Anda di halaman 1dari 13

Metode Log Rata-rata

Perbedaan Temperatur untuk


Penukar Panas Multipass dan
Cross-Flow
Oleh : Fajar Dian Syahputra
Metode Log Rata-rata Perbedaan Temperatur
untuk Penukar Panas Multipass dan Cross-Flow

Persamaan 11.6, 11.7, 11.14, dan 11.15 masih dapat digunakan jika modifikasi
berikut dilakukan pada log rata-rata perbedaan temperatur, meskipun kondisi
aliran lebih rumit pada penukar panas multipass dan cross-flow.
Rumus

Artinya, bentuk yang sesuai Δ𝑇𝑙𝑚


diperoleh dengan menerapkan faktor
𝚫𝑻𝒍𝒎 = 𝑭𝚫𝑻𝒍𝒎 (11S.1) koreksi terhadap nilai Δ𝑇𝑙𝑚 yang
akan dihitung berdasarkan asumsi
kondisi arus balik. Dari persamaan
11.17, Δ𝑇1 = 𝑇ℎ,𝑖 − 𝑇𝑐,𝑜 dan Δ𝑇2 =
𝑇ℎ,𝑜 − 𝑇𝑐,𝑜 .
• Ekspresi aljabar untuk faktor koreksi 𝐹 telah dikembangkan untuk berbagai
konfigurasi penukar panas shell-and-tube dan cross-flow, dan hasilnya
dapat ditunjukkan secara grafik.
• Hasil yang dipilih ditunjukkan pada grafik 11S.1 sampai 11S.4 untuk
konfigurasi penukar kalor yang umum.
• Notasi (𝑇, 𝑡) digunakan untuk menentukan suhu fluida, dengan variabel 𝑡
selalu ditetapkan untuk fluida sisi tabung.
• Implikasipenting dari grafik 11S.1 sampai 11S.4 adalah bahwa, jika
perubahan suhu satu fluida diabaikan, 𝑃 atau 𝑅 adalah 𝑛𝑜𝑙 dan 𝐹 adalah 1.
Grafik
GAMBAR 11S.1 Faktor koreksi penukar panas shell-and-tube GAMBAR 11S.2 Faktor koreksi untuk penukar panas shell-and-
dengan satu shell dan kelipatan dari dua tabung yang dilewati tube dengan dua shell yang dilewati dan kelipatan empat
(dua, empat, dll. lintasan tabung). tabung yang dilewati (empat, delapan, dll. lintasan tabung).
Grafik
GAMBAR 11S.3 Faktor koreksi untuk penukar panas single- GAMBAR 11S.4 Faktor koreksi untuk penukar panas single-
pass, cross-flow dengan kedua cairan yang tidak tercampur. pass, cross-flow dengan satu cairan dicampur dan yang lainnya
tidak tercampur.
Contoh Soal

𝑘𝑔
Penukar panas shell-and-tube harus dirancang untuk memanaskan 2,5 air dari
𝑠
15° 𝐶 sampai 85° 𝐶. Pemanasan harus dilakukan dengan melewatkan oli mesin
panas, yang tersedia pada suhu 160° 𝐶, melalui sisi shell penukar. Minyak diketahui
𝑊
memberikan koefisien konveksi rata-rata ℎ𝑜 = 400 2 di bagian luar tabung.
𝑚 ∙𝐾
Sepuluh tabung dilewati air melalui shellnya. Setiap tabung berdinding tipis, dengan
diameter 𝐷 = 25 𝑚𝑚, dan dibuat delapan yang melewati shellnya. Jika minyak
meninggalkan penukar pada suhu 100° 𝐶, berapakah laju alirnya? Berapa lama
tabung harus mencapai pemanasan yang diinginkan?
Diketahui :

Ditanya : Laju alir minyak yang dibutuhkan untuk mencapai suhu keluaran tertentu.
Panjang tabung yang dibutuhkan untuk mencapai pemanasan air tertentu.
Asumsi :
• Hilangnya panas ke lingkungan sekitar diabaikan dan perubahan energi
kinetik dan potensial.
• Sifat konstan.
• Tahanan termal dinding tabung diabaikan dan efek fouling.
• Air mengalir sepenuhnya dalam tabung.
Properti :
• Tabel A.5, Oli mesin yang tidak digunakan 𝑇ℎ = 130° 𝐶 : 𝑐𝑝 = 2350
𝐽
𝑘𝑔∙𝐾
.

• Tabel A.6, air 𝑇ഥ𝑐 = 50° 𝐶 : 𝑐𝑝 = 4181


𝐽
𝑘𝑔∙𝐾
,𝜇 = 548 × 10−6 𝑁∙𝑠
𝑚2
,𝑘 =
𝑊
0.643 ,𝑃 = 3.56.
𝑚∙𝐾 𝑟
Analisis :
• Dari keseluruhan keseimbangan energi, Persamaan 11.7b, perpindahan
panas yang dibutuhkan dari penukar adalah

Oleh karena itu, dari Persamaan 11.6b,


Panjang tabung yang dibutuhkan dapat diperoleh dari Persamaan 11.14 dan
11S.1, dimana

Dari Persamaan 11.5,

dimana ℎ𝑖 dapat diperoleh dengan pertama menghitung 𝑅𝑒𝐷 . Dengan


𝑚ሶ 𝑐 ሶ 𝑘𝑔
𝑚1 = = 0.25 didefinisikan sebagai laju alir air per tabung, Persamaan
𝑁 𝑠
8,6 hasilnya
Oleh karena itu aliran air bersifat turbulen, dan dari Persamaan 8.60

Karenanya
Faktor koreksi 𝐹 dapat diperoleh dari Gambar 11S.1, di mana

Karena itu 𝐹 ≈ 0,87. Dari Persamaan 11.15 dan 11.17, berikut bahwa

Oleh karena itu, karena 𝐴 = 𝑁𝜋𝐷𝐿, dimana 𝑁 = 10 adalah jumlah tabung,

Anda mungkin juga menyukai