Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Psikologi perkembangan sebagai cabang ilmu psikologi yang meneliti
berbagai perubahan yang terjadi pada individu yang dimulai sejak proses
persalinan berlangsung. Seorang bayi merah yang baru saja lahir alias keluar
dari rahim Ibunya, di dalam Ilmu Psikologi Perkembangan sudah
dikategorikan sebagai individu. Terlepas dari pascanatal yang dapat diukur
kadang pertumbuhan dan perkembangannya, masa prakonsepsi dan masa
pranatal adalah perkara penting yang juga harus diperhatikan untuk meneliti
dan mengawasi pola perkembangan individu.
Benar adanya pendapat para peneliti yang menyatakan bahwa meneliti
perkembangan manusia jika tidak dimulai sejak fase pranatal atau permulaan
kehidupan sama dengan menonton sandiwara atau film ditengah-tengah
penayangan atau melihat acara Televisi setelah program berjalan beberapa
waktu lamanya. Alangkah ruginya jika hanya dapat melihat proses
perkembangan seorang individu untuk diteliti secara tidak utuh. Jika saja
proses itu tetap berlangsung, maka akan sering ditemukan kesulitan-kesulitan
yang dapat membentur ketika proses penelitian berlangsung.

B. Rumusan Masalah
Maka dari itu, melalui makalah yang singkat dan sederhana ini penulis
menyajikan perkembangan psikologi manusia dimulai sejak masa prakonsepsi
terjadi yang selanjutnya melalui fase konsepsi yang kemudian terjadi
periodisasi pranatal sehingga terjadi proses pascanatal atau periode lahirnya
individu manusia baru yang lahir ke dunia. Di dalam makalah yang singkat ini
juga penulis mencoba menghadirkan beberapa konsep perkembangan manusia
yang dimulai sejak masa pranatal, neonatal hingga fase bayi yang diprediksi
berakhir di usia 24 bulan, yang selanjutnya akan mengalami masa balita,
kanak-kanak dan mengalami masa perkembangan dan pertumbuhan
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Periode Prakonsepsi
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang istimewa dan menyandang
gelar sebagai khalifah Allah yang diciptakan berpasang-pasangan untuk
menyempurnakan kebahagiaan di dunia dan di akhrirat serta untuk
menumbuhkan dan berbagi kebaikan di dunia. Sebagaimana diungkapkan
dahulu bahwasanya manusia diciptakan dari tanah setelah melalui proses yang
disempurnakan dan ditiupkan dari tanah setelah melalui proses yang
disempurnakan dan ditiupkan padanya ruh dari Tuhannya. Dari sini jelas
bahwa manusia merupakan kesatuan dua unsur pokok yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Sebagaimana halnya dengan air yang merupakan perpaduan antara
oksigen dengan hidrogen dalam keadaan tertentu. Bila kadar oksigen dan
hidrogennya dipisahkan, maka ia tidak akan menjadi air lagi. Dalam
pemebentukan senyawa kimia dijelaskan bahwa senyawa harus terbentuk dari
dua unsru yang berbeda jenis (laki-laki dan perempuan) dan sifat yang diikat
dalam satu area medan energi. Proses terbentuknya senyawa dikarenakan
ketidakseimbangan masing-masing atom unsur yang membutuhkan penyatuan
agar saling melengkapi.
Adapun masa prakonsepsi merupakan masa persiapan individu dewasa
menuju masa konsepsi atau dikenal dengan istilah pernikahan yang bertujuan
untuk membentuk generasi-generasi atau keturunan yang diinginkan dan yang
sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam rentang waktu prakonsepsi, individu
diminta untuk memilih pasangan yang akan mendampingi hidupnya dan orang
yang akan saling melengkapi kekurangan dan kelebihan satu sama lainnya
agar terjadi kehidupan rumahtangga yang harmoni dan seimbang dengan
didasari fondasi ketaatan dalam beragama yang kokoh.
Tak sebatas pencarian atau pemilihan calon pasangan yang kelak akan
bekerjasama dalam hal membentuk gen-gen dan kromosom baru dalam proses
pembentukan individu baru pasca konsepsi, pemeliharaan terhadap kesehatan
jiwa dan raga juga harus diperhatikan dan dipertimbangkan agar dapat
menghasilkan generasi yang gemilang. Tak sampai disana, ketika masa
prakonsepsi tengah berlangsung, individu tersebut diminta untuk mencukupi
atau membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan
proses konsepsi, pranatal, hingga pascanatal individu baru yang kelak akan
menghiasi muka bumi.
Pembekalan tak sekadar berbatas pada bidang materi, melainkan
bidang nonmateri berikut kecerdasan emosi, kognisi dan spiritual yang
menjadi penunjang manusia menuju lapis tingkatan tertinggi Islam, yakni
Ihsan. Ditambah lagi dengan tuntutan pembangunan karakter bangsa yang
memerlukan keteladan dan sentuhan sejak dini mungkin (pranatal/janin)
sampai masa dewasa. Periode pertumbuhan dan perkembangan manusia yang
paling sensitif adalah periode di dalam keluarga. Pola asuh orangtua sangat
berpengaruh terhadap penanaman nilai-nilai agama, sosial dan moral manusia.
Untuk itu diperlukan pendidikan bagi para calon orangtua untuk dapat
melakukan pola asuh yang tepat untuk melatakkan dasar-dasar pendidikan
berkarakter bagi anggota keluarga dalam rangka pembinaan karakter agama
bangsa yang berkelanjutan.
Tak sampai disana, para peneliti sepakat bahwa salah satu cara terbaru
untuk mengajarkan perilaku bermoral kepada anak adalah dengan memberikan
contoh yang baik. Melalui metode tersebut, anak dapat meningkatkan
kecerdasan moralnya. Para Psikolog Perkembangan anak juga menemukan
adanya satu kondisi yang membuat anak dapat mencontoh sikap baik, yaitu
banyaknya kesempatan anak melihat contoh atau sikap tersebut.

