Anda di halaman 1dari 6

DISUSUN OLEH:

Nama : ARIF AZMIL KHAIRI


Kelas : IV.B
Mata Pelajran : Pendidikan lingkungan Hidup

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIC INDONESIA


KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PASAMAN
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2 PASAMAN
TAHUN 2018
Musibah Tanah Longsor di Pasaman,
Dua Orang Tewas
EMPO.CO, Padang - Musibah
tanah longsor terjadi di Padang
Sawah, Nagari Binjai, Kecamatan
Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman,
Sumatera Barat, Sabtu malam, 21
November 2015. Dua warga
ditemukan tewas tertimbun tanah
dan satu orang berhasil
diselamatkan, meski mengalami
luka-luka.

Dua orang yang tewas masing-masing bernama Saripati, 35 tahun, dan Riski, 8 tahun.
Sedangkan korban luka-luka diketahui bernama Intan, 6 tahun.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera
Barat R. Pagar Negara menjelaskan, curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi merata
terjadi di Sumatera Barat sejak Sabtu sore. Curah hujan yang semakin tinggi menyebabkan
terjadinya tanah longsor di beberapa daerah. Peristiwa di Tigo Nagari itu menimpa satu rumah,
yang penghuninya kemudian menjadi korban.
"Dua jenazah sudah dievakuasi ke Puskesmas Tigo Nagari," kata Pagar, Minggu, 22 November
2015.
Sedangkan Intan, yang mengalami luka pada bagian kepala, telah diberi pengobatan.
Kondisinya sudah mulai membaik.
Selain Tigo Nagari, tanah longsor juga melanda Kota Padang, Sumatera Barat. Akses jalan dari
Kota Padang menuju Kabupaten Pesisir Selatan, tepatnya di kawasan Bungus, Kota Padang,
tertutup tanah dan batu setebal 2 meter, lebar 6 meter, dan panjang 10 meter.
Akibat jalan yang tertimbun itu, arus lalu lintas mengalami kemacetan panjang, sekitar 3,5
kilometer. "Kondisi jalan terputus total,” ujar Pagar.
Tanah longsor juga menyebabkan tertimbunnya satu mobil dan satu sepeda motor. Dua korban
mengalami luka-luka, yakni Armon, 50 tahun, dan Indri, 17 tahun.
Menurut Pagar, BPBD bersama Basarnas, PMI, TNI, Polri, Dinas Pekerjaan Umum, dan
masyarakat sudah melakukan pembersihan. Tim menggunakan alat berat untuk membersihkan
jalur jalan yang tertutup material longsor.
ANDRI EL FARUQI
Sumber : https://nasional.tempo.co/read/721177/musibah-tanah-longsor-di-pasaman-dua-orang-tewas
Banjir Bandang Landa Pasaman
senin, 8 Februari 2016 15:00 WIB
Lubuk Sikaping, (AntaraSumbar) - Banjir bandang melanda Kecamatan Panti, Kabupaten
Pasaman, menyusul hujan yang terus turun dalam tiga hari terakhir di daerah itu.

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Pasaman, Elvi Wardi , di Lubuk Sikaping,
Senin, mengatakan, banjir disertai lumpur merendam kampung Lambak, Nagari Panti Timur,
Kecamatan Panti, pada Senin (8/2) dini hari.
"Ini akibat luapan batang Lambak,
habis diguyur hujan selama beberapa
hari tanpa henti, namun tidak ada
korban jiwa," kata Elvi Wardi.

Pihaknya, kata dia, sedang mendata


kerusakan akibat banjir bandang atau
galodo tersebut. Sejumlah tim
gabungan juga sudah dikerahkan ke
lokasi bencana.

Puluhan rumah penduduk setempat terrendam air bercampur lumpur, dan ratusan kubik material
kayu juga hanyut disapu air luapan batang Lambak tersebut.

"Kabarnya, ada beberapa rumah penduduk rusak berat. Tapi berapa jumlahnya kita belum tahu,
karena pendataan sedang berlangsung. Pendataan dilakukan pihak Walinagari dan kecamatan,"
kata Elvi.

Tidak itu saja, sejumlah alat berat seperti Escavator dan beckho loader juga sudah diterjunkan
untuk membuka akses jalan dan membersihkan puing-puing material kayu.

"Pihak DPU juga sudah mengerahkan alat beratnya untuk membersihkan sisa-sisa banjir
bandang," jelasnya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat untuk mendistribusikan
sejumlah sembako bagi para warga korban galodo.
Ia mengatakan, ratusan warga mengungsi akibat bencana itu.
Meski ketinggian air sudah surut, namun pihaknya tetap menghimbau agar warga tetap waspada.
Sebab, kata Elvi, kondisi cuaca masih tak menentu.
"Kita minta warga waspadalah, jangan dekat dengan sungai atau bukit. Cuaca masih belum
menentu," jelas Elvi.
"Kita ngungsi kerumah saudara di kampung sebelah. Ada yang bertahan, ada juga yang memilih
berjaga-jaga di tanah lapang," jelasnya. (*)

Pewarta : Eko Fajri


https://sumbar.antaranews.com/berita/169763/banjir-bandang-landa-pasaman
130 Hektare Hutan di Pasaman
Terbakar
Senin, 22 Agustus 2016 12:12 WIB
Lubuk Sikaping, (Antara Sumbar) - Seluas 130
hektare hutan di dua kecamatan yakni Kecamatan
Mapattunggul Selatan dan Rao Selatan,Kabupaten
Pasaman, Sumatera Barat, terbakar diduga akibat
pembukaan lahan perkebunan baru oleh masyarakat
setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Pasaman, M. Sayuti Pohan di
Lubuk Sikaping, Senin, mengatakan kebakaran
terjadi pada Minggu pagi (21/8) sekitar pukul 10.00
Wib dan hingga kini petugas masih berupaya
memadamkan api.

