Anda di halaman 1dari 1

Jawab

1. Orang yang dibekap umumnya adalah orang lemah karena jika korban tidak lemah, seharusnya
korban dapat melawan. Seseorang yang dalam keadaan lemah atau kurang waspada sehingga
tidak awas pada lingkungan sekitar, memudahkan orang lain untuk membekap korban, misalnya
dari posisi belakang, saat korban tertidur, dalam kondisi kesakitan, hal tersebut memudahkan
pelaku membekap korban dan korban tidak bisa melawan
2. 2. Jika ada pasien datang saat dokter merasa lelah dan libur praktik maka sebagai dokter akan
tetap saya tolong semampu saya karena hal tersebut merupakan kewajiban saya sebagai dokter,
sebagaimana telah diatur dalam kode etik kedokteran Indonesia (KODEKI) 2012 pasal 14 bahwa
dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan keterampilannya
untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan, atas persetujuan pasien/keluarganya, maka ia wajib merujuk pasien kepada dokter
yang mempunyai keahlian untuk itu. Seorang dokter dengan sikap tulus ikhlas disini adalah
berkemauan sepenuh hati, teliti, dan hati-hati menolong dengan mengutamakan kepentingan
kesehatan pasien seutuhnya
3. 3. Kewajiban dokter berbuat baik merupakan karena keharusan, hal tersebut terdapat di
kewajiban umum sumpah dokter, masih dalam KODEKI (2012) pasal 14 tentang kewajiban
dokter kepada pasien, isi pada pasal tersebut seorang dokter harus dalam sebuah praktik
medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral
sepenuhnya disertai kasih sayang dan penghormatan atas martabat manusia. Dari pasal
tersebut sudah semestinya melayani pasien dengan baik merupakan suatu keharusan. Ketika
dokter tersebut disumpah untuk mengemban profesinya, dokter juga sudah harus dapat
memegang sumpah dan melakukan sumpah tersebut. Seorang dokter dengan sikap tulus ikhlas
disini adalah sikap demi menjaga kehormatan profesi luhur kedokteran dan perilaku terpuji
seorang dokter yang ditandai oleh ramah tamah, sopan santun dan berwibawa terhadap pasien.
Disaat menolong pasien maka dokter tidak seharusnya memikirkan imbalan materi atau
memikirkan keuntungan pihak lainnya, sunguh-sungguh bertanggung jawab atas semua
tindakan mengabdi yang semata-mata ditujukan untuk kepentingan pasien.

Anda mungkin juga menyukai