A. Pengkajian
Data Klien
Nama : An. R
Usia : 18 Bulan
No.RM : 903
Alamat : Bandung
Tanggal Masuk RS : 9 Januari 2015
Tanggal Pengkajian : 9 Januari 2015
Diagnosa Medis : Kejang Demam
B. Primary Survey
Airway
Ada pengumpulan secret, pangkal lidah tidak jatuh, tidak terdapat benda
padat pada jalan nafas, stridor (-), snoring (-), gargling (-).
Breathing
Pernafasan tidak teratur, RR=24x/menit, dispnea (-), bradipnea (-), retraksi
dada (-), pernafasan cuping hidung (-), penggunaan otot bantu nafas(-),
penggunaan alat bantu nafas (-), vesikuler (-), crackels (-), wheezing (-),
ronchi (+).
Circulation
Pucat (+), sianosis (-), perdarahan (-), nadi teraba, nadi=110x/menit, tekanan
darah= - CRT < 2, akral hangat, kulit lembab, turgor baik.
Disability
Kesadran composmentis, GCS=15, pupil isokor, refleks cahaya positif,
Ekstermitas atas : 4/3 dan ekstermitas bawah 4/4.
Eksposure
Vulnus (-), ekskoriasi (-), ptekhie (-), ekimosis (-), hematome (-), contusio (-),
fraktur (-), dislokasi (-).
C. Secondary Survey
a. Anamnesa
Keluhan utama
Kejang demam
Riwayata kesehatan sekarang
Saat masuk rumah sakit suhu klien 38°C, sejak masuk ruang IGD hingga
pukul 22.00 WIB klien sudah 4x mengalami kejang. Saat dilakukan
pemeriksaan, suhu 38,3°
Riwayat kesehatan dahulu.
1 minggu sebelum masuk rumah sakit klien demam tingi disertai kejang,
flu dan batuk. Ibu klien mengatakan klien sudah 4 kali di rawat di rumah
sakit dengan keluhan yang sama.
Riwayat kesehatan keluarga
Ibu Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit keturunan
dalam keluarganya
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital :TD = - Nadi = 110 x/menit
RR=24 x/menit Suhu = 38,30C
c. Sistem integument
Kulit tampak sedikit kotor, tidak sianosis dan turgor kulit baik.
d. Sistem kardiovaskuler
Tidak tampak iktus kordis, tidak terdapat distensi vena jugularis. Denyut
apeks jantung (iktus kordis) teraba di ICS 5 midklavikula sinistra. Tidak ada
nyeri tekan. Palpasi Capillary refill time kembali kurang dari 2 detik.
e. Sistem pencernaan
Bentuk simetris datar, nyeri tekan (-)
f. Sistem muskuloskletal
Tidak adanya atrofi atau hipertrofi, tidak ada ulkus, jari-jari tangan dan kaki
utuh,
Kekuatan otot
D. Analisa Data
DO : Proses demam
Klien nampak lemah
TTV : Hipertermi
- TD : -
- N : 110 x/menit Ketidakseimbangan
- R : 24 x/menit potensial membran ATP
- S : 38,30C ASE
Kejang
E. Diagnosa Keperawatan
1. Hyperthermia berhubungan dengan proses infeksi.
Intervensi Keperawatan
Nama Pasien : An. R Ruang / Unit : IGD/Anak
No. Register : 903 Dx Medis : Kejang Demam
A. Pengkajian
Data Klien
Nama : Tn. A
Usia : 35 tahun
No.RM : 1246
Alamat : Kasomalang, Bandung
Tanggal Masuk RS : 12 Januari 2015
Tanggal Pengkajian : 12 Januari 2015
Diagnosa Medis : Fraktur Depresi
B. Primary Survey
Airway
Ada sputum, pangkal lidah tidak jatuh, tidak terdapat benda padat pada jalan
nafas, stridor (-), snoring (-), gargling (-).
Breathing
Pernafasan teratur, RR=24x/menit, dispnea (-), bradipnea (-), retraksi dada
(-), pernafasan cuping hidung (-), penggunaan otot bantu nafas(-),
penggunaan alat bantu nafas (-), vesikuler (-), crackels (+), wheezing (-),
ronchi (-).
