Anda di halaman 1dari 3

Seuntai Doa Yang Terlupakan

Seuntai Doa Yang Terlupakan


Temaram nur rembulan menyelimuti kesepian, seonggok manusia dalam lelap
mengarungi hamparan ilusi mimpi. Buaian hawa dingin menenggelamkan badan melupakan
angan, tanpa jua sadar ajakan kemenangan telah terkandaskan oleh gempuran serangan
syaithon. Hayya allashola hayya alal falah berulang-ulang menggema dipelosok dunia
mengantarkan diri menuju Robb, mensucikan dan mengembalikan kesadaran akan
eksistensiMu. Tetapi miris, seruan nyaring muazin dibalas celoteh dengkuran. Rangka yang
kokoh ini, terkulai dalam lembutnya gumpalan kapuk dan busa. Sang otak komando badanku
masih membeku, tiada kekuatan menggerakkan kaki menuju ke rumahMu ya Allah.
Terkadang dalam rumahMu yang megah shaf-shaf kosong seperti kosongnya hatiku. Untaian
doa yang meluncur dari mulut-mulut jamaah, komat-kamit mengharapkan keridhoaanMu.
Tapi sungguh sombongnya hamba2Mu hingga tiada memenuhi sekedar menghadapMu meski
sebentar. Bukankah itu semua demi kebaikanmu kelak? Semua yang hamba-hambamu
lakukan tiadalah artinya dihadapanMu karena Engkau ya Robb yang Maha Besar.
Malunya hamba, sesaat dalam untaian doa terungkap kebesaranMu, Allahu Akbar satu
kata tapi berjuta makna pengakuan akan ke MAHA besaran Tuhan dan kekerdilan diri.
Munafikkah hamba, sesaat dalam lantunan doa, terukirkan pengakuan kebesaranMu. Tapi,
kemudian hamba memprioritaskan urusan pribadi tanpa menghiraukan panggilanMu.
Hambamu melacur menggadai akhirat demi dunia yang semu, Seakan-akan hambaMu kuasa
melawan yang Maha Kuasa dan sanggup melawan takdir yang telah telah dicatat dan
tertetapkan.
Kian hari gelimang kemungkaran merajalela dan kekejian berderap melibas kebaikan.
bukankah didalam Qs. Al-ankabut 45: "dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar. Begitulah, diri masih belum bisa
mendirikan shalat dengan sebaik-baiknya sehingga lepaslah ruh dan makna yang mengiringi
fisik dalam melaksanakan sholat. Seakan-akan sholat hanyalah ibadah fisik saja sehingga
efek yang terasa hanya letih dan malas.
Duhai manusia yang lalai akan sholat, sampai kapankah dirimu berbalut kealphaan,dan
kefujuran marilah kita review kembali hadits berikut "Hati-hatilah wahai manusia yang
meninggalakan sholat karena jarak antara seseorang dengan kekafiran ialah meninggalkan
shalat (HR. Muslim).
Ada beragam keutamaan sholat yang begitu tinggi nilainya:
1 sabda Rosulullah Saw " Pokok segala sesuatu ialah islam, tiangnya ialah sholat dan
puncaknya ialah jihad dijalan Allah (HR. Muslim)
2 sabda rosulullah ketika ditanya tentang amal perbuatan apa yang paling utama, maka
beliau bersabda shalat pada waktunya (HR.Muslim)
Memang Aku bukanlah malaikat tapi malaikat mencatat prilaku diri sedangkan Alloh
mengawasi. Malaikat taat tanpa salah, dan aku penuh dosa. Wahai jiwaku janganlah terbuai
angan dan perasaan aman, waspadalah karena kita tiada tahu kapan ruh lepas dari raga. Takut
diri amalan akhir ahli neraka yang menjerumuskan keneraka. Maka waspadalah, waspadalah
wahai manusia
Sedetik Kemarin, Hari Ini Dan Esok

Sedetik Kemarin, Hari Ini Dan Esok


By altab marruli sfarm.,apt

Sedetik yang lalu


Terasa cepat berlalu
Entah, tertorehkan luka atau sembilu

Goresan lidah dari kata yang berdecak


Maupun sentuhan sikap yang berdetak
Entah beribu kecewa yang tergeletak

canda yang mengaliri


Ejekan yang tak terkendali
Kadang menumpah amarah jiwa kan terburami

Ah sedetik yang lalu mengapa tiada harga


Ah, sedetik yang lalu mengapa tiada makna
Ah, sedetik yang lalu mengapa tiada arah

Akhirnya, sedetik yang telah lalu tetaplah kan berlalu


Mari kita songsong hidup baru
Bukan hidup dijaman batu
Yang tiada harga, makna dan arah dalam hidupmu

Sedetik hidupmu saat ini


Adalah buah sedetik kemarin
Dan sedetik esok adalah cerminanmu saat ini

Sedetik hidupmu saat ini


Momentum bersuci diri
Untuk peroleh ridho ILLAHI
Karena itu, ku beranikan diri
Karena itu ku rendahkan hati
Karena itu ku tuluskan hati
Karena itu ku sambut Muharom dengan hati-hati
Agar makin dekat dengan Illahi

Sedetik hari esok


Apakah jiwa masih terperosok
Padahal jiwa kan terbujur kaku terpojok
Dalam lubang lahat yang tidak berkelok

Karena itu aku bertobat


Karena itu hamba bermunajat
Dan karena itu hamba tiada berkhianat
Kepada Alloh yang MAHA KUASA
Astaghfirullah hal adzim

Anda mungkin juga menyukai