Anda di halaman 1dari 3

UPAYA MEMPERBANYAK ASI

ASI adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI mengandung berbagai zat
yang penting untuk tumbuh kembang bayi yang sesuai dengan kebutuhannya. Produksi dan pengeluaran
asi di pengaruhi oleh 2 faktor, yaitu prolactin dan oksitosin. Prolactin mempengaruhi jumlah produksi
asi, sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran asi. Prolactin berkaitan dengan nutrisi ibu,
semakin asupan nutrisinya baik, maka produksi yang dihasilkan juga banyak. Namun demikian, untuk
mengeluarkan asi diperlukan hormon oksitosin yang kerjanya dipengaruhi oleh proses isapan bayi.
Semakin sering putting susu dihisap oleh bayi, maka semakin banyak pula pengeluaran ASI. Hormon
oksitosin sering disebut sebagaihormon kasih saying. Hal ini disebabkan karena kadarnya sangat
dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai,rasa aman, ketenangan dan rileks.

Beberapa hal yang mempengaruhi produksi ASI adalah:

1. Makanan
Makanan yang di konsumsi ibu menyusui sangat berpengaruh terhadap terhadap produksi ASI.
Apabila makanan yang ibu makan mengandung cukup gizi dan pola makan yang teratur, maka
produksi ASI akan berjalan dengan lancer.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran.
Untuk memproduksi ASI yang baik, maka kondisi kejiwaan dan pkiran harus tenang. Keadaan
psikologis ibu yang tetekan, sedih dan tegang akan menurunkan volume ASI.
3. Penggunaan alat kontasepsi.
Penggunaan alat kontasepsi pada iu menyusui, perlu diperhatikan atau tidak mengurangi
produksi ASI. Contoh alat kontrasepsi yang bias digunakan adalah kondom, IUD, pil khusus
menyusui, atau suntikan hormonal 3 bulanan.
4. Perawatan payudara.
Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara sehingga memengaruhi hipofisis untuk
mengeluarkan hormon prolactin dan oksitosin.
5. Anatomi payudara.
Jumlah lobus dalam payudara juga memengaruhi produksi ASI. Selain itu, pelu diperhatikan juga
bentuk anatomi papilla mammae atau putting susu.
6. Faktor fisiologi.
ASI terbentuk karena pengauh dari hormon prolactin yang menentukan produksi dan
mempertahankan sekresi air susu.
7. Pola istirahat.
Factor istirahat mempengaruhi poduksi dan pengeluaran ASI. Apabila kondisi ibu terlalu capek,
kurang istirahat, maka ASI juga berkurang.
8. Factor isapan anak atau frekuensi penyusuan.
Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu maka produksi dan pengeluaran ASI akan
semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada bayi prematur dan cukup bulan
berbeda. Studi mengatakan bahwa pada produksi ASI pada bayi prematur akan optimal dengan
pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari selama bulan petama setelah melahikan. Pemompaan
dilakukan karena bayi prematu belum dapat menyusu. Sementara itu, pada bayi cukup ulan
frekuensi penyusuan 10 ± 3 kali per hari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan,
berhubungan dengan produksi ASI yang cukup. Oleh karna itu, direkomendasikan penyusuan
paling sedikit 8 kali per hari pada peiode awal setelah melahirkan. Frekuensi penyusuan ini
berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormone dalam kelenjar payudara.
9. Berat bayi lahi.
Bayi berat bayi rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI yang lebih rendah
dibanding bayi yang berat lahir normal (>2.500 gr). Kemampuan menghisap ASI yang lebih
rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang lebih rendah di banding bayi berat lahir
normal yang akan memengaruhi stimulasi hormon prolactin dan oksitosin dalam memproduksi
ASI.
10. Umur kehamilan saat melahirkan.
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi produksi ASI. Hal ini disebabkan bayi lahr
prematur ( umur kehamilinan kurang dari 34 minggu )saat lemah dan tidak mampu menghisap
secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah dari pada bayi yang lahir cukup bulan.
Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan yang
rendah dan belum sempurnanya fungsi organ.
11. Konsumsi rokok dan alcohol.
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormone prolactin dan
oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin
akanmenghambat pelepasan oksitosin. Meskipun minuman alcohol dosis rendah di satu sisi
dapat membuat ibu merasa lebih rileks sehingga membantu proses pengeluaran ASI, namun
disisi lain etanol dapat menghambat produksi oksitosin.

TANDA BAYI CUKUP ASI


Bayi usia 0-6 bulan, dapat dinilai mendapat kecukupan ASI bila mencapai keadaan sebagai
berikut:
1. Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapatkan ASI 8 kali pada 2-3
minggu pertama.
2. Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering dan warna menjadi lebih muda dari
kelima dari setelah lahir.
3. Bayi akan buang air kecil (BAK) palimg tidak 6-8 x sehari.
4. Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.
5. Payudara terasa lebih lembek, yang mnandakan ASI telah habis.
6. Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.
7. Petumbuhan berat badan (BB) dan (TB) bayi sesuai dengan grafik pertumbuhan.
8. Perkembangan motoric baik ( bayi aktif dan motoriknya sesuai dengan rentang usianya).
9. Bayi kelihatan puas, sewaktu waktu saat lapar akan bangun dan tidur dengan cukup.
10. Bayi menyusu dengan kuat (rakus), kemudian melemah dan tertidur pulas.

ASI EKSLUSIF
ASI ekslusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa
tambahan cairan ataupun makanan lain. ASIdapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.
Pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang di
dasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun
negara.
Menurut penelitian yang di lakukan di Dhaka pada 1.667 bayi selama 12 bulan mengatakan
bahwa ASI ekslusif dapat menurunkan resiko kematian akibat infeksi saluan nafas akut atau
diare. WHO da UNICEF merekomendasikan kepada para ibu, bila memungkinkan ASI ekslusif
diberikan sampai 6 bulan dengan mnerapkan hal – hal berikut :
1. Inisiasi menyusu dini selama 1 jam setelah kelahiran bayi.
2. ASI ekslusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa maknan tambahan atau minuman.
3. ASI diberikan secara on-demand atau sesui kebutuhan bayi, setiap hari setiap malam.
4. ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir, maupun dot.

PEMBERIAN ASI BAGI IBU YANG BEKERJA DI LUAR RUMAH

Memberikan ASI kepada bayi kita merupakan suatu “kewajiban”. ASI memang sangat penting untuk bayi
kita, mengingat ASI kaya akan

Anda mungkin juga menyukai