Circulation
Pucat (-), sianosis (-), perdarahan (-), nadi teraba, nadi=86x/menit, tekanan
darah= 110/70 CRT < 2, akral hangat, kulit lembab, turgor baik.
Disability
Kesadran composmentis, GCS=15, pupil isokor, refleks cahaya positif,
Ekstermitas atas : 5/5 dan ekstermitas bawah 5/5.
Eksposure
Vulnus (+), ekskoriasi (-), ptekhie (-), ekimosis (-), hematome (-), contusio (-),
fraktur (-), dislokasi (-).
C. Secondary Survey
1. Anamnesa
Keluhan utama
Nyeri kepala
Riwayata kesehatan sekarang
Klien mengeluh nyeri pada daerah kepala, nyeri yang dirasakan seperti
tertimpa beban berat, skala nyeri 6 dalam rentang nyeri 0-10, nyeri
dirasakan pada luka luka daerah kepala dan nyeri bertambah jika luka
ditekan. Nyeri yang dirasakan hanya pada daerah yang terluka.
Riwayat kesehatan dahulu.
Klien mengatakan pertama kalinya di rawat di rumah sakit dan
sebelumnya tidak pernah menderita penyakit serius hanya flu dan batuk
Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit keturunan dalam
keluarganya
2. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital :TD = 110/70 mmHg Nadi = 86 x/menit
RR=22 x/menit Suhu = 36,50C
3. Sistem integument
Kulit bersih, tidak sianosis dan turgor kulit baik.
4. Sistem kardiovaskuler
Tidak tampak iktus kordis, tidak terdapat distensi vena jugularis. Tidak ada
nyeri tekan. Palpasi Capillary refill time kembali kurang dari 2 detik.
5. Sistem pencernaan
Bentuk simetris datar, nyeri tekan (-)
6. Sistem muskuloskletal
Tidak adanya atrofi atau hipertrofi, tidak ada ulkus, jari-jari tangan dan kaki
utuh.
Kekuatan otot
D. Analisa Data
DO : Nyeri
Klien nampak lemah
Klien nampak meringis
Skala nyeri 6
TTV :
- TD : 110/70
- N : 86 x/menit
- R : 22 x/menit
- S : 36,50C
E. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan saraf
Intervensi Keperawatan
Nama Pasien : Tn. a Ruang / Unit : IGD/Bedah
No. Register : 1246 Dx Medis : Fraktur Depresi
A. Pengkajian
Data Klien
Nama : Nn. A
Usia : 15 Tahun
No.RM : 1270
Alamat : Cimahi, Bandung
Tanggal Masuk RS : 12 Januari 2015
Tanggal Pengkajian : 12 Januari 2015
Diagnosa Medis : Trauma Thoraks
B. Primary Survey
Airway
Hidung atau mulut bersih, jalan napas bebas, pangkal lidah tidak jatuh, tidak
terdapat benda padat pada jalan nafas, stridor (-), snoring (-), gargling (-).
Breathing
Pernafasan cepat, Respirasi = 30x/menit, dispnea (+), bradipnea (-), retraksi
dada (-), pernafasan cuping hidung (-), penggunaan otot bantu nafas(-),
penggunaan alat bantu nafas (-), vesikuler (+), crackels (-), wheezing (-),
ronchi (-).
Circulation
Pucat (+), sianosis (-), perdarahan (-), nadi teraba, nadi=80x/menit, tekanan
darah= 110/90 mmHG CRT < 2, akral dingin, kulit lembab, turgor baik.
Disability
Kesadaran composmentis, GCS=15, pupil isokor, refleks cahaya positif,
Ekstermitas atas : 5/5 dan ekstermitas bawah 5/5.
Eksposure
Vulnus (-), ekskoriasi (-), ptekhie (-), ekimosis (-), hematome (-), contusio (-),
fraktur (-), dislokasi (-).
C. Secondary Survey
1. Anamnesa
Keluhan utama
Sesak napas
Riwayata kesehatan sekarang
Klien mengeluh sesak napas setelah mengalami kecelakaan lalu lintas
dalam perjalanan pulang. Saat kecelakaan dada klien terbentur setir
motor, klien merasa sesak saat menarik napas.
