Anda di halaman 1dari 3

PUISI AL IMRAN AYAT 144 - 148

Tersungkur lemah diri ini


Di atas sajadah hitam dan basah
Tergenang air mata penuh dosa
Mencari keridoan allah sang maha pencipta
Hati menjerit dengan dosa-dosa
Tapi apa daya neraka aku tak kuasa
Ingin ku hapus dengan apa
Hati menolak karena berkaca
Berkaca pada diri yang penuh noda
…………………………

Wahai Yang Maha Indah


Sekian lama Engkau Musa-kan hamba
Dengan ketidakpercayaan tentang keberadaan-Mu
Namun kini…Engkau dudukkan hamba.... Hancur
lebur…terurai…hampa…menjelma menjadi cahaya
Bersimbah penyesalan dan tangisan, bersujud di
hadapan-Mu
Bertahun-tahun lamanya…Engkau tutup tirai elok
wajah-Mu Namun itu semua…semata-mata karena
kebodohanku
Yang bergelimang dalam hijab-hijab kesombonganku
………………………….
Ya allah dengan apa aku ini bisa menjadi putih
Sedangkan hitam adalah diri ini
Air mata ini menjadi saksi
Betapa kotor dan hinanya hamba mu ini
Hamba yang tak pernah bersyukur
Malu atas nafas yang masih berhembus
Aahhh…Mengapa sekarang baru terjadi
Bodohnya hamba, dungunya hamba Setelah
kuhabiskan waktu begitu lama Dalam
keterombang-ambingan yang fana

…………………..

Wahai Dzat Yang Maha Lembut


Begitu lama Engkau Muhammad-kan dalam
kegelisahan ‘Tuk menemukan Yang Sejati…Illahi
Engkau dudukkan hamba…dalam
Lautan cinta yang tak terukur kedalamannya
Samudra cinta yang tak bertepi
Kini itu semua..telah kulalui dengan ijin-Mu”
Ketika Engkau membisikkan......”Hadapkan
wajahmu dengan hanif”

........................
Engkaulah samudera pengampun
Tak melihat seberapa besar dosa
Diri ini yang tak berdaya
Tersungkur di hadapan mu
Membersihkan diri dan Meraih asa
Terima kasih…duhai Kekasih
Di sisa-sisa usiaku…Engkau perkenankan aku
Untuk mengenal-Mu…berada di dalam wilayah-
Mu Ya Ghofar…Ya Rahman…Ya Rahim…Ya
Quddus.. Shalatku, ibadahku, hidup dan matiku
Ku serahkan dengan tulus kepada-MU

Anda mungkin juga menyukai