Anda di halaman 1dari 15

KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL

Oleh :
Eko Sri Yuni Astuti

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2015
KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL

A. KEHAMILAN

Lama kehamilan terhitung mulai hari pertama menstruasi terakhir, untuk wanita yang

sehat kurang lebih 280 hari atau 40 minggu. Kehamilan dibagi dalam tiga bagian atau trimester

atau masing- masing 13 minggu atau 3 bulan kalender. Perubahan-perubahan fisiologis di dalam

tubuli, seperti perubahan sistem kardiovaskular, hematologi, respirasi dan endokrin terjadi pada

masa kehamilan. Kadang-kadang disertai dengan perubahan sikap, keadaan jiwa ataupun

tingkah laku . Wanita hamil dapat mengalami perubahan-perubahan sebagai berikut :

1. Perubahan Fisiologis (Perubahan Normal pada Tubuh)

 Penambahan berat badan.

 Pembesaran pada payudara.

 Bisa terjadi pembekaan pada tangan dan kaki, terutama pada trimester III (6-9 bulan)..

 Perubahan pada kulit karena adanya kelebihan pigmen pada tempat – tempat tertentu

(pipi, sekitar hidung, sekitar puting susu dan di atas tulang kemaluan sampai pusar).

 Penurunan pH saliva.

2. Perubahan Psikis (Perubahan yang Berhubungan dengan Kejiwaan), sering terjadi pada

usia kehamilan muda (Trimester I / 0-3 bulan).

 Morning sickness (rasa mual dan ingin muntah di pagi hari).

 Lesu, lemas dan terkadang hilang selera makan.

 Perubahan tingkah laku di luar kebiasaan sehari-hari, seperti ngidam dlsb.


B. BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA KESEHATAN GIGI

& MULUT SELAMA MASA KEHAMILAN

1. Trimester I (0-3 bulan)

Pada masa ini ibu hamil biasanya merasa lesu, mual dan kadang-kadang muntah,

keadaaan ini merubah suasana dalam mulut menjadi asam. Dengan adanya

peningkatan plak karena ibu hamil malas memelihara kebersihan mulut, maka

kerusakan gigi akan terjadi.

Cara Pencegahan :

 Pada saat mual, hindari menghisap atau mengulum permen terus menerus

karena akan medukung terjadinya kerusakan/karies gigi atau memperparah

kerusakan gigi yang sudah ada.

 Apabila ibu hamil mengalami muntah-muntah, setelah itu berkumur dengan

larutan soda kue (sodium bikarbonat) dan menyikat gigi setelah 1 jam.

 Hindari minum obat anti muntah, obat dan jamu penghilang rasa sakit tanpa

persetujuan dokter, karena ada beberapa obat dapat menyebabkan cacat

bawaan, seperti celah bibir.

2. Trimester II (4-6 bulan)

Ibu hamil masih merasakan keadaan seperti pada Trimester I, sehinga tetap harus

memperhatikan aspek yang telah dijelaskan di atas. Perubahan hormonal mulai terjadi

pada masa ini, dan apabila terjadi perubahan lokal pada rongga mulut (plak

meningkat), akan dapat menimbulkan kelainan, seperti :


 Peradangan pada gusi/gingiva, terlihat kemerahan pada gingiva tepi dan papilla

interdental serta mudah berdarah terutama saat menyikat gigi. Bila terjadi

pembekaan / edema, biasanya disertai rasa sakit.

 Terjadi benjolan pada gingiva di antara 2 gigi (gingiva interdental) yang

disebut Epulis Gravidarum, terutama di sisi bukal. Secara klinis terlihat

warna gingiva merah keunguan sampai kebiruan, mudah berdarah dan gigi

terasa goyang. Benjolan dapat sampai menutupi gigi, dan sebaiknya segera

dilakukan penanganan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten.

