Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “KW”

DENGAN DIABETES MELITUS KHUSUSNYA PADA IBU “KP”


DI BANJAR GETAS KAWAN DESA BURUAN BLAHBATUH GIANYAR
DARI TANGGAL 20 S/D 26 OKTOBER 2018

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Bapak KW Pendidikan : SD/Sederajat
Umur : 58 tahun Pekerjaan : Buruh
Agama : Hindu Alamat : Br. Getas Kawan
Suku : Bali No Telpon :

2. Komposisi Keluarga
No. Nama L/P Umur Hub. Dgn KK Pendidikan Pekerjaan

1 Ibu KP P 56 th Istri SD Tidak bekerja


2 Tn. KM L 22 th Anak SLTP Swasta

3. Genogram

56th

th

1
Keterangan ;

= Laki-laki

= Perempuan

= Meninggal

= Tinggal Serumah

4. Tipe Keluarga
a). Jenis tipe keluarga : Jenis tipe keluarga Bapak KW adalah Nuclear family.
b). Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : Tidak ada masalah yang terjadi dalam keluaga
bapak KW yang keluarganya termasuk dalam jenis tipe keluarga Nuclear family.

5. Suku Bangsa
a). Asal suku bangsa : seluruh anggota keluarga berasal dari suku Bali dan bangsa Indonesia
b). Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : keluarga mengatakan tidak memiliki budaya
yang mengkhusus dan berhubungan dengan kesehatan

6. Agama dan Kepercayaan yang Mempengaruhi Kesehatan


Keluarga bapak KW beragama Hindu, keluarganya percaya bahwa dengan rajin berdoa dan
melakukan beberapa ritual keagamaan lainnya maka akan mempengaruhi kesehatan seluruh
anggota keluarganya

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga


a). Anggota keluarga yang mencari nafkah : dalam keluarga ada Bapak KW sebagai buruh
bangunan dan Tn.KM yang bekerja di perusahaan swasta.
b). Penghasilan : kurang lebih penghasilan yang didapat sekitar 2 juta /bulan menurut keluarga
cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga

2
c). Upaya lain : Keluarga rutin mengeluarkan uang untuk pembelanjaan kebutuhan keluarga
selama satu bulan, pembayaran listrik, iuran banjar dll.
d). Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : perabotan yang dimiliki keluarga
antara lain TV, handphone, kipas angin, perabotan dapur, 1 buah sepeda motor
e). Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan bulanan keluarga, pembayaran listrik,
iuran banjar.
f). Tabungan khusus kesehatan : keluarga mengatakan tidak memiliki jaminan kesehatan

8. Aktifitas Rekreasi Keluarga


Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama-sama. Rekreasi yang biasanya dilakukan adalah
menonton TV bersama pada malam hari sebelum tidur.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga bapak KW saat ini termasuk keluarga pada tahap VI (keluarga
dengan anak dewasa/pelepasan). Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini seperti:
 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar. Keluarga Bpk KW biasa
membantu, membimbing dan memotivasi anaknya dalam membentuk keluarga baru.
 Mempertahankan keintiman pasangan. Keluarga Bpk KW selalu berusaha menjaga
hubugan baik dengan istri dan anaknya. Musyawarah digunakan sebagai solusi
memecahkan permasalahan yang dihadapi keluarga.
 Membatu orang tua memasuki masa tua. Tn KM anak terakhir dari bapak KW sudah
mulai belajar mengambil tanggung jawab dari bapak KW, bertujuan meringankan
beban orang tua menjelang masa tua mereka.
 Membantu anak untuk mandiri di masyarakat. Bapak KW sudah mulai membiasakan
Tn. KM untuk mengikuti kegiatan di banjar maupun kegiatan organisasi karang
taruna.