B. Periode Pranatal
Banyak hal yang terjadi dalam hidup seorang manusia sejak dilahirkan.
Pada suatu masa, para manusia merupakan organisme mikroskopis yang
mengapung dalam lautan cairan di Rahim Ibu. Penyair abad ke-19, Samuel
Taylor pernah mengatakan, “sejarah manusia selama sembilan bulan sebelum
dilahirkan mungkin adalah sejarah yang paling menarik, dan mengadung
peristiwa-peristiwa mengejutkan dan menakjubkan dibanding dengan tahun-
tahun sesudahnya.
Banyak pengorbanan, kisah-kisah ajaib dan bernilai tinggi selama fase
kehamilan berlangsung. Dalam sembilan bulan yang singkat, sebuah sel
tunggal telah mengembangkan kemampuannya untuk hidup dan berfungsi
sebagai manusia dengan potensi perubahan fisik, kognitif, sosial-emosional
yang lebih jauh. Akan tetapi tetap saja dalam proses perkembangannya akan
terdapat hambatan hambatan yang dapat mengganggu proses perkembanganya

C. Pengertian Periode Pranatal


Secara bahasa, periode pranatal berarti masa yang berlangsung dari
saat pembuahan dimana terjadinya pertemuan antara sperma seorang laki-laki
dengan ovum wanita sehingga terjadi pembuahan yang menyebabkan
terjadinya kehamilan hingga masa kelahiran dengan masa yang berlangsung
selama kurang lebih sembilan bulan atau dalam kurun waktu 270-280 hari.
Sebelumnya, fase pranatal dalam perkembangan manusia hanya mendapat
sedikit perhatian dalam dunia ilmu psikologi. Dahulunya, beberapa penelitian
tentang psikologi manusia hanya dimulai di masa prasekolah. Justru
kebanyakan penelitian pada saat itu hanya dilakukan di lingkungan anak usia
sekolah. Dan seiring berjalannya waktu, proses penelitian terhadap psikologi
manusia dimulai dari masa kelahiran. Tepat di tahun 1940-an, para ahli mulai
melakukan penelitian mereka terhadap psikologi manusia di masa pranatal
atau sebelum kelahiran yang hingga kini berkembang pesat sebagai bahan
pelajaran di bangku perkuliahan.
Mulai dari saat itulah para peneliti sadar bahwa meneliti
perkembangan manusia jika tidak dimulai sejak fase pranatal atau permulaan
kehidupan sama dengan menonton sandiwara atau film ditengah-tengah
penayangan atau melihat acara Televisi setelah program berjalan beberapa
waktu lamanya. Disadari bahwa, mengetahui segala kejadian di masa pranatal
dalam psikologi adalah perkara penting untuk dapat mengerti dan memahami
tentang pola perkembangan manusia yang normal dan untuk menyadari setiap
kejadian yang dapat mengganggu perkembangannya. Sebagian besar
perkembangan yang terjadi sebelum masa kelahiran diteliti oleh para fisiolog
dan paramedis dan hasil-hasil penelitian tersebut dijadikan rujukan oleh para
psikolog perkembangan. Sumbangan mereka sebagian besar melengkapi data
fisiologis dan data fisik dengan bukti otentik terhadap pengaruh
perkembangan fisiologis manusia dan pengaruh jangka panjang dari sikap-
sikap orang yang berarti di masa sebelum kelahiran.

