optik (Gambar 19.2C-Edan 19.3).
Segera sesudahnya, vesikula optika mulai mengalami
invaginasi dan membentuk cawan optik (optic cup) RETINA, IRIS, DAN KORPUS SILIARE
berdinding ganda (lihat Gambar 19.1 dan 19.2A'). Lapisan luar cawan optikyang ditandai oleh granula-
Lapisan dalam dan luar dari cawan ini mula-mula granula pigmen kecil, dikenal sebagai lapisan
dipisahkan oleh suatu lumen, ruang intraretina pigmen retina (Gambar L9.2D,E dan 19.6). Per-
(Gambar 19.28),tetapi lumen ini segera lenyap, dan kembangan lapisan saraf (dalam) cawan optik
kedua lapisan tersebut berhadapan satu sama lain berlangsung lebih rumit. Empat perlima bagian
(Gambar l9.2D,E). Invaginasi tidak terbatas pada posterior, pars optika retinae, mengandung sel-sel
bagian tengah cawan optik tetapi juga melibatkan yang berbatasan dengan ruang intraretina (Gambar
sebagian dari permukaan inferior (Gambar l9.ZA) 19.3) yang berdiferensiasi menjadi elemen-elemen
yang membentuk fi.sura koroidea. Pembentukan penyerap ciltaya, sel batang (rod) dan kerucut
fisura ini memungkinkan arteri hialoidea mencapai (cone) (lihat Gambar 19.4). Di dekat lapisan foto-
ruang dalam mata (lihat Gambar 19.3; lihat juga reseptif ini terdapat lapisan mantei yang seperti di
Gambar 19.7). Selama minggu ketujuh, bibir-bibir otak, menghasilkan neuron dan sel- sel penunj angnya,

fisura koroidea menyatu, dan mulut dari cawan optik termasuk lapisan inti luar, lapisan inti dalam, dan

menjadi lubang bundar yaitu bakal pupil. Iapisan sel ganglion (Gambar 19.4). Di permukaan

385
386 Bagian Dua * Embriologi Berbasis Sistem

Vesikula optika
iesikula otika

Dinding Ektoderm
permukaan
Otak depan
Plakoda

C
Alur Vesikula
optik optika
mengalami invaginasi

Garnbar '19.1 A.Mudigah pada akhir minggu ke-4 perkembangan yang memperlihatkan vesikula otika dan vesikula optika.B.
Potongan melintang melaluiotak depan mudigah 22 hari (sekitar 14 somit),yang memperlihatkan alur optik.C. Potongan melintang
melalui otak depan mudigah 4 minggu yang memperlihatkan vesikula optika yang menempel ke ektoderm permukaan. Perhatikan
penebalan ringan ektoderm (plakoda lentis). D. Potongan melintang melalui otak depan mudigah 5 mm yang memperlihatkan
invaginasi vesikula optika dan plakoda lentis.

terdapat lapisan fibrosa yang mengandung akson sel retinae yang membentuk lapisan dalam iris, dan
saraf dari lapisan lebih dalam. Serabut-serabut saraf pars siliaris retinae yang ikut serta membentuk
di zona ini mengumpul ke arah tangkai optik yang korpus siliare (lihat Gambar 19.5 dan 19.6).
berkembang menjadi nervus optikus (lihat Gambar Sementara itu, regio antara cawan optik dan epitel
19.3). I(arena itu, impuls cahaya berjalan melalui permukaan di atasnya terisi oleh mesenkim longgar
sebagian besar lapisan retina sebelum mencapai sel (Gambar 19.zC dan 19.6). M. sfingter pupilae dan
batang dan kerucut. m. dilatorpupilae terbentukdi jaringan ini (Gambar
Seperlima anterior lapisan dalam, pars seka 19.5). Otot-otot ini berkembang dari ektoderm di
retinae, tetap memiliki ketebalan satu lapis sel. bawah cawan optik. Pada orang dewasa, iris terbentuk
Bagian ini kemudian terbagi meniadi pars iridika oleh lapisan luar yang mengandung pigmen, lapisan
Bab 19 .i. Mata 387

Lapisan luar \ tangkai


Lapisan dalam Arteri hia loidea
J oPtik
Arteri hialoidea C
Fisura koroidea

1l1t*"'

.'"
i -;

