Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.

S
KHUSUSNYA PADA Ny.P YANG MENDERITA REUMATIK
DI BANJAR BELAWAN DESA ABIANSEMAL DAUH YEH CANI

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Kepala Keluarga :Tn. S
2. Alamat : Banjar Belawan, Ds. Abiansemal Dauh Yehcani, Kec.
Abiansemal, mangupura, Bali
3. Pekerjaan KK : Petani
4. Pendidikan KK : SLTA
5. Komposisi keluarga
No Nama L/P Hub dg Umur Pendidikan Ket
klrg
1 Ny. P P Isteri 60 th SD
.
2 Tn. S L Anak 45 th SLTP

Genogram

1
Keterangan :
: Perempuan : Laki-laki

: Garis perkawinan : Meninggal

: Tinggal dalam satu rumah

4. Tipe keluarga
Keluarga Tn. S adalah keluarga dengan tipe nucleare family di mana dalam satu
rumah terdiri ayah ibu, dan anak-anak. Tn. S sebagai kepala keluarga, Ny. P
sebagai ibu.
5. Suku bangsa
Tn. S suku Bali, demikian juga dengan orangtuanya. Bahasa yang di gunakan di
rumah yaitu bahasa Bali. Keluarga tidak mempunyai kebiasaan mendekorasi
rumahnya sesuai dengan adat Bali, beliau hanya mengikuti perkembangan zaman.
Keluarga Tn. S kalau sakit biasanya mengunjungi puskesmas untuk berobat tetapi
kadang-kadang juga membeli obat sendiri di warung.
6. Agama
Tn. S dan semua keluarganya menganut agama Hindu dan selalu melakukan
kewajiban sesuai dengan ajaran agama. Selain itu semua aktivitas yang dilakukan
tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama dan adat istiadat di daerahnya. Ny.
P mengatakan dirumahnya berternak babi dan membuat minyak kelapa.
7. Status sosial ekonomi keluarga
Secara umum ekonomi keluarga tergolong keluarga menengah ke bawah, kepala
keluarga Tn. S bekerja sebagai petani dan Ny. P sebagai ibu rumah tangga dan
berternak. Penghasilan keluarga Tn. S dalam satu bulan kurang lebih sekitar Rp
800.000, Ny. P mengatakan penghasilan anaknya sudah mencukupi untuk
kebutuhan sehari-hari keluarganya namun tidak ada untuk uang simpanan.
8. Aktivitas rekreasi
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi ke luar kota.
Biasanya Waktu yang ada lebih banyak digunakan rumah, berkumpul dengan
keluarga, nonton tv dan istirahat

2
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. S saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
dewasa pra pension dengan tugas perkembangan keluarga pada tahap ini yaitu
menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan
hubungan yang memuaskan dan penuh arti para orang tua dan lansia,
memperkokoh hubungan perkawinan, menjaga keintiman, merencanakan kegiatan
yang akan datang, memperhatikan kesehatan masing-masing pasangan, tetap
menjaga komunikasi dengan anak-anak. Ny. P mengatakan saat ini anak
pertamanya belum menikah dan bekerja sebagai petani. Tn. S dapat bekerja
dengan rajin.
2 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga belum semuanya berhasil dalam proses perkembangan dewasa dimana
masih ada anaknya yang belum mempunyai pasangan hidup, namun anak sudah
mampu mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti para orang
tua dan lansia .
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Ny. P mengatakan pernah satu lokasi kerja dengan suaminya. Suaminya adalah
pilihan sendiri dan disetujui oleh orangtuanya menikah.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua dan pihak suami/istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai ,
dan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi.

