PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO yang dimaksud dengan sehat (healthy) adalah kondisi sehat
sejahtera baik secara fisik, mental maupun sosial yang ditandai dengan tidak
adanya gangguan-gangguan atau simptom-simptom penyakit, seperti keluhan sakit
fisik, keluhan emosional (Papalia, Olds, dan Friedman, 1998; Sarafino, 1994).
Menurut Duvall dan Logan ( 1986 ), Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga.
Keluarga seperti pada individu , mengalami perubahan dan pertumbuhan sepanjang
waktu. Setiap tahap perkembangan memiliki tantangan, kebutuhan, dan sumber masing-
masing termasuk tugas yang perlu diselesaikan sebelum keluarga dapat meningkat ke tahap
berikutnya dengan sukses.
Pada keluarga yang mulai melepas anak sebagai dewasa biasanya akan timbul masalah-
masalah baik fisik maupun psikososiospiritual. Contoh hal-hal yang akan menjadi beban
tanggung jawab keluarga yang harus dihadapi dan diselesaikan adalah sbb. :
1. Bagaimana karakteristik pasangan anaknya?
2. Bagaimana hubungan anak terhadap orang tua dan mertua setelah menikah?
3. Apakah anak yang telah menikah tinggal bersama atau lepas dari orang tua?
Bila tidak, anak yang telah menikah tidak tinggal serumah, dimana
tinggalnya/frekuensi anak bertemu dengan orang tua?
4. Bagaimana hubungan antara anak yang telah menikah dengan anaknya?
5. Bagaimana perasaan orang tua setelah anaknya menikah?
6. Bagaimana orang tua membentuk jaringan dengan anak?
7. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga yang dilaksanakan?
Dari masalah-masalah yang biasa timbul dalam keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
tersebut maka akan mempengaruhi status kesehatan individu-individu dalam keluarga
tersebut. Oleh karena itulah pada keluarga dengan anak dewasa (pelepasan) perlu diberikan
asuhan keperawatan agar keluarga dapat melalui masa transisi dari tahap perkembangan
manusia.
B. TUJUAN
Tujuan diberikannya asuhan keperawatan kepada keluarga denagn anak dewasa
awal (pelepasan) adalah sebagai berikut :
Tujuan Umum :
Keluarga mampu melakukan tugas-tugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangan
keluarga dewasa awal (melepas anak sebagai dewasa) agar dapat menciptakan dan
mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota
keluarga.
· Tujuan Khusus :
1. Keluarga mampu memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2. Keluarga mampu mempertahankan keintiman pasangan.
3. Anak mampu membantu orang tua memasuki masa tua.
4. Orang tua mampu membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5. Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan rumah tangga.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN TEORI
I. TAHAP PERKEMBANGAN DEWASA MUDA AWAL
Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung
jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara
ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru merasa
tertantang untuk membukukan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang
mandiri. ‘Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat
mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua.
Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi
suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna mem-bentuk seorang
pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.
Profil yang sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan perkembangan
aspek-aspek fisiologis telah mencapai posisi puncak. Mereka memiliki daya tahan
dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan
tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif.
Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young ) ialah mereka yang
berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock
(1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi
secarafisik (physically trantition), transisi secara intelektual (cognitive
trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).
·
Meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah
tangga
Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Mereka bekerja
keras dan bersaing untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan prestasi kerja yag
baik akan memberikan kehidupan yang makmur sejhtera bagi keluarganya.
- Menjadi warga negara yang baik.
Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup
tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik
adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan
yang berlaku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti (1) mengurus dan
memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi
yang akan pergi ke luar negeri), (2) membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik,
air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan), (3) menjaga ketertiban dan ke-
amanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata
masyarakat, dan (4) mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di
masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan
selokan, memper-baiki jalan, dan sebagainya).Tugas-tugas perkembangan tersebut
merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-
budaya yang berlaku di masyarakat. Bagi orang tertentu, yang menjalani ajaran
agama, mungkin tidak mengikuti tugas perkembangan, yaitu mencari pasangan
hidup dan membina kehidupan rumah tangga.
1. Faktor Risiko
Faktor risiko bagi kesehatan dewasa awal berasal dari komunitas, gaya hidup dan
riwayat keluarga. Faktor risiko ini mempunyai kategori sebagai berikut ;
Ø Kematian dan Cedera karena kekerasan
Kekerasan adalah penyebab terbesar mortalitas dan morbilitas pada populasi dewasa
awal. Kematian dan cedera dapat terjadi karena serangan fisik, kecelakaan kendaraan
bermotor atau kecelakaan lain dan usaha bunuh diri.