3
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Tahap keluarga yang belum terlampaui tidak ada

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti :


a). Riwayat terbentuknya keluarga inti :
Bapak KW dan Ibu KP menikah atas dasar cinta, tanpa paksaan dari pihak lain. Mereka menikah
dengan usia yang tidak jauh berbeda, dan direstui oleh keluarga dari kedua belah pihak. Bapak
KW dan Ibu KP mengatakan bahwa ia merasa bahagia dengan perkawinannya selama ini.
b). Riwayat kesehatan keluarga inti :
Keluarga Bapak KW sebelumnya tidak pernah mengalami sakit yang serius. Biasanya
mereka hanya menderita batuk, pilek ataupun demam yang biasanya berobat ke bidan praktek
swasta dekat rumah mereka. Tapi sejak setahun yang lalu Ibu KP mulai sering merasa pusing,
badan lemas, kaki kesemutan bahkan sampai pingsan sehingga oleh keluarga diajak ke RSUD
Sanjiwani Gianyar dan didiagnosa Diabetes Melitus kemudian kaki terasa kesemutan dan
disarankan untuk MRS. Ibu KP sempat MRS selama tujuh hari, setelah diperbolehkan pulang ibu
KP memperoleh insulin injeksi setiap sebelum makan selama kurang lebih sebulan setelah itu
sampai dengan sekarang ibu KP mendapat obat minum Glibenclamide 3x5 mg setiap sebelum
makan. Saat pengkajian Ibu KP mengeluh kaki terasa kesemutan dan tidak berasa saat disentuh.
Ibu KP juga mengeluh kepala sering terasa pusing. Ibu KP juga mengatakan kontrol ke dokter
sering tidak tepat waktu, kadang obat sudah habis Ibu KP belum juga diantarkan kontrol oleh
keluarga karena kesibukan di rumah.

c) Riwayat penyakit keturunan :


Dalam keluarga bapak KW dan Ibu KP tidak memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus.

c). Riwayat Kesehatan Masing-masing Keluarga :


No. Nama Umur BB/TB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan yg
kesehatan kesehatan telah
dilakukan
1. Bpk 58 th 58kg/165cm sehat lengkap Tidak ada -
KW
2. Ibu 56 th 44kg/156cm sakit lengkap Menderita Glibenclamide
KP DM 3x5 mg
kurang

4
terkontrol
3. Tn. 22th 65kg/170cm sehat lengkap Tidak ada -
KM

d). Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Keluarga Bpk KW bila sakit atau merasa ada gangguan kesehatan selalu berobat ke dokter
praktek dekat rumah mereka dan bila tidak sembuh barulah berobat ke rumah sakit.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :


Bapak KW dan Tn KM tidak pernah dirawat di rumah sakit dan tidak pernah mengalami
kecelakaan. Ibu KP pernah dirawat selama seminggu di RSUD Sanjiwani Gianyar setahun yang
lalu.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1. Karateristik Rumah :
a). Luas rumah : Luas rumah yang dihuni bapak KW seluas 8 are. Areal pekarangan Bapak KW
ditempati oleh 4 KK. Setiap KK menempati bangunannya masing-masing dan memiliki tugas
serta tanggung jawab masing-masing terhadap keluarganya.
b). Tipe rumah: tipe rumah bapak KW permanen.
c). Kepemilikan : rumah yang ditempati keluarga bapak KW kepemilikannya permanen dan
bapak KW sebagai pemilik rumah tersebut
d). Jumlah dan rasio kamar/ruangan : dalam rumah terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1
dapur dan 1 ruang keluarga
e). Ventilasi/ jendela : sirkulasi udara diperoleh dari pintu depan dan jendela depan dan samping
rumah
f). Pemanfaatan ruangan : keluarga memanfaatkan halaman rumahnya dengan berbagai tanaman.
Di halaman juga tidak terdapat tanaman obat.
g). Septic tank : ada letaknya dibelakang rumah berjarak 3 meter dari kamar mandi
h). Sumber air minum : sumber air minum dan untuk keperluan sehari-hari dalam rumah tangga
keluarga menggunakan air sumur yang berjarak lebih dari 10 meter dari septic tank.
i). Kamar mandi/ WC : kondisi kamar mandi cukup bersih, keluarga memiliki 1 buah kamar
mandi yang didalamnya juga berisi closet.

5
j). Sampah : ditampung sementara kemudian akan dibakar.
k). Kebersihan lingkungan : kondisi lingkungan keluarga kurang bersih, rumah juga kotor,
penataan barang tidak teratur.

