PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang
sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak
dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan
dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Tumbuh-Kembang anak berlangsung
secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi
sampai dewasa.
B. Tujuan
C. Manfaat
I. Anak
1. Anak memiiki suatau cirri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang, sehinga
anak berbeda dari orang dewasa.
2. Anak tidak bisa diidentifikasi dengan orang dewasa dalam bentuk kecil
3. Anak memiliki UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002.
4. Dalam UU Perlindungan anak Pasal 4 disebutkan bahwa setiapa anak berhak
untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar.
II. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran tubuh yang meliputi BB, TB< LK,
LD, dan lain-lain, ataubertambahnya jumlah dan ukuran sel pada semua
sisitem organ tubuh.
a. TBL rata-rata : 48 – 50 cm
Perkiraan TB mulai usia 1 tahun sebagai Perkiraan Penambahan TB 0-1
berikut : tahun :
III. Perkembangan
Jadwal skrining KPSP rutin adalah umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42,
48, 54, 60, 66 dan 72 bulan.
e. Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama
sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai
umur anak.
Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa 7-8
YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan
dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa
dilaksanakan KPSP 9 bulan.
a. Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan
lagi.
b. Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8
jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke
rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.
c. Agama
Agama dikaji untuk mengatahui agama atau kepercayaan yang
dianut serta hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan anak
(Saminem, 2008).
d. Suku / bangsa
Suku bangsa dikaji untuk mengathui adat/kebiasaan, karena setiap
bangsa/suku tertentu mempunyai adat yang
berbeda(Manuaba,2001).
e. Pendidikan
Untuk mengetahu tingkat pendidikan orang tua karena semakin
tinggi ntingkat pendidikannya diharapkan akan semakin baik pula
tingkat pengetahuannya dan semakin mudah pula dalam menerima
informasi dan edukasi yang diberikan (Manuaba, 2001).
f. Pekerjaan
Untuk mengetahui taraf hidup dan ekonomi keluarga agar nasehat
yang diberikan bidan dapat sesuai dengan keadaan keluarga
(Manuaba, 2001).
g. Alamat
Alamat dikaji secara lengkap untuk mengetahui tempat tinggal dan
lingkungannya sehingga mempermudah hubungan apabila
keadaannya mendesak dan untuk keperluan kunjungan rumah
(Saminem, 2008).
I. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Alasan datang dikaji untuk mengetahui alasan yang mendasari pasien
datang melakukan pemeriksaan (Wiknjosastro, 2002).
2. Keluhan utama
Keluhan dikaji untuk mengetahui keluhan yang menonjol yang
dirasakan pasien sehingga pasien datang melakukan pemeriksaan
(Manuaba, 2001). Tuliskan sesuai dengan apa yang diungkapkan ibu
tentang bayi.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan bayi
Tanyakan pada ibu penyakit-penyakit apa saja yang pernah diderita
bayi. Tanyakan pada ibu mulai sejak kapan penyakit itu di derita
bayi dan apakah sering berulang. Tanyakan pada ibu kapan, pada
usia berapa bayi/balita menderita penyakit tersebut.
Ini perlu dikaji untuk mengetahui penyakit yang sedang dialami
bayi yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi/balita.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Dari pihak istri/ suami tidak ada yang menderita penyakit kronis,
infeksi dan penyakit menular, tidak ada riwayat keturunan kembar.
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan
bayi/balita. Misalnya, dalam keluarga ada yang menderita penyakit
menular ada yang menderita TBC atau adanya riwayat penyakit
keturunan seperti asma yang dapat mengganggu kesehatan
bayi/balita
4. Riwayat perkawinan
Bayi lahir dalam status perkawinan ( sah/ tidak sah). Orang tua
menikah (berapa kali), lama perkawinan, usia ibu saat menikah , usia
ayah saat menikah.
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status
perkawinan terhadap masalah kesehatan bayi/balita .Apakah bayi/balita
dilahirkan dalam status perkawinan yang sah ataukah bayi/balita yang
tidak diharapkan karena lahir di luar nikah.
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
Tanyakan pada ibu tentang riwayat kehamilan ibu, seperti umur ibu
waktu hamil, G...P...A..., usia kehamilan sampai bayi/balita lahir,
HPHT, HPL, berapa kali ANC saat hamil, imunisasi apa yang didapat
selama hamil, dan obat-obatan apa saja yang didapat selama ibu hamil.
