TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan darah adalah kuatnya darah menekan pada dinding pembuluh darah
ketika dipompa dari jantung menuju keseluruh jaringan tubuh. Irama kerja tekanan darah
serupa dengan tekanan air didalam selang yang dihubungkan dengan keran air. Semakin
besar air keran dibuka atau diputar, maka semakin besar juga tekanan air pada dinding
selang tersebut. Fungsi tekanan darah adalah untuk mengalirkan darah keseluruh bagian
tubuh manusia. Dengan demikian, seluruh organ-organ penting didalam tubuh akan
memperoleh oksigen dan zat-zat gizi yang dibawah oleh darah (Purwati, et al. 2007).
Tekanan darah di dalam tubuh manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu tekanan
darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik menunjukan besarnya
tekanan pada dinding pembuluh darah saat jantung berkontraksi (jantung berdenyut).
Sedangkan, Tekanan darah diastolik menunjukan besarnya tekanan darah pada dinding
pembuluh darah saat otot jantung rileks di antar dua denyutan. Standart pengukuran
tekanan darah dengan milimeter air raksa (mmHg) yang paling umum digunakan terdiri
dari manset yang biasa digembungkan lalu dihubungkan dengan tabung panjang berisi air
9
10
Tekanan darah umumnya diukur dengan alat yang disebut sphygmomanometer atau
biasa yang dikenal dengan nama tensimeter. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa,
pengukur tekanan, dan manset dari karet. Alat ini berfungsi sebagai pengukur tekanan
darah dalam unit yang disebut millimeter air raksa (mmHg) (Susilo, et al. 2011).
atas dengan kencang dan lembut setalah itu dipompa dan dikembangkan dengan sebuah
pompa udara sampai dengan tekanan yang menghalangi aliran darah di pembuluh darah
(brachial artery) yang kemudian berjalan melalui lengan dan manset tetap dinaikan sampai
denyutan radial atau brakial tidak terdeteksi. Hilangnya denyutan menandakan bahwa
tekanan darah sistolik sudah melampui dan arteri brakialis telah tertutup. Setelah itu
lengan diletakan disebelah badan pada posisi yang lebih tinggi dari jantung dan tekanan
dari sebuah manset pada lengan dilepaskan secara perlahan-lahan (Susilo, et al. 2011).
dengan sebuah stetoskop melalui pembuluh dara yang berada di bagian depan dari sikut
(brachial artery). Tekanan pada bagian dimana seorang pengukur pertama kali mendengar
denyutan dari pembuluh darah disebut tekanan sistolik (angka yang di atas). Ketika
tekanan manset berkurang lebih rendah, tekanan pada denyutan aliranya akan berhenti
disebut tekanan diastolik (angka yang di bawah). Tekanan darah dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Oleh karena itu, sangat penting menstandarisasikan lingkungan saat
mengukur tekanan darah. Minimal satu jam sebelum tekanan darah diukur hindari
makan, latihan berat (yang dapat menurunkan tekanan darah), merokok dan minum kopi.
11
Stres-stres yang lain juga dapat mempengaruhi darah dan harus dipertimbangkan saat
Joint National Committee VII mengatakan tekanan darah normal untuk orang
dewasa adalah antara angka 100/70 mmHg – 140/90 mmHg. (Sudarta, 2013).
Hipotensi terjadi jika nilai tekanan darah berkisaran diangka 90/60 mmHg.
Tekanan darah rendah merupakan kejadian yang abnormal dan dapat dikaitkan dengan
1. Hipotensi Ortostatik
gagal. Keadaan semacam itu tergantung pada baroreflexs, volume darah normal, dan
tekanan darah yang berlebihan. Tekana darah yang berlebihan akan mengakibatkan
2. Hipotensi Postprandrial
cukup serius terkait dengan peningkatan resiko sinkop, dan jatuh, kejadian ini biasanya
12
dihubungkan dengan beberapa penyakit seperti Parkinson dan diabetes militus (Trahair,
et al. 2017).
