Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

REMATIK

Pokok bahasan : Rematik


Sub pokok bahasan : TUK 3
Menjelaskan tentang pencegahan rematik, penatalaksanaan rematik dan
cara perawatan rematik

Sasaran : Keluarga Tn. S


Tempat : Rumah Keluarga Tn.S, Br. Belawan, Ds. Abiansemal Dauh Yeh Cani
,Kec. Abiansemal Badung.

Tanggal : Selasa, 7 Februari 2013


Waktu : 09.00 Wita
Penyuluh : Ni Made Lastini

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga Tn. S selama 30 menit,
diharapkan keluarga memahami dan dapat menerapkan pola hidup sehat bagi anggota
keluarganya yang menderita Rematik.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga Tn. S diharapkan mampu :
a. Menjelaskan cara pencegahan reumatik
b. Menjelaskan cara pengobatan
c. Menjelaskan perawatan reumatik
III. Sasaran
Keluarga Tn. S
IV. Materi Penyuluhan
A. Menjelaskan cara pencegahan reumatik
B. Menjelaskan cara pengobatan
C. Menjelaskan perawatan reumatik
V. Metode
A. Ceramah
B. Tanya jawab/diskusi
C. Demontrasi
VI. Media
A. Leaflet
B. Air hangat, handuk, plastik.

VII. Kegiatan Penyuluhan


Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu
Keluarga
Pembukaan :
A. Salam pembukaan dan Menjawab Ceramah - 5 menit
apersepsi salam
B. Tujuan Menyimak
C. Kontrak waktu Mendengarkan
Isi :
A. Menjelaskan tentang Menyimak Ceramah Leaflet 15 menit
pencegahan Rematik

B. Menjelaskan tentang Menyimak Ceramah,


pengobatan Rematik diskusi

C. Menjelaskan cara Menyimak Diskusi


perawatan Reumatik
D. Mendemonstrasikan cara Menyimak ,
perawatan rematik mendemontrasi Ceramah,
kan ulang praktek

Evaluasi :
Peserta penyuluhan dapat:
A. Menjelaskan tentang Keluarga dapat Diskusi, - 5 menit
pencegahan Rematik menjawab peraktek
semua
B. Menjelaskan tentang pertanyaan dan
pengobatan Rematik mampu
mengulang
C. Menjelaskan tentang kembali cara
perawatan rematik. kompres hangat

D. Mendemontrasikan
kompres hangat

Penutup :
A. Evaluasi Keluarga Ceramah - 10 menit
B. Menyimpulkan membalas
C. Salam penutup salam dan
terima kasih.
VIII. Seting Tempat

2 3

Keterangan:
1. Mahasiswa
2. Ny. P
3. Tn. S

IX. Evaluasi
1. Evaluasi Sumatif :
a. Proses penyuluhan berjalan tertib dan lancar
b. Semua anggota keluarga kooperatif.
2. Evaluasi Kognitif :
Semua anggota keluarga memahami tentang cara pencegahan rematik, pengobatan,
dan perawatan rematik.
X. Referensi

a. Lukman, Ningsih, Nurna. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan


Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jilid 1. Jakarta : Salemba Medika.

b. Moreau, David. 2005. Buku patifisiologi penyakit. Bandung: Graha Medika.

c. Muttaqin, Arif. 2008. Buku Aajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan


Muskuloskeletal. Jakarta : EGC.

d. Price, Sylvia.A. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Ed.6 ;


Cet.1 ; Jil.II. Jakarta : EGC.

e. Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Cet. 1. Yogyakarta : Graha Ilmu.

f. Suratun. 2008. Asuhan Keperawatan Klein Gangguan Sistem Muskuloskeletal.


Cet. 1.Jakarta : EGC.

g. Syaifiddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Ed.3 ; Cet.


1. Jakarta : EGC.

h. http://www.daviddarling.info/images/muscles_human_body_back.jpg
LAMPIRAN MATERI

I. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama dari program pengobatan adalah
. Penatalaksanaan yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan, tujuan itu meliputi
pendidikan, istirahat, latihan fisik dan termoterapi, gizi, serta obat-obatan.
Istirahat adalah penting karena Artritis reumatoid biasanya disertai rasa lelah yang
hebat. Walaupun rasa lelah tersebut dapat timbul setiap hari, tetapi ada masa-masa dimana
klien marasa keadaannya lebih baik atau lebih berat. Kekakuan dan rasa tidak nyaman
dapat meningkat apabila beristirahat. Hal ini memungkinkan klien dapat mudah terbangun
dari tidurnya pada malam hari karena nyeri. Disamping itu latihan-latihan spesifik dapat
bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi. Latihan ini mencakup gerakan aktif dan
pasif pada semua sendi yang sakit, dan sebaiknya dilakukan sedikitnya dua kali sehari.

Dibawah ini adalah contoh-contoh obat yang dapat diberikan pada pasien rematik:

A. Terapi Farmakologis

1. NSAIDs
Obat anti-infalamasi nonsteroid (NSAID) dapat mengurangi gejala nyeri dan
mengurangi proses peradangan. Yang termasuk dalam golongan ini adalah
ibuprofen dan natrium naproxen. Golongan ini mempunyai risiko efek samping
yang tinggi bila di konsumsi dalam jangka waktu yang lama.

2. Kortikosteroid
Golongan kortikosteroid seperti prednison dan metilprednisolon dapat mengurangi
peradangan, nyeri dan memperlambat kerusakan sendi. Dalam jangka pendek
kortikosteroid memberikan hasil yang sangat baik, namun bila di konsumsi dalam
jangka panjang efektifitasnya berkurang dan memberikan efek samping yang serius.

3. Obat remitif (DMARD)


Obat ini diberikan untuk pengobatan jangka panjang. Oleh karena itu diberikan
pada stadium awal untuk memperlambat perjalanan penyakit dan melindungi sendi
dan jaringan lunak disekitarnya dari kerusakan. Yang termasuk dalam golongan ini
adalah klorokuin, metotreksat salazopirin, dan garam emas.

4. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk mencegah
serangan.

5. Uricosuric (Probenecid dan Sulfinpyrazone) untuk meningkatkan ekskresi asam


urat dan menghambat akumulasi asam urat (jumlahnya dibatasi pada pasien dengan
gagal ginjal).
6. Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat menggunakan
probenezid 0,5 g/hari atau sulfinpyrazone (Anturane) pada pasien yang tidak tahan
terhadap benemid atau menurunkan pembentukan asam urat dengan Allopurinol
100 mg 2 kali/hari.

B. Obat Tradisional Untuk Reumatik


1. Alpukat
Anda tidak akan menderita reumatik atau arthritis selama rajin mengkonsumsi
alpukat matang secara teratur. Lemak yang terkandungnya mampu memberikan
lubrikasi secara alami persendian tulang seperti leher, siku, pergelangan tangan,
pinggul, lutut, pergelangan kaki.
2. Jus apel
Minum jus apel yang diragikan (fermentasi) setengah cangkir, 2 x sehari akan
membantu penyembuhan sakit radang sendi.
3. Stroberi atau buah beri
Buah beri baik untuk penyembuhan reumatik. Bisa dikonsumsi sebagai jus atau
buah
4. Jus semangka
Untuk arthritis karena kelebihan asam urat.segelas jus semangka (tanpa biji) pagi
dan malam akan membantu mendorong keluar kelebihan akumulasi asam urat.
5. Daun kumis kucing
Daun kumis kucing 4-5 helai, tanaman meniran 4-5 tanaman, air 3 gelas. Semua
bahan di rebus dalam 3 elas air hinngga tersisa 1 ½ gelas. Setelah dinggin, airnya
diminum 3 kali sehari masing-masing ½ gelas.
II. CARA PENCEGAHAN
a. Olahraga teratur
b. Kurangi makan makanan yang mengandung asam urat yang tinggi, seperti jeroan
dan kacang-kacangan.
c. Jaga keamanan lingkungan.
d. Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan
(jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-kacangan,
Bayam, Udang, Daun melinjo.
e. Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan
asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan
tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit
juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan
mengurangi pengeluaran asam urat melalui urine.
f. Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi
sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan
meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
g. Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani
dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.
h. Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin.
Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya
dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
i. Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan
segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah
semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-
buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan
sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah
alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
j. Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka
yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak
mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam
laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.

III. CARA PERAWATAN REUMATIK


a. Kompres air hangat
b. Istirahat yang cukup
c. Tidak bekerja berat
d. Makanan tinggi protein, vitamin c dan zat besi.

Anda mungkin juga menyukai