3
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn. S adalah miliknya sendiri yaitu dengan luas
rumah 15 m2 rumah terdiri atas 1 lantai terdapat 4 bangunan yaitu, satu bangunan
terdiri dari 3 kamar tidur dan 1 kamar tamu, satu bale dangin satu dapur, dan satu
kamar mandi (lengkap dengan bak, jamban dan lantai semen). Penataan rumah
baik, bersih pencahayaan dan ventilasi rumah baik , terdapat halaman yang berisi
taman bunga. Sumber air dari sumur gali dan air bersih tidak berbau, tidak berasa
dan tidak berwarna. Lantai rumah permanen. Halaman rumah besih dan rapi.
Kamar mandi keluarga Tn. S cukup bersih, sumber airnya berasal dari sumur,
terdapat jamban. Air yang dipakai dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

Denah rumah Tn. S sebagai berikut:

2
3
Keterangan :
4 1. gapura rumah

7 2. pura
5 3. Bale dangin
8
4. Kamar Tn. S
5. Kamar Ny. P
6
6. Kamar istirahat
10
9 7. Kamar tamu
8. dapur
9. kamar mandi
1 10. halaman rumah

2. Karakteristik tetangga dan komunitas Desa


Tetangga keluarga Tn. S sebagian besar adalah saudaranya yang bekerja sebagai
petani dan ada yang sebagai pegawai swasta. Dalam satu blok Tn. S terdapat 3 KK
rumah. Kehidupan antar keluarga terjalin akrab dan saling mengunjungi, kegiatan
gotong royong dilakukan bila ada keluarga yang melakukan upacara agama . Jarak
antar rumah dekat dibatasi pagar.

4
3. Mobilitas geografi keluarga
Tn. S tidak pernah meninggalkan rumah, dan tidak pernah transmigrasi keluar
daerah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. S dan keluarga yang lain aktif mengikuti kegiatan yang di adakan di desanya
seperti kerja bakti, ngayah di banjarnya dan acara rapat banjar, Ny. P mengatakan
aktif mengikuti acara posyandu lansia dibanjarnya.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga tinggal bertetangga dengan saudaranya membutuhkan sesuatu atau
menghadapi masalah keluarga biasanya saling berdiskusi dan meminta bantuan
kepada keluarga terdekat.

IV. Struktur Keluarga


1. Struktur peran
a. Tn. S adalah kepala keluarga lulusan SLTA dan bekerja sebagai petani,
bekerja dari pagi sampe sore untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga ,
selain itu Tn. S juga memelihara sapi sebagai kerja tambahan.
b. Ny. P adalah seorang ibu rumah tangga yang bertugas membersihkan rumah.
Disamping sebagai ibu rumah tangga Ny. P juga mengurus ternak babi dan
mengisi waktu luangna dengan membuat minyak kelapa
2. Nilai dan norma budaya
Keluarga Tn. S menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama hindu dan
dalam kehidupan keluarga diterapkan hidup bersih
3. Pola komunikasi keluarga
Keluarga saling terbuka satu sama lain. Apabila Tn. S mempunyai masalah maka
akan didiskusikannya dengan Ny. P begitu juga sebaliknya dan melibatkan sanak
sodaranya dalam berdiskusi masalah keluaga. Terkadang Tn. S meminta nasehat
kepada adik kandungnya. Semua anggota keluarga bebas mengeluarkan pendapat.
Keputusan diambil oleh Tn. S. Sebagai kepala keluarga yang didahului dengan
musyawarah

5
4. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. S selalu saling menghargai satu sama lain dan saling
membantu. Tn. S dan Ny. P saling mendukung dalam menghadapi permasalahan
apapun. Tn. S dan Ny. P mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Apabila Ny. P dan Tn. S dalam keadaan sakit mereka
berobat ke Puskesmas.

V. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
Tn. S mengatakan bahwa penghasilannya mencukupi untuk kehidupan
keluarganyanya, Ny. P membantu anaknya menambah penghasilan dengan
membuat minyak kelapa dan memelihara ternak.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga Tn. S mempunyai status sosial yang baik di antara warga masyarakat di
Desanya. Keluarga Tn. S juga merupakan keluarga yang baik-baik
3. Fungsi pendidikan
Ny. P mengatakan pendidikan untuk anak-anaknya sangatlah penting. Anak-anak
Ny. P menempuh pendidikan sampai jenjang SLTA.
4. Fungsi sosialisasi
Tn. S menekankan perlunya meningkatkan komunikasi hubungan dengan orang
lain. Mereka membiasakan anggota keluarga untuk bisa bermasyarakat dan
bergaul di tengah-tengah masyarakat
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Ny. P mengatakan bahwa dirinya sudah mengalami rematik kurang lebih dua
tahun yang lalu. Saat musim dingin Ny. P mengatakan sering nyeri dan lemas
pada daerah kakinya dan beberapa jam kemudian nyerinya hilang. Ny. P tidak
tahu apa yang menyebabkan terjadinya nyeri dan tidak tau apa yang harus ia
lakukan untuk mengurangi nyeri yang terjadi pada dirinya. Ny.P mengatakan
hanya memijat bagian kaki yang nyeri. Ny.P mengatakan tidak prnah
menggunakan obat tradisional untuk mengurangi rasa nyerinya. Tn. S
mengatakan dirinya dalam keadaan sehat.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

