Anda di halaman 1dari 3

PUA (Perdarahan Uterus Abnormal) adalah Semua kelainan haid dalam hal jumlah, siklus haid, maupun

lamanya, dapat berupa perdarahan banyak atau sedikit, siklus haid yang memanjang atau tidak
beraturan.

Klasifikasi

1. Menoragia (Hipermenorea)
Adalah perdarahan haid dengan jumlah darah lebih banyak dan durasi lebih lama dari normal
dengan siklus haid yang normal teratur.
Jika jumlah darah > 80 ml per siklus dan durasi haid > 7 hari
Dikatakan menoragia apabila ganti pembalut > 6 kali per hari

Penyebab :
- Hemostasis di endometrium pada siklus haid berhubungan erat dengan platelet dan fibrin.
- Gangguan anatomi berupa Mioma ueri, polip, Hiperplasia endometrium

2. Hipomenorea (Metroragia)
Adalah perdarahan haid dengan jumlah darah lebih sedikit dan durasi lebih pendek dari normal.

Penyebab :
- Gangguan pasca operasi ,contoh : Miomektomi dan gangguan endokrin

3. Polimenorea
Adalah haid dengan siklus lebih pendek dari normal yaitu < 21 hari.

Penyebab :
- Gangguan endokrin yaitu terjadinya gangguan ovulasi sehingga fase luteal memendek

4. Oligomenorea
Adalah haid dengan siklus lebih panjang dari normal, yaitu >35 hari.

Penyebab
- Sering terjadi pada sindroma ovarium polikistik yang disebabkan oleh peningkatan hormon
andogen sehingga terjadi gangguan ovulasi.
- Pada remaja karna imaturitas poros hipotalamus hipofisis
- Stress fisik dan emosi, penyakit kronis serta gangguan nutrisi.

Etiologi

1. Keadaan patologi panggul


a. Lesi permukaan pada tr. Genitalis
- Mioma uteri, adenomiosis
- Polip endometrium
- Hiperplasia endometrium
- Adeno carsinoma
- Infeksi pada serviks, endomterium dan uterus.
b. Lesi dalam
- Adenomiosis difusi,mioma uteri, dan hipertrofi miometrium
- Endomteriosis
- Malformasi arteri dan vena pada uterus

2. Penyakit medis sistemik


- Gangguan hemostasis
- Penyakit tiroid
- Gangguan hipotalamus hipofisis

3. Perdarahan uterus disfungsi


- Gangguan haid tanpa ditemukan keadaan paologi pada panggul dan saluran reproduksi
,penyakit sistemik dan kehamilan.

Patofisiologi

1. Sikulus Ovulasi
Terjadi perdarahan uterus difungsi disebabnkan terganggunya kontrol lokal hemostasis dan
vasokonstriksi untuk mekanisme membatasi jumlah darah yang keluar saat pelepasan jaringan
endometrium saat haid
Bisa disebabkan karna persistensi corpus luteum dan insufisiensi corpus luteum
2. Siklus anovulasi
Terjadi stimulasi estrogen berlebihan (unopposed estrogen) pada endomterium sehingga
endometrium proliferasi berlebih, tetapi tidak diberi nutrisi dengan baik karna kadar
progesteron rendah sehingga mengakibatkan endometrium menjadi tebal tapi rapuh, sehingga
endometrium lepas tidak bersamaan, tidak ada kolpas aringan sehingga terjadi perdarahan tidak
teratur.

Diagnosis : dilakukan Per oklusionum

Adalah dengan cara menyingkirkan penyebab keadaan patologi pada panggul, penyakit sisemik,
penyakit iatrogenikk, dan kehamilan

1. Melakukan anamnesis yang cermat untung evaluasi dan menyingkirkan diagnosis banding
- Bagaimana mulainnya pedarahan
- Sifat perdarahan
- Lama perdarahan
- Dll.
2. Pemeriksaan fisik pertama dengan menilai stabilitas hemodinamika akibat PUA
3. Bila kondisi stabil, lanjutkan pemeriksaan umum
- Periksa tanda hiperandrogen
- IMT
- Galaktorea
- Ikterus
- Hepatomegali
4. Pemeriksaan ginekologi

Tatalaksana

1. Perdarahan akut dan banyak


Penanganan pertama :
- Hemodinamika tak stabil : masuk ke rumah sakit untuk perawatan perbaikan keadaan
umum
- Stabil : Lakukan penanganan

Ditanganin dengan 2 cara :

1. Dilatasi dan kuretasi


2. Penanganan medikamentosa
a. Kombinasi estrogen dan progestin
b. Estrogen
c. Progestin

2.Perdarahan iregular

- kombinasi estrogen dan progestin

- progestin

3. Menoragia

- Kombinasi estrogen dan progesteron

- Progestin

- NSAID

- Alat kontasepsi dalam rahim

4. Anti fibrinolisis

5. Terapi bedah

Anda mungkin juga menyukai