Riwayat kesehatan dahulu.
Klien mengatakan pertama kalinya di rawat di rumah sakit dan
sebelumnya tidak pernah menderita penyakit serius hanya flu dan batuk
Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit keturunan dalam
keluarganya
2. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital :TD = 110/90 mmHg Nadi = 80 x/menit
RR=30 x/menit Suhu = 360C
3. Sistem integument
Kulit bersih, tidak sianosis dan turgor kulit baik.
4. Sistem kardiovaskuler
Tidak tampak iktus kordis, tidak terdapat distensi vena jugularis. Tidak ada
nyeri tekan. Palpasi Capillary refill time kembali kurang dari 2 detik.
5. Sistem pencernaan
Bentuk simetris datar, nyeri tekan (-)
6. Sistem muskuloskletal
Tidak adanya atrofi atau hipertrofi, tidak ada ulkus, jari-jari tangan dan kaki
utuh.
Kekuatan otot
7. Sistem genitourinaria
Tidak ada keluhan/gangguan
D. Analisa Data
- N : 80 x/menit
- R : 30 x/menit Tekanan pleura
- S : 360C meningkat
Sesak napas
E. Diagnosa Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan benturan.
Intervensi Keperawatan
Nama Pasien : Nn. A Ruang / Unit : IGD/Bedah
No. Register : 1270 Dx Medis : Trauma Thoraks
A. Pengkajian
Data Klien
Nama : Tn.T
Usia : 75 Tahun
No.RM : 2418
Alamat : Kopo, Bandung
Tanggal Masuk RS : 10 Januari 2015
Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2015
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik
B. Primary Survey
Airway
Hidung dan mulut kotor, ada pengumpulan secret, pangkal lidah tidak
jatuh, tidak terdapat benda padat pada jalan nafas, stridor (-), snoring
(-), gargling (-).
Breathing
Pernafasan teratur, RR=26x/menit, dispnea (-), bradipnea (-), retraksi
dada (-), pernafasan cuping hidung (-), penggunaan otot bantu nafas(-),
penggunaan alat bantu nafas (-), vesikuler (+), crackels (-), wheezing
(-), ronchi (-).
Circulation
Pucat (-), sianosis (-), perdarahan (-), nadi teraba, nadi=100x/menit,
tekanan darah=130/90mmHg CRT > 2, akral hangat, kulit lembab,
turgor baik.
Disability
Kesadran composmentis, GCS=11, pupil isokor, refleks cahaya positif,
Ekstermitas atas : 2/4 dan ekstermitas bawah 2/4.
Eksposure
Vulnus (-), ekskoriasi (-), ptekhie (-), ekimosis (-), hematome (-),
contusio (-), fraktur (-), dislokasi (-).
C. Secondary Survey
1. Anamnesa
Keluhan utama
Lemah anggota gerak sebelah kanan.
Riwayata kesehatan sekarang
Klien masuk masuk rumah sakit dengan keluhan utama lemah
anggota gerak sebelah kanan. Kelemahan terjadi setelah melakukan
kegiatan ringan yaitu memasak untuk jualan, klien merasakan
benar-benar lemah sehingga di bantu total oleh keluarga saat jalan
ke RS, kelemahan dirasakan pada seluruh bagian tubuh sebelah
kanan dengan skala 2 dimana ekstremitas kanan tidak bisa
digerakan sama sekali, kelemahan dirasakan secara tiba-tiba.
Riwayat kesehatan dahulu.
Keluarga Klien mengatakan klien pernah dirawat di RS
sebelumnya pada tahun 2010 dengan diagnosa yang sama.
Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit
kedua orang tua suaminya.
2. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital :TD = 130/90 mmHg Nadi = 100 x/menit
RR=24 x/menit Suhu = 37,40C
3. Sistem integument
Kulit tampak sedikit kotor, tidak sianosis dan turgor kulit baik.
4. Sistem kardiovaskuler
Tidak tampak iktus kordis, tidak terdapat distensi vena
jugularis.Denyut apeks jantung (iktus kordis) teraba di ICS 5
midklavikula sinistra.Tidak ada nyeri tekan. Palpasi Capillary refill
time kembali lebih dari 2 detik.