diperparah ketika seseorang dengan posisi tegak dan membaik saat telentang, Neutrally
mediated hypotension terjadi karena otak hanya menerima sedikit aliran darah ketika
seseorang terlalu lama berdiri, penderita biasanya mengalami gejala seperti pusing,
Tekanan darah rendah (hipotensi) tidak dianggap sebagai penyakit utama karena
tidak menunjukan resiko yang serius pada pasien hipotensi. Meskipun demikian, orang-
orang yang menderita hipotensi terutama hipotensi kronis atau konstitutif menderita
gejala fisik dan psikologis seperti kelelahan sementara, pusing dan sensasi kelemahan
c. Penyebab
darah, hal ini akan mengakibatkan bradikardia karena saraf parasimpatis lebih dominan
serta peningkatan aktivitas baroreseptor dan rangsangan di Bazold Jarisch Refkex (BJR).
Blokade simpatis akan menurunkan resistensi sistemik pada pembuluh darah yang
pengaturan tekanan darah. Seseorang dinyatakan hipertensi jika tekanan darah persisten
pada tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih
besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan sistolik sama atau lebih besar 95
a. Penyebab
memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap waktunya.
Pembuluh darah besar kehilangan keelastisitasanya dan menjadi kaku sehingga pembuluh
darah tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui pembuluh
darah tersebut. Oleh karena itu, darah di setiap denyut jantung akan dipaksa untuk
melalui pembuluh yang lebih sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya
1. Hipertensi primer
Tekanan darah tinggi atau hipertensi didefinisikan sebagai hipertensi yang tidak
disebabkan karena adanya gangguan organ lain, seperti ginjal dan jantung. Hipertensi ini
14
disebabkan oleh kondisi lingkungan, seperti faktor keturunan, pola hidup yang tidak
2. Hipertensi sekunder
pada organ tubuh, seperti gangguan ginjal, endokrin, dan kekakuan pada aorta (Kusuma,
et al. 2013).
1) Usia
memiliki tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal itu
dipengaruhi oleh degenerasi yang terjadi ketika bertambah usia seseorang (Susilo,
2011).
2) Jenis Kelamin
Setiap jenis kelamin memiliki struktur organ dan hormone yang berbeda.
Demikian juga pada perempuan dan laki-laki, laki-laki memiliki resiko lebih tinggi
untuk menderita hipertensi lebih awal. Laki-laki juga memiliki resiko yang lebih
akan lebih rentan terhadap hipertensi saat mereka sudah berumur di atas 50
tahun. Begitu penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan sejak dini.
15
Terutama mereka yang memiliki sejarah keluarga yang terkena penyakit. (Susilo,
2011).
3) Kegemukan (Obesitas)
hipertensi. Menurut Susilo (2011) Adanya hubungan antara berat badan dengan
tekanan darah baik pada pasien hipertensi maupun normotensi. Pada seseorang
atas dengan meningkatnya jumlah lemak pada bagian perut atas atau kegemukan
4) Kurang Olahraga
menurunkan berat badan, dapat juga menghilangkan rasa stress. Dan stress
2007).
16
5) Stres
Stress akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung
sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatetik. Stres ini dapat juga
Stress yang dialami seseorang akan meningkatkan saraf simpatetis yang kemudian
akan memicu kerja jantung dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Oleh
karena itu, bagi seseorang yang sudah memiliki riwayat hipertensi, disarankan
2.1.5 Patofisiologi
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula neuron saraf
simpatis, kemudian berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumma
medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
ini kemudian dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem
17
saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan
asetikolin, yang akan merangsang serabut saraf setelah ganglion ke pembuluh darah,
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh
terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa kejadian tersebut
bias terjadi.
