LAPORAN KASUS
oleh :
Arga Rifqi A
NIM 152310101143
b. Domain 5: Persepsi/Kognisi
Kelas 4 : Kognisi
Diagnosa : Konfusi Akut (00128)
Definisi : awitan mendadak gangguan kesadaran, perhatian, kognisi, dan
persepsi yang reversibel dan terjadi dalam periode waktu singkat.
Batasan : Agitasi, Gangguan fungsi kognitif, halusinasi, gelisah,
ketidktepatan mengikuti perilaku terarah.
Faktor : Delirium, demensia, usia >60 tahun.
c. Domain 5: Persepsi/Kognisi
Kelas 4 : Kognisi
Diagnosa : Kerusakan Memori (00131)
Definisi : ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau keterampilan
sifat.
Batasan : ketidakmampuan mempelajari informasi baru, ketidakmampuan
informasi faktual, ketidakmampuan mengingat peristiwa,
ketidakmampuan menyimpan informasi baru, dan mudah lupa.
Faktor : Gangguan neurologis (demensia).
ANALISA DATA
Masalah
No. Analisa Data Etiologi
Keperawatan
1. Ds: Inkontinesia Drinarius Inkontinensia
Fungsional Drinarius
- Perawat
Fungsional
mengatakan
Ingin berkemih setelah
bahwa frekuensi
ada sensasi
Inkotinesia klien
perlu pengawasan
Gangguan Fungsi Kognisi
- Perawat
mengatakan
bahwa klien sering
memegang side
rail saat akan
dilakukan
pengobatan
Do:
- Klien mengalami
dimensia
- Klien sering
berubah-ubah
sikapnya
- Klien menolak
perawatan
2 Ds: Konfusi Akut Konfusi Akut
- Perawat
mengatakan Gangguan
kesadaran,Perhatian,
bahwa klien
Kognisi
agitasi
- Perawat
mengatakan klien Demensia/ Delirium
mengalami
halusinasi. Usia > 60 tahun
- Perawat
mengatakan klien
mengalami
persepsi yang
reversibel dan
terjadi dalam
periode waktu
singkat
Do:
- Klien mengalami
dimensia
- Klien mengalami
delirium
- Klien berusia > 60
Tahun
- Klien mengalami
agitasi
3 Ds: Kerusakan Memori Kerusakan Memori
- Perawat
mengatakan Tidak mampu mengingat
peristiwa, mudah lupa
bahwa klien tidak
dapat mengingat
Demensia
perawat yang
merawatnya.
Usia > 60 Tahun
- Perawat
mengatakan tidak
mudah berbicara
dengan klien
- Perawat
mengatakan klien
tidak dapat
mengingat
peristiwa.
Do:
- Klien mengalami
dimensia
- Klien berusia > 60
Tahun
- Klien mengalami
agitasi
INTERVENSI
Diagnosa 1: Inkontenesia urinarius fungsional (0020)
NIC
1. Bantuan berkemih (0640)
Definisi: peningkatan kontinensia urin dengan menggunakan pengingat
waktu secara verbal dalam melakukan aktivitas eliminasi dan
[memberikan] umpan balik positif untuk mencapai keberhasilan dalam
[aktivitas] eliminasi.
Aktivitas – aktivitas:
a. Pertimbangkan kemampuan dalam rangka mengenal keinginan untuk
BAK
b. Tetapkan interval untuk jadwal membantu berkemih, berdasarkan
pada pola pengeluaran urin
c. Tetapkan waktu untuk memulai dan mengakhiri [berkemih] dalam
jadwal bantuan berkemih jika tidak [berkemih] dalam 24 jam
d. Berikan pendekatan dalam 15 menit interval yang di sarankan untuk
berkemih
e. Ajarkan pasien untuk secara sengaja menahan urin di antara sesi
eliminasi, jika secara [kondisi] kognitif [pasien] tidak terganggu
2. Latihan Kebiasaan Berkemih (0600)
Definisi: membangun pola pengosongan kandung kemih yang bisa
diprediksi untuk mencegah inkontinesia pada orang dengan kemampuan
kognitif terbatas yang memiliki dorongan, stress, atau inkontinesia
fungsional
Aktivitas – aktivitas:
a. Simpan catatan spesifikasi penahanan selama 3 hari untuk membentuk
pola pengsongan [kandung kemih]
b. Tetapkan interval jadwal toilet awal, berdasarkan pada pola
pengosongan [kandung kemih] dan rutinitas biasa (misalnya, makan,
naik, dan pension)
c. Bangun waktu awal dan akhir terkait dengan jadwal ke toilet, jika tidak
selama 24 jam
d. Tetapkan interval toileting dan sebaiknya tidak kurang dari 2 jam
e. Bantu pasien ke toilet dan dorong untuk mengosongkan [kandung
kemih] pada interval waktu yang di tentukan
NOC
Kontinensia Urin (0502)
Definisi: mengendalikan eliminasi urin dari kandung kemih
Indikator:
a. Mengendalikan keinginan untuk berkemih
b. Menjaga pola berkemih yang teratur
c. Berkemih pada tempat yang tepat
d. Berkemih >150 ml tiap kalinya
e. Memulai dan menghentikan aliran urin
f. Mengkonsumsi cairan dalam jumlah yang cukup
g. Bisa memakai pakaian sendiri
h. Bisa menggunakan toilet sendiri