Ia menambahkan lahan yang sudah terbakar seluas 100 hektare di Jorong Bangkok, Kecamatan
Mapattunggul Selatan, dan 30 hektare di Koto Panjang Kecamatan Rao Selatan.
"Ini baru perkiraaan awal berdasarkan peninjauan langsung di lapangan. Namun kita akan
lakukan pendataan ulang untuk angka pastinya. Saat ini kita fokus untuk padamkan api dulu,"
katanya.
Karena kondisi cuaca yang panas ditambah angin kencang api sulit dikendalikan sehingga
kebakaran semakin meluas.
Pihaknya bersama anggota Kepolisian Resor (Polres) Pasaman, pihak kecamatan dan Komando
Distrik Militer (Kodim) 0305 Pasaman telah berupaya melakukan pemadaman api selama dua
hari ini.
"Kita telah berupaya memadamkan api sejak kemarin hingga dini hari. Namun baru satu titik api
yang bisa dipadamkan yakni di Jorong Bangkok," ujarnya.
Untuk itu tim yang melakukan pemadaman kembali turun pagi ini untuk memadamkan satu titik
api lagi di Koto Panjang.

"Untuk yang di Koto Panjang memang agak sulit dipadamkan karena lokasi daerah yang terbakar
tidak dapat dilalui kendaraan roda empat dan dua. Tapi tim akan terus melakukan upaya
pemadamandengan cara manual," katanya.

Namun untuk persiapan pihaknya juga membawa mesin portable. Mudah-mudahan di lokasi
kebakaran terdapat sumber air yang dapat digunakan untuk memadamkan api, tambahnya. (*)

Pewarta : Riko Saputra


Sumber : https://sumbar.antaranews.com/berita/185062/130-hektare-hutan-di-pasaman-terbakar
ANGIN PUTTING BELIUNG TERJANG
SUMEDANG , 90 RUMAH WARGA
RUSAK
Liputan6.com, Sumedang -
Rumah semi permanen milik
salah satu warga di Desa
Cijeler, Kecamatan Situraja,
Kabupaten Sumedang, porak
poranda akibat diterjang angin
puting beliung Sabtu siang.
Hujan deras disertai angin
kencang sudah terjadi sejak
dua hari lalu mengakibatkan
sedikitnya 90 rumah rusak.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Sabtu (10/03/2018), warga dibantu anggota TNI, polisi, dan
Satpol PP berusaha membersihkan puing-puing bangunan untuk mencari harta benda yang
tersisa.

ak hanya Desa Cijeler, ada tiga desa lain yang juga diterjang angin puting beliung yakni Desa
Cikadu, Desa Bangbayang, dan Desa Pamulihan.

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini, namun warga merugi hingga lebih dari Rp 50 juta.

SUMBER : https://www.liputan6.com/news/read/3360518/angin-puting-beliung-terjang-sumedang-90-rumah-warga-rusak
Angin Puting Beliung Hantam
Kabupaten Pasaman, 41 Rumah
Dilaporkan Rusak
PASAMAN - Angin kencang disertai
curah hujan yang sangat lebat
menghantam rumah warga Nagari
Panti Timur, Kecamatan Panti,
Kabupaten Pasaman, tepatnya di
Kampung Lundar dan Lambak
dilaporkan rusak parah, Rabu sore
(1/8/2018 ).
Selain beberapa rumah warga yang
rusak terlihat banyak tiang listrik dan
pohon kayu yang tumbang akibat
peristiwa yang menggenaskan itu.
.
Kapolres Pasaman AKBP Hasanuddin S Ag melaui Kapolsek Panti Iptu Yoni Handra
mengatakan, Peristiwa angin puting beliung kencang dan disertai hujan lebat mengakibatkan
lebih kurang 41 rumah warga mengalami rusak 10 di antaranya rusak berat
Terlihat dari pantauan MinangkabauNews, Kepala Dinas Sosial Efka Efmi, Pihak Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, Kapolsek Panti, Camat Panti
Azwar sudah berada di lokasi bencana.
"Sekitar 41 unit rumah warga mengalami rusak 10 diantaranya rusak berat dan lebih 15 tiang
listrik tumbang ke jalan yang mengakibatkan jaringan listrik terputus serta akses jalan tidak bisa
dilalui dengan kenderaan," tegas Kapolsek Panti, Iptu. Yoni Hendra.
Tambahnya lagi, kejadian ini murni bencana alam dan saat ini Wali Nagari Panti Timur beserta
perangkat sedang mendata rumah warga yang mengalami rusak akibat Angin puting beliung
tersebut.
Angin kencang ini juga menyebabkan atap rumah warga berterbangan. Tidak ada korban jiwa
akibat kejadian ini. Namun akses jalan ke dua kampung tersebut tidak bisa dilalui kendaraan
karena tiang listrik tumbang ke jalan.
"Belum diketahui secara rinci bagaimana kondisi rumah warga yang rusak tersebut. Dinas
Sosial bersama Camat, dan pihak kepolisian sedang melakukan pendataan" ujar Yoni Hendra
Hingga larut malam tadi pihak terkait masih di lokasi melihat korban bencana. Petugas masih
melakukan pendataan memastikan apa saja yang rusak akibat bencana puting beliung itu. (M.
AFRIZAL)
Sumber : https://m.minangkabaunews.com/artikel-17355-angin-puting-beliung-hantam-kabupaten-pasaman-41-rumah-dilaporkan-rusak.html

Anda mungkin juga menyukai