Pengkajian faktor yang mempredisposisi kekerasan yang mengakibatkan cedera atau
kematian, yaitu :
§ kemiskinan
§ keretakan keluarga
§ penganiayaan
§ pengabaian anak
Penting sekali bila seseorang perawat melakukan pengkajian psikososial secara
keseluruhan termasuk faktor seperti : pola perilaku, riwayat penganiayaan fisik dan
peyalahgunaan zat, pendidikan, riwayat pekerjaan dan system pendukung sosial untuk
mengetahui faktor risiko terhadap kekerasan personal dan lingkungan.
Ø Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunaan zat secara langsung maupun tidak langsung berperan terhadap
mortalitas dan morbilitas pada dewasa awal. Intoksikasi pada dewasa awal dapat
menyebabkan cedera berat dalam kecelakaan kedaraan bermotor yang dapat mengakibatkan
kematian atau kecacatan permanen. Penyalahgunan pada obat stimulan dan depresan yang
(“upper”) dapat menekan system kardiovaskuler dan persyarafan yang dapat meluas sehingga
menyebabkan kematian.
Penyalahgunaan zat tidak selalu dapat didiagosa, khususnya pada tahap awal.
Informasi yang penting mungkin diperoleh dengan membuat pertanyaan yang spesifik
tentang masalah medis di masa lalu, perubahan masukan makanan, pola tidur atau masalah
labilitas emosi. Laporan penangkapan karena mengemudi saat intoksikasi, penganiayaan istri
dan anak atau perilaku yang melanggar peraturan untuk memeriksa kemungkinan
penyalahgunaan obat secara cermat (Winger, Hofmam dan Woods, 1992).
2. Gaya hidup
Kebiasaan gaya hidup seperti merokok, stres, kurang large dan higiene personal yang
buruk meningkatkan risiko penyakit di masa depan. Riwayat penyakit dalam keluarga seperti
kardiovaskular, ginjal, endokrin atau neoplastik meningkatkan risiko penyakit juga. Peran
perawat dalam meningkatkan kesehatan yaitu mengidentifikasi faktor yang meningkatkan
risiko masalah kesehatan pada dewasa awal.
Merokok adalah faktor risiko penyakit paru, jantung dan vaskular yang diketahui
dengan baik pada perokok dan orang yang menghisap asap rokok. Inhalasi polutan rokok
meningkatkan risiko kanker paru-paru, emfisema dan bronkhitis kronis. Nikotin pada
tembakau adalah vasokontriktor yang bekerja pada arteri koroner, darah meningkatkan risiko
penyakit angina, infark miokard dan arteri koroner. Nikotin juga menyebabkan penyempitan
vasokonstriksi perifer dan memicu masalah vaskular.
Stres lama meningkatkan wear and fear pada kapasitas adaptif tubuh. Pola latihan
dapat mempengaruhi status kesehatan. Latihan yang dilakukan terus-menerus meningkatkan
frekuensi nadi selama 15 sampai 20 menit 3 kali seminggu meningkatkan fungsi
kardiopulmonal dengan menurunkan rata-rata tekanan darah dan denyut jantung. Selain itu
latihan menurunkan kecenderungan mudah lelah insomnia, ketegangan dan iritabilitas.
Perawat harus melakukan pengkajian muskuloskletal secara menyeluruh, termasuk mobilitas
sendi dan tonus otot, dan pengkajian psikososial untuk meningkatkan toleransi terhadap stres
dalam menentukan efek-efek latihan.
Pada semua kelompok usia, kebiasaan higiene personal pada dewasa awal dapat
menjadi faktor risiko. Meminjamkan peralatan makan dengan seseorang yang mempunyai
penyakit yang mudah menular meningkatkan risiko penyakit. Higiene gigi yang buruk
meningkatkan risiko penyakit periodontal.
Riwayat penyakit dalam keluarga menempatkan dewasa awal pada risiko
berkembangnya penyakit pada masa dewasa tengah atau dewasa akhir. Contohnya, seorang
pria muda yang ayah dan kakek dari ayahnya yang mempunyai infark miokard (serangan
jantung), pada usia 50-an mempunyai risiko infark miokard di masa depan. Adanya penyakit
kronik tertentu dalam keluarga meningkatkan risiko bagi anggota keluarga terhadap
perkembangan penyakit itu. Risiko penyakit keluarga jelas merupakan penyakit herediter.
Kurangnya kepatuhan untuk pemeriksaan skrining rutin dapat menempatkan klien pada risiko
penyakit berat karena kegagalan deteksi dini.
3. Infertilitas
Infertilitas adalah ketidakmampuan konsepsi involunter pada pria, wanita atau pasangan.
b. Perkembangan Kognitif
Kebiasaan berpikir rasional meningkat secara tetap pada masa dewasa awal dan
tengah. Pengalaman pendidikan formal dan informal, pengalaman hidup secara umum dan
kesempatan pekerjaan secara dramatis meningkatkan konsep individu, pemecahan masalah
dan keterampilan motorik.
Mengidentifikasi area pekerjaan yang diinginkan adalah tugas utama dewasa awal.
Ketika seseorang mengetahui persiapan pendidikannya, keahlian, bakat dan karakteristik
kepribadian. Pilihan pekerjaan menjadi lebih muda dan biasanya meraka akan lebih luas
dengan pilihannya. Akan tetapi, banyak dewasa awal kekurangan sumber dan system
pendukung untuk memfasilitasi pendidikan lebih lanjut atau pengembangan keahlian yang
diperluhkan untuk berbagai posisi pekerjaan. Akibatnya, beberapa dewasa awal mempunyai
pilihan pekerjaan yang terbatas.
c. Perkembangan Psikososial
Kesehatan emosional dewasa awal berhubungan dengan kemampuan individu
mengarahkan dan memecahkan tugas pribadi dan social. Dewasa awal kadang terjebak antara
keinginan untuk memperpanjang masa remaja yang tidak ada tanggung jawab dan memikul
tanggung jawab dewasa. Namun pola tertentu atau kecenderungan relatif dapat diperkirakan.
Antara usia 23-28 tahun, arang dewasa memperbaiki perpepsi diri dan kemampuan
berhubungan. Dari usia 29-34 tahun orang dewasa mengarahkan kelebihan energinyaterhadap
pencapaian dan penguasaan dunia sekitarnya. Usia 35-43 tahun adalah waktu ujian yang
besar dari tujuan hidup dan hubungan. Perubahan telah dibuat dalam kehidupan pribadi,
sosial dan pekerjaan. Seringkali stress dalam ujian ini mengakibatkan “krisi usia baya”
ketika pasangan dalam pernikahan, gaya hidup dan pekerjaan dapat berubah.
Selama masa dewasa awal, seseorang biasanya lebih perhatian pada pengejaran
pekerjaan dan sosial. Selam periode ini individu mencoba untuk membuktikan status
sosialekonominya. Mobilitas yang lebih tinggi didapat melalui pilihan karier. Akan tetapi
adanya kecenderungan saat ini terhadap pengecilan perusahaan menyebabkan posisi yang
tinggi lebih sedikit. Kemudian banyak dewasa awal menghadapi peningkatkann stress karena
persaingan yang lebih besar di tempat kerja untuk mencapai dan mempertahankan status
kelas-menengah. Konseling karier dan kepribadian dapat membantu individu
mengidentifikasi pilihan karier dan menentukan tujuan yang realistik.
Faktor etnik dan jender mempunyai dampak sosiologis dan psikologis dalam
kehidupan dewasa dan faktor tersebut dapat merupakan tantangan yang jelas bagi asuhan
keperawatan. Dewasa awal harus membuat keputusan mengenain kerier, pernikahan dan
menjadi orang tua. Meskipun setiap orang membuat keputusan tersebut berdasarkan faktor
individu, perawat harus memahami prinsip umum yang tercangkup dalam aspek
pengembangan psikososial dewasa awal.
J Stres Pekerjaan
Stres pekerjaan dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu. Kebanyakan
dewasa awal dapat mengatasi krisis dari hari ke hari. Stres situasi pekerjaan situasional dapat
terjadi ketika atasan baru memasuki tempat pekerjaan, tenggat waktu hampir dekat, atau
seorang pekerja diberi tanggung jawab baru atau besar. Kecenderungan terbaru pada dunia
bisnis saat ini dan faktor risiko stres pekerjaan menurun, yang memicu peningkatan tanggung
jawab pegawai dengan posisinya lebih sedikit dalam struktur perusahaan. Stres pekerjaan
juga terjadi jika seseorang tidak puas pada pekerjaan atau tanggung jawabnya. Karena setiap
individu menerima pekerjaan yang berbeda, maka tiap stresor bervariasi pada setiap klien.
Pengkajian perawat pada dewasa awal harus meliputi deskripsi pekerjaan yang biasa
dilakukan dan pekerjaan saat ini jika berbeda. Pengkajian pekerjaan juga meliputi kondisi dan
jam kerja, durasi bekerja, perubahan pada kebiasaan tidur atau makan, dan tanda peningkatan
iritabilitas dan kegugupan.
J Stres Keluarga
Stresor keluarga dapat terjadi setiap waktu dalam kehidupan keluarga. Kehidupan
keluarga ada puncaknya, karena setiap orang dalam keluarga bekerja sama, dan sampai pada
lembahnya, ketika setiap orang dalam keluarga memisahkan diri. Stresor situasi terjadi pada
peristiwa seperti pertengkaran, kematian, penyakit, perkawinan dan kehilangan pekerjaan.
Ketika seorang klien mencari perawatan kesehatan dan menunjukkan gejala terkait-stesor,
perawat harus mengkaji terjadinya peristiwa perubahan kehidupan.
Setiap keluarga mempunyai berbagai peranan dan pekerjaan yang dapat diprediksi
untuk anggota keluarganya. Peran ini memungkinkan keluarga berfungsi dan menjadi bagian
efektif dalam masyarakat. Salah satu peran penting adalah kepala keluarga. Bagi kebanyakan
keluarga, salah satu orang tua adalah pemimpin keluarga atau kedua orang tua berperan
coleader. Dalam keluarga orang tua tunggal, orang tua atau adakalanya seorang anggota
keluarga besar menjadi kepala keluarga. Ketika perubahan akibat dari penyakit, krisis
keadaan dapat terjadi. Perawat harus mengkaji faktor lingkungan dan keluarga termasuk
sistem pendukung, penguasaan mekanisme yang biasa digunakan oleh anggota keluarga.
analisa data :
data mayor :
· tidak berkomunikasi secara terbuka dan efektif diantara anggota keluarga
data minor :
· tidak dapat memenuhi kebutuhan fisik, emosi,dan spiritual semua anggota keluarga
· tidak dapat mengekspresikan atau menerima perasaan secara terbuka
intervensi :
· bantu keluarga menghadapi kekhawatirannya terhadap masalah tersebut
· dorong keluarga untuk mengungkapkan rasa bersalah, marah, menyalahkan diri, bermusuhan,
dan mengenal lebih lanjut perasaannya dalam anggota keluarga
· bantukeluarga untuk mengenal peran dan menentukan prioritas untuk mempertahankan
integritas keluarga dan menurunkan stress
· bina hubungan saling percaya antara anggota keluarga
5. risiko kesepian berhubungan dengan pelepasan anak (anak telah menikah dan pergi
dari rumah)
data mayor :
· pengungkapan rasa kesepian karena telah melepaskan anak yang menikah
· ingin mencari suasana yang lebih ramai
data minor :
· cemas, gelisah
· sedih
· sering merenung
intervensi :
· identifikasi factor penyebab dan penunjang
· beri dorongan individu untuk membicarakan perasaan kesepian
· tingkatkan interksi social
ü kerahkan system pendukung tetangga dan keluarga individu
ü rujuk pada penyuluhan keterampilan social
ü tawarkan umpan balik tentang bagaimana individu menampilkan diri pada orang lain
· kurangi hambatan kontak sosial
ü tentukan ketersediaan transportasi dalam komunitas ( umum, yang berubngan dengan ibadah )
ü identifikasi aktivitas yang membantu mempertahankan individu tetap sibuk, terytama dalam
periode risiko tinggi kesepian
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keluarga akan mengalami perubahan dan pertumbuhan sepanjang waktu. Setiap tahap
perkembangan memiliki tantangan, kebutuhan, dan sumber masing-masing termasuk tugas
yang perlu diselesaikan sebelum keluarga dapat meningkat ke tahap berikutnya dengan
sukses. Dengan asuhan keperawatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan telah membantu
keluarga dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dengan lancar sesuai dengan tahap
perkembangan keluarga dewasa awal (melepas anak sebagai dewasa) sehingga dapat
menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis,
dan sosial anggota keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Linda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, EGC : Jakarta
Perry and Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan I: konsep, proses, dan praktik Edisi
4 / Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry ; alih bahsa, Yasmin Asih [et all]; editor edisi bahasa
Indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester. Jakarta : EGC.
Perry and Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan II: konsep, proses, dan praktik Edisi
4 / Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry ; alih bahsa, Yasmin Asih [et all]; editor edisi bahasa
Indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester. Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G. Bare. 2000. Keperawatan Medikal Bedah, EGC : Jakarta
Suprayitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dan Praktik. EGC : Jakarta
www.yenibeth.wordpress.com/2008/06/15/konsep-keluarga/