D. Ciri-Ciri Periode Pranatal


Meskipun periode pranatal merupakan periode tersingkat yang dialami
manusia dalam fase perkembangannnya, namun dalam banyak hal peridoe ini
penting atau bahkan yang terpenting dari semua periode. Namun demikian,
periode pranatal memiliki enam ciri penting yang masing-masingnya
mempunyai akibat yang dapat memperlambat perkembangan manusia di
dalam kehidupannya.
1. Terjadinya proses periode bauran yang merupakan fase terjadinya proses
dasar bagi perkembangan manusia selanjutnya, diturunkan sekali untuk
selamanya sementara itu kondisi-kondisi yang baik atau tidak baik
sebelum atau sesudah proses kelahiran sampai tingkta tertentu, mampu
mempengaruhi sifat-sifat fisik dan psikologis yang membentuk sifat-sifat
bawaan tersebut, dengan ukuran perubahan yang bersifat kauntitatif.
2. Terjadinya permbentukan keadaan manusia berdasarkan kondisi Ibu
mengandung. Kondisi yang baik dalam tubuh Ibu dapat menunjang
perkembangan sifat bawaan sedangkan kondisi yang tidak baik dapat
menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan janin.
3. Pembentukan jenis kelamin individu sudah mengalami proses penciptaan
tanpa pengaruh kondisi-kondisi yang terdapat dalam tubuh Ibu.
4. Terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan yang normal lebih
dominan dibanding dengan fase pertumbuhan dan perkembangan manusia
setelah fase tersebut.
5. Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik
fisik maupun psikologis. Meski demikian kita tidak dapat mengklaim
bahwa periode ini merupakan periode yang sangat bahaya dalam seluruh
proses kehidupan manusia. Hanya saja periode pranatal merupakan fase
rentan terjadinya proses perkembangan yang terhambat.
6. Pada masa ini orang-orang berkepentingan berperan membentuk sikap-
sikap pada diri individu yang baru diciptakan dan akan segera dilahirkan.
7. Proses Terjadinya Perkembangan Pranatal
8. Pematangan
Pematangan merupakan proses pengurangan kromosom melalui
pembelahan sel atau kromosom dari tiap pasangan mencari sel yang belum
selesai membelah. Sel atau kromosom tersebut selanjutnya akan membelah
menurut panjangnya dan membentuk dua sel baru. Sel yang sudah matang
mengandung dua puluh tiga kromosom, yang dikenal sebagai sel
haploid. Pematangan sel-sel yang dapat membelah tersebut hanya bisa terjadi
jika sudah mengalami proses kematangan.
Pembelahan kromosom selama proses pematangan adalah masalah
kebetulan. Setiap kemungkinan kombinasi kromosom pria dan wanita dapat
ditemukan di dalam sel-sel baru setelah pembelahan. Diperkirakan ada
16.777.216 kemungkinan kombinasi dari dua puluh tiga kromosor pria dan
dua puluh tiga sel-sel seks wanita.
1. Ovulasi
Ovulasi merupakan tahap awal perkembangan yang terjadi hanya pada sel-
sel seks wanita. Masa ini adalah masa persiapan untuk menunggu
kehadiran zigot yang akan dihasilkan oleh pertemuan sel sperma laki-laki
dan ovum wanita
2. Pembuahan
Pembuahan atau fertilization yang terjadi pada masa kehamilan merupakan
tahap ketiga dari permulaan perkembangan sejak mulainya kehidupan
baru.
E. Periode-Periode Perkembangan Pranatal
1. Periode germinal/ zigot (nutfah)
Periode ini terjadi sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua fase
kehamilan. Pada fase ini janin masih berbentuk sperma dan ovum yang
menyatu setelah mengalami tahap pembuahan. Di dalam Islam fase tersebut
diistilahkan dengan nutfah. Adapun ciri-ciri zigot sebagai berikut,
 Bentuk zigot sebesar kepala peniti tidak dapat berubah karena belum
mendapat asupan makanan dari luar hidupnya.
 Dengan berjalannya zigot dari Tuba Fallopi yang turun ke uterus,
terjadi banyak pembelahan dan zigot, terbagi menjadi lapisan luar dan
lapisan dalam.
 Lapisan luar kemudian berkembang menjadi placenta (ari-ari), tali
pusar, dan selaput pembungkus janin, lapisan dalam berkembang
menjadi manusia baru.
 Sekitar sepuluh hari setelah pembuahan, zigot tertanam di dalam
dinding uterina.
2. Periode embrionik
Periode embrio merupakan fase yang terjadi di akhir minggu kedua
sampai akhri bulan kedua berdasarkan perhitungan bulan. Di dalam Islam,
fase ini disebut dengan istilah ‘alaqah. Adapun ciri-ciri zigot sebagai
berikut,
 Embrio berkembang menjadi manusia dalam bentuk kecil. Embrio
memiliki tiga lapisan, yang pertama lapisan endoderma yang berarti
lapisan dalam yang berkembang menjadi sistem pencernaan dan
pernapasan. Yang kedua adalah lapisan ektoderma yang berarti lapisan
luar yang berkembang menjadi sitem syaraf reseptor indrawi yang
meliputi mata, telinga, kulit, rambut dan kuku. Dan lapisan terakhir
adalah mesoderma yang berarti lapisan tengah yang berkembang
menjadi sistem peredaran darah, tulang, otot, sistem eksresi dan sistem
reproduksi.
 Terjadi perkembangan besar, mula-mula di bagian kepala dan terakhir
pada anggota tubuh.
 Semua bagian tubuh yang penting, baik bagian luar maupun dalam
sudah terbentuk.
 Embrio mulai brgerak di dalam uterus dan terjadi gerakan-gerakan
spontan dari anggota tubuh
 Plasenta, tali pusar dan selaput pembungkus janin berkembang,
ketiganya melindungi dan memberi makan embrio.
 Pada akhir bulan kedua pranatal, berat embrio rata-rata 1 ¼ ons dan
panjangnya 1 ½ inci.
3. Periode janin atau fetal
Periode ini berlangsung dalam rentang waktu akhir bulan kedua sampai
proses kelahiran berlangsung. Adapun ciri-ciri zigot sebagai berikut,
 Terjadi perubahan pada bagian-bagian tubuh yang telah terbentuk, baik
dalam bentuk/ rupa maupun perubahan aktual dan terjadi perubahan
dalam fungsi organ. Pada saat ini, belum tampak bentuk-bentuk baru
yang akan terjadi.
 Pada akhir bulan ketiga, beberapa organ dalam perkembangan cukup
sehingga organ sudah dapat berfungsi. Denyut jantung janin dapat
diketahui sekitar minggu kelima belas proses kehamilan.
 Pada akhir bulan kelima, berbagai organ dalam telah menempati posisi
hampir serupa dengan posisi di dalam tubuh dewasa.
 Sel-sel saraf yang ada sejak minggu ketiga, jumlahnya meningkat pesat
selama bulan-bulan kedua, ketiga dan keempat. Apakah peningkatan
pada saat ini akan terus berlangsung atau tidak, tergantung pada
kondisi di dalam tubuh Sang Ibu, seperti kekurangan gizi yang
sebaliknya mempengaruhi perkembangan sel saraf terutama daam
bulan-bulan terakhir periode pranatal.
 Biasanya gerak-gerak janin tampak pertama kali antara minggu
kedelapan belas atau dua puluh. Kemudian meningkat cepat sampai
akhir bulan kesembilan dimana gerakan mulai berkembang karena
penuhnya membungkus janin dan tekanan pada otak janin disaat janin
mengambil posisi kepala di bawah di daerah pinggul dalam persiapan
untuk lahir. Gerak-gerak janin ini berlainan jenisnya, yaitu
menggelinding dan menendang, gerak pendek atau cepat.
 Pada akhir bulan ketujuh, janin sudah cukup berkembang dan dapat
hidup bila lahir sebelum waktunya.
 Pada akhir bulan kedelapan, tubuh janin sudah lengkap terbentuk,
meskipun lebih kecil dibandingkan dengan bayi normal yang cukup
bulannya.
Dalam ketiga periode pranatal terdapat bahaya fiisk tertentu.
Meskipun bahaya tersebut tidak selalu mempengaruhi semua individu,
tetapi hal-hal tersebut sering terjadi dan cukup dapat mempengaruhi
perkembangan individu sepanjang kehidupannya. Berikut beberapa bahaya
fisik yang kerap terjadi selama periode pranatal berlangsung yang juga
dapat mengganggu perkembangan psikologi seseorang dalam menjalani
kehidupannya,