6
Pada keluarga Tn. S, apabila ada keluarga yang sedang sakit maka Tn. S
berperan dalam mengambil keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan
untuk merawat anggota keluarganya yang sakit.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. S tidak mengetahui bagaimana cara merawat anggota keluarga
yang mengalami rematik. Apabila Ny. P mengalami rematik, maka diajak
berobat ke Puskesmas.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn. S sudah mampu memelihara dan memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat, rumah bersih, ventilasi rumah cukup, halaman rumah terdapat
tanaman.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. S sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia, apabila
ada keluarga yang sakit diajak berobat kedokter atau puskesmas.
6. Fungsi religius
Keluarga Tn. S menganut agama Hindu dan percaya dengan adanya Ida Sang Hyang
Widi Wasa. Pada saat ada odalan, seluruh keluarga Tn. S pasti bersembahyang ke
Pura
7. Fungsi rekreasi
Keluarga Tn. S tidak pernah liburan keluar kota. Keluarga Tn. S biasanya
menghabiskan luangnya di rumah saja dan ngobrol-ngobrol dengan sanak
saudaranya.
8. Fungsi reproduksi
Ny. P mengatakan bahwa tidak mungkin bisa mempunyai anak lagi karena
suaminya sudah meniggal untuk, sehingga ibu memutuskan tidak menggunakan KB.
9. Fungsi afektif
Semua keluarga Tn. S saling menyayangi satu sama lain. Apabila ada saudaranya
yang sakit atau yang ditimpa musibah maka anggota keluarga yang lain saling
membantu.

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka panjang dan jangka pendek

7
Ny. S mengatakan khawatir dengan penyakit rematik yang dideritanya, karena saat
rematiknya kambuh mengganggu aktivitasnya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Jika ada masalah keluarga Tn. S dan Ny. P sangat tanggap terhadap masalah yang
ada dan pemecahan masalahnya selalu diselesaikan dengan musyawarah didalam
keluarga. Tn. S selalu melibatkan ibunya dalam memecahkan masalah karena Tn. S
menganggap ibunya lebih mengetahui dalam menghadapi masalah itu harus
bagaimana. Jika ada masalah keluarga Tn. S dan Ny. P sangat tanggap terhadap
masalah yang ada dan pemecahan masalahnya selalu diselesaikan dengan
musyawarah didalam keluarga.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga
sehingga masukan dari keluarga (terutama orangtua) dapat membantu dalam
menyelesaikan masalah.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga menghadapi
masalah secara maladaptif

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga


P.F Tn. S Ny. P
Kepala Kulit kepala bersih, tidak ada Kulit kepala bersih, tidak ada
ketombe, rambut ikal, pendek, ketombe, rambut lurus panjang,
rambut beruban, distribusi rambut rambut beruban, distribusi
merata, tidak terdapat luka. rambut merata, tidak terdapat
luka.
Tanda-tanda TD : 120 / 80 mmHg TD : 110 / 80 mmHg
vital N : 90 x/mnt N : 80 x/mnt
RR : 19 x/mnt RR : 20 x/mnt
S : 36,5oC S : 37oC
BB,TB, PB BB: 65 kg BB: 58 kg
TB:160 cm TB:159 cm
PB: normal PB: normal
Mata, Tdk pakai kaca mata, tidak anemis, Tdk pakai kaca mata, tidak
tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan, anemis, tidak ikterik, tidak
bentuk simetris terdapat nyeri tekanbentuk
simetris

8
Hidung Bentuk hidung simetris, tidak ada Bentuk hidung simetris, tidak
sekret., tidak ada luka. ada sekret., tidak ada luka
Mulut Lidah bersih, mukosa bibir lembab, Lidah bersih, mukosa bibir
tidak ada caries, gigi tidak lengkap, lembab, tidak ada caries, gigi
tidak ada sariawan, tidak bau mulut tidak lengkap, tidak ada
sariawan, tidak bau mulut
Leher Tidak ada pembesaran vena Tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada Bentuk dada Simetris, bunyi jantung Bentuk dada Simetris, bunyi
regular, tidak terdapat retraksi dada, jantung regular, tidak terdapat
suara nafas vesikuler. retraksi dada, suara nafas
vesikuler
Abdomen Bising usus 12 x/mnt, tidak ada Bising usus 12 x/mnt, tidak ada
pembesaran hepar, tidak ada nyeri pembesaran hepar, tidak ada
tekan. nyeri tekan.
Tangan Akral hangat, jari-jari lengkap, kuku Akral hangat, jari-jari lengkap,
bersih dan pendek, kapilary refil < 2 kuku bersih dan pendek,
detik, kekuatan otot 5 kapilary refil < 2 detik,
kekuatan otot 5
Kaki Akral hangat, jari-jari lengkap, kuku Akral hangat, jari-jari lengkap,
bersih dan pendek, tidak ada luka kuku bersih dan pendek, tidak
ada luka
Keadaan Baik Baik
umum

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga menyatakan sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat
membantu keluarga mencegah dan memberi informasi tentang cara merawat keluarga
dengan penyakit yang ada pada keluarga.

9
B. Diagnosis Keperawatan Keluarga
I. Analisa dan Sintesis Data
No Data Penyebab Masalah

1. Data Subjektif : Ketidak Mampuan Kurang Pengetahuan


1. Ny. P mengatakan kakinya Keluarga mengenal
terasa sakit kurang lebih masalah kesehatan Ny. P
dari dua tahun yang lalu. (60 tahun) dengan
2. Ny. P mengatakan sakitnya
penyakit rematik.
kambuh-kambuhan, nyeri
dan lemas pada daerah
kakinya kemudian lagi
menghilang
3. Ny. P mengatakan tidak
tahu harus melakukan apa
untuk mengurangi nyeri dan
apa yang menyebabkan
lemas dan nyeri pada
kakinya.
4. Ny. P mengatakan hanya
memijat bagian kakinya jika
sakit.
5. Ny. P mengatakan kawatir
dengan penyakit rematiknya
karena mengganggu
aktivitasnya sehari-hari.
Data Objektif :
1. Ny. P tampak meringis
2. TD : 110 / 80 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 37oC
3. Akral hangat, jari-jari
lengkap, kuku bersih dan
pendek, ada luka,

10
b. Perumusan Diagnosis Keperawatan
No. Diagnosis Keperawatan
1 Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. S (45 th) khususnya Ny. P (60 th)
berhubungan dengan Ketidak Mampuan Keluarga mengenal masalah
kesehatan Ny. P (60 th) dengan penyakit rematik.

c. Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan


1. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. S (45 th) khususnya Ny. P (60 th)
berhubungan dengan Ketidak Mampuan Keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny. P (60 th) dengan penyakit rematik.
No Kriteria Score Pembenaran

1 Sifat Masalah: 3 Sifat masalah aktual dilihat dari


𝑥1=1
Aktual 3
kurangnya pengetahuan keluarga tentang
rematik dimana Ny. P dan keluarga
mengatakan belum tahu tentang penyakit
rematik dan pantangan makanannya
2 Kemungkinan masalah 1 Kemungkinan masalah untuk dicegah
𝑥2=1
untuk diubah: 2
sebagian dilihat dari, Keluarga
Sebagian mengatakan belum pernah mendapatkan
penyuluhan tentang reumatik dan
pantangan makanannya.

3. Potensial masalah 2 2 Kurangnya pengetahuan klien dan


𝑥1=
untuk dicegah: 3 3
keluarga dapat menyebabkan masalah

Cukup pada pasien sulit teratasi.

4. Menonjolnya masalah 1 1 Ny. P menyatakan bahwa penyakit


𝑥1=
: 2 2
rematiknya belum terlalu parah, di

Tidak segera di atasi periksakan bila sakitnya sudah makin


keras

Total 1
3
6

11
d. Prioritas Diagnosis Keperawatan
1. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. S (45 th) khususnya Ny. P (60 th)
berhubungan dengan Ketidak Mampuan Keluarga mengenal masalah kesehatan Ny.
P (60 th) dengan penyakit rematik.

12
e. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
1. Kurang Setelah dilakukan 7 1. Setelah dilakukan
pengetahuan kali kunjungan ke tindakan
pada rumah Tn.S, keperawatan
keluarga Tn. keluarga mampu selama 1 x 60
S (45 th) mengenal rematik menit, keluarga
khususnya dan merawat mampu mengenal
Ny. P (60 th) keluarga dengan masalah yang
berhubungan penyakit rematik terjadi pada
dengan pada Ny. S (60 th) anggota keluarga
Ketidak dengan kriteria:
Mampuan
Keluarga 1.1 menyebutkan Respon verbal Artritis rematoid adalah 1.1.1 Diskusikan bersama
mengenal pengertian suatu penyakit inflamasi keluarga pengertian
masalah artitis kronik dengan rematik dengan
kesehatan rematoid manifestasi utama menggunakan leaflet
Ny. P (60 th) poliartritis progresif dan 1.1.2 Tanyakan kembali pada
dengan melibatkan seluruh organ keluarga tentang
penyakit tubuh. pengertian rematik

13
rematik. 1.1.3 Berikan pujian atas
jawaban yang tepat

1.2 Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan 2 dari 4 1.2.1 Diskusikan bersama


penyebab rematik Penyebab sekunder yaitu: keluarga tentang
- akibat obesitas, penyebab rematik
-diabetes mellitus dengan menggunakan
-hipertensi, lembar balik
-gangguan ginjal 1.2.2 Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
penyebab rematik
1.2.3 Berikan reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

1.3 Mengidentifikasi Respon verbal Menyebutkan 2 dari 4 1.3.1 Diskusikan bersama


tanda-tanda gejala-gejala, misalnya: keluarga tanda-tanda
rematik 1. lelah rematik
2. anoreksia, 1.3.2 Motivasi keluarga untuk
3. Kekakuan dipagi menyebutkan kembali
hari selama lebih tanda-tanda rematik

14
dari satu jam, dapat 1.3.3 Berikan reinforcement
bersifat generalisata positif atas usaha yang
tetapi dilakukanterutama
keluargamenyerang sendi-send
4. berat badan menurun dan demam. Terkadang dapat te
1.4 Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan 2 dari 3 1.4.1 Dorong keluarga untuk
cara pencegahan cara pencegahan rematik menyebutkan
rematik 1. Olahraga teratur pencegahan hipertensi
2. Kurangi makan 1.4.2 Beri reinforcement
makanan yang positif atas kemampuan
mengandung asam keluarga untuk
urat yang tinggi, menyebutkan cara
seperti jeroan dan mencegah hipertensi
kacang-kacangan
3. Jaga keamanan
lingkkungan
2. Selama 1x 60
menit kunjungan,
keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
merawat anggota

15
keluarga yang
menderita
rematik.
Dengan cara :
2.1 menyebutkan
akibat lanjut
tidak
diobatinya Respon verbal Menyebutkan 2 dari 4 1.1.1. Jelaskan pada keluarga
rematik akibat lanjut dari akibat lanjut apabila
rematik yang tidak rematik tidak diobati
diobati : dengan menggunakan
1. Kelainan system leaflet
pencernaan : 1.1.2 Motivasi keluarga untuk
gastric dan ulkus menyebutkan kembali
peptic akibat lanjut dari rematik
2. Deformitas sendi yang tidak diobati.
3. Komplikasi saraf: 2.1.2 Beri reinforcement
mielopati, positif atas jawaban
neuropati iskemik keluarga yang tepat.
4. Cacat mata
5. Infalamasi,

16
6. jantung,
7. otot, usus, saraf
2.2 Memutuskan Respon verbal Keluarga memutuskan 2.2.1 Diskusikan kembali
untuk merawat untuk merawat anggota dengan keluarga
angota keluarga keluarga dengan tentang lingkungan
dengan masalah rematik keluarga untuk merawat
rematik keluarga dengan
rematik
2.2.2 Beri reinforcemet
positif atas keputusan
keluarga untuk merawat
keluarga dengan
rematik

