Anda di halaman 1dari 6

4/5/2017

IDENTIFIKASI SENYAWA

Ekstrak Isolat
IDENTIFIKASI METABOLIT
SEKUNDER •KLT dengan berbagai •HPLC
NUR AMALIA CHOIRONI reagen semprot •LC MS
spesifik/non spesifik •GC MS
•Uji tabung •NMR

FLAVONOID SAPONIN & TANIN


Saponin Tanin
EKSTRAK Larutan A Ekstrak Ekstrak
- Air panas
- Air panas
- Didihkan 10’
- Didihkan 10’
- Saring
- Saring

- Aquadest - Magnesium Filtrat (L. A) Filtrat (L. A) Filtrat (L. A) Filtrat (L. A)
- Didihkan 10’ - HCl 2N - Dikocok 10’’ - FeCl3 - Steasny - Gelatin
- Saring - Amil alkohol
Filtrat Filtrat
(busa stabil 10’) (hijau keunguan)

Filtrat Endapan m.muda Filtrat + endapan


Filtrat - HCl 2N (tannin katekat)
(Larutan A) (warna jingga)
-
-
Disaring
Fecl3
Filtrat
(busa stabil) Filtrat (biru)
4/5/2017

ALKALOID STEROID/TRITERPENOID
Ekstrak
- Amonia 25 % Ekstrak
- Kloroform
- Heksan
- Saring

Residu Filtrat Residu Filtrat


- Diuapkan
Ekstrak kental
- HCl 10 % - Asam asetat anhidrat
- Dragendroff
- Mayer - Asam sulfat pekat
Filtrat Ekstrak
(jingga) (biru hijau)

HPLC HPLC
• Merupakan teknik pemisahan senyawa dengan cara melewatkan senyawa
melalui fase diam (stationary phase)
• Senyawa dalam kolom tersebut akan dielusi dengan fase gerak (mobile phase)
• Senyawa dalam kolom akan keluar dari kolom atas dasar kepolaran yang
berbeda, sehingga akan mempengaruhi kekuatan interaksi senya-wa dengan
fase diam dan fase gerak
• Senyawa yang keluar dari kolom akan dideteksi dengan detektor yang sesuai
dan dilaporkan sebagai kromatogram
• Dari kromatogram dapat diidentifikasi waktu retensi (tR) dan luas area/tinggi
puncak
• Untuk:
• Analisis kualitatif digunakan informasi tR,
• Analisis kuantitatif digunakan informasi luas area/tinggi puncak kromatogram
4/5/2017

PROFIL KROMATOGRAM DATA KROMATOGRAM


• Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom menuju
detektor disebut sebagai waktu retensi. Waktu retensi diukur berdasarkan
waktu dimana sampel diinjeksikan sampai sampel menunjukkan ketinggian
puncak yang maksimum dari senyawa itu.

• Hasil analisa HPLC diperoleh dalam bentuk signal kromatogram. Dalam


kromatogram akan terdapat peak-peak (puncak-puncak) yang menggambarkan
banyaknya jenis komponen dalam sampel.
• Konsentrasi zat/sampel yang dianalisis oleh HPLC adalah sebagai berikut :
= /( )
Keterangan : A = Peak area = Luas puncak
C = Konsentrasi
X = Sampel
P = Pembanding

TEKNIK ELUSI LC-MS


Isokratik:
• Teknik elusi menggunakan komposisi fase gerak tetap (polaritas tetap)
selama proses kromatografi berlangsung

Gradien:
• Teknik elusi menggunakan komposisi fase yang berubah-ubah (polaritas
berubah) selama proses kromatografi berlangsung

• Fase normal?
• Fase balik?
4/5/2017

Metabolite Profile of Various Development Bread Fruit Leaves (Artocarpus


LC-MS altilis Parkinson, Fosberg) and Identification of Their Major Component

Metabolite Profile of Various Development Bread Fruit Leaves (Artocarpus


altilis Parkinson, Fosberg) and Identification of Their Major Component KROMATOGRAFI GAS
• Metode pemisahan dan deteksi senyawasenyawa
organik yang mudah menguap dan senyawa-
senyawa gas anorganik dalam suatu campuran.

Kegunaan KG
• Pemisahan dan identifikasi senyawa volatil
• Analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa campuran

Sample KG
• Padat  dilarutkan dalam pelarut sehingga dapat
diinjeksikan ke sistem KG
• Cair
• Gas
4/5/2017

KROMATOGRAFI GAS SISTEM GC-MS


• Tenik pemisahan yang mana solut yang mudah menguap dan stabil
terhadap panas bermigrasi melalui kolom yang mengandung fase diam
dengan kecepatan yang tergantung rasio dIstribusinya
• Solut akan terelusi pada peningkatan titik didihnya kecuali ada interaksi
antara solut dengan fase diam.
• Fase gerak akan mengelusi solut dari ujung kolom ke detector
• Penggunaan suhu terprogram bertujuan untuk menjamin solut akan
menguap dan cepat terelusi.

PROFIL KROMATOGRAM HUBUNGAN STRUKTUR DENGAN AKTIVITAS

Aktivitas antimikroba
MIC 666 µM/mL MIC 171 µM/mL
Flavanon terhadap MRSA
(Meticillin Resistance S.
aureus) strain G47

v MIC 125 µM/mL

Alcaraz, L.E., et al., 2005, J. theor. Biol., 205, 231-240


4/5/2017

HUBUNGAN STRUKTUR DENGAN AKTIVITAS

MIC 200 µM/mL Aktivitas antimikroba Flavanon


MIC > 200 µM/mL
terhadap MRSA (Meticillin
T E R I M A K A S I H
Resistance S. aureus) strain G47

MIC 6,25 µM/mL


v

H. Tsuchiya et al., (1996), Journal of Ethnopharmacology, 50, 27-34

Anda mungkin juga menyukai