5. Sistem pencernaan
Bentuk simetris datar, nyeri tekan (-), bising usus 10x/menit
6. Sistem muskuloskletal
Tidak adanya atrofi atau hipertrofi, jari-jari tangan dan kaki
utuh,.adanya kelemahan (flasiditas). Kekuatan otot
Ket:
0 = Tidak ada kontraksi sama sekali.
1 = Gerakan kontraksi.
2 = Kemampuan untuk bergerak, tetapi tidak kuat kalau
melawan tahanan atau gravitasi.
3 = Cukup kuat untuk mengatasi gravitasi.
4 = Cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh.
5 = Kekuatan kontraksi yang penuh.
7. Sistem genitourinaria
Tidak ada keluhan/gangguan
Analisa Data
B. Diagnosa Keperawatan
A. Pengkajian
Data Klien
Nama : Ny. I
Usia : 25 Tahun
No.RM : 1319
Alamat : Bandung
Tanggal Masuk RS : 13 Januari 2015
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2015
Diagnosa Medis : CAP + TB Paru + Dehidrasi Berat
B. Primary Survey
Airway
Hidung atau mulut bersih, ada sputum pada jalan napas, pangkal lidah tidak
jatuh, tidak terdapat benda padat pada jalan nafas, stridor (-), snoring (-),
gargling (-).
Breathing
Pernafasan teratur, Respirasi = 22x/menit, dispnea (-), bradipnea (-), retraksi
dada (-), pernafasan cuping hidung (-), penggunaan otot bantu nafas(-),
penggunaan alat bantu nafas (-), vesikuler (-), crackels (-), wheezing (-),
ronchi (+).
Circulation
Pucat (+), sianosis (-), perdarahan (-), nadi teraba, nadi=80x/menit, tekanan
darah= 90/70 mmHG CRT > 2 dtk, akral dingin, kulit kering, turgor buruk.
Disability
Kesadaran composmentis, GCS=15, pupil isokor, refleks cahaya positif,
Ekstermitas atas : 3/3 dan ekstermitas bawah 2/2.
Eksposure
Vulnus (-), ekskoriasi (-), ptekhie (-), ekimosis (-), hematome (-), contusio (-),
fraktur (-), dislokasi (-).
C. Secondary Survey
1. Anamnesa
Keluhan utama
Batuk > 6 bulan dan anoreksia
Riwayata kesehatan sekarang
Klien mengatakan badanya terasa lemas karena sudah sejak beberapa
bulan yang lalu klien kesulitan untuk makan dan apabila makan selalu
dimuntahkan. Kaki kanan dan kiri klien juga sulit dan terasa nyeri bila
digerakkan semenjak jatuh 5 Desember 2014.
Riwayat kesehatan dahulu.
Klien mengatakan setahun sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit
dengan diagnosa Lupus, setelah keluar dari rumah sakit klien hanya
berobat jalan saja, sejak 6 bulan yang lalu klien mulai batu-batuk disertai
dengan malas makan dan muntah sehingga berat badan klien menurun.
5 Desember 2014 klien pernah jatuh dan hingga saat ini sulit untuk
berjalan.
2. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital :TD = 90/70 mmHg Nadi = 80 x/menit
RR=22x/menit Suhu = 36,90C
3. Sistem integument
Kulit kering, tidak sianosis dan turgor kulit buruk.
4. Sistem kardiovaskuler
Tidak terdapat distensi vena jugularis. Tidak ada nyeri tekan. Palpasi
Capillary refill time kembali lebih dari 2 detik.
5. Sistem pencernaan
Nafsu makan menurun, mual muntah dan berat badan menurun
6. Sistem muskuloskletal
Kekuatan otot berkurang, aktivitas terbatas, jari-jari tangan dan kaki utuh\
Kekuatan otot
7. Sistem genitourinaria
Tidak ada keluhan/gangguan
D. Analisa Data
Membentuk sarang TB
Bronkus
Iritasi
Anoreksia
BB menurun
E. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kelemahan, sering batuk/produksi sputum, dispnea, anoreksia,
Intervensi Keperawatan
Nama Pasien : Ny. I Ruang / Unit : IGD/Medik 2
No. Register : 1319 Dx Medis : CAP + TB Paru + Dehidrasi Berat