4. Periode zigot
 Kelaparan
Jika terjadi kasus kelaparan pada masa pranatal, besar kemungkinan
zigot akan mati karena kelaparan apabila hanya sedikit sekali kuning
telur yang dapat mempertahankan kehidupannya sampel zigot itu dapat
menyangkutkan diri pada dinding uterine atau bila zigot terlalu lama
tinggal di dalam tuba.
 Kurangnya persiapan uterine
Implantasi tidak dapat terjadi bila pada waktunya dinding uterine
belum siap menerima zigot karena adanya ketidakseimbangan kalenjar.
 Implantasi di tempat yang salah
Kalau zigot menjadi terikat pada jaringan fibroid yang kecil di dalam
dinding uterine atau pada dinding Tuba Fallopi, zigot tidak mendapat
makanan dan akan mati.
5. Periode embrio
 Keguguran
Keguguran bisa terjadi disebabkan jatuh, kejutan emosi, gangguan-
gangguan kalenjar, kekurangan vitamin dan penyakit-penyakit
berbahaya seperti pneumonia dan diabetes, dapat menyebabkan embrio
keluar dari tempatnya di dalam dinding uterine, yang mengakibatkan
keguguran. Keguguran yang disebabkan karena kondisi yang kurang
baik pada masa pranatal cenderung terjadi antara minggu kesepuluh
dan kesebelas setelah pembuahan.
 Ketidakteraturan perkembangan
Kondisi tersebut terjadi bila kasus Malnutrisi Ibu berlangsung,
kekurangan vitamin dan kalenjar, penggunaan obat-obatan, alkohol
dan tembakau yang berlebihan dan penyakit seperti diabetes dan cacar.
6. Periode janin
 Keguguran
Kasus keguguran selalu mungkin terjadi sampai kehamilan bulan
kelima, hal tersebut disebabkan lemahnya kondisi janin yang tengah
dikandung oleh Sang Ibu. Melewati fase-fase rentan tersebut,
keguguran juga tidak tertutup kemungkinan untuk terjadi.
 Prematur
Janin yang beratnya kurang dari 2 pon 3 ons mempunyai kesempatan
hidup yang lebih kecil daripada janin-janin yang lebih berat dan
mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami perkembangan
salah bentuk. Hal tersebut disebabkan kurangnya asupan gizi dan hal-
hal berbahaya yang terjadi selama proses kehamilan berlangsung.
 Komplikasi pada saat melahirkan
Kondisi ini terjadi ketika Si Ibu mengalami tekanan sehingga
mempengaruhi kotraksi uterine dan cenderung mengakibatkan
komplikasi (berbagai penyakit yang timbul pada masa bersamaan)
ketika proses melahirkan berlangsung. Misalnya, penyakit diabetes,
asma dan hipertensi.
 Ketidakteraturan perkembangan
Hal tersebut terjadi ketika kondisi yang tidak baik terjadi selama
periode embrio berlangsung sehingga akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anggota-anggota tubuh janin dan
memperlambat seluruh pola perkembangan janin. Jika saja
pertumbuhan tersebut mengalami hambatan, maka perkembangan
psikologi yang terjadi juga akan mengalamai gangguan.
Sedangkan masalah-masalah yang terjadi diluar kondisi janin atau
yang disebabkan lingkungan eksternal pada masa pranatal yang dapat
menyebabkan gangguan perkembangan psikologi manusia dalam
menjalankan kehidupannya di masa depan pasca persalinan adalah sebagai
berikut:
1. Anak yang tidak diinginkan
Perkara tersebut bisa saja terjadi karena hubungan gelap yang
dilakukan oleh sepasang manusia laki-laki dan perempuan tanpa
perencanaan yang matang, sehingga terjadi kehamilan janin yang tidak
diinginkan. Misalnya karena akan membuat malu atau ‘aib keluarga
2. Tidak menghendaki anak pada saat itu
Kondisi ini terjadi pada pasangan menikah yang belum memiliki
program untuk memiliki anak atau kembali memiliki anak. Hal
tersebut bisa saja disebabkan kesibukan kedua pasangan atau
disebabkan kesibukan untuk mengasuh dan mendidik anak yang sudah
dilahirkan.
3. Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu
Kasus tersebut terjadi pada pasangan yang sepakat dan sangat ingin
memiliki anak dari jenis kelamin tertentu. Misalnya ingin memiliki
anak laki-laki setelah memiliki 3 orang anak perempuan berturut-turut.
4. Konsep anak impian
5. Tidak menginginkan anak kembar
Masalah ini muncul ketika melakukan USG di usia kehamilan yang
memasuki masa usia kehamilan tua menunjukkan bahwa jumlah anak yang
dikandung tidak sesuai dengan yang diinginkan dan direncanakan. Hal
tersebut bisa saja terjadi disebabkan kekekhawatiran pasangan orangtua
untuk mengasuh, mendidik, menafkahi dan memenuhi kebutuhan buah
hati.
6. Menginginkan pengguguran atau aborsi
Kondisi ini bisa disebabkan oleh pelbagai kemungkinan. Misalnya ketika
melakukan pemeriksaan terdeteksi bahwa terdapat kemungkinan besar
terjadi kecacatan fisik pada janin yang akan dilahirkan. Dengan
disebabkan rasa malu dan gengsi, kedua pasangan calon orangtua tersebut
dengan tega membunuh janinnya dengan cara aborsi.
7. Penghinaan kepada anak yang dikandung
Kondisi ini lumrah terjadi pada janin yang dikandung akibat hubungan
gelap. Sebab tidak tahan menanggung malu, Sang Ibu kerap menghina
janin yang dikandungnya dengan kata-kata negatif yang dapat
mengganggu perkembangan psikologi si janin.
8. Stress maternal
Gangguan tersebut merupakan stress emosional berat dalam kehamilan
yang dapat mempengaruhii bayi dalam kandungan karena perubahan-
perubahan fisiologis yang dialami ibu dapat memeliki konsekuensi-
konsekuensi pada aliran darah di dalam rahim dan kadar oksigen yang
tersedia ketika janin berada dalam kandungan.
9. Obat-obatan resep maupun nonresep serta obat illegal
Obat-obatan tersebut disinyalir dapat menyebabkan gangguan-gangguan
yang membahayakan si janin dan Ibu yang mengandung. Mencakup
antibiotik-antibiotik tertentu, misalnya streptomisin, hormon-hormon
sintetik lainnya. Obat-obatan nonresep yang berpotensi membahayakan
janin pada masa kehamilan adalah pil diet dan aspirin.
10. Alkohol dan tembakau
Mengkonsumsi alkohol dan tembakau pada Ibu hamil dilarang sebab dapat
menyebabkan kecacatan dan lambatnya perkembangan psikologi janin
yang dapat mempengaruhi keadaannya ketika telah dilahirkan.
11. Bahaya-bahaya lingkungan
Radiasi dapat mengakibatkan mutasi gen, abnormalitas kromosom lebih
tinggi pada anak-anak dengan Ayah yang terpapar radiasi tingkat tinggi
dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Sinar X pada masa awal-awal
kehamilan dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin di kandungan.
Bahaya lain mencakup polutan seperti karbon monoksida, merkuri, pupuk-
pupuk tertentu, dan pestisida juga berbahaya untuk tumbuh kembang janin
yang dapat terhambat.