Pada saat bersamaan sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
respons rangsang emosi, kelenjar adrenal yang akan menyebabkan tambahan aktivitas
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainya, yang kemudian dapat
suatu vasokontriksi kuat, yang ada giliranya merangsang sekresi aldosterone oleh korteks
adrenal. Hormon ini mengakibatkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyatakan :
Hipertensi biasanya tidak memiliki gejala khusus yang langsung mengacu pada
penyakit tersebut. Tetapi beberapa gejala yang terjadi bersamaan dan dipercaya
yang dimaksud seperti sakit kepala, mata berkunang-kunang, wajah kemerahan, sakit
Gejala-gejala tersebut bisa saja terjadi baik kepada penderita hipertensi ataupun
pada seseorang dengan tekanan darah normal. Jika hipertensi berat maupun menahun
tidak segera diobati, bisa timbul gejala sakit kepala, kelelahan, sesak napas, mual muntah,
gelisah, pandangan menjadi kabur yang diakibatkan karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung, dan ginjal. Penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma kerena terjadi pembengkakan otak. Keadan ini disebut ensefalopati hipertensif
2.1.8 Penatalaksanaan
1) Hematokrit
Pada penderita hipertensi kadar hematokrit di dalam darah meningkat seiring dengan
2) Kalium serum
3) Kreatinin serum
Pemeriksaan kreatinin ini hasil yang didapatkan adalah kadar kreatinin di dalam darah
4) Urinalisa
Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau adanya diabetes
(Sari, 2014).
5) Elektrokardiogram
menggunakan pemeriksaan ini. Dan dapat juga menggambarkan apakah hipertensi telah
2.1.8.2 Farmakologis
Tujuan pengobatan hipertensi ini tidak hanya menurunkan tekanan darah, tetapi
juga mengurangi dan mencegah komplikasi yang di akibatkan penyakit hipertensi agar
penderita dapat sehat lagi. Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli
Hipertensi (Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Prwssure. Obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE bias
digunakan untuk obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan
a) Diueretik Tiazide
Obat ini biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk mengobati
hipertensi. Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air, kemudian yang akan
Dieretik mengakibatkan hilangnya kalium melalui air kemih sehingga kadang diberikan
tambahan kalium atau obat penahan kalium. Akan tetapi diuretic ini sangat efektif pada
orang yang berkulit hitam, orang lanjut usia, kegemulan/obesitas, gagal jantung, dan
b) Penghambat Adrenergik
Kelompok obat ini merupakan obat yang terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker, dan, alfa-
beta-blocker labetabol yang menghambat efek sistem saraf simpatis. Sistem saraf simpatis
merupakan sistem saraf yang dengan cepat akan memberikan respon terhadap stress
22
dengan cara meningkatkan tekanan darah. Obat adrenergik yang sering di gunakan adalah
beta-blocker yang efektif diberikan kepada penderita hipertensi di usia muda, penderita
yang pernah mengalami serangan jantung, penderita dengan denyutan jantung yang
Obat golongan ini menyebabkan penurunan tekanan darah dengan cara melebarkan
pembuluh darah. Obat ini efektef diberikan kepada orang yang berkulit putih, penderita
hipertensi di usia muda, gagal jantung, proteinuria yang disebabkan penyakit ginjal
menahun, dan impotensi. Obat seperti ini diberikan dengan pengawasan yang ketat dari
seorang dokter karena adanya efek samping yang membahayakan bagi mereka yang
d) Angiotensin-II-Blocker
e) Antagonis Kalsium
pembuluh darah dengan mekanisme yang berbeda. Obat ini sangat efektif diberikan
untuk orang yang berkulit hitam, penderita hipertensi lanjut usia, angina pectoris (nyeri
f) Vasodilator
jenis ini hamper selalu digunakan sebagai tambahan untuk obat anti-hipertensi lainya.