$,;'t
Ektoderm
Ektoderm permukaan
permukaan
Vesikula lentis

Lapisanl
Fovea lentis luar I cawan
oPtik
Vesikula lentis t-apisan
dalam )
I

Lapisan Lapisan
dalam luar
\-____-__Y_-J
Cawan oPtik

permukaar
Gambar 19.2 A. pandangan ventrolateral cawan optik dan tangkai optik pada mudigah 6 minggu' Fisura koroidea dt
bawah tangkai optik secara bertahap menipis. B. potongan melintang melalui tangkai optik seperti ditunjukkan
di A, yang
optik di bidang
memperlihitkan arteri hialoidea di fisura koroidea. C. Potongan melalui vesikula lentis, cawan optik, dan tangkai
lentis belum terlepas
fisura koroidea. D. Foto mikroskop ele ktron scanning melalui mata pada minggu ke-6 perkembangan.Vesikula
lapisan cawan optik telah terbentuk. E. Foto mikroskop elektron scanning melalui
sempurna dari ektoderm permukaan dan dua
perkembangan.Lensa telah terlepas seluruhnya dari ektoderm permukaan dan akan segera membentuk
mata pada minggu ke-6,5
serabut lensa.
Bagian Dua * Embriologi Berbasis Sistem

Lapisan pi9r"n
lr"tin"
-Lapisan saraf
;?
il
i -.'t', J

s\
$..ii,ri Ruang
intraretina
Epitel lensa
antenor

Ektoderm Serabut
optikus

Gambar 19.3 Potongan melalui mata pada mu-


digah 7 minggu. Primordium mata seluruhnya ter-
.,,11!-{ Mesenkim yang benam dalam mesenkim. Serabut-serabut retina
iidak berdiferensiasi
saraf berkumpul ke arah nervus optikus.

Lapisan sel ilil


,tr{'[
batang dan kerucut
& t,ti
t&)
)r I
Lapisan inti luar s,r
(nukleus sel batang lr6
il
dan kerucut)
1l
lt
Iv iA
{,!
Y
;l
,1
I
s il
Gambar 19.e Berbagai lapisan di pars optika
.@ retinae pada janin berusia sekitar 25 minggu.
I
rj
.i

I r\/l
i

'1,

Lapisan sel
ganglion 'ffi
?

i
i

Serabut
nervus optikus
Bab 19 * Mata 389

Lapisan pigmen retina


Sinus venosus
sklera saraf retina

il

Prosesus siliaris

M. siliaris
M. sfingter
pupilae

'l?

M. dilator pupilae
Epitel lensa
anterior M. sfingter
pupilae Prosesus siliaris
Lapisan luar iris
A yang berpigmen

Lapisan dalam iris


yang tak-berpigmen

Gambar 19.5 Pembentukan iris dan korpu siliare.Tepi cawan optik ditutupi oleh mesenkim, tempat ter'bentuknya m. sfingter
pupilae dan m. dilator pupilae dari ektoderm di bawahnya.

dalam tak-berpigmen cawan optik, dan suatu lapisan (sekunder) terus ditambahkan ke inti sentral ter-
kaya jaringan ikat bervaskular yang mengandung sebut.
otot-otot pupil (Gambar 19.5).
Pars siliaris retina mudah dikenali karena sangat KOROID, SKLERA, DAN KORNEA
berlipatJipat (Gambar 19.58 dan 19.6). Di sebelah Pada akhir minggu kelima, primordium mata se-
luar, bagian ini ditutupi oleh suatu lapisan mesenkim luruhnya dikelilingi oleh mesenkim longgar (Gambar
yang membentuk m. siliaris; di sebelah dalam 19.3). Jaringan ini segera berdiferensiasi menjadi
bagian ini berhubungan dengan lensa melalui suatu lapisan dalam yang setara dengan pia mater otak dan
jaringan serabut elastis, ligamentum suspensorium lapisan luar yang setara dengan dura mater. Lapisan
atau zonula (Gambar 19.6). I(ontraksi m. siliaris dalam kemudian membentuk lapisan pigmen kaya
mengubah tegangan ligamentum dan mengatur ke- pembuluh darah yang dikenal sebagai koroid;
lengkungan lensa. lapisan luar berkembang menjadi sklera dan ber-
sambungan dengan dura mater di sekitar nervus
LENSA optikus (Gambar 19.6).
Segera setelah vesikula lentis terbentuk (Gambar Diferensiasi lapisan mesenkim di atas permukaan
19.2C), sel-sel dinding posterior mulai memanjang anterior mata berlangsung berbeda. Bilik mata
ke arah anterior dan membentuk serabut-serabut depan (kamera anterior) terbentuk melalui vakuo-
panjang yang secara bertahap mengisi lumen vesikel lisasi dan pemisahan mesenkim menjadi lapisan
(Gambar 19.3). Pada akhir minggrke-7, serabut dalam di depan lensa dan iris, membrana
lensa primer ini mencapai dinding anterior vesikula iridopupilaris, dan lapisan luar yang bersambungan
lentis. Namun, pertumbuhan lensa belum selesai dengan sklera, substansia propria kornea (Gambar
pada tahap ini, ka:, na serabut-serabut lensa baru 19.6). Bilik mata depan itu sendiri dilapisi oleh sel
390 Bagian Dua .1. Embriologi Berbasis Sisrem