F. Belajar Di Masa Pranatal Dan Perkembangan Kognitif


Bukti keberhasilan metode belajar di masa pranatal dikaitkan dengan
persepri pendengaran bayi selama di dalam kandungan. Pendengaran
berkembang pada sekitar usia kehamilan enam bulan dan telah diketahui
dengan baik bahwa janin dapat mencerap dan merespon suara , seperti bicara
dan musik. Sebuah industri yang berkembang pesat juga dibangun di sekitar
gagasan bahwa perangsangan suara pranatal dengan musik klasik dapat
memiliki efek positif pada perkembangan pranatal.
Bayi yang telah melakukan proses belajar di periode pranatal mengalami
perkembangan kognitif yang lebih pesat dibanding bayi yang tidak pernah
mengalami proses pembelajaran di fase pranatalnya. Konon, bayi yang sudah
mengalami proses pembelajaran di periode pranatal lebih pintar atau cerdas
dibanding bayi yang tidak mengalami proses belajar di periode pranatal.
1. Periode Neonatal Dan Fase Bayi
Periode neonatal merupakan masa keberadaan manusia mungil yang baru saja
lahir ke dunia di waktu-waktu pertama pasca kelahiran yange merupakan rentang
waktu perubahan sebagai bayi. Sedangkan fase bayi merupakan manusia yang
paling tidak berdaya di muaka bumi. Salah satu alasan mengenai
ketidakberdayaan ini adalah mereka dilahirkan sebelum seluruhnya selesai.

Dalam sudut pandang evolusi, yang membedakan manusia dengan hewan adalah
ukuran otak manusia yang lebih besar. Masa bayi adalah masa perkembangan
dalam 18 hingga 24 minggu setelah kelahiran merupakan masa yang paling kaay
akan perubahan, kedua setelah prenatal. Semasa bayi, anak-anak yang mengalami
perubahan dari makhluk yang nyaris tidak dapat bergerak sendiri menajdi
makhluk yang bergerak secepat kaki mereka melangkah.