Riwayat kehamilan merupakan faktor yang sangat penting untuk
mengetahui perkembangan bayi/balita. Ini menyangkut resiko
bayi/balita untuk mengalami gangguan perkembangan fisik dan mental
bayi/balita, termasuk faktor resiko untuk buta, tuli dll.
6. Riwayat Persalinan Sekarang
Dikaji untuk mengetahui berapa usia kehamilan ini,berapa tahun jarak
antara kelahiran ini dengan kelahiran sebelumnya,dimana tempat
melahirkan,lamanya waktu melahirkan,cara melahirkan (spontan),juga
riwayat bayi/balita yang dilahirkan mencakup : berat bayi sewaktu
lahir,kelainan bawaan bayi,jenis kelamin bayi dan status bayi yang
dilahirkan (hidup atau mati).
Bayi lahir ( spontan, vacum, sc) di ( rumah, rumah sakit, bps) ditolong
oleh ( bidan, dokter, dukun). Jenis kelamin(perempuan / laki-laki),
bb ...gr, pb...cm, lingkar kepala...cm, lingkar dada...cm, lingkar lengan
atas...cm,..., cacat ada / tidak, anus (+/-), gerakan aktf / tidak, menangis
kuat/ tidak, warna tubuh bayi.
Riwayat bersalin sangat berpengaruh untuk perkembangan bayi/balita
karena dengan diketahui kondisi bayi/balita pada saat lahir akan turut
pada menentukan bagaimana perawatan bayi/balita selanjutnya.
7. Riwayat imunisasi
Riwayat imunisasi dikaji untuk mengetahui apakah anak sudah
mempunyai kekebalan atau belum (Varney, 1997).
Pemberian imunisasi pada bayi/balita adalah penting untuk mengurangi
morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit-penyakit yang bisa diubah
dengan imunisasi,misalnya penyakit tbc, dipteri, tetanus, pertusis,
polio, campak, dan hepatitis b bahkan sekarang telah masuk ke
indonesia vaksin mmr untuk mencegah measles (campak),mumps
(parotitis), rubella (campak jerman).
8. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Perlu dikaji karena makanan yang sehat dengan gizi seimbang
sangat dibutuhkan anak terutama pada masa-masa tumbuh
kembangnya agar optimal dan meningkatkan kekebalan tubuhnya
sehingga mencegah penyakit mudah menyerang tubuh anak
(Munandar, 2004).
b. Pola eliminasi
Eliminasi ALVI (buang air besar) perlu dikaji untuk mengetahui
apakah berapa kali anak buang air besar, bagaimana konsistensinya,
dan apakah anak mengalami gangguan dalam buang air besar
seperti diare/konstipasi yang akan mengganggu proses
pencernaannya (Yanti, 2010). Eliminasi urine (buang air kecil)
perlu dikaji apakah anak sering kencing, jumlah urinenya
sedikit/banyak, dan merasa sakit/tidak saat buang air karena dapat
berpengaruh pada saluran perkemihannya (Saifudin, 2002).
c. Pola istirahat dan tidur
Istirahat anak dikaji karena sering kurang tidur akibat banyak
aktivitas ehingga sering sakit/nyeri otot dan persendian yang
mebuat kuantitas dan kualitas tidur maupun istirahatnya kurang
(Saifudin, 2002).
d. Pola kebersihan
Kebersihan perlu dikaji untuk mencegah mikroorganisme penyebab
penyakit berkembang biak dilingkungan yang kotor sehingga
mencegah penyebaran penyakit (Yanti, 2010).
e. Pola aktivitas
Tanyakan pada ibu bagaimana kegiatan sehari-hari bayi/balita.
III. ASSESMENT
Bayi.............. Umur....................
Data yang telah dikumpulkan pada tahap pengkajian kemudian dianalisa dan
diinterpretasikan untuk dapat menentukan diagnosa dan masalah pada bayi.
1. Diagnosa Kebidanan
Bayi/balita... Umur... bulan, keterangan normal atau dengan ....
