Resume 5 - Alfun Hidayatulloh - Batu Buli Dan BPH
Resume 5 - Alfun Hidayatulloh - Batu Buli Dan BPH
LEMBAR PENGESAHAN
Resume asuhan keperawatan perioperatif pada pasien dengan Batu Buli dan BPH
di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSD dr. Soebandi Jember telah dilaksanakan
pada:
Hari, tanggal : Jumat, 30 Desember 2016
Tempat: Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSD dr. Soebandi
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 68 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak Sekolah
Pekerjaan : Petani
Alamat : Sumberdanti, Sukowono, Jember
No. RM : 14-49-xx
Ruangan : Gardena
Diagnosa Medis : Batu Buli dengan TUR-B
PRE OPERATIF
S (Subjektif):
Pasien mengatakan bahwa nyeri saat BAK sejak 3 tahun yang lalu.
Pasien mengatakan bahwa BAK tidak lancar, sering, tapi sedikit
O (Objektif):
1) Keadaan umum: cukup
2) Kesadaran: composmentis
3) TD : 130/80 mmHg
4) N : 88x/menit
3
5) RR : 20x/menit
6) Suhu: 36,7oC
A (Analisa/Diagnosa Keperawatan):
Ansietas berhubungan dengan krisis situasional tindakan pembedahan
Rencana Tindakan
Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi
Hasil
Ansietas Setelah di berikan Anxiety Reduction
asuhan keperawata 1) Buat klien tenang dengan pendekatan
selama 1 x 24 jam yang meyakinkan
diharapkan kecemasan 2) Menyatakan dengan jelas perubahan
klien berkurang untuk tingkah laku pasien
dengan 3) Lihat dan pahami perspektif pasien
kriteria hasil: dalam situasi stress
Anxiety Level 4) Berikan informasi yang factual
1) Tidak mengalami mengenai diagnosis, pengobatan dan
gelisah prognosis yang akan di berikan kepada
2) Tidak mengalami pasien
distress 5) Mengatakan kepada pasien untuk
3) Tidak mengalami mengurangi rasa takutnya untuk
peningkatan TD, mempengaruhi kesehatannya
RR dan nadi 6) Memberikan perhatian dengan
4) Tidak mengalami mendengarkan keluhan atau masalah
gangguan tidur klien
7) Selalu mengidentifikasi perubahan
tingkat kecemasan
8) Observasi tanda-tanda cemas verbal dan
non verbal
Implementasi dan Evaluasi
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
30-12- 1) Memberikan informasi yang JAM: 10.15 wib
2016, actual mengenai diagnosis, S:
Jam pengobatan dan prognosis Pasien mengatakan rasa
10.00 yang akan di berikan kepada takutnya berkurang dari
wib pasien pada sebelumnya.
2) Mengatakan kepada pasien O:
bahwa mengurangi rasa Akral dingin, TD 130/80
cemasnya dapat x/menit. Nadi 80 x/menit,
mempengaruhi RR 20 x/menit
kesehatannya A: masalah ansietas teratasi
3) Memberikan perhatian sebagian
dengan mendengarkan P: lanjutkan intervensi
4
INTRA OPERATIF
S (Subjektif): -
O (Objektif)
- Pasien mengalami TURB
A (Analisa/Diagnosa Keperawatan)
POST OPERASI
S (Subjektif)
- Pasien mengatakan, “mas perut saya sakit, nyeri rasanya”.
O (Objektif)
- Pasien tampak nyeri
- Pasien melaporkan nyeri
- TD: 120/80 mmHg
- RR: 16x/menit
- Nadi: 92x/menit
- Pasien bergerak secara tidak beraturan
A (Analisa/Diagnosa Keperawatan)
1. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
2. Risiko jatuh berhubungan dengan efek anastesi dan pemulihan pasca
operasi
Rencana Tindakan
Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi
Hasil
Nyeri Setelah diberikan Pain management
akut asuhan keperawatan 1) Pengentasan nyeri atau penurunan nyeri
Selama 1x24 jam sampai tingkat kenyamanan yang dapat
diharapkan nyeri klien diterima pasien
berkurang dengan 2) Lakukan penilaian yang komprehensif
kriteria hasil : dari rasa sakit untuk memasukkan
pain level lokasi, karakteristik, onset / durasi,
1) Klien melaporkan frekuensi, kualitas, intensitas atau
6
PROSES OPERASI
1. PRE OPERASI
Pasien datang ke ruangan pre operasi dengan kondisi sudah memakai baju
khusus untuk operasi. Perawat yang membawa melakukan serah terima
pasien di tempat yang disediakan. Setelah pasien di terima, pasien segera
di masukkan ke dalam ruang pre operasi. Pasien dipasang infus, dan
diberikan cairan infus RL 500 cc. Ketika pasien merasa cemas diajarkan
teknik nafas dalam dan distraksi yaitu dengan membimbing untuk berdoa
agar operasi lancar dan penyakit segera hilang. Hal ini dilakukan bertujuan
untuk menghilangkan kecemasan pasien. Sebelum melakukan tindakan,
seluruh petugas kesehatan dan pasien berdoa bersama dengan dipimpin
oleh petugas khusus agar kegiatan berjalan dengan lancar.
2. INTRA OPERASI
Pasien dari ruang pre operasi di bawa ke dalam ruang operasi
sesuai jadwal yang sudah ditentukan yaitu ronde 1 ruang OK 5 sekitar
pukul 11.00 WIB. Pasien dibawa dengan menggunakan brankard. Setelah
masuk di ruang operasi 5, pasien di pindahkan ke meja operasi.
Selanjutnya pasien dipasang alat-alat monitor yaitu untuk memonitor
tekanan darah, RR dan saturasi oksigen. Diusahakan pasien sudah
menghabiskan 1 botol RL 500 ml. Setelah persiapan pasien disuntikkan
obat bius decain 1 ampul pada regio anastesi yaitu di punggung.
Di ruang operasi terdiri dari 2 dokter bedah, 1 asisten dokter, 1
perawat instrumen, 1 perawat sirkular, 1 anastesi, dan 1 observer. Langkah
selanjutnya pasien diberi bantuan nafas yaitu dipasang masker sederhana
untuk mempertahankan oksigenasi. Bagian tubuh pasien yang tidak akan
dilakukan insisi ditutup menggunakan kain steril. Selanjutnya dipersiapkan
bagian alat kelamin dilakukan pembedahan dengan sorot lampu berfokus
pada alat kelamin pasien. Asisten dokter, dokter, dan operator melakukan
SGG. Kemudian masuk ke dalam ruangan operasi untuk menggunakan
aprone, dan alat pelindung diri lainnya. Dalam kesempatan ini observer
bertugas untuk membantu mengaitkan tali gown.
9
3. POST OPERASI
Di ruang operasi pasien dipasang monitor untuk mengetahui tekanan
darah, nadi, saturasi oksigen yang bertujuan untuk mengetahui keadaan
umum pasien dan perawat memastikan bahwa kondisi pasien dalam
keadaan baik. Kemudian perawat memberikan cairan infus yaitu Ringer
Laktat. Perawat melakukan pencatatan bahwa pasien telah dilakukan
operasi.