2. Karateristik Tetangga dan Komunitas RW (kepedulian tetangga dengan keluarga):


Keluarga bapak KW tinggal dilingkungan yag cukup padat, mayoritas penduduk bersuku bali,
sebagian besar bekerja sebagai buruh bangunan. Lingkungan tetangga cukup akrab dan saling
menolong apabila ada yang mengalami kesulitan.

3. Mobilitas Geografis Keluarga (lama tinggal, jalur transportasi) :


Keluarga bapak KW sudah lama tinggal dirumah ini, rumah bapak KW berjarak 10 meter dari
jalan raya. Jenis kendaraan yang dipakai biasanya sepeda motor.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat (keakrifan keluarga dalam


masyarakat : arisan PKK, dll)
Bapak KW dan ibu KP selalu berpartisipasi apabila ada kegiatan di balai banjar maupun di pura

5. Sistem Pendukung Keluarga (terutama masalah keuangan)


Bila keluarga bapak KW ada masalah, biasanya keluarga selalu mendiskusikannya secara
musyawarah bersama.

6. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola/cara Komunikasi Keluarga : interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan malam
hari, pola komunikasi keluarga terbuka antara keluarga apabila terdapat masalah keluarg
biasanya mendiskusikannya bersama-sama
2. Struktur Kekuatan Keluarga : keluarga saling mendukung satu sama lain, respon keluarga
bila ada anggota keluarganya yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-
sama
3. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)
 Bapak KW sebagai kepala keluarga dan sebagai pencari nafkah untuk keluarga

6
 Ibu KP sebagai istri Bpk. KW selain ikut mencari nafkah bersama Bpk KW, juga
berperan sebagai ibu rumah tangga, melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak dan menyapu, mencuci dan menyetrika. Ibu KP juga memelihara sapi
dan memiliki kegiatan rutin mencari makanan ternaknya.
 Tn. KM juga sebagai salah satu pencari nafkah dengan bekerja di perusahaan
swasta.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarganya, seperti
kebiasaan sembahyang bersama di merajan pada hari-hari tertentu. Anggota keluarga
menganut kebudayaan Bali dan tidak ada bertentangan dengan kesehatan serta selalu
mengikuti kegiatan keagamaan. Keluarga menganggap kesehatan adalah hal yang
penting dan bila ada keluarga yang sakit biasanya dibawa ke pelayanan kesehatan.
Pandangan keluarga terhadap penyakit Ibu KP adalah murni penyakit medis.

7. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
a). Perasaan saling memiliki : respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang
berhasil dan keluarga sangat sedih bila anggota keluarga ada yang sakit/ meninggal
b). Dukungan terhadap anggota keluarga : keluarga selalu saling mendukung apapun kegiatan
positif yang dilakukan anggota keluarga
c). Kehangatan : keluarga cukup perhatian dalam membina rumah tangga dan menjaga kondisi
kesehatannya
d). Saling menghargai : keluarga saling mengerti, menghargai satu sama lainnya
2. Fungsi Sosialisasi
a). Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga hidup rukun bersama anggota lainnya
b). Interaksi dan hubungan dalam keluarga : keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan
perilaku sosial yang baik yaitu perlunya berhubungan baik berinteraksi dalam keluarga maupun
masyarakat
c). Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : pengambil keputusan
biasanya dilakukan oleh bapak KW dengan didukung oleh semua anggota keluarganya
d). Kegiatan keluarga di waktu senggang : keluarga biasanya mengobrol dan menonton TV