g) Obat-obat lainya
Obat-obat hipertensi lainya ini merupakan golongan obat tertentu yang biasa
digunakan dalam kondisi khusus. Misalnya hipertensi maligna yang membutuhkan obat
penurun tekanan darah dengan cepat. Sebagian besar obat-obat yang bias menurunkan
tekanan darah diberikan secara intravena atau melalui pembuluh darah. Obat-obat
Menurut Sari (2014) terapi tanpa obat diberikan sebagai tindakan untuk
menangani hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang sampai
1) Diet
Diet yang dianjurkan pada penderita hipertensi adalah. Restriksi garam dengan
sedang dari 10gr/hr menjadi 5 gr/hr, diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak
2) Latihan fisik
Latihan fisik atau olahraga yang teratur dianjurkan pada penderita hipertensi adalah
olahraga yang memiliki empat prinsip yaitu. 1. Olah raga yang bersifat isotonis dan
24
dinamis seperti lari, jogging, berenang dan lain. 2. Intensitas olahraga yang baik berkisar
antara 60-80% dari kapasitas aerobic atau 72-87% dari denyut nadi maksimal yang
disebut zona latihan. 3. Lamanya latihan berkisar antara 20-25 menit saat di zona latihan.
4. Frekuensi yang baik adalah 3x dalam seminggu dan paling baik 5x perminggu.
3) Edukasi psikologis
a) Teknik Biofeedback
subyek tanda-tanda meliputi keadaan tubuh secara sadar oleh subyek yang dianggap
seperti nyeri kepala dan migran, juga untuk gangguan psikologis seperti kecemasan
dan ketegangan.
b) Teknik relaksasi
kecemasan pada seseorang. Dengan cara melatih penderita agar dapat melatih otot-
c) Pendidikan kesehatan
2.1.9 Komplikasi
Menurut Purwati (2007) berbagai komplikasi atau efek samping dari hipertensi
Komplikasi penyakit yang sering dialami penderita tekanan darah tinggi adalah
jantung. Nyeri dada yang terjadi karena adanya penyempitan pada lubang pembuluh
darah jantung dan berkurangnya aliran darah pada beberapa bagian otot jantung. Jika
aliran darah pada suatu otot jantung berhenti akan menimbulkan gangguan pada otot
2. Gagal jantung
Tekanan darah tinggi bias memaksa otot jantung bekerja lebih berat untuk
memompah darah. Yang mengakibatkan otot jantung akan menebal dan renggang
sehingga daya pompa otot menurun yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan kerja
jantung. Kegagalan kerja jantung ini ditandai dengan gejala napas pendek, sesak napas,
pembuluh darah otak. Ada dua jenis kerusakan yang disebabkan yaitu pecahnya
Apabila seseorang terlalu lama menderita tekanan darah tinggi. Di dalam tubuh
terjadi pergeseran pembuluh darah yang diikuti dengan rusaknya pembuluh darah.
Dengan demikian, berbagai zat yang terlarut dalam darah, seperti kolesterol dan kalsium,
akan mengendap pada dinding pembuluh darah. Keadaan seperti ini dapat
darah menjadi keras dan sempit. Keadaan ini disebut aterosklerosis atau pengapuran
pembuluh darah.
2) Pembuluh darah tersumbat atau sering disebut dengan keadaan thrombosis yaitu
aliran darah menuju ke otak berkurang atau terhenti secara mendadak karena adanya
sembutan dalam pembuluh darah. Keadaan ini dapat mengakibatkan kerusakan otak
4. Gagal ginjal
Tekanan darah tinggi dapat juga mengakibatkan kerusakan pembuluh darah pada
ginjal. Dengan demikian, ginjal tidak dapat berfungsi seperti biasanya. Kelainan ginjal
akibat hipertensi ada dua jenis, yaitu nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna.
Nefrosklerosis benigna disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang berlangsung lama
atau karena percepatan sclerosis fisiologik pada proses menua (pertambahan umur).
darah. Nefrosklerosis maligna ditandai dengan tekanan diastole lebih besar dari 130
untuk memiliki hidup yang normal berkaitan dengan persepsi secara individu mengenai,
harapan, tujuan, standar, dan perhatian secara spesifik mengenai kehidupan yang di
alami. Kualitas hidup digunakan dalam bidang pelayanan kesehatan untuk menganalisis
emosional seseorang, faktor sosial, dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan kegiatan
di dalam kehidupan secara normal dan dampak sakit bisa borpotensi untuk menurunkan
yang dapat dipengaruhi oleh aspek pekerjaan, kehidupan pribadi, kesehatan fisik dan
psikologis, hubungan sosial dan lingkungan dimana seorang tinggal. Definisi ini
menunjukan bahwa kualitas hidup mengacu pada penilaian subjektif yang tertanam dalam
mengetahui kualitas hidup. Setiap domain djelaskan dalam beberapa aspek, yaitu :
28
Tabel 2.2 Ranah (domain) kualitas hidup dalam kehidupan (Nursalam. 2017).
RANAH ASPEK
4. Mobilitas
7. Kapasitas kerja
pribadi
konsentrasi
kenyamanan fisik
iklim)
23. Transportasi
a. Usia
Faktor usia dihubungkan dengan domain kesehatan fisik dan psikologis. Orang
lanjut usia selalu dikaitkan denga hal karena adanya perubahan psikologis yang terjadi
rendah kualitas hidupnya yang disebabkan penurunan pada aktivitas fisik dan psikologis
b. Jenis kelamin
mempunyai kualitas hidup lebih rendah jika dibandingkan dengan laki laki. Kualitas
hidup yang buruk pada wanita dapat dilihat dari keseluruhan domain, akibat gaya hidup
yang buruk, perbedaan hormon, dan bagaimana persepi wanita atau laki-laki mengenai
suatu penyakit dan gejala, serta kepedulian dalam penerimaan penyakit tersebut
fisik yang baik bisa didaptkan dan dipelihara kalau penderita hipertensi/hipotensi biasa
mengontrol penyakitnya dengan teratur serta melakukan pengobatan secara rutin (Dewi.
2014).
d. Taraf ekonomi
seseorang. Lingkungan tempat tinggal yang berbeda membuat perubahan peran pada
seseorang dalam menyesuaikan diri. Perubahan peran dalam keluarga, sosial ekonomi
31
f. Komplikasi
Hipertensi yang berat dan diikuti komplikasi penyerta lainya seperti jantung koroner,
stroke, dan gagal ginjal akan menghambat tiga aspek yang menurunkan kualitas hidup
pada penderita hipertensi, yaitu pada kesehatan fisik, psikokologis, dan hubungan sosial
seseorang. Instrument ini digunakan secara luas untuk berbagai masalah kesehatan serta
penyakit kronis diseluruh dunia dan telah dikembangkan oleh beberapa peneliti,
psikologi, 3) hubungan sosial, dan 4) lingkungan. Jika dikaitkan dengan pasien hipertensi
yang dialami oleh penderita hipertensi yang meliputi. Rasa sakit dan ketidaknyamanan,
spiritualitas, harga diri, hubungan sosial, aktivitas seksual, lingkungan fisik, sumber daya
keuangan dll.
domain yang meliputi. Domain fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Setiap
segi dinilai dari 1 sampai 5 poin, dengan skor yang lebih tinggi menunjukan kualitas
hidup yang lebih baik. Setiap nilai domain berkisar antara 4 sampai 20 dan dihitung
32
Instrument ini mempunyai nilai alpha Cronbach jika nilainya di atas 0,70 dianggap
diterima dan korelasi di atas 0,40 digunakan untuk menentukan hubungan 4 domain yang
sehari-hari, fungsi fisik, tidur dan istirahat yang cukup serta suatu pekerjaan yang bisa
2. Dimensi psikologis
bagaimana individu menilai dan memandang dirinya sendiri, perasaan positif dan negatif,
spiritual-agama, pola berfikir, serta belajar dan mengingat (Burhan, et al. 2013).
dengan individu lainya, dukungan sosial yang didapat dari lingkungan sekitar, dan
4. Dimensi lingkungan
Dimensi lingkungan ini mencakup beberapa aspek yang meliputi, keamanan dan
individu, sumber dana menggambarkan tingkat kemampuan finansial seseorang, jaminan kesehatan
dan sosial (ketersediaan dan kualitasnya), kesempatan mendapat informasi baru dan keterampilan,
partisipasi dan kesempatan untuk rekreasi atau santai, lingkungan fisik yang menggambarkan
lingkungan yang disekitar individu, dan transportasi seperti mudahnya akses transportasi yang