Sklera
Lapisan pigmen )
Sakus konjungtivalis I retina
Lapisan caraf
J
Bilik mata
depan Koroid

Membrana
iridopupilaris
hialoidea
Kornea

Dura
Ektoderm

Kelopak mata Nervus


optikus
lri

Korpus siliare Lapisan


vaskular dalam
Lapisan
vaskular luar

Gambar 19.6 Potonganmelaluimatapadamudigahl5mingguyangmemperlihatkanbilikmatadepan,membranairidopupilaris,


lapisan vaskular dalam dan luar, koroid, dan sklera.

mesenkim gepeng. Karena itu, kornea dibentuk oleh hialoid di regio ini mengalami obliterasi dan lenyap
(o) lapisan epitel yang berasal dari ektoderm selama kehidupan janin, meninggalkan kanalis
permukaan, (b) substansia propria atau stroma hialoideus.
yang bersambungan dengan sklera, dan (c) lapisan
epitel yang berbatasan dengan bilik mata depan. NERVUS OPTIKUS
Membrana iridopupilaris di depan lensa lenyap se- Cawan optik dihubungkan ke otak oleh tangkai
luruhnya, membentuk hubungan antara bilik mata optik, yang memiliki suatu alur, fisura koroidea, di
depan dan belakang. permukaan ventralnya (Gambar 19.2 dan 19.3). Di
dalam alur ini terdapat pembuluh darah hialoid.
KORPUS VITREUM Serabut saraf retina yang kembali ke otak terletak di
Mesenkim tidak saja mengelilingi primordium mata antara sel-sel dinding dalam tangkai (lihat Gambar
dari sebelah luar tetapi juga menginvasi bagian dalam I9.7). Selama minggu ketujuh, fisura koroidea
cawan optik melalui fisura koroidea. Di sini, me- menutup, dan terbentuksuatu terowongan sempit di
senkim membentuk pembuluh darah hialoid, yang dalam tangkai optik (Gambar 19.78). Akibat pe-
selama kehidupan intrauterus mendarahi lensa dan ningkatan jumlah serabut saraf yang terus menerus,
membentuk lapisan vaskular di permukaan dalam dinding dalam tangkai terus tumbuh, dan dinding
retina (Gambar 19.6). Selain itu, struktur ini mem- dalam dan luar tangkai menyatu (Gambar 19.7C).
bentuk suatu jalinan serabuthalus antara lensa dan Sel-sel lapisan dalam menghasilkan jalinan neuroglia
retina. Ruang interstisium jalinan ini kemudian terisi yang menunjang serabut nervus optikus.
oleh bahan gelatinosa transparan, yang rnembentuk Dengan demikian, tangkai optik berubah men-
korpus vitreum (Gambar 19.6). Pembuluh darah jadi nervus optikus. Bagian tengahnya mengandung
Bab 19 .i Mata 391

Lapisan luar
tangkai optik
Lumen tangkai Serabut nervus
optik optikus \
Serabut
Arteri sentralis
Arteri hialodea retrnae

Fisura koroidea
,

Gambar 19.7 Transformasi tangkai optikmenjadi nervusoptikus.A.Enamminggu(9mm).B.Tujuhminggu(15mm).C.Sembilan


minggu. Perhatikan arteri sentralis retinae di nervus optikus.

sebagian dari arteri hialoidea yang kemudian di- faktor pertumbuhan fibroblas (FGF) dari ektoderm
namai arteri sentralis retinae. Di bagian luar, permukaan mendorong diferensiasi lapisan saraf
terdapat lapisan pia araknoid dan dura, yaitu retina (lapisan dalam), sedangkan transforming
kelanjutan dari koroid dan sklera yang mengelilingi growth factor B (TGFB) yang disekresikan oleh
nervus optikus. mesenkim sekitar, mengarahkan pembentukan
lapisan pigmen retina (luar). Faktor transkripsi
REGULASI MOLEKULAR PEMBENTUKAN MATA MITF dan CHXL?yans terletak di sebelah hilir, juga
pAX6 adalah gen regulator kunci pada perkembang- diekspresikan dan masing-masing mengarahkan
an mata. Gen ini adalah anggota dari famili P,AX diferensiasi lapisan pigmen dan lapisan saraf
(pairedbox) faktor transkripsi dan mengandung dua (Gambar 19.9). I(arena itu, ektoderm lensa esensial
motif pengikat DNA yang mencakup suatu ranah untuk pembentukan cawan optik sedemikian
(domain) berpasangan dan suatu homeodomain ber- sehingga tanpa plakoda lentis, tidak akan terjadi
pasangan. Pada awalnya, faktor transkripsi dieks- invaginasi optik.
presikan dalam pita di neural ridge anterior lempeng Diferensiasi lensa bergantung pada PAX6,
saraf sebelum neurulasi dimulai (Gambar 19.8A; meskipun gen ini tidak berperan dalam aktivitas
lihat juga Gambar 17 32). Pada tahap ini, terdapat induktif oleh vesikula optika. PAX6 bekerja di
satu bidang mata yang kemudian berpisah menjadi ektoderm permukaan untuk mengatur perkembang-
duaprimordium optik (lihat Gambar 19.8A). Sinyal anlensa (Gambar 19.9C). Ekspresi inimeningkatkan
untuk pemisahan bidang ini adalah sonic heilgehog faktor transkripsi SOX2 dan juga mempertahankan
(SHU) yang diekspresikan di lempeng prekordal. ekspresi PAX6 di bakal ektoderm lensa. Selanjutnya,
Ekspresi SHHmeningkatkan ekspresi PAX2 di pusat vesikula optika mengeluarkanBMP-4 yang juga me-
bidang mata dan menekan PAX6 (Gambar 19.88). ningkatkan dan mempertahankan ekspresi SOX2
Kemudian, pola ini dipertahankan sehingga PAX2 serta ekspre siLMAF,faktor transkripsi lain (Gambar
diekspresikan di tangkai optik dan PAX6 diekspresi- 19.9C). Kemudian ekspresi dua gen homeobox, SIX3
kan di cawan optik dan ektoderm permukaan di dan PROXI, diatur oleh PAX6. Gabungan ekspresi
atasnya yang membentuk lensa. Seiring dengan PAX6, SOX2, dan LMAF memicu ekspresi gen-gen
perkembangannya, PAX6 tampaknya menjadi tidak yang berperan dalam pembentukan lensa kristalina,
esensial untuk pembentukan cawan optik. Sebalik- termasuk PROXI. SIX3 juga bekerja sebagai regu-
nya, proses ini diatur oleh sinyal-sinyal interaktif lator produksi kristalin dengan menghambat gen
antara vesikula optika dan mesenkim di sekitarnya kristalin. Akhirnya, PAX6 yang bekerja melalui
serta ektoderm permukaan di atasnya di regio FOX3 mengatur proliferasi sel di lensa.
pembentuk lensa (lihat Gambar 19.9). Karena itu,
392 Bagian Dua * Embriologi Berbasis Sistem

Bidang mata
Anterior Lempeng
neural ridge prekordal

Prosensefalon

Notokord
Mesensefalon

E SHH
Rombensefalon
E PAX6
A

Prosensefalon

Notokord
Mesensefalon

SHH
Rombensefalon
PAX6
PAx.2
B

Gambar 19.8 A,B.Gambaryang memperlihatkan tahap-tahap awal pembentukan mata pada usia kehamilan 3 minggu.Faktor
transkripsi PAX6 adalah gen utama untuk pembentukan mata dan pada awalnya diekspresikan dalam bentuk pita di bagian tengah
anterior neural ridge (A) (lihat juga Gambar 17.32).Sonic hedgehog (5HH) yang disekresikan oleh lempeng prekordal, menghambat
ekspresi PAX6 di garis tengah dan meningkatkan ekspresi PAX2 di lokasi ini (B).PAX2 kemudian mengatur diferensiasi tangkai optik,
sementa ra PAX6 ter us mengatu r d iferen siasi mata.
Bab 19 .1. Mata 393

@ITGFB
E FGFs

E: CHXI 0 E pnxo, sox2, LMAF, stx3


E vtrr EI CHXIO
@N evp+
E vtrr

Gambar 19.9 Gambar yang memperlihatkan regulasi interaksi epitel-mesenkim yang berperan dalam penentuan pola
pembentukan mata. A. Setelah PAX6 menetapkan bidang mata, faktor pertumbuhan fibroblas (FGF), yang disekresikan oleh
ektoderm permukaan (5O di tempat terbentuknya bakal lensa di atas vesikula optika, mendorong diferensiasi lapisan retina saraf;
sedangkan anggota-anggota famili transforming growth factor B (TGFF) yang disekresikan oleh mesenkim sekitar, mendorong
diferensiasi lapisan pigmen retina. Sinyal-sinyal eksterna ini menyebabkan regionalisasi lapisan dalam dan luar cawan optik dan
meningkatkan ekspresi gen-gen di hilir,termasukCHXl0 dan MITF yang mengatur kelanjutan diferensiasi struktur-struktur ini (B,C).
Selain perannya dalam menentukan bidang mata,PAX6 mengatur perkembangan lensa. Karena itu, PAX6 meningkatkan ekspresi
SOX2 di bakal lensa, sedangkan BMP4yang disekresikan oleh vesikel luar, meningkatkan ekspresi faktor transkripsi LMAF. Setelah
diaktifkan, PAX6 menginduksi ekspresi gen-gen 5/X3 dan PROXI yang mengandung homeodomain Kombinasi ekspresi PAX6,SOX2,
LMAF, dan PROX| menyebabkan pembentukan kristalina. 5/X3 membantu mengatur proses ini dengan menghambat gen
kristalin.

Gambar t g.t O A. Koloboma iris. B. Menetapnya membrana iridopupilaris.


394 Bagian Dua * Embriologi Berbasis Sistem

Korelasi Klinis
lainnya, sering terjadi akibat infeksi intra-
l(elainan Mata uterus misalnya oleh sitomegaiovirus dan
Koloboma dapat terjadi jika fisura koroidea toksoplasmosis.
gagal menutup. Secara normal, fisura ini me- Anoftalmia adalah tidak terbentuknya
nutup pada minggu ketujuh perkembangan mata. Pada sebagian kasus, analisis histologis
(Gambar L9.7). Jlka tidak menutup, akan mengungkapkan adanya sedikit jaringan mata.
terbentuk celah. Meskipun biasanya hanya Cacat ini biasanya disertai oleh kelainan
terdapat di iris-koloboma iridis (lihat kranium yang parah.
Gambar 19.l0A)-celah ini dapat meluas ke Afakia kongenital (tidak adanya lensa)
korpus siliare, retina, koroid, dan neru'us dan aniridia (tidak adanya iris) adalah ano-
optikus. Koloboma adalah' kelainan mata mali jarang yang disebabkan oleh gangguan
umum yang sering berkaitin dengan cacat pada induksi dan pembentukan jaringan yang
mata lainnya. I(oloboma (celah) kelopak mata berperan dalam pembentukan struktur-
juga dapat terjadi. Mutasi di gen PAX2 struktur ini. Mutasi di PAX6 menyebabkan
dilaporkan berkaitan dengan koloboma aniridia dan juga dapatberperan menimbulkan
ner\rus optikus dan mungkin berperan dalam anoft almia dan mikroft almia.
tipe-tipe cacat lainnya. Cacat ginj al juga terj adi
pada mutasi PAX sebagai bagian dari sindrom
koloboma ginial (lihat nab tS).
Membrana iridopupilaris (Gambar
19.108) dapat menetap dan tidak diserap
sewaktu pembentukan bilik mata depan.
Pada katarak kongenital, lensa menjadi
opak selama kehidupan intrauterus. Meskipun
anomali ini biasanya ditentukan secara ge-
netilg banyak anak dari ibu yang terjangkit
campak Jerman (rubella) selama minggu
keempat dan ketujuh kehamilan mengidap
katarak. Jika ibu terinfeksi setelah minggu
ketujuh kehamilan, lensa tidak rusak, tetapi
anak mungkin tuli akibat kelainan di koklea.
Arteri hialoidea mungkin menetap dan
membentuk suatu korda atau kista. Secara
normal, bagian distal pembuluh darah ini
mengalami degenerasi, meninggalkan bagian
proksimal untuk membentuk arteri sentralis
retinae.
Padamikroftalmia, mata berukuran ter-
lalu kecil; bola mata mungkin hanya dua- Gambar 19.11 Sinoftalmia.Mata menyatu karena hilangnya
struktur di garis tengah mencegah pernisahan bidang mata.
pertiga volume normalnya. Mikroftalmia, Bayi seperti ini biasanya juga mengldap cacat kranium berat,
biasanya berkaitan dengan kelainan mata termasuk holoprosensefalus.
Bab 19 * Mata 395

