BANJIR
(dibuat untuk memenuhi ujian praktikum Bahasa Indonesia)
KELOMPOK : 7
ANGGOTA :
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
yang diterimaBisnis,Selasa (13/1/2015), mengatakan bahwa sejak Senin (12/1/2015) hingga
sekarang, Selasa (13/1) tercatat 16 kabupaten/kota terendam banjir. Banjir terjadi di Kab.
Malinau, Langkat, Kudus, Tegal, Demak, Rokan Hilir, Pandeglang, Semarang, Situbondo,
Aceh Tamiang, Donggala, Labuan Batu Utara, Kota Tebing Tinggi, Kota Medan, Kupang,
dan Jayapura. Meskipun banjir yang terjadi bukan banjir besar, namun telah menyebabkan
ribuan rumah terendam banjir.Sementara, banjir di Kota Tebing Tinggi,Sumatera Utara
terjadi pada Selasa (13/1) pukul 01.00 Wib.
Menurutnya ini adalah banjir yang ketiga kali dalam dua minggu terakhir akibat hujan
deras di bagian hulu di Kab. Simalungun sehingga Sungai Padang dan Sungai Bahilang
meluap."Banjir merendam sekitar 700 rumah di Kec. Padang Hulu, Bajenis, Tebing Tinggi
Kota, dan Rambutan. Tinggi banjir 20-150 cm. Warga mengungsi ke rumah tetangganya.
BPBD Kota Tebing Tinggi telah melakukan evakuasi dan distribusi bantuan permakanan,"
ujarnya, Selasa (13/1/2015).
( Muhammad Ramadhan )
“Cieunteung sudah tergenang banjir dari tadi malam, tapi belum ada warga yang mengungsi,
masih bertahan di rumahnya masing-masing,” tutur Kapolsek Baleendah, Kompol Suhari,
Selasa (23/2).
Selain Cieunteung, Banjir juga menggenang kelurahan Andir, bahkan jalan Baleendah-
Rancamanyar terputus karena genangan air. “Tidak ada kendaraan yang bisa melewati jalan
Baleendah-Rancamanyar, terputus total,” ungkapnya.
Akibat dari jebolnya tanggul, Komplek girya Mitra Posindi dan Bumi Oren terendam banjir
setinggi satu meter. Menurut Lilis, warga sudah berupaya menutup tanggul yang jebol dengan
menggunakan karung berisi pasir. Namun, jika hujan kembali turun, besar kemungkinan
tanggul akan kembali jebol.
Sementara itu, Kampung Rancabatok Kecamatan Rancaekek juga terendam banjir Senin
(22/2) sore yang diakibatkan oleh meluapnya aliran Sungai Cikeruh setelah diguyur hujan
deras di hulu sungainya di Kabupaten Sumedang. Selain Rancaekek Wetan, luapan Sungai
Cikeruh menggenangi pula Desa Rancaekek Kulon dan Bojongloa. Lebih dari 200 rumah
milik warga RW 09 Kampung Rancabatok Desa Rancaekek Wetan tergenang banjir.
Banjir yang melanda Kampung Rancabatok, menurut Ketua RW 09, Wawan, terjadi sejak
Senin sore (22/2) akibat meluapnya aliran Sungai Cikeruh setelah diguyur hujan deras
diseputar hulu sungai Kabupaten Sumedang.
“Setiap hujan turun di Sumedang, bisa dipastikan Sungai Cikeruh meluap,” tutur Wawan.
Selain Rancaekek Wetan, luapan Sungai Cikeruh menggenangi pula Desa Rancaekek Kulon
dan Bojongloa. Kepala Desa Rancaekek Wetan, Eman Sulaeman, menyebutkan beberapa
penyebab terjadinya banjir di ketiga desa tersebut. Mulai dari penyempitan aliran sungai,
sedimentasi dan timbunan sampah di sejumlah titik. (mld)
BERITA LAPANGAN 2
( Dicky Darmawan )
Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Tata Irawan menuturkan, banjir yang terjadi pada awal
pekan ini membuat para warga setempat harus mengungsi ke rumah saudaranya. "Ada tujuh
keluarga yang mengungsi, kita sudah kirimkan bantuan logistik ke korban yang mengungsi,"
kata dia, Rabu (10/2). (Baca juga: Banjir di Pangkal Pinang Surut).
Kata Tata, total ada empat rumah yang rusak akibat banjir bandang ini. Satu rumah hancur
total, dua rumah rusak sedang, dan satu rumah rusak pada sisi dindingnya.
Banjir tersebut terjadi karena sungai Cidurian yang berada di sekitar lokasi longsor meluap.
Luapan ini karena tutupan dari bambu yang berfungsi mencegah arus sungai tidak kuat
menahan derasnya arus sungai.
Karena kondisi ini, Tata menghimbau warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk
tetap waspada saat hujan deras. Sebab, dikhawatirkan arus sungai bisa kembali menimbulkan
banjir bandang.
Selain mengirimkan bantuan logistik, tim dari BPBD bersama warga sekitar ikut membantu
mengevakuasi warga ke rumah tetangga yang aman. Sementara, saluran air yang tersumbat
akan diperbaiki.
BERITA LAPANGAN 3
Banjir di Exit Tol Cakung Timur hingga di depan KBN Cakung, Jakarta Timur terpantau
padat pada 08.11 WIB. Bukan hanya membuat lalu lintas tersendat, genangan air ini juga
membuat sejumlah kendaraan roda dua mau pun empat yang melintas mogok.
Pada 08.21, banjir setinggi 80 hingga 120 sentimeter terlihat di kawasan Rawa Buaya,
Daan Mogot 2, Jakarta Barat. Berpindah ke bagian utara, sejumlah ruas jalan di daerah
Kelapa Gading juga tak absen dari luapan air. Mulai dari yang berada di Jalan Hybrida,
Sport Mall, hingga Jalan Boulevard Barat Raya, semua jadi titik di mana genangan air
terlihat.
Kembali ke kawasan barat Jakarta. Pada pukul 08.26 WIB, sebagaimana dituliskan TMC
Polda, banjir 40 hingga 60 centimeter terlihat di sekitar Stasiun Rawa Buaya, Cengkareng.
Selain itu, kawasan pemukiman penduduk di Perumahan Taman Kencana, Cengkareng pun
digenangi air setinggi 30 centimter pada 8.24 WIB.
Imbas banjir di Jakarta, beberapa ruas jalan terlihat padat pada Jumat (26/6) pagi. Mulai dari
Exit Tol Rawamangun, Jakarta Timur, Jalan Pasar Minggu arah Depok, Tl Cengkareng arah
Grogol, Jakarta Barat, juga Tol Pondok Gede Timur arah Halim.