Anda di halaman 1dari 2

KESEDIHAN DAN DUKACITA/DEPRESI

Penelitian menunjukkan 10% bu mengalami depresi setelah melahirkan dan 10% nya saja yang
tidak mengalamiperubahan emosi. Keadaan ini berlangsung antara 3-6 bulan bahkan pada
beberapa kasus terjadi pada 1 tahun pertama kehidupan bayi. Penyebab terjadi depresi karena
reaksi terhadap rasa sakit yang muncul pada saat melahirkan dan karena sebab sebab yang
kompleks lainnya.

Beberapa gejala depresi berat adalah sebagai berikut :

1. Perubahan pada mood.


2. Gangguan pada pola tidur dan pola makan.
3. Perubahan mental dan libido.
4. Dapat pula muncul fobia, serta ketakutan akan menyakiti dirinya sendiri dan bayinya.

Depresi berat akan terjadi biasanya pada wanita/ keluarga yang pernah mempuntai riwayat
kelainan psikiatri. Selain itu, kemungkinan dapat terjadi pada kehamilan selanjutnya.

Berikut ini adalah penatalaksanaan depresi berst :

1. Dukungan keluarga dan masyarakat sekitar.


2. Terapi psikologis dan psikiater
3. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan anti depresan ( perlu diperhatikan
pemberian anti depresan pada wanita hamil dan menyusui).
4. Jangan ditingal sendirian dirumah.
5. Jika diperlukan lakukan perawatan di rumah sakit.
6. Tidak dianjurkan rawat gabung ( rooming in) dengan bayinya pada penderita depresi
berat.

Depresi, kondisi ini termasuk sindroma depresi non psikotik yang dapat terjadi selama
kehamilan dan persalinan. Umum nya keadaan ini terjadi dalam beberapa minggu atau bulan
selama persalinan. Insidensi antara 10 – 15 %. Gejala gejalanya meliputi perubahan mood, pola
tidur, makan, konsetrasi atau libido dan mungkin gangguan somatik, fobia, dan ketakutan.
Depresi pasca persalinan mempunyai kecendrungan untuk rekuren pada kehamlan berikutnya.
Terapinya mencakup dukungan lingkungan terhadap ibu tersebut, psikoterapi, dan obat obat
anti depresi ( diberikan dengan sangat hati hati mengingat pengaruhnya pada kehamilandan
menyusui ). Jika dibutuhkan, pasien dapat dirawat di rumah sakit.

( Sarwono Prawirohardjo, 2008 )


Begitu seluruh keluarga berada di rumah, sang ayah dapat dan harus membantu memakainkan
popok, memandikan, dan membuat senang bayi. Tidak ada alasan mengapa seorang ayah tidak
mampu melaksanakan pekerjaan sehari hari mengurus rumah dan anak sebaik ibu. Umumnya
ayah yang bersedia mengurus rumah tanggahanya untuk menyenangkan istri nya saja. Alangkah
baiknya jika pekerjaan ini dikerjakan dengan perasaan bahwa sudah selayaknya menerima
tanggung jawab didalam rumah yaitu merawat anak dan rumah tangga sehari hari.

Ada ayanh yang cepat mendapat ikatan kuat dengan bayinya., ada juga yang membutuhkan
waktu agak lama. Ada beberapa faktor yang ikut memenuhi terciptanya bonding, salah satunya
keterlibatan ayahdan bayi dalam kandungan. Semakin terlibat ayah, smakin muda ikatan
terbentuk.

Hasil penelitian menunjukkan 62% ayah mengalami depesi pasca lahir atau babyblues, perasaan
cemas, khawatir, dan takut dapat muncul saat seorang pria menyadari dirinya kini memiliki
peran baru yaitu sebagai ayah.

Respon keluarga seperti kakek atau nenek akan merasakan kepuasaan besar karena melihat
satu generasi baru dalam keluarganya dan bahagia karena cucunya akan mengetahui warisan
dan tradisi mereka.

Dengan adanya anggota keluarga lain seperti kakek, nenek, dan para sepupu akan memberikan
kesempatan yang ideal bagi bayi untuk membentuk lebih dari satu ikatan dan masing masing
ikatan akan mempunyai nilai sendiri.

Bagaimana ibu dan ayah, serta keluarga berperilaku terhadap bayi baru lahir sebagian di
pengaruhi oleh faktor internal dan eksterna. Bagaiman seorang ibu dan ayh berperilaku
terhadap bayi baru lahir sebagian di pengaruhi oleh factor internal dan eksternal.

Anda mungkin juga menyukai