lentis. Melalui suatu alur di bagian inferior vesikula


Siklopia (mata tunggal/satu) dan sinof- optika, fisura koroidea, arteri hialoidea (kemudian
talmia (penyatuan mata) membentuk suatu arteri sentralis retinae) masukke mata (Gamb ar 19.2
spektrum cacat berupa penyatuan sebagian dan 19.3). Serabut saraf mata juga menempati alur
atau keseiuruhan mata (lihat Gambar 19.11). ini untuk mencapai area optik di otak. I(ornea
Cacat ini disebabkan oleh hilangnya jaringan dibentuk oleh (a) suatu lapisan ekto derm permukaan,
di garis tengah yang dapat terjadi sedini (b) stroma yang bersambungan dengan sklera, dan
mungkin seperti pada hari ke-19 sampai 21 (c) lapisan epitel yang berbatasan dengan bilik mata
kehamilan atau pada tahap lebih lanjut ketika depan (Gambar 19.6).
wajah mulai terbentuk. Kehilangan ini PAX6, gen utama untuk pembentukan mata,
menyebabkan kurang berkembangnya otak diekspresikan dalam satu bidang mata pada tahap
depan dan prominensia frontonasalis. Cacat lempeng saraf. Bidang mata dipisahkan menjadi dua
ini hampir selalu berkaitan dengan cacat primordium optik oleh SHH yang meningkatkan
kranium, misalnya holoprosensefalus, yang ekspresi PAX2 di tangkai optik sementara menekan
ditandai dengan hemisferium serebri yang ekspresi PAX6, membatasi ekspresi gen ini di cawan
sebagian atau seluruhnya menyatu menjadi optik dan lensa. Interaksi epitel-mesenkim antara
satu vesikel telensefalon. Faktor-faktor yang ektoderm bakal lensa, vesikula optika, dan mesenkim
mempengaruhi cacat garis tengah antara lain sekitar kemudian mengatur diferensiasi lensa dan
adalah alkohol, mutasi di SHH, dan kelainan cawan optik (Gambar 19.8 dan 19.9).
dalam metabolisme kolesterol yang dapat
mengganggu pembentukan sinyal SHH (lihat MASALAH UNTUK DIPECAHKAN
Bab 17).
L. Seorang bayi baru lahir mengalami afakia (ttdak
terb entukny a lensa) unilateral. Ap a asal embriolo gis
cacqt ini?
"| Saat menganamnesis seorang wanita muda pada
RINGKASAN
minggu ke- I 0 kehamilanny a, Andq khaw atir b ahw a
Mata mulai terbentuk sebagai sepasang
kantong luar yang akan menjadi vesikula ia terjanglit rubela suatu waktu antara minggu
keempat sampai kedelapan kehamilannya. Cacat
optika di kedua sisi otak depan pada akhir
tipe apa yang dapat terjadi pada janinnya?
minggu keempat perkembangan. Vesikula optika
menempel pada ektoderm permukaan dan meng- 3. Pemeriksaan fisik terhadap seorang bayi baru lahir
induksi pembentukan lensa. Ketika vesikula optika memperlihatkan adanya celah di bagian bawah
mulai mengalami invaginasi untuk membentuk kedua iris. Apa dasqr embriologis cacat ini? Struktur
lapisan pigmen dan saraf retina, plakoda lentis lain apa yang dapat terkena?
mengalami invaginasi untuk membentuk vesikula

Anda mungkin juga menyukai