7
e). Partisipasi dalam kegiatan sosial : keluarga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti
kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat sekitar.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/ masalah kesehatan keluarga :
Menurut keluarga, sakit yang dialami Ibu KP ini tidak terlalu dirasakan, kadang hanya
mengeluh dengan Bpk KW dan Tn KM. Kemudian Bpk KW membawa Ibu KP untuk
kontrol ke dokter praktek. Anggota keluarga mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akibat
yang bisa timbul dari gula darah yang tidak terkontrol serta cara merawat anggota keluarga
yang sakit. Keluarga juga mengatakan tidak mengetahui tanda-tanda apabila terjadi
peningkatan pada gula darah. Keluarga Bpk KW tidak mampu menjawab pertanyaan
petugas tentang diabetes melitus.
b). Kemampuan keluarga mengambil keputusan :
Keluarga mengatakan Ibu KP kontrol ke dokter praktek dekat rumah mereka sebulan sekali
dan bila anggota keluarganya menderita penyakit seperti batuk, pilek, ataupun demam
keluarga biasanya berobat ke dokter tersebut.
c). Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga mengatakan kurang paham cara merawat anggota keluarganya yang menderita
diabetes melitus mengenai makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
d). Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :
Keluarga mengatakan menyapu rumahnya setiap hari dan mengepel lantai seminggu sekali
e). Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :
Selama ini keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan hanya pada saat ada keluhan dan
untuk kontrol penyakit diabetes melitus yang diderita Ibu KP.

IV. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek : stresor jangka pendek bersumber dari kebutuhan perekonomian
keluarga yang semakin meningkat
b. Stresor jangka panjang : Ibu KP cemas akan komplikasi yang dapat terjadi karena kakinya
yang sering terasa kesemutan
c. Respon keluarga terhadap stresor : upaya Ibu KP mengatasi stress biasanya dengan
memelihara sapi

8
d. Strategi koping : dalam menghadapi masalah biasanya keluarga berdiskusi. Biasanya
keluarga merasa nyaman setelah berkomunikasi dengan anggota keluarganya yang lain
e. Strategi adaptasi fungsional : dari hasil pengkajian, tidak didapatkan cara-cara maladaptive
dalam mengatasi masalah

V. PEMERIKSAAN FISIK
Hari/tanggal : 12 Januari 2018 Jam : 11.00 wita
Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga

Bpk KW Ibu KP An. PC

1 2 5 6
Tensi 140/90 mmHg, 140/90 mmHg 110/70 mmHg

Nadi 80x/mnt 84x/mnt 80x/mnt


Suhu C 36,5 36,5 36,5
Respirasi 20x/mnt 20 x/mnt 20 x/mnt
BB/TB 67kg/165cm 46kg/160cm 68 kg/170 cm
Kepala Bentuk normal, Bentuk normal, rambut Bentuk normal, rambut
rambut lurus, tidak lurus, tidak ada luka, lurus, tidak ada luka,
ada luka, nyeri tekan nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
(-)
Mata, telinga, Normal, reflek pupil Normal, reflek pupil +/+, Normal, reflek pupil +/
hidung, +/+, kebersihan mulut kebersihan mulut cukup, +, kebersihan mulut
tenggorokan, cukup, tenggorokan tenggorokan normal cukup, tenggorokan
mulut normal normal
Leher Kaku kuduk (-), pemb Kaku kuduk (-) pemb Kaku kuduk
vena jugularis (-), pem vena jugularis (-), pem (-), pemb vena jugularis
kel tiroid (-) kel tiroid (-) (-), pem kel tiroid (-)
Thorax Simetris, bunyi Simetris, bunyi jantung Simetris, bunyi jantung
jantung normal S1/S2 normal S1/S2 tunggal, normal S1/S2 tunggal,
tunggal, suara nafas suara nafas vesikuler, suara nafas vesikuler,
vesikuler, wheezing/ronchi tidak wheezing/ronchi tidak
wheezing/ronchi tidak ada ada
ada

9
Abdomen Simetris, pemb hepar, Simetris, pemb hepar, Simetris, pemb hepar,
ginjal, limpa (-), ginjal, limpa (-), benjolan ginjal, limpa (-),
benjolan (-), nyeri (-), nyeri tekan (-), bising benjolan (-), nyeri tekan
tekan (-), bising usus usus (+) (-), bising usus (+)
(+)
Ekstremitas Tidak ada kelainan Pergerakan tidak ada Tidak ada kelainan
atas-bawah pergerakan ROM aktif kelainan. ROM aktif pergerakan ROM aktif
dan Kekuatan otot 5 Kekuatan otot 5, Kekuatan otot 5
persendian kesemutan pada
ekstremitas bawah
Sistem Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Genetalia
Lainnya GDA 426 mg/dl
Lingkar perut cm
Sasaran terutama pada yang mempunyai masalah kesehatan (sakit) dengan metode Head to toe

VI. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatan : keluarga berharap penyakit diabetes mellitus Ibu KP bisa
dikontrol agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : keluarga berharap petugas pelayanan kesehatan
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik untuk membantu pengobatan Ibu KP

Denpasar, 22 Oktober 2018

(Ni Putu Nanik Haryani)


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa Data

Data (sign - symptom) Diagnosa Keperawatan


Data Subyektif Ketidakefektifan Pemeliharaan

10
 Ibu KP mengeluh kaki terasa kesemutan dan tidak Kesehatan
berasa saat disentuh.
 Ibu KP juga mengeluh kepala sering terasa
pusing.
 Ibu KP mengatakan kontrol ke dokter sering tidak
tepat waktu, kadang obat sudah habis Ibu KP
belum juga diantarkan kontrol oleh keluarga
karena kesibukan di rumah.
Data Obyektif
 Ibu KP tampak mudah lelah . gula darah 426
mg/dl, TD 130/80mmHg
Data Subyektif Defisiensi pengetahuan

 Ibu KP mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tanda-


tanda terjadinya peningkatan atau penurunan kadar
gula darah

 Ibu KP mengatakan kadang lupa terhadap makan apa


saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada
pasien yang memiliki penyakit hipertensi.
 Keluarga Bpk KW mengatakan pola makan Ibu KP
kadang teratur kadang tidak.
Data Obyektif
 Ibu KP bertanya tentang akibat penyakit diabetes
mellitus dan sampai kapan harus minum obat
 Keluarga Bpk KW tidak mampu menjawab
pertanyaan petugas tentang hipertensi
2. Penapisan Masalah

Setelah data dianalisis dan ditetapkan masalah keluarga, maka diprioritaskan bersama
keluarga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga.
Prioritas masalah asuhan keperawatan keluarga seperti tabel di bawah ini
1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

11
KRITERIA NILAI SKOR PEMBENARAN
Sifat Masalah : 3/3X 1 1 Ibu KP mengatakan kaki
Aktual kesemutan dan tidak
berasa, Ibu KP juga
mengeluh kepala sering
terasa pusing

Kemungkinan msalah 1/2X 2 1 Keinginan keluarga


dapat di ubah : terhadap kesembuhan
sebagian tinggi namun keluarga
Bapak KW khususnya
Ibu KP belum
mengontrol peningkatan
kadar gula darah

Potensi masalah dapat 2/3X 1 2/3 Keluarga Bapak KW


dicegah : belum tahu cara
cukup perawatan diabetes
melitus sehingga perlu
pemberian informasi
tentang penanganan
diabetes mellitus di
rumah.

Menonjolnya masalah : 2/2X 1 1 Keluarga menganggap


segera ditangani penyakit diabetes melitus
adalah penyakit yang
tidak boleh disepelekan
sehingga perlu untuk
segera ditangani.

TOTAL SKOR 3 2/3

12
2. Defisiensi pengetahuan keluarga Bpk KW khususnya Ibu KP

KRITERIA NILAI SKOR PEMBENARAN


Sifat Masalah : 3/3X 1 1 Ibu KP mengalami
Aktual masalah berupa
manajemen dalam
penanganan diabetes
melitus

Kemungkinan msalah 1/2X 2 1 Keluarga memiliki


dapat di ubah : sumber daya yang
sebagian cukup, akan tetapi untuk
bisa merubah kebiasaan
memerlukan waktu
yang cukup lama.

Potensi masalah dapat 2/3X 1 2/3 Risiko terjadi


dicegah : komplikasi akibat
cukup diabetes melitus seperti
stroke dapat
mengancam integritas
hidup.

Menonjolnya masalah : 1/2X 1 1/2 Keluarga menyadari


Tidak segera diatasi adanya masalah dan
tidak tahu harus
diapakan.

TOTAL SKOR 3 1/6

3. Prioritas Diagnosa keperawatan


1). Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
3). Defisiensi Pengetahuan

13

Anda mungkin juga menyukai