Anda di halaman 1dari 4

Laporan FOME

(Family Oriented Medical Student Education)

Analisis Masalah Keluarga Binaan dan Family Wellness Plan

AGUNG ARRAHMAN
1610313019
6A

Pembina : Dr. Elly Usman. Dra.Apt. MS


I. Gambaran Keluarga
I. 1. Data demografi keluarga

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau memiliki hubungan dekat dengan
keluarga.

No Nama Kedudukan Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi Keterangan


dalam dalam tambahan
keluarga pembinaan

1. Zulkarnain Kepala Laki-laki 44 SMP Buruh Angkat Iya Beberapa


keluarga kali
wawancara
ada dirumah
2. Yelmi Istri Perempuan 38 SMP Dagang Tidak Yang
warung diwawancara
3. M Gilang Anak Laki-laki 9 SD Siswa Tidak Sedang
Zulfahmi sekolah
4. Syafirah Anak Perempuan 2 - - Tidak Masih bayi
Aisyah
Zulfahmi

KELUARGA PAK Zulkarnain


 Pak Zulkarnain, 44th. Bekerja sebagai buruh angkut yang jarang berolahraga karna
pulang dari bekerja sudah sore hari serta perokok dan memiliki riwayat penyakit
keluarga yaitu Ibunya menderita Diabetes Mellitus.
 Bu Yelmi 35th. Bekerja dirumah dengan cara membuka warung dan tidak memiliki
keluhan namun saudari nya meninggal diusia muda karena epilepsy.
 M Gilang Zulfahmi, 9th. Seorang murid 3 SD tidak memiliki keluhan penyakit.
 Syafirah Aisyah Zulfahmi, 2th. Seorang bayi yang tidak memiliki keluhan namun
beberapa hari sebelum diwawancara ia demam setelah dilakukan imuniasasi.

IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN


Permasalahan utama : Orang tua wanita dari bapak Zulkarnain menderita Diabetes Mellitus
tipe II dan dii telah meninggal

DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia


yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
DM tipe II disebabkan kegagalan relatif sel β dan resisten insulin. Resisten insulin
adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan
perifer dan untuk menghambat produksi glikosa oleh hati.
Prevalensi DM tipe 2 pada bangsa klit putih berkisar antara 3%-6% dari jumlah
penduduk dewasanya. Di Singapura, frekuensi diabetes meningkat cepat dalam 10 tahun
terakhir.3 Di Amerika Serikat, penderita diabetes meningkat dari 6.536.163 jiwa di tahun 1990
menjadi 20.676.427 jiwa di tahun 2010. Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2008,
menunjukan angka kejadian Diabetes Melitus di Indonesia mencapai 57%.
Seseorang yang menderita DM tipe II biasanya mengalami peningkatan frekuensi
buang air (poliuri), rasa lapar (polifagia), rasa haus (polidipsi), cepat lelah, kehilangan tenaga,
dan merasa tidak fit, kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ada penyebabnya, mudah sakit
berkepanjangan, biasanya terjadi pada usia di atas 30 tahun, tetapi prevalensinya kini semakin
tinggi pada golongan anak-anak dan remaja.
Faktor resiko dari Diabetes melitus tipe 2 yaitu usia, jenis kelamin,obesitas,hipertensi
,genetik,makanan,merokok,alkohol,kurang aktivitas,lingkar perut. Kelainan genetic Diabetes
dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, karena gen yang
mengakibatkan tubuh tak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Penatalaksanaan dilakukan
dengan cara penggunaan obat oral hiperglikemi dan insulin serta modifikasi gaya hidup untuk
mengurangi kejadian dan komplikasi mikrovaskular maupun makrovaskular dari Diabetes
melitus tipe 2 .

 Zulkarnain , 44 th, FAMILY WELLNESS PLAN UNTUK KELUARGA


PAK ZULKARNAIN
Family Member Lifestyle Modification Screening Immunization Chemoprofhilaxis
Pak Budi Darwis Program penurunan berat Pemeriksaan
(32th) badan, latihan jasmani, Kesehatan Lengkap
menghentikan kebiasaan (Tekanan Darah,
merokok, pola makan Gula Darah,
teratur, hindari makanan Kolesterol), P.
yang memicu peningkatan Fungsi Jantung, P.
gula darah, kolesterol da Deteksi Dini
tekanan darah, dan hentikan Kanker Paru.
merokok.
Ibu Yelmi (28th) Olahraga teratur, diet Pemeriksaan
seimbang dan makan kesehatan lengkap
teratur, menjaga kebersihan (Tekanan Darah,
diri dan lingkungan, Gula Darah,
memasak dengan steril dan Kolesterol, Asam
benar. Urat), SADARI,
Pemeriksaan
papsmear
Gilang (9th) Diet seimbang dan makan Skrinning Infeksi Pemberian vaksin
teratur, menjaga kebersihan Cacing difteri, pemberian
diri dan lingkungan dengan obat cacing
cara;
-Mengunting kuku
-Membuang sampah pada
tempatnya
-Keluar menggunakan alas
kaki
-Cuci tangan sebelum
tangan
Rezan (2th) Diet seimbang dan makan - Skrinning infeksi Pemberian Vaksin
teratur, menjaga kebersihan cacing difteri
diri dan lingkungan dengan - Imunisasi
cara;
-mengunting kuku
- membiasakan memakai
sendal saat keluar rumah

*REFERENSI
http://cme.medicinus.co/file.php/1/LEADING_ARTICLE_Diabetes_Mellitus_Tipe_2_dan_tata_laksa
na_terkini.pdf
http://pbperkeni.or.id/doc/konsensus.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-danupanggi-5294-3-bab2.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/68496-ID-gambaran-faktor-resiko-pasien-diabetes-m.pdf

Anda mungkin juga menyukai