1. Pengertian Periode Neonatal Dan Fase Bayi


Menurut kamus baku, periode neonatal atau pasca kelahiran atau disebut dengan
masa bayi merupakan permulaan atau periode awal keberadaan sebagai individu
dan bukan sebagai parasit di dalam tubuh Ibu. Kamus tersebut juga merumuskan
bayi sebagai seorang anak yang merupakan manusia muda dalam fase kehidupan
pertama mereka.

Sedangkan menurut hukum yang berlaku, bayi yang baru lahir merupakan
individu belum dewasa sampai mencapai usia kematangan yang legal. Di
Amerika, fase ini digenapkan ketika mencapai usia 8 tahun. Istilah medis
berpendapat bahwa bayi adalah seorang anak yang muda usianya, tetapi tidak
ditetapkan batasan usia berapa individu tidak lagi tergolong bayi dan menjadi
seorang anak. Adapun fase bayi merupakan fase yang tidak dapat diukur waktu
berlangsungnya fase tersebut.

2. Ciri-Ciri Bayi
Pada masa bayi tengah terjadi proses perkembangan fisik yang dimulai dari
pertambahan ukuran tubuh. Berkembangnya anggota tubuh bayi, proporsi fisik
pada bayi (bayi bukanlah miniatur orang dewasa), perkembangan fungsi
fisiologisnya sudah mengalami perkembangan dan aktifitas yang mulai normal.

Setiap periode perkembangan manusia ditandai dengan gejala perkembangan


tertentu yang membedakannya dari periode-periode yang mendahuluinya atau
mengikutinya. Ada beberapa gejala yang dapat dikaitkan dengan periode ini,
tetapi ada yang muncul dalam bentuk yang berbeda selama masa bayi neonatal
fase bayi. Berikut ciri-cirinya;

1. Neonatal merupakan periode tersingkat dalam proses perkembangan


2. Masa bayi neonatal adalah masa terjadinya penyesuaian yang radikal
3. Masa bayi neonatal merupakan masa terhentinya perkembangan pranatal
4. Masa bayi neonatal merupakan masa pendahuluan perkembangan bayi dan
perkembangan selanjutnya
5. Masa bayi neonatal merupakan periode yang sangat berbahaya
6. Masa bayi adalah masa dasar sesungguhnya
7. Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan
8. Masa bayi adalah masa dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat
9. Masa bayi adalah meningkatnya individualitas
10. Masa bayi adalah masa permulaan sosialisasi
11. Masa bayi adalah masa yang menarik
12. Masa bayi merupakan permulaan kreativitas
13. Masa bayi adalah masa berbahaya
14. Masa bayi merupakan periode kritis dalam perkembangan kepribadian
manusia.
15. Pertumbuhan Yang Terjadi Pada Masa Bayi
16. Refleks
Refleks bayi yang baru dilahirkan bukan berarti tidak dapat melakukan apa-apa.
Mereka lahir ke dunia dilengkapi dengan sejumlah refleks yang aktif secara
genetika untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Misalnya gerakan refleks
menelan, abtuk, mengedip dan menguap. Hal tersebut bersamaan dengan semakin
matangnya fungsi otak mereka, dan bagaimana bayi secara sadar mampu
mengatur perilaku mereka sendiri.

1. Keterampilan motorik dan persepsi


Dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya, ukuran kepala bayi yang baru
dilahirkan amatlah besar dan bergerak tidak terkendali. Ketika bayi termotivasi
untuk melakukan sesuatu, mereka mungkin menciptakan perilaku motorik yang
baru (Thelen & Smith, 2006). Perilaku baru tersebut merupakan hasil dari
pertemuan beragam faktor: perkembangan sistem saraf, kemampuan tubuh,
kemungkinan untuk melakukan gerak, tujuan yang ingin dicapai oleh bayi dan
dukungan dari lingkungannya untuk mencapai kemampuan tersebut.

1. Perkembangan otak
Seiring dengan bayi berjalan, berbicara, berlari, menggoyangkan kerincingan,
tersenyum dan cemberut, maka otaknya akan mengalami perubahan secara tajam.
Setelah dilahirkan dan pada awal masa bayi, 100 milyar neuron di otak saling
terhubung secara normal.

1. Tahap sensorimotorik
Bayi membangun pemahaman tentang dunia, dengan mengkoordinasikan
pengalaman dengan tindakan fisik. Bayi berkembang dari tindakan refleks secara
naluriah ketika, untuk memulai memahami pemikiran simbolis pada akhir tahap
ini.

4. Aktivitas Bayi
Gerakan-gerakan yang dihasilkan oleh bayi belum memasuki tahap
kesempurnaan. Karena belum matangnya kondisi neurofisiologis bayi, tidak dapat
diharapkan bahwa gerakan-gerakannya terkoordinasi atau berarti. Gerakan-
gerakannya juga tidak berhubungan dengan kejadian-kejadian di lingkungan atau
dibawah kendali bayi.

Aktivitas yang terjadi di masa bayi dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu
aktivitas menyeluruh dan aktivitas khusus. Adapun aktivitas menyeluruh meliputi
kegiatan menyeluruh terjadi di seluruh tubuh bila salah satu bagian tubuh
dirangsang sekalipun kegiatan yang paling menonjol terjadi pada daerah yang
dirangsang. Sedangkan aktivitas khusus meliputi bagian-bagian tubuh tertentu.
Aktivitas ini termasuk gerak refleks, yang merupakan tanggapan yang tepat
terhadap rangsangan indra khusus dan tidak berubah dengan pengulangan
rangsangan yang sama, dan tanggapan umum yang menggunakan kelompok otot
yang lebih besar daripada otot-otot yang terlibat dalam refleks-refleks dan yang
dapat dibangkitkan rangsangan dari luar maupun dari dalam.