3. Trimester III (7-9 bulan)

Epulis Gravidarum mencapai puncak pada bulan ke-7 atau ke-8, dan akan menghilang

dengan sendirinya setelah melahirkan. Kesehatan gigi dan mulut harus tetap dijaga

dari mulai kehamilan sampai persalinan. Bila terjadi hal-hal yang tidak biasa dalam

rongga mulut, harus menghubungi tenaga kesehatan yang berkompeten.

C. MANIFESTASI DI RONGGA MULUT

Pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisiologis pada sistem hormonal dan

vaskuler, wanita/ ibu hamil dapat mengalami gangguan pada rongga mulutnya karena perubahan

tsb dan karena kelalaian dalam menjaga kebersihan rongga mulutnya.

1. Gingivitis Kehamilan (Pregnancy Gingivitis)

Gusi/gingiva terlihat memerah dan mudah berdarah saat menyikat gigi, biasanya mulai

terlihat sejak bulan ke-2 dan memuncak sekitar bulan ke-8. Sering terlihat pada gingiva

sebelah labial di geligi anterior. Etiologi dari gingivitis kehamilan adalah respon gingiva

secara berlebihan karena meningkatnya hormon sex wanita dan vaskularisasi gingiva
terhadap faktor iritasi lokal seperti: plak, kalkuklus, tepi restorasi yang tidak baik, gigi

palsu dan permukaan akar yang kasar. Kehamilan bukanlah penyebab langsung

terjadinya gingivitis kehamilan, tetapi tergantung dari tingkat kebersihan rongga mulut

pasien. Tingkat Progesteron meningkat 10 kali selama kehamilan, hal ini akan

meningkatkan pertumbuhan bakteri tertentu penyebab peradangan gingiva. Perubahan

kekebalan tubuh selama kehamilan juga mempengaruhi respon terhadap bakteri tsb,

sehingga wanita hamil lebih mudah mengalami peradangan pada gingiva / gingivitis.

Pregnancy Gingivitis

2. Granuloma Kehamilan (Epulis Gravidarum)

Pertumbuhan yang berlebihan dari jaringan lunak gingiva sehingga menyerupai tumor,

disebut juga pregnancy tumor / tumor kehamilan / epulis gravidarum atau

granuloma kehamilan. Secara klinis seperti nodul berwarna merah keunguan sampai

merah kebiruan, mudah berdarah, lokasinya sering terlihat pada gingiva rahang atas,

dapat juga di tempat lain dalam rongga mulut. Biasanya terlihat pada trimester II.

Etiologi pasti tidak diketahui, meski faktor utamanya adalah trauma, hormon, virus dan

pembuluh darah yang pecah. Ibu hamil yang memiliki granuloma kehamilan biasanya

menderita gingivitis kehamilan yang luas. Granuloma ini tidak berbahaya tetapi dapat

menyebabkan ketidaknyamanan, hilang setelah melahirkan/bayi lahir.

Epulis Gravidarum
3. Karies Gigi

Kehamilan tidak langsung menyebabkan gigi berlubang, akan tetapi mempercepat proses

perkembangan dari gigi yang sudah berlubang. Pada wanita hamil karies dapat dipercepat

perkembangannya karena rasa mual dan muntah pada wanita hamil mengakibatkan pH

saliva lebih asam dibandingkan wanita tidak hamil. Mereka malas memelihara rongga

mulutnya dan mengkonsunsi makanan kecil yang mengandung gula untuk mengurangi

rasa tsb. Gigi yang berlubang mencapai kedalaman sampai dentin dapat menyebabkan

rasa ngilu bila terkena makanan atau minuman dingin atau manis. Apabila tidak segera

mendapat perawatan maka lubang akan semakin besar dan dalam, sehingga dapat

menimbulkan rasa sakit berdenyut bahkan sampai pusing. Lama kelamaan gigi akan

mengalami kematian syaraf dan menimbulkan bengkak.

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASA KEHAMILAN

A. CARA PENANGGULANGAN PERTAMA GANGGUAN DI RONGGA MULUT

Apabila terjadi keluhan pada gigi dan mulut selama kehamilan, segera memeriksakan diri ke

fasilitas pelayanan kesehatan gigi. Pada keadaan darurat untuk mengurangi rasa sakit, tenaga

kesehatan dapat memberikan obat pereda rasa sakit. Penggunaan obat yang tidak terkontrol dapat

membahayakan, karena dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan seperti keguguran,bayi

lahir cacat, dsb.

Pemanfaatan obat tradisional dapat digunakan dalam keadaan darurat untuk menanggulangi

masalah kesehatan gigi dan mulut sebelum dirujuk ke klinik gigi dan dokter gigi, seperti :
1. Bahan sebagai obat untuk meredakan rasa sakit gigi

a. Bunga Cengkeh

Segenggam bunga cengkeh disangrai sampai kering, ditumbuk menjadi seperti tepung,

dimasukkan ke lubang gigi yang sakit.

b. Garam Dapur

Garam dapur ½ sendok teh dilarutkan dengan air hangat segelas, digunakan untuk

kumur.

c. Bawang Putih

1 siung bawang putih yang telah dikupas dihaluskan, lalu dimasukkan ke dalam lubang

gigi yang sakit tanpa tekanan, diatasnya ditutup dengan kapas. Ditunggu beberapa saat

sampai rasa sakit hilang.

2. Bahan Pengurang Bau Mulut

a. Daun Sirih

Daun sirih 15 lembar direbus dengan 1,5 gelas air sampai mendidih, digunakan untuk

berkumur, biarkan selama 1 menit. Diulang sampai mulut tersa segar.

b. Bunga Cengkeh

2 butir bunga cengkeh kering yang sudah dibersihkan, dikunyah dan biarkan bebrapa

menit dalam mulut, kemudian buang sepahnya.

3. Bahan sebagai obat sariawan

a. Jeruk Nipis

3 buah jeruk nipis diperas airnya, diseduh air panas dan ditambahkan gula aren, aduk

sampai rata. Diminum 3 kali sehari selama 2 hari.

b. Daun Sirih
5 lembar daun sirih tua diremas-remas, diseduh dengan air panas dan digunakan untuk

kumur-kumur. Digunakan untuk sekali pakai.

c. Daun Saga

2 genggam daun saga direbus dengan 4 gelas air, sampai airnya tinggal 2 gelas.

Diminum sedikit demi sedikit sampai habis, minum tiap hari sampai sariawan hilang.

Ramuan untuk sekali pakai.

4. Bahan sebagai obat mengurangi bengkak pada pipi

a. Asam Kawak

Asam kawak sebesar ibu jari (2 cm) dan 1 sendok teh garam dilumatkan dalam ½

cangkir air. Campuran dioleskan pada pipi yang bengkak.

b. Jahe

1 potong jahe sebesar ibu jari yang sudah dicuci, dihaluskan dan dicampur air

secukupnya. Ditempelkan pada pipi yang bengkak.

B. PENTINGNYA PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BAGI IBU

HAMIL

Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil bermanfaat agar fungsi penguyahan tetap

berjalan baik sehingga asupan gizi berlangsung dengan baik pula. Akibatnya ibu hamil selalu

sehat dan kondisi janin dapat tumbuh dan berkembang secara sempurna, sehingga dapat

mencegah kelahiran bayi prematur atau berat badan bayi tidak normal.
C. CARA PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Agar ibu hamil terhindar dari penyakit gigi dan mulut selama kehamilan, dianjurkan :

1. Menyikat gigi secara baik & benar dan teratur

Menyikat gigi secara baik & benar adalah menyikat gigi dengan menggunakan metode /

cara / teknik yang dapat membersihkan seluruh permukaan gigi tanpa melukai jaringan lunak

dalam mulut, dilakukkan secara teratur karena dimulai dari satu sisi ke sisi yang lain secara

berurutan.

Frekuensi menyikat gigi sebanyak dua (2) kali sehari, dan waktunya di pagi hari setelah makan

pagi dan malam sebelum tidur.

Adapun salah satu metode / cara / teknik menyikat gigi yang digunakan adalah Roll method

untuk bagian bukal dan lingual, Scrub brush method untuk bagian oklusal atau dataran

pengunyahan. Atau dapat juga dengan Bass method

Sikat gigi yang digunakan sebaiknya :

 Bulu sikat tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut (medium), agar tidak

melukai jaringan lunak mulut.

 Dapat menjangkau seluruh permukaan gigi, bentuk kepala sikat gigi jangan terlalu

besar dan agak mengecil di bagian ujung.

 Permukaan bulu sikat rata dan bertangkai lurus.

Untuk mendapatkan kebersihan gigi yang maksimal, selain menyikat gigi untuk membersihkan

bagian bukal, lingual dan oklusal. Bagian interproksimal dibersihkan dengan menggunakan

dental floss / benang gigi. Bagian lidah yang biasanya tertutupi oleh lapisan (tongue coated)

dapat dibersihkan menggunakan sikat lidah. Penggunaan Obat kumur dianjurkan untuk ibu hamil

dibawah pengawasan dan petunjuk dokter gigi.


Gambar sikat gigi

Gambar cara menyikat gigi

1. Teknik Bass (membersihkan sulcus)

Posisi sikat 45 derajat terhadap sumbu gigi masuk ke sulkus gingiva. Digerakkan sebanyak 20

kali pada setiap lokasi ( tiap lokasi meliputi 3 gigi). Gerakan ini dianjurkan untuk penggunaan

rutin.

Bass Method

2. Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman.

Cara ini, ujung bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi dan mengarah ke apex/ujung akar,

gerakan perlahan dari permukaan gusi ke arah oklusal gigi, Ulangi gerakan sampai lebih kurang

12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan

membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.

Roll Method
Gambar sikat lidah

Gambar cara menggunakan benang gigi tanpa pegangan.

2. Mengkonsumsi Makanan yang Bergizi Seimbang

Seorang ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang

sesuai prinsip pedoman gizi seimbang / angka kecukupan gizi, supaya mempunyai daya tahan

tubuh yang baik dan dapat menjaga janin agar tumbuh dan berkembang sehat & sempurna.

Diet yang seimbang sangat diperlukan untuk asupan nutrisi bagi ibu dan bayi dalam kandungan,

pada usia kehamilan 3-6 bulan sangat penting mengkonsumsi makanan yang mengandung

mineral seperti : kalsium, protein, fosfor dan vitamin A,C,D karena gigi mulai dibentuk pada saat

usia tsb.

Apabila ibu hamil kekurangan vitamin dan mineral dapat terjadi :

 Kekurangan vitamin A  dapat mengganggu pertumbuhan gigi janin sehingga

dapat terjadi kelainan pada bentuk gigi.


 Kekurangan vitamin C  ibu hamil rentan terhadap penyakit gingiva, terjadi

gangguan pembentukan gigi dan jaringan lunak janin.

 Kekurangan vitamin D, kalsium dan fosfor  gangguan pertumbuhan gigi janin

sehingga gigi bayi rentan terhadap terjadinya karies.

3. Menghindari Makanan yang Manis dan Lengket

Makanan manis yang dikonsumsi ibu hamil dapat membuat mulut menjadi asam, sedangkan

makanan yang lengket dikawatirkan menempel pada gigi lebih lama sehingga terjadi asam dalam

mulut akan lebih besar. Keadaan asam di dalam mulut mengakibatkan terjadinya kerusakan pada

gigi ibu hamil. Dianjurkan ibu hamil menghindari makanan yang manis dan lengket, apabila

tidak dapat meninggalkan mengkonsumsi makanan yang manis dan lengket, dianjurkan

berkumur setelah mengkonsumsi makanan tsb.

4. Memeriksakan Diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan Gigi

Pemeriksaan gigi dan mulut harus dilakukan secara berkala, baik ada keluhan ataupun tidak ada

keluhan rasa sakit oleh ibu hamil atau wanita yang merencanakan kehamilan.

Apabila ibu hamil merasakan adanya keluhan pada gigi dan mulutnya, maka segera datang ke

fasilitas kesehatan gigi untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan agar terhindar dari

penyakit gigi dan mulut yang semakin parah.

Perawatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan secara tuntas agar tidak terjadi masalah yang

lebih berat, karena gigi yang tidak dirawat secara tuntas dapat menjadi sumber infeksi ke organ-

organ tubuh lain melalui peredaran darah, seperti : jantung , ginjal, saluran pencernaan, kulit, dan

mata. Hal ini dapat juga membahayakan janin, berupa kelahiran premature dan bayi lahir dengan

berat badan rendah (BBLR =Berat Bayi Lahir Rendah).


Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang

dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram) (Prawiroharjo, 2010).

HAL- HAL YANG HARUS DIWASPADAI

Beberapa hal yang perlu diwaspadai ibu hamil dalam perawatan kesehatan, antara lain :

 Pencabutan gigi pada ibu hamil apabila sangat diperlukan dapat dilakukan pada trimester

II (4-6 bulan), sedangkan penambalan dan pembersihan karang gigi dapat dilakukan

selama masa kehamilan.

 Ibu hamil tidak boleh minum obat sembarangan, harus dengan resep / pengawasan dari

dokter / dokter gigi. Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan janin, misal pada gigi, contoh antibiotik golongan tetrasiklin dapat

menyebabkan diskolorasi / pewarnaan pada gigi.

 Sebaiknya tidak melakukan prosedur dental x-ray jika tidak dalam keadaan darurat.

(Menurut American Collage of Radiology, dosis radiasi tunggal x-ray tidak cukup

signifikan dapat menyebabkan efek buruk pada perkembangan janin/embrio  lebih baik

menghindari dari segala risiko)

OBAT- OBAT YANG DIPERBOLEHKAN UNTUK WANITA / IBU HAMIL

1. Golongan Antibiotik, merujuk pada US- FDA

Amphoterisin B, Azitromisin, Astreonam, Beta Laktam, Klindamisin, Karbapenen,

Eritromisin, Fosfomisin, (Kategori B, Studi pada hewan percobaan sedang reproduksi

tidak menunjukkan adanya gangguan pada fetus dalam trimester I, tidak ada studi pada

wanita hamil).

2. Golongan Analgetik

Parasetamol
Sumber Pustaka

1. BBLR, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37400/4/Chapter%20II.pdf
2. Cara Sikat Gigi, http://bentengkehidupan.wordpress.com/2009/11/29/cara-menyikat-gigi-
yang-benar/
3. Cara Sikat Gigi, http://www.juniordentist.com/types-of-tooth-brushing-techniques.html
4. Dental Floss, http://kennethkuykendall.com/the-spiritual-implications-of-flossing/
5.DentalFloss,http://www.dental-picture-show.com/tooth-flossing/a1-dental-floss-
technique.html
6. Epulis Gravidarum, http://m.klikdokter.com/detail/read/18/225/periodontal-pada-wanita
7. Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita.
Kementrian Kesehatan RI, 2012
8. Pregnancy Gingivitis , http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/pregnancy+gingivitis
9. Peraturan Pemerintah Kesehatan Republik Indonesia No. 2406/MenKes/Per/XII/2011,
Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.
10. Sikat Lidah, http://wanarejainfo.blogspot.com/2011/07/pembersih-lidah-tongue-scraper.html
KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL

Oleh :
Eko Sri Yuni Astuti

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2015

Anda mungkin juga menyukai