17
3. Setelah 1 x 60
menit kunjungan
keluarga mampu
merawat anggota
keluarga dengan
rematik
dengan cara :
3.1 Menyebutkan
cara
perawatan
rematik di Respon verbal Mampu menyebutkan 2 3.1.1 Diskusikan dengan
rumah dari 4 perawatan rematik keluarga tentang
1. beristirahat dirumah pencegahanrematik
2.menghindari makan 3.1.2 Motivasi keluarga
kacang-kacangan untuk menyebutkan
3.olahraga teratur pencegahan rematik
3.1.3 Beri reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga.

3.2. Membuat Resvon verbal Keluarga dapat 3.2.1 Mendemonstrasikan

18
obat mendemonstrasikan cara pada keluarga cara
tradisional membuat obat tradisional membuat obat
untuk : Rebus 15-20 batang tradisional
rematik kering brotowali atau 20- 3.2.2 Beri kesempatan
30cm iris batang keluarga untuk
brotowali dengan 3 gelas membuat obat
air dalam kuali tanah tradisional
hingga mendidih. 3.2.3 Berikan reinforcement
Biarkan hinga tinggal positif pada keluarga
separuh, lalu dinginkan atas usaha keluarga
dan saring rebusan 3.2.4 Pastikan keluarga akan
tersebut. Minum 3 kali melakukan tindakan
sehari masing-masing1/2 yang diajarkan bila
gelas dan lakukan diperlukan
berulang sampai gejala
dirasakan berkurang.
Rebus daun gandarusa
segar 20-60 gr dalam
kualitanah dengan air 750
cc sampai mendidih dan
tinggal 1/3 saja.

19
Dinginkan dan saring
air, minum 3 kali
dalam sehari masing-
masing 1/2
4. Setelah 1 x 60
menit kunjungan,
keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan yang
dapat mencegah
rematik.
Dengan cara :
4.1 Menyebutkan
cara-cara
memodifikasi
lingkungan Respon verbal Menyebutkan cara 4.1.1 Jelaskan lingkungan
memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah
untuk mencegah rematik : rematik
- Membuat TOGA 4.1.2 Motivasi keluarga untuk
disekitar pekarangan mengulangi penjelasan
rumah yang diberikan

20
- Ciptakan lingkungan 4.1.3 Berikan reinforcement
yang nyaman bagi positif atas jawaban
keluarga untuk keluarga
menghindari stres

1.2 Melakukan Respon Pada kunjungan tidak


modifikasi efektiv dan terencana keluarga 4.2.1 Observasi lingkungan
lingkungan psikomotor melakukan tindakan rumah pada kunjungan
yang tepat bagi modifikasi lingkungan dengan terencana
angota 4.2.2 Diskusikan dengan
keluarga keluarga hal positif yang
sudah dilakukan
keluarga
4.2.3 Berikan reinforcement
positif atas upaya yang
dilakukan keluarga

2. Setelah
kunjungan 1 x 60

21
menit, keluarga
mampu
memanfaatkan
pel;ayanan
kesehatan
Dengan cara :
5.1.Menyebutkan
kembali Respon verbal Manfaat kunjungan ke 5.1.1 Informasikan mengenai
manfaat fasilitas kesehatan : pengobatan dan
kunjungan - Mendapatkan pendidikan kesehatan
fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat diperoleh
kesehatan pengobatan rematik keluarga di klinik/balai
- Mendapat pendidikan desa pengobatan PKM
kesehatan tentang 5.1.2 Motivasi keluarga untuk
rematik menyebutkan kembali
hasil diskusi
5.1.3 Berikan reinforcement
positif atas hasil yang
dicapainya

22
5.2.Memanfaatka Respon Adanya kartu berobat 5.2.1. Motivasi keluarga untuk
n pelayanan efektif dan membawa klien apabila
kesehatan psikomotor kondisinya tidak dapat
dalam ditangani di rumah.
merawat 5.2.2. Temani keluarga ke
rematik klinik bila diperlukan.
5.2.3. Berikan pujian atas hasil
yang dicapai

23

Anda mungkin juga menyukai