5. Vokalisasi Bayi
Vokalisasi bayi monatal dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu: suara tangis dan
suara yang eksplosif. Selama masa neonatal dan bulan-bulan pertama dari masa
bayi, tangis merupakan bentuk suara yang menonjol. Namun dari sudut pandang,
suara eleksplosif adalah jenis suara yang lebih penting karena akhirnya
mengembangkan kemampuan berbicara, misalnya berceloteh.

Misalnya ketika bayi menangis, tangisan tersebut menunjukkan perbedaan di


dalam tinggi suara, intensitas dam kontinuitasnya. Tak hanya itu, bayi juga
memiliki suara eksplosif yang terjadi pada bayi yang kadang-kadang
mengeluarkan suara ekplosif seperti napas yang berat. Suara itu merupakan
ucapan tanpa arti atau tujuan dan terjadi secara kebetulan kalau otot-otot suara
mengerut. Biasanya bunyi-bunyi itu disebut “dekutan”, “degukan” atau
“dengkuran”. Lambat laun bunyi-bunyi ini diperkuat dan berkembang menjadi
ocehan yang selanjutnya berkembang menjadi berbicara.

6. Kemampuan Sensorik Bayi


7. Penglihatan
Penglihatan pada bayi sedikit lambat berkembang dibanding kemampuan
mendengarnya. Pada fase neonatal para bayi masih sulit untuk melihat atau
menangkap cahaya dengan baik dan tepat sebab kemampuan untuk melihat
dengan baik belum sempurna

1. Pendengaran
Terdapat pendapat yang menyatakan bahwa pendengan merupakan indera yang
paling sedikit berkembang pada waktu kelahiran, sebagian disebabkan karena
telinga tengah yang tersumbat oleh cairan amniotik selama beberapa hari pertama
kelahiran. Nada frekuensi rendah dapat lebih cepat didengar daripada frekuensi
tinggi dan bayi lebih cepat bereaksi kepada suara manusia daripada suara-suara
lain.

1. Penciuman
Sel-sel untuk penciuman yang terletak di bagian atas hidung telah berkembang
pada waktu lahir. Hakikatnya bayi dapat membedakan bau yang dapat dilihat dari
usaha untik menghindari rangsangan yang kurang menyenangkan dengan cara
menangis dan membalik-balikkan tubuh dan kepala dan terhadap rangsangan yang
menyenangkan bayi memberikan reaksi mengisap-isap dan keadaan badan yang
tenang.

1. Pengecapan
Karena pengecapan sangat dipengaruhi oleh penciuman dan karena sel-sel untuk
pengecapan yang terletak di permukaan lidah dan di daerah pipi telah berkembang
maka pengecapan bayi sudah tajam. Pada umumnya bayi memberikan reaksi yang
positif kepada rangsangan yang manis dengan tubuh yang tenang dan dengan
mengisap-isap, dan memberikan reaksi negati kepada rangsangan yang asin, asam
dan pahit dengan menangis, menggeliat, melempar atau memainkan makanan
tersebut.
1. Kepekaan organik
Kepekaan terhadap rasa lapar sudah sepenuhnya berkembang pada saat lahir dan
kontraksi-konstraksi lapar terjaasi pada hari pertama. Pada saat itu rasa haus juga
ada

1. Kepekaan kulit
Alat indera untuk perabaan, tekanan, dan suhu sudah berkembang pada saat lahir
dan terletak dekat permukaan kulit. Kulit bibir sangat peka untuk diraba
sedangkan kulit tubuh, paha dan lengan kurang peka. Kepekaan terhadap rasa
dingin lebih berkembang daripada kepekaan terhadap panas.[9]
7. Pola Perkembangan Fisik Selama Masa Bayi
8. Berat badan
Pada usia empat bulanm berat bayi biasanya bertambah dua kali lipat setelah
melewati masa neonatal. Peningkatan berat tubuh selama bayi terutama
disebabkan karena meningkatkan jaringan lemak

1. Tinggi
Pada usia empat bulan, tak hanya sekadar berat badan yang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Tinggi badan juga mengalami pertumbuhan
yang pesat.

1. Proporsi fisik
Pertumbuhan kepala berkurang dalam masa bayi, sedangkan pertumbuhan dalam
badan dan tungkai meningkat.

1. Tulang
Terjadinya peningkatan jumlah tulang pada masa bayi. Ubun-ubun atau daerah
otak yang lunak 50% bayi yang lahir telah tertutup pada usia delapan belas bulan,
dan pada hampir semua bayi telah tertutup pada dua tahun.

1. Otot dan lemak


Urat otot sudah ada pada waktu lahir tetapi dalam bentuk yang belum
berkembang. Urat itit itu berkembang lemabat selaam masa bayi dan lemah.
Sebaliknya, jaringan lemak berkembang pesat, sebagian karena tingginya kadar
lemak di dalam susu yang merupakan bahan makanan pokok bagi bayi.

1. Bangun tubuh
Selama tahun kedua, ketika proporsi tubuh berubah, bayi mulai memperlihatkan
kecendrungan bangun tubuh yang berkarakter. Tiga bangun tubuh yang paling
lazim adalah ektomorfik, yang cenderung panjang dan langsing, endomorfik, yang
cenderung bulat dan gemuk, dan mesomorfik, yang cenderung berat, keras, dan
empat persegi panjang

1. Gigi
Rata-rata bayi mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu tahun dan
16 pada usia dua tahun. Gigi yang pertama muncul adalah gigi depan, sedangkan
yang terakhir adalah gigi geraham. Empat gigi susu yang terakhir biasanya baru
muncul pada tahun pertama masa kanak-kanak.

1. Susunan saraf
Pada waktu lahir, berat otak adalah seperdelapan dari berat total bayi.
Pertambahan berat otaj paling peat pada usia dua tahun. Otak kecil yang berperan
penting untuk menjaga keseimbangan dan pengendalian tubuh, bertambah
beratnya tiga kali lipat satu tahun sesudah kelahiran. Ini berlaku jua untuk otak
besar, sel-sel yang belum matang pada waktu kelahiran secara perlahan
berkembang dengan baik dan sempurna.

1. Perkembangan organ perasa


Pada tiga bulan pertama, otot mata sudah cukup terkoordinasi untuk
memungkinkan bayi melihat sesuatu secara jelas dan nyata. Bayi sangat tanggap
terhadap semua perangsang kulit karena tekstur kulit mereka yang tipis dan karena
semua organ perasa yang berhubungan dengan peraba, tekanan, rasa sakit, dan
suhu berkembangan dengan baik.[10]
8. Beberapa Konsep Penting Yang Berkembang Dalam Masa Bayi
9. Konsep ruang
Selama tahun kedua bayi jarang meraih benda-benda yang jauhnya lebih dari 20
inci, yang menandakan bahwa ia dapar memperkirakan jarak; biasanya dalam
meraih benda yang arahnya tepat

1. Konsep berat
Konsep tentang berar dalam masa bayi tidaklah tepat, bayi menganggap benda-
benda yang kecil sebagai benda yang ringan dan benda-benda yang besar
dikategorikan sebagai benda yang berat.

1. Konsep waktu
Bayi tidak mengerti berapa lama waktu yang diperlukan untuk makan dan
membuat susu misalnya dan tidak mempenyai konsep tentang perjalanan waktu.
Hanya dengan jadwal harian yang kaku dapatlah ia mengetahui pagi, siang dan
malam.

1. Konsep diri
Bayi mengembangkan konsep-diri fisik dengan melihat kaca dan memegang-
megang berbagai bagian tubuh. Konsep diri psikologi berkembang kemudian dan
terutama didasarkan pada anggapan orang-orang yang berarti tentang dirinya.
Sebelum masa bayi berakhir kebanyakan bayi mengerti bahwa is adalah bayi laki-
laki atau bayi perempuan

1. Konsep peran-seks
Pada akhir masa bayi kebanyakan para bayi memiliki konsep yang pasti tentang
apa yang harus dilakukan dan dikatakan oleh kelompok laki-laki dan peremuan,
dan juga bagaimana ia diharapkan menampilkan dirinya.
1. Konsep sosial
Pada usia delapan bulan, bayi memberikan reaksi kepada orang-orang lain yang
ditampilkan dalam ekspresi wajahnya, walaupunhanya sedikit bukti yang
menunjukkan bahwa bayi dapat mengerti dengan tepat apa maksud emosi-emosi
tersebut pada akhir masa bayi.

1. Konsep keindahan
Antara usia enam sampai dua puluh bulan, bayi mulai bereaksi terhadap beberapa
warna. Ia juga cepat mengatakan bahwa sesuatu itu bernilai bagus.

1. Konsep kelucuan
Pada usia empat bulan, bayi menganggap permainan suara atau ocehan sebagai
sebuah lelucon, dan ia menyukai buih-buih dalm minuman susunya dan senang
pada ceburan air mandi. Pada usia enam bulan, ia merasa gembira dengan
menjatuhkan benda-benda yang diberikan kepadanya dan pada usia satu tahun ia
gemar membuat wajah yang lucu. Anak usia dua tahun tertawa pada
ketangkasannya sendiri seperti menyusup melalui jalan yang sempit.[11]
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis rangkum dari makalah sederhana
diatas adalah bahwasanya peranan persiapan individu untuk menghadapi periode
konsepsi di fase prakonsepsi penting untuk memahami perkembangan individu
yang akan dihasilkan. Hal tersebut disebabkan pengaruh yang besar dari kedua
orangtua terhadap perkembangan psikologi buah hatinya. Jika saja masa
prakonsepsi tidak diatur dengan baik, maka dikahwatirkan terjadi penyesalan atau
kekecewaan dari masing-masing pasangan individu dalam mengarungi bahtera
fase konsepsi yang dihadapi.

Tak sampai disana, dalam proses perkembangan psikologi seorang


manusia juga dapat dilihat dari masa sebelum kelahirannya atau sering disebut
masa dalam kandungan. Hal tersebut disebabkan masa terpenting dalam
pembentukan individu yang paling berkesan adalah ketika individu tersebut masih
berbentuk janin alias di dalam kandungan dibanding fase-fase perkembangan
selanjutnya.

Terakhir, masa perkembangan bayi hingga usia yang sampai saat ini belum
disepakati batasnya perkembangan psikologi manusia juga banyak dibentuk di
masa-masa bayi tersebut. Jika saja terjadinya ketidaksiapan di fase prakonsepsi,
pranatal dan bayi maka dikhawatirkan akan terjadi perkembangan psikologi yang
kurang sempurna di kehidupan.

2. Saran
Dengan hadirnya makalah ini dihadapan pembaca, semoga dapat memberi
manfaat untuk kepentingan pengembangan dan perluasan ilmu yang dimiliki.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan isi dari makalah ini dan makalah-makalah
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai