Anda di halaman 1dari 4

Agama di Indonesia

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Agama di Indonesia (2010)[1]


Islam (87%)

Kristen Protestan (7%)

Kristen Katolik (3%)

Hindu (1.7%)

Buddha (0.7%)

Konghucu (0.05%)

Agama lainnya/Tidak terjawab (0.45%)

Peta penyebaran agama di Indonesia berdasarkan hasil sensus 2010.

Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, masjid terbesar di Asia Tenggara.


Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan
dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Ini adalah kompromi
antara gagasan negara Islam dan negara sekuler. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh
secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya.[2][3][4][5] Menurut hasil Sensus Penduduk
Indonesia 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam (Nusantara
merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia[6]), 6,96% Protestan, 2,9% Katolik,
1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Konghucu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab
atau tidak ditanyakan.[1]
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan
untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan
untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya".[7] Dalam Penetapan Presiden No 1
Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama, bagaimanapun,
secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan
Khonghucu.[8] Baru-baru ini, aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui pula sesuai
dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia tertanggal 7 November 2017.[9][10]
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama
sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan
penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak
langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.[11]

Daftar isi

 1Sejarah
 2Enam agama utama
o 2.1Islam
o 2.2Kekristenan
 2.2.1Kristen Protestan
 2.2.2Kristen Katolik
 2.2.3Kristen Ortodoks
o 2.3Hindu
o 2.4Buddha
o 2.5Konghucu
 3Agama-agama asli
o 3.1Saminisme
 4Agama dan kepercayaan lainnya
o 4.1Yahudi
o 4.2Baha'i
o 4.3Sikhisme
o 4.4Jainisme
o 4.5Gerakan agama baru
 5Hubungan antar agama
 6Daftar kepribadian agama
 7Lihat pula
 8Catatan kaki
 9Kepustakaan
 10Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Jalur Sutra, yang menghubungkan antara India dan Indonesia.

Candi Prambanan — kecandian Hindu agung di Jawa Tengah, abad ke-9.


Berdasar sejarah, kelompok pendatang telah menjadi pendorong utama keanekaragaman agama
dan budaya di dalam negeri dengan pendatang dari India, Tiongkok, Portugal, Arab,
dan Belanda.[12] Bagaimanapun, hal ini sudah berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat untuk
menyesuaikan budaya di Indonesia.
Agama Hindu dan Buddha telah dibawa ke Indonesia sekitar abad ke-2 dan abad ke-4 Masehi
ketika pedagang dari India datang ke Sumatra, Jawa dan Sulawesi dengan membawa agama
mereka. Hindu mulai berkembang di pulau Jawa pada abad kelima Masehi dengan kasta Brahmana
yang memuja Siva. Pedagang juga mengembangkan ajaran Buddha pada abad berikut lebih lanjut
dan sejumlah ajaran Buddha dan Hindu telah memengaruhi kerajaan-kerajaan kaya,
seperti Kutai, Sriwijaya, Majapahit dan Sailendra. Sebuah candi Buddha terbesar di
dunia, Borobudur, telah dibangun oleh Kerajaan Sailendra pada waktu yang sama, begitu pula
dengan candi Hindu, Prambanan juga dibangun. Puncak kejayaan Hindu-Jawa, Kerajaan Majapahit,
terjadi pada abad ke-14 M, yang juga menjadi zaman keemasan dalam sejarah Indonesia.[13]
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 melalui pedagang di Gujarat, India,[12] sementara
ilmuwan juga mempertahankan teori dari Arab dan Persia.[14] Islam menyebar sampai pantai barat
Sumatra dan kemudian berkembang ke timur pulau Jawa. Pada periode ini terdapat beberapa
kerajaan Islam, yaitu kerajaan Demak, Pajang, Mataram dan Banten. Pada akhir abad ke-15 M, 20
kerajaan Islam telah dibentuk, mencerminkan dominasi Islam di Indonesia.[15]
Kristen Katolik dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Portugis, khususnya di
pulau Flores dan Timor.[16][17]
Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada abad ke-16 M dengan
pengaruh ajaran Calvinis dan Lutheran. Wilayah penganut animisme di wilayah Indonesia bagian
Timur, dan bagian lain, merupakan tujuan utama orang-orang Belanda, termasuk Maluku, Nusa
Tenggara, Papua dan Kalimantan. Kemudian, Kristen menyebar melalui pelabuhan pantai Borneo,
kaum misionaris pun tiba di Toraja, Sulawesi. Wilayah Sumatra juga menjadi target para misionaris
ketika itu, khususnya adalah orang-orang Batak, dimana banyak saat ini yang menjadi pemeluk
Protestan.[18][17]
Periode Orde Lama Sukarno (dari tahun 194

Anda mungkin juga menyukai