Data yang telah didapat kemudian dianalisa sesuai data dasar yang telah
didapat dari hasil pengkajian dan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
Hal ini perlu dikaji sebagai dasar untuk membuat keputusan klinik yang
tepat. (Depkes RI, 2008 :8)
a. Data Dasar :
Data Subjektif: informasi yang diceritakan pasien tentang apa yang
dirasakannya, apa yang sedang dan telah dialaminya. Selain itu juga
meliputi informasi tambahan yang diceritakan oleh anggota keluarga
tentang status bayi/balita.
b. Data Objektif : data dasar yang didapat dari pemeriksaan/ pengamatan
(fisik atau penunjang).
2. Diagnosa Masalah
Dikaji guna menganalisa apakah bayi/balita mengalami masalah yang
memerlukan penanganan maka dituliskan sebagai masalah.
Diagnosa masalah harus disertai dengan data dasar.
(Depkes RI, 2008 :9)
3. Diagnosa Potensial
Digunakan untuk menentukan diagnosa dan masalah potensial yang
mungkin terjadi iagnose dan masalah yang telah ditentukan. Selain itu
juga menentukan tindakan untuk mengantisipasi terjadinya masalah atau
mencegah jika memungkinkan.
4. Kebutuhan Akan Tindakan Segera, Konsultasi, Dan Kolaborasi
Untuk menentukan tindakan apa yang harus segera dilakukan sesuai
kondisi bayi/balita, kebutuhan konsultasi dengan professional lain jika
diperlukan.
IV. PELAKSANAAN
Tanggal :…………… Jam : ………………
1. Rencana Tindakan
Mengembangkan rencana asuhan atau tindakan yang sesuai dengan kondisi
bayi/balita. Rencana asuhan harus disetujui bersama dengan klien agar
dapat dilaksanakan pada bayi/balita secara efektif.
2. Implementasi
Pelaksananan rencana asuhan atau tindakan yang telah disepakati bersama
dengan klien. Yang merupakan aplikasi dari rencana tindakan.
3. Evaluasi
Tanggal..... pukul....
Berisi tentang penilaian hasil akhir dari tindakan yang telah dilakukan pada
klien. (Saifudin,2001 :109)
Evaluasi dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Evaluasi hasil
Dilakukan untuk menilai keefektifan dari semua tindakan yang telah
dilakukan dalam mengatasi diagnose atau masalah.
b. Evaluasi respon
Dilakukan saat atau segera setelah suatu tindakan dilakukan.
c. Evaluasi proses
Dilakukan selama pemberian asuhan berlangsung.
Dengan evaluasi ini dapat dinilai sejauh mana hasil yang telah dicapai
apakah sesuai dengan harapan yang diinginkan atau tidak.
A. KESIMPULAN
Dari teori, pembahasan dan pada kasus balita sudah di berikan imunisasi.
Balita sehat pertumbuhan serta perkembangannya sesuai dengan balita
seusianya. Berat badan dan lingkar kepala balita sudah bagus dan dalam batas
normal. Ibu terlihat senang dengan hasil pemeriksaan yang di lakukan oleh
bidan.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menyampaikan beberapa saran
yang bermanfaat :
1. Bagi ibu dan keluarga
A. Perlu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya
memantau tumbuh kembang anak
B. Dapat mengetahui tentang perkembangan anak sesuai dengan
usianya
2. Bagi Bidan
a. Diharapkan bidan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada balita sehat
b. Meningkatkan asuhan kebidanan pada balita sehat.
3. Untuk institusi
a. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai
dengan teori dan prosedur, karena teori dan prosedur yang
mendasari setiap paraktek sehingga menghindari kesalahan.
b. Pendidikan
Diharapkan dapat menambah referensi dan memberi masukan
secara konseptual tentang asuhan kebidanan dengan imunisasi
campak pada bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2008. Ilmu Kesehatan Anak. Salemba Medika: Jakarta.
Catzel, pincus dan Ian Roberts. 1990. Kapita Selekta Pediatri.Jakarta : EGC.
Ladewig, Patrecia W., 2005. Asuhan Keperawatan Ibu- Bayi Baru Lahir. Jakarta:
EGC.
Marmi dan Kukuh Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Pearce Evelyn C. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Suryanah. 1996. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK. Ed. Ester Diana A. EGC: